Menginjak usia toddler, anak mulai semakin penasaran tentang apa yang mereka lihat. Seiring perkembangan otot kaki yang mulai bisa digunakan untuk berdiri bahkan berjalan, kemudian organ oralnya yang sudah mulai bisa bicara, maka kemampuan anak perlu semakin diasah.
Menurut Robert Myers, Ph.D, psikolog anak dan dewasa sekaligus asisten profesor bidang kejiwaan dan perilaku di Universitas California, anak-anak di rentang usia 1-2 tahun cenderung mulai ingin melakukan segala hal sendiri, memperhatikan hubungan sebab-akibat, dan secara aktif terlibat dalam aktivitas di sekitarnya.
Bila Ibu ingin membantu anak mengeksplorasi dunianya, Ibu bisa mencoba mengajak anak melakukan aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang sangat beragam jenisnya. Aktivitas-aktivitas ini sebaiknya melibatkan sensori dan motoriknya agar menunjang tumbuh kembangnya dengan optimal.
Mengapa aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun sebaiknya turut melatih sensori dan motoriknya? Permainan sensori membantu anak merasakan pengalaman baru, belajar kosakata baru, berperan menjadi sesuatu atau seseorang serta melatih rasa sosialnya.
Aktivitas yang melibatkan motorik kasar dan halus bisa melatih otot di tangan dan jari, serta melatih koordinasi dengan mata juga. Ini akan berguna saat anak nanti belajar menulis lho, Bu. Selain itu, kemampuan memegang gunting, memegang pensil, dan memungut benda-benda kecil juga terlatih dari motorik halusnya.
Di lain sisi, motorik kasar yang dilatih melalui aktivitas harian akan membantu otot-otot besar di tubuh untuk melompat, berlari, berjalan, serta mengangkat benda besar. Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah menyerap suatu informasi atau belajar dengan melibatkan permainan atau aktivitas menyenangkan. Bahkan tidak sedikit yang menuliskan bahwa anak-anak memiliki ingatan yang lebih baik saat beraktivitas melibatkan motorik kasarnya.
Tidak hanya motorik kasar dan halus, aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun juga melibatkan aktivitas seni dan kerajinan tangan yang bisa membangun kreativitas anak. Aktivitas jenis ini bahkan bisa mencakup semua komponen seperti motorik halus, sensori dan pembelajaran kosakata baru.
Berikut beberapa contoh ide aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang bisa Ibu lakukan bersama si kecil di rumah:
Makan Sendiri
Siapa yang mengira bahwa makan merupakan aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang bisa melatih kemampuan dan perkembangan anak? Pada usia 1 tahun, anak diharapkan sudah mampu makan dengan menu dan tekstur keluarga serta mulai belajar makan sendiri.
Proses makan sendiri bisa menggunakan alat makan atau langsung dengan tangan. Bila diperhatikan lebih jauh, dalam proses makan sendiri anak tampak serius dan fokus dengan apa yang ia kerjakan. Inilah masa di mana fokus anak sedang dilatih. Otaknya bekerja keras untuk menentukan jenis makanan apa yang ada di hadapannya. Kemudian ia juga akan berpikir untuk menggerakkan tangannya meraih makanan dan memasukkannya ke mulut.
Ibu bisa menyiapkan makanan dengan beberapa jenis variasi di piring. Letakkan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran atau buah secara terpisah dalam jumlah kecil di piring anak. Mengapa jumlah kecil dan dipisah? Ini berguna untuk mengenalkan pada anak bahwa setiap jenis berbeda-beda rasa dan teksturnya.
Selain itu, anak yang baru mulai eksplorasi makan sendiri akan banyak menjatuhkan makanan dan bermain-main dengan makanannya. Maka jumlah yang sedikit di piring anak akan membuat anak mengeksplorasi makanannya dengan cukup. Jangan khawatir, siapkan saja porsi lainnya untuk ditambahkan nanti jika sudah dimakan atau ada yang tumpah.
Permainan Menyortir
Memilah-milah benda berdasarkan warna atau bentuk baik untuk melatih kemampuan kognitif anak. Ibu bisa menyediakan mainan apa pun yang memiliki warna berbeda.
Misalnya menggunakan warna dasar terlebih dahulu, seperti merah, kuning, dan biru. Siapkan baskom untuk masing-masing warna. Letakkan 1-2 buah mainan sesuai warna masing-masing pada baskom. 1 baskom untuk 1 warna ya.
Meletakkan 1-2 buah mainan lebih dulu akan membantu anak mengerti maksud dari permainan ini. Kemudian, ajak anak memasukkan warna yang sesuai dengan contoh pada masing-masing baskom dan tambahkan jumlah warna saat anak sudah mahir mengenal warna dasar.
Ibu bisa fleksibel menggunakan alat untuk memainkan aktivitas ini. Bila tidak ada baskom, Ibu bisa menggunakan kertas biasa yang sewarna dengan mainan yang akan disortir. Kemudian minta anak meletakkan mainan di atas kertas sesuai warnanya. Mainan yang digunakan pun bisa balok, lego, kancing, pom-pom, bahkan stik warna-warni.
Permainan Meniup
Meniup adalah salah satu aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang berguna untuk melatih organ oralnya agar cukup kuat untuk mulai bicara. Ibu bisa mengajak anak meniup apa pun. Bisa meniup peluit, meniup lilin, atau meniup balon.
Ada sebuah permainan yang tak kalah menarik dan melibatkan kemampuan meniup. Yaitu meniup pom-pom pada sebuah jalur. Buatlah sebuah jalur sederhana seperti jalur balap mobil, letakkan pom-pom pada jalur, lalu minta anak meniup pom-pom agar bergerak ke sisi berlawanan.
Menyanyikan lagu tentang anggota tubuh
Masih ingat kan, lagu “Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki”? Nah lagu ini biasanya dinyanyikan sambil menggerakkan badan menyentuh bagian tubuh yang sebutkan. Tentu ini akan jadi aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang menyenangkan, apalagi jika orangtua ikut memeragakannya dengan ekspresi antusias.
Selain karena anak suka bergerak, lagu ini membantu anak mengenal bagian-bagian di tubuhnya. Nantinya, diharapkan saat usia lebih dari 2 tahun, anak akan bisa diperkenalkan lagu ‘Sentuhan Boleh, Sentuhan Tidak Boleh’ untuk melatih anak menjaga dirinya dari orang yang seharusnya tidak menyentuhnya.
Koki Kecil
Aktivitas yang satu ini mudah dilakukan dan bisa menggunakan alat apa pun yang Ibu miliki di rumah. Ketika Ibu memasak, anak bisa ikut melakukan aktivitas ini lho. Ibu hanya perlu memberi anak beberapa baskom plastik, beberapa buah bahan masakan seperti 1 batang sayuran hijau, 1 buah kentang, beberapa butir pasta, dan spatula kayu/plastik, Biarkan anak seolah ikut memasak. Anak akan menggunakan peralatan yang Ibu sediakan untuk menuang bahan dari satu baskom ke baskom lain, mengaduknya dengan spatula, atau hal-hal lain sesuai eksplorasinya sendiri.
Aktivitas ini cocok digunakan sebagai aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun karena bersama permainan ini, anak sedang belajar life skill yang berguna untuknya di masa depan. Ohya, aktivitas ini tidak mengenal gender ya, Bu. Anak laki-laki dan perempuan sama-sama perlu memainkan permainan ini.
Bermain dengan Es Batu
Es batu! Benda yang satu ini tidak mungkin tidak disukai anak. Ada banyak aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun menggunakan es batu. Permainan dengan es batu ini baik untuk sensori dan motorik halus anak. Indra perasanya juga dilatih dengan suhu es yang berbeda dari suhu normal. Ini dia ragam aktivitasnya:
Melukis dengan es batu: Bekukan air yang sudah diberi pewarna makanan pada cetakan es loli atau cetak pada plastik es lilin. Siapkan 5 atau lebih warna yang berbeda sebagai variasi saat melukis nanti. Setelah beku, keluarkan es, lalu mulailah melukis di kertas duplek atau kertas apa pun yang tebal.
Memindahkan es batu: Memindahkan es batu bagus untuk melatih motorik halus anak. Siapkan 2 baskom berbeda dan sebuah saringan kawat kecil. Mintalah anak memindahkan es batu dari satu baskom ke baskom lainnya menggunakan saringan kawat.
Melukis di atas es batu: Nah, yang satu ini berbeda dengan kegiatan melukis yang sebelumnya ya. Siapkan es batu di baskom besar. Tuangkan pewarna berbentuk pasta atau cat air, lalu taburkan garam. Beri anak kuas dan bebaskan ia melukis diatas es batu.
Pom-pom beku: Bekukan beberapa jenis pom-pom. Siapkan juga kontainer besar, lalu isilah dengan air. Mintalah anak mengambil es pom-pom untuk dimasukkan ke dalam container air. Bebaskan anak bermain sampai es cair dan pom-pom mengambang di air.
Bermain Playdough
Playdough ini dikenal sangat menyenangkan sebagai aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun. Ibu bisa mendapatkan playdough yang aman untuk anak di marketplace terpercaya atau membuatnya sendiri di rumah.
Ibu bisa mencampurkan 1 gelas tepung dengan setengah gelas garam lalu beri air. Uleni sampai kalis dan tambahkan pewarna makanan. Uleni kembali, lalu berikan pada anak untuk bermain. Ibu bisa juga memberi anak garpu plastik, rantai geometri atau berbagai bentuk mainan sebagai variasi dalam memainkan playdough ini.
Dinding yang Lengket
Aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang satu ini menarik untuk dilakukan juga oleh orang dewasa. Ibu hanya perlu menyiapkan double-side tape yang Ibu rekatkan pada sebuah kertas. Beri jarak sekitar 2 cm dari pinggir kertas, lalu rekatkan double-side tape di kertas.
Temple kertas dengan selotip di dinding, lalu lepaskan sisi kedua double-side tape yang ada di tengah kertas. Kemudian ajak anak untuk menempelkan balon, bola plastik, atau pom-pom pada bagian yang lengket. Bila anak sudah lebih besar, Ibu juga bisa membentuk susunan huruf sesuai nama anak, untuk mengenalkan anak pada huruf-huruf namanya.
Memasukkan Kancing Berwarna ke Celengan
Aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun ini sangat mudah didapatkan dan menyenangkan. Ibu hanya perlu menyiapkan celengan kecil dan kancing berwarna berukuran agak besar. Ibu bisa mencontohkan dengan memasukkan 1-2 kancing terlebih dahulu ke dalam celengan, selanjutnya biarkan anak bereksplorasi.
Ingat untuk selalu mengawasi si kecil agar kancing tersebut tidak masuk ke mulutnya dan berisiko tertelan. Ibu bisa menggunakan stik es krim sebagai ganti kancing. Ini akan melatih koordinasi mata dan tangan si kecil serta kemampuan konsentrasinya.
Membaca Buku
Membaca buku bisa jadi aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun yang tak kalah seru. Selain menstimulasi kemampuan bahasanya, Ibu juga bisa mempererat bonding dan menanamkan nilai-nilai dalam keluarga melalui membaca buku dengan nyaring dan penuh ekspresi.
Aktivitas anak 2 tahun dan 1 tahun beragam jenisnya. Ibu bisa variasikan sesuai dengan ketersediaan bahan di rumah. Tetaplah ingat bahwa aktivitas yang paling menyenangkan bagi anak adalah saat mereka bermain dengan orangtuanya. Meski tidak ada alat, bermain bersama orang tua sudah digolongkan sebagai aktivitas yang menyenangkan. Seperti, berlari bersama, berenang bersama, main kuda-kudaan dengan orangtua, dan berbagai macam aktivitas fisik lainnya.
(Dwi Ratih)