Balita

3 Cara Agar Bayi Tidur Tanpa Menyusu

3 Cara Agar Bayi Tidur Tanpa Menyusu

Sebagai orang tua, kita pasti sangat berharap agar bayi tidur tanpa menyusu. Jujur saja, pasti kita semua pernah melakukan ini. Ketika bayi menangis jam 2 pagi, dan Anda tahu kalau menyusuinya akan meredakan tangisan anak serta membuat ia kembali tidur, apa yang akan Anda lakukan? Gampang, tentu menyusuinya.

Menyusui bayi agar ia tertidur jadi cara paling cepat dan mudah untuk membuat bayi rileks dan mengantuk, tapi bukan berarti cara ini selalu baik. Ada sisi negatif dari menyusui bayi untuk membuatnya tertidur.


Sisi Positif Menyusui Bayi Agar Tertidur

Kita mulai dengan sisi baiknya. Cukup sederhana dan tiap ibu menyusui pasti tahu, menyusui bayi agar tertidur jadi cara cepat, mudah, dan sangat efektif. Bahkan bayi yang rewel sekalipun akan menjadi tenang dan kembali tidur setelah ibu menawarkan payudaranya. Ini aktivitas menghisap bisa membuat bayi menjadi tenang. Selain itu, berada di dekapan ibu juga membuat bayi merasa aman.

Tapi bukan hanya itu, ada bukti kalau ASI yang diproduksi pada malam hari memiliki efek menenangkan pada bayi. Sejumlah peneliti dari Spanyol menemukan kalau ASI yang diproduksi di malam hari mengandung tingkat nucleotide yang lebih tinggi yang bisa membuat bayi tidur tenang. Sebaliknya, ASI yang diproduksi pada siang hari memiliki efek stimulan.


Sisi Negatif Menyusui Bayi Agar Tertidur

Menyusui bayi untuk membuatnya tertidur juga memiliki sisi negatif. Meski banyak ibu yang sangat menikmati menyusui bayi hingga tertidur pada beberapa minggu atau bulan pertama, melakukan ini tiap menjelang tidur dan bayi menyusu terus di malam hari akan terasa melelahkan dan jadi beban.

Bila bayi tidak tidur tenang di malam hari atau terbangun dari tidur siangnya, Anda akan melihat ini sebagai kebutuhan untuk menyusui bayi.  Ini berarti Anda akan langsung menawarkan payudara atau botol susu tiap jam atau lebih sering di malam hari. Begitu juga saat bayi tidur siang, Anda menyusuinya di awal tidur, menyusui kembali ketika ia terbangun, dan menghabiskan banyak waktu untuk menyusui.

Orangtua yang memberikan anaknya susu formula masih bisa bergantian memberi susu ke bayi, tapi tidak begitu dengan ibu yang menyusui ASI eksklusif. Bila bayi terbiasa tidur sambil menyusu di payudara, hanya Anda yang bisa untuk menidrkannya, begitu juga saat ia terbangun dari tidurnya dan mencari susu. Tentu setelah beberapa lama ini akan terasa sangat melelahkan.

Bila Bunda selalu menyusui agar bayinya tertidur, maka bisa dipastikan kalau bayi akan mengasosiasikan menyusui dengan tidur. Ia tidak tahu kalau ia bisa tidur dengan cara lain, selain menyusu. Semakin lama Anda menyusuinya agar ia tertidur, semakin Anda menekankan asosiasi ini.

Ini yang menjadi penyebab kenapa banyak ibu masih menyusui bayi dan batita tiap dua atau tiga jam di malam hari. Meski usia anak sudah cukup besar, mereka tidak tahu cara untuk kembali tidur tanpa bantuan menyusu tiap kali terbangun dari tidur.


Cara Agar Bayi Tidur Tanpa Menyusu

Untungnya, meski Anda selalu menyusui untuk menidurkan bayi, Anda bisa perlahan mengurangi kebutuhan menyusui ini, dan mengajarkan si kecil tidur tanpa bantuan sisi. Dengan mengajarkan bayi tidur tanpa bantuan, ia akan tidur sepanjang malam atau tidur siang lebih lama.

Sebenarnya semua orang terbangun di antara siklus tidur. Orang dewasa bisa berguling atau memperbaiki posisi bantal, dan kembali tidur. Tapi bayi tidak tahu bagaimana kembali tidur tanpa bantuan, jadi ia membutuhkan Anda untuk kembali tidur.

Ada beberapa cara menidurkan bayi tanpa disusui. Anda bisa memilih metode berdasarkan usia bayi, kondisi keluarga, dan seberapa besar kesabaran Anda.


1. Metode pertama: Cara yang sangat halus

Meski banyak bayi baru lahir sering mengantuk ketika menyusu dan tertidur, bukan berarti ini adalah kebiasaan yang wajar. Si kecil akan melakukan ini terus-menerus, dan menganggap yang bisa membuat mereka tidur hanyalah dengan menyusu. Setelah beberapa lama ini menjadi cara satu-satunya untuk bisa tidur. Tapi ketergantungan ini bisa diatasi.

Caranya, tiap kali bayi mengantuk dan tertidur, Anda bisa perlahan melepas puting dari mulutnya lalu menekan dagu bayi untuk menutup mulutnya. Dengan mulut tertutup bayi tidak lagi menghisap secara otomatis.

Awalnya bayi pasti jadi gusar, mungkin terbangun dan kembali mencari payudara. Biarkan ia menghisap dan lalu lepaskan payudara seperti cara pertama ketika ia hampir tertidur. Terus lanjutkan hingga bayi tidur tanpa menyusu (dari puting atau botol susu).

Ini memang akan menyita waktu. Tapi dalam beberapa hari bayi perlahan belajar untuk tidur tanpa puting di mulutnya. Anda perlu lakukan ini pada tiap kali menyusu dan bayi mulai mengantuk. Nantinya bayi tidak lagi mengasosiasikan puting dengan tidur lagi. Kemudian bayi bisa tidur sendiri di gendongan orang lain atau di tempat tidurnya.

Bila bayi tidak membutuhkan puting untuk tidur, akan lebih mudah baginya untuk tidur kembali ketika terbangun di malam hari, tanpa membutuhkan perhatian Anda. Metode ini bisa digunakan pada bayi semua umur. Tapi ingat ya Bun, pada bayi yang lebih kecil, kemungkinan ia sangat lapar ketika terbangun di malam hari, bukan hanya karena ingin menghisap. Jadi untuk 1-2 bulan pertama, penting banget untuk menyusui si kecil setiap 2 jam sekali.


2. Metode kedua: Cara setengah halus

Biasanya bayi usia lebih dari 8 bulan yang telah menerima MPASI bisa tidur sepanjang malam tanpa menyusu. Di usia sekitar 8 sampai 10 bulan atau lebih, cara paling efektif untuk menghentikan kebiasaan bayi menyusu untuk tidur adalah dengan membiarkan orang lain, biasanya Ayah, untuk mengurus bayi di malam hari. Tapi bila Anda sendirian, mintalah bantuan orang yang Anda percaya.

Bila pasangan libur dari pekerjaan di akhir pekan, mulailah pada Kamis malam. Mulai malam itu, Bunda jangan menyusui si kecil lagi di malam hari, minta Ayah mengurus bayi tiap kali ia terjaga di malam hari. Biarkan Ayah yang menggendong bayi, mengganti popok, menimang, atau melakukan apa saja untuk membuatnya kembali tidur.

Tanpa disusui, banyak bayi bisa kembali tidur sendiri, kecuali bila bayi sangat lapar. Aturan umumnya, bila bayi tetap menangis selama 5 menit meskipun sudah ditemani Ayah, ia bisa kembali menyusu pada ibu. Sebaiknya ibu berada di ruangan lain atau jauh dari bayi. Pada beberapa malam pertama, Ayah mungkin akan merasa sangat lelah. Tapi kebanyakan bayi mulai dari usia 9 hingga 10 bulan akan belajar dengan cepat untuk kembali tidur tanpa menyusu.

Ketika tidak dibiarkan menyusu, kebanyakan bayi secara tidak sadar merasa tidak perlu terbangun dan meminta perhatian di malam hari. Bila Anda ingin mencoba cara ini pada bayi yang lebih kecil, boleh saja, tapi kebanyakan bayi yang masih kecil lebih sering merasa lapar di malam hari.


3. Metode ketiga: Cari cara agar bayi kembali tidur

Bila Anda telah mencoba kedua metode di atas dan tidak berhasil atau Anda tidak ada orang lain yang bisa membantu Bunda mengurus bayi di malam hari, Anda bisa langsung saja berhenti menyusui bayi untuk membuatnya tertidur. Tapi lakukan ini di Kamis malam bila Anda harus bekerja dan libur di akhir pekan.

Bersiaplah untuk beberapa hari yang akan sangat melelahkan, serta menghadapi bayi yang rewel, tapi yakinkan diri kalau si kecil perlahan akan tidur tanpa bantuan payudara Anda. Jangan biarkan bayi menangis, tapi lakukan segala hal untuk membuatnya tidur dengan cara lain, seperti meletakkannya di stroller atau berjalan-jalan di kamar sambil menggendongnya. Bila bayi tertidur di stroller, ia harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman sebelum Anda tidur. Ini karena stroller merupakan salah satu tempat yang tidak aman untuk ditidur bayi dalam jangka waktu yang lama.

Cara ini lebih sulit diterapkan, tapi setidaknya Anda tidak mengabaikan bayi bila Anda tetap berada di dekatnya. Dan selalu ada pilihan untuk membiarkan bayi melanjutkan menyusu untuk kembali tidur.

(Ismawati)