Balita

8 Tips Memilih Mainan Anak Sesuai dengan Usianya

8 Tips Memilih Mainan Anak Sesuai dengan Usianya

Mainan anak yang Ibu pilih sejatinya harus disesuaikan dengan kebutuhan si kecil menurut rentang usia mereka. Sebab, mainan anak yang tepat akan turut membantu bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain dan belajar tentang dunia sekitarnya. Mainan anak yang Ibu pilih turut pula mempengaruhi tahap perkembangannya. Amati kemampuan yang sedang ia pelajari, seperti kemampuan motorik halus, pengenalan huruf, berhitung, serta perkembangan bahasa, sebagai panduan untuk memilih mainan anak  terbaik.


Memilih Mainan Anak Sesuai dengan Usianya

Kebanyakan kemasan mainan anak menyertakan rentang usia yang direkomendasikan. Rentang usia ini adalah saran berdasarkan rata-rata perkembangan anak. Gunakan informasi pada kemasan mainan anak sebagai panduan untuk mempersempit pilihan mainan anak. Gunakan pengetahuan Ibu tentang kemampuan dan perkembangan anak untuk menentukan apakah anak masuk ke kelompok usia yang direkomendasikan.

Jangan lupa baca peringatan atau langkah keamanan yang juga tertera pada kemasan untuk memastikan ada atau tidaknya risiko tambahan yang membuat mainan anak tersebut tidak sesuai untuk si kecil.


Waspadai bagian-bagian mainan anak

Bagian dari mainan anak jadi pertimbangan utama ketika membeli mainan anak. Anak usia batita masih suka memasukkan benda ke mulut bila ukurannya cukup kecil. Satu tes sederhana bisa Ibu lakukan dengan menjatuhkan bagian kecil mainan anak ke lubang pada wadah tissue gulung. Bila mainan anak tersebut bisa melewati lubang, berarti berbahaya untuk si kecil.

Periksa semua komponen mainan anak untuk menentukan apakah mengandung bagian kecil yang menyebabkan bahaya tersedak. Mainan anak sering kali memiliki aksesoris yang lebih kecil ukurannya. Lihat kualitas konstruksi mainan, terutama bila mainan anak memiliki bagian kecil yang menempel. Konstruksi yang tidak kuat meningkatkan risiko bagian kecil terlepas ketika anak memainkannya.


Nilai edukasi pada mainan anak

Mainan tidak hanya membuat anak senang, tapi juga memberi nilai edukasi. Pilihlah mainan anak yang membuatnya berlatih kemampuan perkembangan yang sekarang ia butuhkan. Misalnya, bila anak usia 3 tahun sedang belajar mengenal huruf, Ibu bisa pilih balok huruf atau mainan elektronik yang menampilkan huruf alfabet.

Untuk anak yang perlu berlatih kemampuan motorik halus, pilih mainan anak yang membutuhkan sedikit gerakan dan kontrol seperti balok yang bisa menyatu atau set gelas yang bisa ditumpuk. Visualisasikan bagaimana si kecil bermain dengan mainan anak tersebut untuk menentukan nilai edukasi yang ditawarkan.

Ibu, banyak mainan anak yang memiliki potensi kekerasan, khususnya mainan dalam bentuk senjata. Banyak action figure yang menyertakan senjata. Replika senjata juga mendorong kekerasan. Mainan anak ini bisa membuat si kecil jadi agresif ketika memainkannya. Pertimbangkan kembali bila Ibu ingin memberikan mainan anak jenis ini. 


Tips memilih mainan anak sesuai dengan usianya

Dengan begitu banyak pilihan, membeli mainan anak yang tepat bisa jadi hal sulit. Panduan berikut akan membantu Ibu menemukan mainan sesuai usia anak yang menambah keseruan bermain pada bayi dan balita. Pada tiap panduan tersedia informasi tentang perkembangan anak, jadi Ibu tahu kenapa mainan anak tersebut sesuai untuk usia tertentu.


  1. Mainan anak untuk usia 0 sampai 3 bulan

    Di beberapa bulan pertama, sebelum bayi belajar menggenggam benda atau duduk, ia sangat menyukai benda yang bisa ia lihat dan dengar. Pandangan matanya masih belum jelas. Di bulan pertama ia hanya bisa melihat dengan jelas pada jarak 12 inci. Ia tertarik dengan wajah dan bisa mengenali wajah Ibu di usia 1 bulan.

    Pola yang sangat kontras dan berwarna cerah menarik baginya karena paling mudah ia lihat. Ia sudah belajar mendengar suara dan musik yang lembut. Benda yang perlahan bergerak dan menghasilkan suara lembut jauh lebih menarik baginya dibanding mainan yang diam dan tidak bergerak.

    Mainan anak sesuai usia 0 sampai 3 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Mainan anak yang dipegang tangan. Pandangan yang hanya jelas ketika melihat jarak dekat membuatnya senang bila Ibu menggerakkan benda ke garis penglihatannya. Ia belum bisa memegang mainan, tapi ia akan menunjukkan rasa senang dengan memukul-mukul mainan anak yang ia suka.

    • MP3 player atau kotak musik. Musik jadi satu cara terbaik menghibur dan menenangkan bayi. Ibu bisa mainkan berbagai musik dan lihat responnya.

    • Buku lembut dengan pola kontras. Soft book dengan pola atau dekorasi yang mudah dilihat didesain untuk bayi. Letakkan buku di dekat bayi agar ia bisa melihat Ibu membalik halaman ketika membacakannya.


  2. Mainan anak untuk usia 3 sampai 6 bulan

    Di usia ini, bayi bisa menggenggam mainan anak atau menggapai benda yang menarik perhatiannya. Sebentar lagi ia bisa memegang mainan dan memutar dengan pergelangan tangannya untuk melihatnya dari semua sisi, biasanya kemudian ia akan memasukkannya ke dalam mulut. Periksa label mainan anak untuk memastikan apakah itu aman bila dikunyah. Selain itu, jangan gantungkan mainan anak di tempat tidur bayi dengan tali karena bisa menjerat leher bayi.

    Mainan anak sesuai usia 3 sampai 6 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Rattle yang ringan. Bayi suka menghasilkan suara. Berikan rattle dan lihat bagaimana ia mengguncangnya. Sertakan musik dengan beat keras, bayi di usia ini biasanya suka musik dan mengenal ritmenya. Cari rattle dari material yang kuat, bukan plastik yang mudah rapuh, dan tanpa bagian kecil yang bisa tertelan.

    • Boneka lembut. Di usia ini, banyak anak mulai akrab dengan boneka. Pastikan boneka bertesktur lembut dan empuk ketika dipeluk. Jangan pilih boneka dengan kabel di telinga atau ekor, yang bisa keluar dari posisinya dan menyakiti anak. Juga pastikan boneka anak punya jahitan yang kuat. Mainan anak yang lembut dengan mata dan mulut dari plastik berpotensi membuat bayi tersedak. Juga hindari boneka dengan bel, kancing, atau pita yang bisa tersangkut di mulut bayi.

    • Mainan anak dari karet yang berbunyi ketika dipencet. Bayi Ibu sangat suka mainan yang bisa dipegang dan dipencet. Mainan ini tepat digunakan ketika ia berada di bak mandi. Bayi akan sering memencetnya untuk mendengar bunyinya.

  3. Mainan anak untuk usia 6 sampai 9 bulan

    Ibu bisa lihat bayi menjadi lebih aktif bermain di usia 6 hingga 9 bulan. Sekarang ia bisa mengambil sendok, memukul panci, dan merasa antusias dengan rattle-nya. Ia kini bisa mengambil dua mainan sekaligus dan memukulkan keduanya.

    Bayi Ibu kini menyadari benda masih ada meski ketika ia tidak lagi bisa melihat atau merasakannya. Bayi juga menjadi lebih banyak bergerak di usia ini, mulai dari duduk tanpa bantuan, tengkurap dan bergerak maju-mundur menggunakan tangan dan lutut, lalu merangkak, dan menarik tubuhnya untuk berdiri.

    Mainan anak untuk usia 6 sampai 9 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Buku. Di tahap ini, membaca menjadi lebih interaktif dan menyenangkan untuk Ibu berdua. Membaca bersama penting untuk kemampuan bahasa bayi yang sedang berkembang dengan cepat. Soft book jadi pilihan yang tepat.  Setelah membaca buku, berikan padanya agar ia bisa membalik halaman dan “membacakan” buku untuk Ibu.

    • Bola. Benda ini seru dimainkan di usia berapapun, hanya saja pastikan ukuran bola cukup besar (setidaknya diameter berukuran 1,75 inci) untuk mencegah tersedak. Bola dari material kain yang ringan juga jadi pilihan tepat. Bola dengan tekstur menarik atau menghasilkan suara akan disukai anak. Gulingkan bola maju-mundur di antara Ibu berdua di lantai. Ketika bayi mulai merangkak, Ibu bisa melempar bola ke ruangan sehingga membuatnya bergerak mengejarnya.

  4. Mainan anak untuk usia 9 sampai 12 bulan

    Di saat bayi berusia 9 hingga 10 bulan, ia biasanya bisa bergerak sendiri dengan merangkak atau merambat (berjalan sambil berpegangan pada furniture). Di usia 12 bulan, ia bisa berdiri bahkan berjalan.

    Bayi Ibu juga mulai menggunakan benda sebagai alat, ia mendorong bola dengan tongkat atau mengambil wortel di piring dengan sendok. Ia kini lebih tertarik dengan permainan interaktif. Gelitik tubuhnya dan biarkan ia menggelitik Ibu. Bicaralah di telepon lalu berikan padanya agar ia bisa mengoceh dan menyerahkan telepon ke Ibu lagi.

    Kemampuannya untuk memecahkan masalah juga meningkat. Ia akan membuka tutup wadah yang jernih untuk mengambil mainan yang ia lihat di dalam lalu mencoba menggapainya. Ia mulai memahami kata dan mengenali nama benda yang familiar.

    Karena kini ia bisa lebih bebas bergerak, ia jadi lebih penasaran dibanding sebelumnya. Ia ingin bergerak, menggapai, dan mengambil benda yang sebelumnya tidak bisa ia sentuh. Bersiaplah untuk tahap ini dengan mengamankan rumah. Bayi di usia ini masih memasukkan apapun ke mulutnya, jadi pastikan Ibu membeli mainan anak yang sesuai usia.

    Mainan anak sesuai usia 9 sampai 12 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Mainan anak yang didorong. Mainan dorong memberi anak kesempatan untuk melatih kemampuan berjalan. Pilih mainan dorong yang cukup berat agar ia bisa bersandar dan mendorongnya di ruang tamu. Mainan anak ini masih tetap bisa dinikmati si kecil meski ia sudah lancar berjalan.

    • Sortir bentuk. Mencari tahu kenapa balok persegi tidak bisa masuk di bukaan berbentuk lingkaran jadi tantangan untuk si kecil yang suka memecahkan masalah. Sortir bentuk jadi satu dari sekian banyak mainan anak yang menyenangkan tapi juga membuat si kecil penasaran. Ibu bisa berikan wadah jernih dari plastik dan beberapa bola dan balok, lalu lihat keseruan anak memainkannya.

  5. Mainan anak untuk usia 12 sampai 18 bulan

    Batita Ibu sangat aktif, ia bisa menggunakan kakinya dengan sangat baik dan membuat Ibu letih mengejarnya. Di usia ini anak suka mainan dan permainan apapun yang membuat seluruh tubuh bergerak seperti bola, ayunan, atau mainan anak seperti memanjat.

    Tangan kecil anak menjadi lebih terkoordinasi dan ia sekarang bisa menggunakan mainan sortir dengan lebih efisien, serta membangun menara balok lebih baik. Bermain melibatkan banyak eksperimen seperti, “Apa yang terjadi bila aku jatuhkan bola ini?” atau “Apa yang terjadi bila aku tarik benda ini?”

    Mainan anak sesuai usia 12 sampai 18 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Buku bergambar. Anak akan menyukai buku bergambar objek dan aktivitas yang  familiar baginya. Ia juga bisa memilih buku sendiri untuk dibaca.

    • Kertas dan krayon. Berikan krayon ke anak, tempelkan kertas pada lantai agar ia bisa mencoret-coret tanpa membuat kertas bergeser.

  6. Mainan anak untuk usia 18 sampai 24 bulan

    Batita kecil menjadi lebih senang dengan kemandiriannya tapi perlu sering diingatkan tentang batasan mereka. Jadi meski ia memaksa melakukan sesuatu sendiri, berikutnya ia akan meminta bantuan Ibu.

    Cara batita belajar tentang apa yang bisa ia lakukan adalah dengan membuat tangannya menggapai apa saja. Ia meraih gagang pintu, membuka dan menutup pintu, serta mematikan dan menyalakan tombol lampu, yang cukup membuat orang tua khawatir. Mainan anak seperti kotak sortir atau truk dengan pintu yang bisa membuka dan menutup menciptakan kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi dan mendorong batasannya sekaligus menjauhkan mereka dari tombol lampu. Di usia ini, anak belajar paling baik dari permainan yang tidak terstruktur.

    Mainan anak sesuai usia 18 sampai 24 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Mainan rumah-rumahan. Anak mulai senang bermain makan dan minum, jadi set cangkir dan piring tentu jadi lebih seru. Umumnya, mainan anak dengan ukuran mini, mulai dari kereta belanja yang didorong hingga sapu kecil, memberinya kesempatan untuk melakukan hal yang paling ia sukai, yaitu meniru apa yang ia lihat dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya.

    • Balok besar dan kecil. Bermain balok membuat batita Ibu membangun kemampuan menggenggam, menumpuk, dan menyortir. Ia bisa menyusun balok dan menatanya sesuai desain aslinya.

    • Mainan alat musik. Anak-anak biasanya menyukai musik dan senang menciptakan suara musik sendiri. Berikan mainan anak seperti gitar atau keyboard untuk dimainkan dan lihat bagaimana ia bereksplorasi dengan mainan ini.

  7. Mainan anak untuk usia 24 sampai 30 bulan

    Sekarang buah hati Ibu berusia 2 tahun dan menjadi semakin aktif. Ia menghadapi tantangan antara keinginan untuk mandiri tapi masih membutuhkan bantuan. Apa yang berulang kali ia lakukan menguji batasannya.

    Bersama dengan kemandirian, kemampuan bahasanya juga berkembang. Ia kini bisa mengucapkan kalimat pendek menjadi lebih bermakna serta memberi tahu Ibu apa yang  ia butuhkan dan inginkan.

    Ia bisa membentuk gambaran di pikirannya dan mungkin bisa menata mainan anak berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk. Memorinya meningkat dan ia bisa memberi tahu Ibu apa yang ia makan saat makan siang tadi. Sebagian kecil anak usia 2 tahun mengenal beberapa warna dan huruf, juga bisa menghitung sampai 10 atau lebih. Batita Ibu sangat bersemangat, jadi cari mainan anak dan aktivitas yang memberinya sarana untuk menyalurkan energi. Juga cari mainan anak yang menantang perkembangan pikirannya.

    Mainan anak sesuai usia 24 sampai 30 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Mainan berkendara. Anak Ibu masih menyukai mainan anak beroda yang ia bisa dorong sendiri seperti sepeda roda tiga. Cari mainan beroda yang seimbang, ya Bun.

    • Bola. Mungkin bola adalah mainan anak favorit si kecil dan sekarang ia sedang belajar menargetkan lemparannya. Beberapa anak di usia ini bahkan bisa menangkap bola. Sediakan beberapa keranjang dan Ibu bisa bermain basket bersamanya. Atau buat dua garis goal dan perkenalkan sepak bola padanya.

  8. Mainan anak untuk usia 30 sampai 36 bulan

    Saat anak mencapai usia 3 tahun, ia sudah siap untuk mainan anak yang lebih menantang. Bila ia bisa memakai baju sendiri, melepas celana, dan mencuci tangan sendiri, ia pasti bisa menata balok dan bahkan mengingat hal simpel atau bermain berhitung.

    Di usia ini, anak mungkin sudah percaya diri ketika berjalan, berlari, dan melompat jadi ia akan suka bermain dengan peralatan olahraga berukuran mini. Ia juga mulai fokus pada anak lain, jadi sangat tepat untuk permainan kelompok.

    Ketika bertambah besar, anak Ibu akan menjadi sangat imajinatif. Ia mulai mengembangkan cerita dan karakter. Ibu bisa memberinya perlengkapan untuk permainan pura-pura, kardus bekas bisa ia jadikan mobil, pesawat, atau rumah-rumahan.

    Mainan anak sesuai usia 30 sampai 36 bulan berikut bisa membantunya bereksplorasi dengan kemampuan yang sedang ia kembangkan:

    • Puzzle. Anak di usia ini mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan koordinasi mata dan tangan. Mainan anak berupa puzzle juga bisa melatih kemampuan baru ini. Cari puzzle dengan ukuran lebih besar dan simpel dengan gambar yang sudah ia kenali.

    • Mainan konstruksi. Kebanyakan anak di usia ini sudah menguasai kemampuan untuk menumpuk beberapa balok, tapi ini tidak berarti permainan ini kehilangan penggemar. Mainan anak seperti balok yang bisa disusun mampu membantu si kecil menggunakan imajinasinya untuk membangun menara yang lebih tinggi dan lebih kompleks.


(Ismawati, Yusrina)