Balita

8 Stimulasi Anak Terlambat Jalan ini Bisa Dilakukan Di Rumah!

8 Stimulasi Anak Terlambat Jalan ini Bisa Dilakukan Di Rumah!

Anak terlambat jalan menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh para orang tua, terlebih lagi bila anak belum mencapai milestone tertentu yang membuatnya terlihat sedikit lebih lambat dari anak seusianya. 

Seribu hari pertama sejak kelahiran si kecil menjadi suatu masa emas yang sebaiknya menjadi perhatian penuh para orang tua dari mulai menata gaya hidup sehat si kecil, pola makan yang bergizi, hingga sejumlah stimulasi yang dilakukan untuk membantu si kecil mencapai tonggak perkembangan sesuai usianya. 

Batasan Anak Terlambat Jalan


Melansir dari laman Patient, pada umumnya mulai umur 10 bulan, bayi seharusnya mulai bisa menarik badannya sendiri untuk berdiri dan berpegangan pada apapun yang dapat ia jangkau. Kemudian pada umur 12 bulan, ia akan mulai bisa berdiri tanpa bantuan kemudian berjalan dengan satu tangan yang dipegangi. 

Bisa jadi ia akan berdiri sebentar lalu duduk, atau bisa jadi sudah bisa berjalan sendiri. Mulai usia 18 bulan, biasanya si kecil sudah dapat berjalan sendiri dengan tegap. Lazimnya, usia si kecil dapat berjalan adalah usia 11 – 15 bulan, namun Ibu jangan keburu khawatir karena perkembangan setiap anak akan berbeda satu dengan lainnya. 

Mengutip dari laman Patient, batasan anak terlambat jalan adalah 18 bulan atau lebih. Bila ini terjadi, Ibu sebaiknya bisa memeriksakan langsung ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan terbaik.

Penyebab Anak Terlambat Jalan


Meskipun anak terlambat jalan adalah hal yang normal dan sering kali terjadi pada beberapa anak, namun ada beberapa penyebab umum lainnya yang menyebabkan anak terlambat jalan seperti yang dikutip melalui laman Patient berikut ini:

1. Keterlambatan Stimulasi Motorik Anak

Anak terlambat jalan bisa jadi karena adanya keterlambatan stimulasi motorik anak namun ini adalah hal yang sangat normal. 

Meskipun batasan anak terlambat jalan ada pada rentang usia 18 bulan ke atas, namun pada kasus yang satu ini si kecil hanya terlambat berjalan, bukan tidak bisa berjalan dan suatu saat ini tetap dapat berjalan dengan normal bila terus dilakukan stimulasi yang tepat.

2. Ketidakmampuan Belajar yang Cukup Parah

Hal ini disebabkan karena adanya keterlambatan pada semua aspek perkembangan si kecil namun perkembangan motorik kasar seperti berjalan seperti tertutupi karena perkembangan motorik halus, ketrampilan bahasa, dan sosialnya normal. Ini juga dapat disebabkan karena adanya kelainan pada tonus dan kekuatan otot kaki si kecil.

3. Menderita Kondisi Hipertonia atau Hipotonia

Penyebab anak terlambat jalan berikut ini merupakan kondisi hipertonia, yaitu sebuah kondisi dimana tonus otot mengalami peningkatan sehingga anak memiliki otot yang kaku atau otot yang terlalu kencang dan tegang. Hal ini membuat tubuh si kecil tidak fleksibel dan beberapa menyebabkan ia kesulitan berjalan dan melakukan gerakan lain yang memerlukan kinerja otot tubuh. Sementara itu, kondisi hipotonia ditandai dengan otot yang terlalu lentur sehingga membuat tubuh anak tampak lemah dan menyebabkan anak kesulitan untuk menggerakkan badannya tanpa bantuan. Anak yang menderita cerebral palsy biasanya juga disertai dengan kondisi hipertonia atau hipotonia. 

4. Adanya Distrofi Otot atau Kondisi Genetik

Anak terlambat jalan dapat disebabkan karena mengalami distrofi otot Duchenne (DMD) yaitu penyakit neuromuskular herediter yang sifatnya umum dan progresif. Ini ditandai dengan bayi laki-laki yang lahir normal awal mulanya kemudian keterlambatan jalan anak hanya dapat diidentifikasi secara retrospektif sehingga gejala akan benar-benar muncul saat ia berusia empat hingga enam tahun. Mengutip dari laman Webmd, penyebab anak terlambat jalan lainnya bisa karena kondisi genetik seperti Down Syndrom.

5. Kondisi Developmental Dysplasia of Hip (DDH)

Penyebab anak terlambat jalan juga bisa karena kondisi Developmental Dysplasia of Hip (DDH). Mengutip dari laman FHS Department of Health, DDH adalah sebuah kondisi dimana bayi dilahirkan dengan kondisi sendi pinggul yang tidak stabil dan tidak berkembang secara normal. Ini dapat disebabkan karena faktor genetik atau bawaan dan menyebabkan postur tubuh yang kurang baik.

6. Faktor Lingkungan Lainnya

Selain beberapa hal di atas, faktor lingkungan juga dapat menjadi salah satu penyebab anak terlambat jalan seperti infeksi atau toxin saat kehamilan, bayi mengalami cedera kepala, malnutrisi atau gizi buruk, dan kelahiran prematur. Rakitis yang menyerang bayi juga dapat menjadi faktor penyebab anak terlambat jalan. Perlu diketahui bahwa rakitis ini adalah sebuah kondisi dimana tulang pada anak-anak melunak dan melemah akibat dari kekurangan vitamin D yang sangat ekstrim.

Bagaimana Stimulasi Anak Terlambat Jalan?


Anak terlambat jalan masih dapat distimulasi secara berkala bila kendala yang dihadapi bukanlah kondisi medis yang serius dan memerlukan bantuan tenaga medis. Beberapa anak terlambat jalan sebenarnya hanya membutuhkan lebih banyak waktu latihan. Mengutip dari laman Healthline, stimulasi anak terlambat jalan dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini:

1. Memegang Kedua Tangan Si Kecil (Titah)

Cara yang paling mudah adalah dengan memegang kedua tangannya dan membantunya berjalan setahap demi setahap. Perhatikan kembali cara memegang tangan si kecil supaya tidak terkilir. 

Stimulasi anak terlambat jalan seperti ini dapat dilakukan dengan catatan si kecil sudah mampu berdiri sendiri tanpa dibantu walau masih harus memegang benda yang ada di sekitarnya.

2. Memilih Alat Bantu Jalan yang Tepat


Alih-alih memberinya baby walker yang menurut para ahli kurang baik untuk perkembangan otot kaki si kecil, Ibu bisa memberi si kecil baby push walker yang sudah tersedia dipasaran saat ini. 

Selain baby push walker, beberapa alat rumah tangga juga dapat dijadikan alat bantu jalan si kecil seperti kursi, galon air mineral, dan masih banyak lagi. Penggunaan baby push walker yang aman juga wajib jadi bahan pertimbangan dan harus dengan pengawasan penuh orang tua.

3. Memiliki Floor Time Lebih Banyak

Menggendong si kecil memang akan membuat hubungan antara orang tua dan anak semakin dekat dan erat, namun meluangkan lebih banyak waktu di lantai (floor time) akan lebih bagus untuk tumbuh kembang si kecil nantinya. 

Biarkan ia melakukan banyak eksplorasi sehingga mendorongnya untuk melakukan lebih banyak hal seperti mencoba merangkak, berdiri, hingga berjalan sendiri pada waktunya nanti.

4. Berjalan Tanpa Alas Kaki


Memilih sepatu pre-walker memang sah-sah saja, namun ternyata membiarkan si kecil berjalan tanpa alas kaki punya alasan yang cukup baik. Bagi bayi yang baru akan belajar berjalan, menggunakan sepatu pre-walker justru menghambatnya berjalan dengan baik terutama bila digunakan di dalam ruangan. 

Pastikan hanya menggunakan sepatu pre-walker ketika berada di luar ruangan saja. Pertimbangkan juga memilih sepatu pre-walker dengan bahan yang aman (anti slip) dan ringan karena ini cukup membantu memudahkan proses belajar si kecil.

5. Menciptakan Lingkungan yang Aman

Bayi atau balita belum memiliki kewaspadaan yang tinggi seperti orang dewasa terutama saat mereka akan belajar berjalan. Sebaiknya Ibu membuat lingkungan tempat si kecil belajar berjalan aman dan nyaman untuknya. 

Bila di lantai dua, pastikan si kecil tidak berdiri terlalu dekat dengan tangga atau pembatas. Pastikan lantai rumah juga tidak licin serta tidak ada barang-barang tajam dan berbahaya di sekitarnya.

6. Memijat Kaki Si Kecil


Mengutip dari laman Liputan 6, memijat kaki si kecil dapat digunakan sebagai terapi anak terlambat jalan karena akan membuat kaki si kecil lebih lentur, membuat pinggul dan lutut juga lebih rileks. Berikut cara memijat kaki bayi sebagai terapi anak terlambat jalan yang bisa dicoba di rumah:

  • Pijat pangkal paha si kecil dengan lembut dengan gerakan ke bawah lalu ke atas;
  • Peganglah kedua kaki si kecil dengan tangan Ibu lalu lakukan gerakan menepuk setiap bagian kaki si kecil dengan lembut;
  • Pijat dengan lembut seluruh bagian kaki dari mulai pinggul, paha, betis, hingga telapaknya. Gunakan gerakan yang tidak terlalu keras sehingga akan membuatnya lebih nyaman; dan
  • Jangan lupa gunakan minyak pijat khusus bayi supaya tidak panas untuk tubuhnya.

Selain bisa dilakukan di rumah, beberapa salon khusus spa bayi juga ada yang menyediakan jasa seperti ini. Fungsinya tidak lain untuk membuat otot-otot tubuh si kecil lebih rileks sehingga lebih fleksibel nantinya.

7. Bermain Bersama Ayah dan Ibu

Stimulasi anak terlambat jalan berikut ini cukup ampuh digunakan untuk lebih memotivasi kemampuan jalan si kecil. Buatlah jarak duduk antara Ayah dan Ibu berjauhan (bisa disesuaikan dengan kemampuan jalan si kecil), bila si kecil sedang duduk bersama Ibu, dari kejauhan Ayah dapat mencoba memanggil si kecil untuk menuju ke arah Ayah.

Sementara Ibu membantu si kecil berdiri sendiri hingga ia stabil. Lakukan terapi anak terlambat jalan ini secara rutin, meskipun awalnya si kecil hanya berdiri dan bergeming, namun suatu saat nanti ia akan mulai tertarik untuk berjalan ke arah Ayah atau Ibu.

8. Ambil Mainan Kesukaanmu


Cara ini juga dapat menjadi terapi anak terlambat jalan yang lumayan berhasil. Coba jauhkan mainan atau apapun yang menjadi kegemaran si kecil. Lakukan perintah sederhana seperti “Ayo ambil mainan itu, Nak” supaya memotivasi si kecil untuk berjalan ke arah mainan tersebut. Dengan rutin bermain seperti ini, anak akan merasa melakukan hal yang menyenangkan dan bonusnya semakin hari ia akan semakin mahir berjalan.

Mitos Tentang Anak Terlambat Jalan

Mitos dalam lingkungan kita sudah menjadi makanan sehari-hari, namun ada baiknya tidak semua langsung ditelan mentah-mentah. Terkadang, mitos yang beredar justru tidak ada kaitannya dengan kondisi medis atau tumbuh kembang buah hati tercinta. Simak mitos tentang anak terlambat jalan berikut ini:

1. Anak Laki-Laki Biasanya Lebih Lambat Jalan

Anak laki-laki lebih lancar jalan daripada anak perempuan adalah sebuah mitos yang sebaiknya diabaikan. Pasalnya setiap anak, apapun jenis kelaminnya akan melalui milestone yang sama namun bedanya ada yang lebih lambat atau bisa jadi lebih cepat. Banyak faktor lain yang menjadi penyebabnya, namun jenis kelamin sama sekali tidak ada hubungannya dengan anak terlambat jalan.

2. Cepat Bicara maka Lambat Jalannya

Mitos! Sampai saat ini tidak ada penelitian tentang anak yang sudah lancar berbicara pasti akan terlambat belajar jalan. Banyak anak-anak yang justru mengalami perkembangan keduanya secara bersamaan atau dengan rentang waktu yang tidak terlalu jauh. Sekali lagi, ini hanya soal tonggak tumbuh kembang anak yang perlu waktu.

3. Jalan Di Rumput Bikin Anak Cepat Jalan

Faktanya, yang membuat anak bisa belajar berjalan lebih baik bukan karena rumputnya, melainkan karena si kecil tidak menggunakan alas kaki saat belajar berjalan. Berjalan tanpa alas kaki punya manfaat lain seperti menguatkan otot serta lengkungan kaki si kecil. Selain itu, belajar jalan tanpa alas kaki membuat si kecil lebih peka dan waspada.

4. Kaki Disabet Belut Supaya Cepat Jalan

Pernah dengar mitos yang satu ini? Tak sepenuhnya salah ataupun benar karena belum ditemukan sejumlah penelitian yang tepat tentang hal ini. Cara yang satu ini cukup unik yaitu kaki anak disabet dengan belut lalu tak berapa lama anak bisa jalan lancar. 

Ada beberapa yang berhasil, namun bila tidak berhasil jangan berkecil hati ya Bu, mari berikhtiar dengan cara lainnya ya.

Editor: Dwi Ratih