Balita

6 Dampak Asap Rokok Pada Balita Yang Berbahaya Dan Fatal!

6 Dampak Asap Rokok Pada Balita Yang Berbahaya Dan Fatal!

Dampak asap rokok pada balita sangatlah berbahaya dan mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan karena imunitas bayi dan anak-anak masih rentan dan belum sempurna. 

Baru-baru ini beredar kabar di media sosial tentang anak yang terkena bronkitis dan harus mendapatkan sejumlah perawatan ekstra akibat terpapar asap rokok dari sang Ayah. Si kecil tampak sangat tidak nyaman saat harus menjalani serangkaian pengobatan yang disarankan oleh dokter. Pertimbangkan lagi yuk jika ingin aktif merokok sementara ada balita yang harus diperhatikan pertumbuhannya!

Bahaya asap rokok untuk bayi dan anak-anak


Seringnya saat salah satu orang tua merokok dianggap merupakan hal yang sepele, padahal dampaknya cukup besar bagi kesehatan perokok pasif. Asap rokok juga dinyatakan jauh lebih berbahaya untuk perokok pasif yang menghirupnya dibandingkan dengan perokok itu sendiri. Yuk! Simak dampak asap rokok pada balita yang bisa mengancam kesehatannya:

1. Memicu risiko infeksi paru-paru pada bayi dan anak

Dampak asap rokok pada balita dapat memicu terjadinya sejumlah risiko infeksi paru-paru seperti pneumonia, bronkitis, atau bronkiolitis. Melansir dari laman Mayo Clinic, pneumonia adalah infeksi yang meradang pada kantung udara di salah satu paru-paru atau bahkan kedua paru-paru. 

Hal ini menyebabkan penderitanya akan mengalami batuk berdahak, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas. Penyebabnya bisa karena bakteri, virus, jamur, hingga asap rokok. 

Sedangkan itu, dampak asap rokok bagi bayi dan anak-anak yang menghirup asap rokok dapat menyebabkan bronkitis juga. Kondisi ini merupakan kondisi peradangan bronkus akibat adanya infeksi, alergi, paparan asap (termasuk asap rokok), dan masih banyak lagi. 

Saat saluran pernafasan mengalami iritasi, maka akan terbentuk lendir yang sangat tebal di dalam saluran tersebut. Jika bayi atau anak-anak sudah terkena asap rokok yang menyebabkan bronkitis maka ia harus menjalani sejumlah perawatan extra seperti minum obat hingga habis, obat tetes dari hidung, hingga penguapan.

2. Anak menjadi gampang terkena penyakit


Dampak asap rokok pada balita ini berkaitan dengan imunitas tubuh si kecil yang belum sepenuhnya kuat. Hal ini menyebabkan bayi dan anak-anak akan rentan terkena penyakit seperti sering batuk, flu, demam, hingga mengalami sesak nafas. 

Terkadang paparan asap rokok dapat menyebabkan mengi pada saluran pernafasannya. Tak hanya itu saja, beberapa bayi dan anak-anak yang sebelumnya tidak punya kondisi asma bisa jadi terkena asma karena sering menghirup asap rokok.

3. Bahaya terjadinya infeksi telinga

Dampak asap rokok pada bayi juga dapat menyebabkan infeksi telinga yang tentunya akan membuat si kecil tidak nyaman. Melansir dari laman Hello Sehat, baik perokok aktif maupun pasif rentan terkena risiko infeksi telinga pada bagian tengah. 

Suhu yang ada pada telinga bagian tengah dalam cenderung hangat serta lembab sehingga bakteri akan lebih mudah berkembang biak. Hal inilah yang membuat perokok aktif dan perokok pasif sangat memiliki risiko terkena infeksi telinga yang harus segera mendapatkan pengobatan khusus.

4. Terganggunya tumbuh kembang anak


Salah satu dampak berbahaya anak terpapar asap rokok adalah tumbuh kembangnya akan terganggu hingga mengalami stunting. Hal ini juga didasari pada sebuah studi bahwa orang tua perokok cenderung memiliki anak dengan tumbuh kembang yang lambat dibandingkan dengan yang tidak merokok. 

Selain itu, pertumbuhan berat badan anak rata-rata akan lebih ringan 1,5 kg sedangkan tingginya akan lebih rendah 0,34 cm sehingga kemungkinan terjadinya stunting pada anak sebesar 5,5% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak merokok.

5. Perkembangan janin terganggu

Dampak asap rokok juga dapat dirasakan pada janin yang ada di dalam kandungan dan pengaruhnya sangat besar. Janin yang terpapar asap rokok dari pihak lain berpotensi mengalami sejumlah masalah seperti:

  • Perkembangan yang terganggu
  • Kelahiran bayi prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Kemungkinan terjadinya SIDS (sindrom bayi mati mendadak)
  • Keguguran
  • Bayi lahir dalam kondisi cacat
  • Detak jantung yang meningkat pada janin
  • Gangguan plasenta seperti, solusio plasenta dan plasenta pervia. 

Terhambatnya perkembangan janin yang ada di dalam kandungan bukan hanya disebabkan pada ibu hamil yang merokok saja, namun juga pada anggota keluarga lain di rumah yang aktif merokok.  

6. Mencemari lingkungan rumah


Udara di dalam rumah setelah adanya orang yang merokok cenderung tercemar meskipun sudah dijernihkan dengan air purifier karena reside asap rokok bisa menempel dimanapun seperti pada baju, tas, rambut, bahkan kulit badan. Hindari merokok di area dalam rumah karena residu bisa juga menempel pada perabot rumah.

Selain itu setelah merokok sebaiknya ganti baju kemudian mandi dan keramas sehingga residu bisa hilang. Namun tentunya hal ini tidak mudah dilakukan bukan? Apalagi bila perokok aktif sehari dapat menghabiskan satu bungkus rokok, terbayangkan harus berapa kali mandi sebelum bisa menyentuh buah hati tercinta?

Editor: Aprilia