Ibupedia

Latih Kemandirian Si Kecil, Yuk Bantu Ajarkan Anak Mandi Sendiri

Latih Kemandirian Si Kecil, Yuk Bantu Ajarkan Anak Mandi Sendiri
Latih Kemandirian Si Kecil, Yuk Bantu Ajarkan Anak Mandi Sendiri

Momen memandikan si kecil memang perlu dinikmati sebelum nantinya ia sudah bisa mandi sendiri ya, Bu. Ibumin yakini, masih banyak orang tua yang masih ragu untuk membiarkan anak mandi sendiri.

Kekhawatiran ini wajar adanya, apalagi anak-anak cenderung punya keterbatasan dalam memerhatikan kebersihan dirinya. Meski begitu, Ibu tetap perlu mengetahui sebaiknya kapan anak bisa mandi sendiri.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian si kecil, sekaligus melatih kemampuan motoriknya. Lalu, gimana sih cara mengajarkan anak mandi sendiri? Adakah hal khusus yang perlu diperhatikan sebagai tanda bahwa anak siap mandi sendiri? Yuk, kita bahas bersama dalam ulasan berikut.

Kata ahli, mengenai kapan anak mandi sendiri


Ibumin paham sekali, alasan tiap orang tua masih enggan melepas anak mandi sendiri, sedikit banyak karena khawatir kurang bersih. Sehingga, menyebabkan masalah lain terkait dengan kesehatan kulitnya.

Namun, perlahan ada baiknya coba kita lihat dari sisi lainnya yuk, Bu. Sebab, mengutip dari laman Parents menurut Dr. Poj Lysouvakon, yang merupakan dokter anak dari University Chicago Medicine orang tua juga perlu memerhatikan tanda kesiapan anak mandi sendiri.

Terutama yang berkaitan dengan rasa malu dan keinginan akan privasi. Sebenarnya, menurut Dr. Lysouvakon, tiap anak memiliki tingkat kedewasaan yang berbeda-beda.

Tapi, umumnya ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda kemandirian yang lebih besar untuk mengurus dirinya sendiri seperti makan sendiri dan tidak butuh bantuan orang tua, mengenakan pakaian sendiri atau bahkan sudah lulus toilet training, bisa jadi tanda bahwa anak sudah siap mandi sendiri.

Tanda lain anak siap mandi sendiri yang perlu Ibu kenali diantaranya adalah:

  • Malu membuka baju di depan orang tua
  • Sudah dapat mengikuti instruksi sederhana, yang berkaitan dengan tata cara mandi
  • Koordinasi motoriknya sudah matang
  • Bisa melakukan kegiatan sederhana tanpa bantuan orang tua; sikat gigi, mencuci tangan, ganti baju sendiri dan lain sebagainya
  • Sangat tertarik pada kebersihan diri.

Para ahli sendiri merekomendasikan anak belajar mandi sendiri pada usia 5 tahun ke atas, dan benar-benar dilepas untuk mandi sendiri tanpa bantuan orang tua pada usia 8 tahun. Dengan cara ini, anak bisa memperoleh kemandirian dan mempelajari keterampilan kebersihan diri yang penting untuk kehidupannya kelak.

Selain itu, mengutip dari Bright Side pada usia pra sekolah, orang tua juga harus berhenti mandi bersama anak. Apalagi ketika anak sudah mulai tidak nyaman membuka auratnya di depan orang tua.

Nah, agar anak mandi sendiri dengan mudah, orang tua bisa membantu mengingatkan mengenai tata cara mandi yang benar, hingga cara membasuh tubuhnya untuk membersihkan diri. Kalau perlu, tinggalkan beberapa catatan kecil di dalam kamar mandi, agar anak lebih mudah mengingat dan membacanya.

Cara mengajarkan anak mandi sendiri


1. Buat jadwal mandi

Mengajarkan anak mandi sendiri pada awalnya mungkin akan sulit, tapi sebenarnya nggak sesulit itu kok, Bu. Hal utama yang perlu Ibu lakukan adalah, membuat jadwal mandi agar bisa diterapkan dalam rutinitas harian anak.

Dengan membuat jadwal mandi yang konsisten, hal ini juga mempermudah mengajarkan si kecil tentang tata cara mandi yang benar. Pastikan buat jadwal mandi anak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan jam yang terjadwal setiap harinya.

2. Buat catatan cara mandi yang benar

Ibu bisa membuat urutan mandi yang benar dan mudah untuk dilakukan oleh si kecil. Ajarkan tata caranya secara bertahap. Misalnya dimulai dari menyiram seluruh tubuhnya terlebih dahulu, dari kepala hingga ujung kaki. 

Tapi nggak semua anak langsung percaya diri menyiram tubuhnya dengan air, jadi pastikan kenalkan lingkungan di sekitar kamar mandi terlebih dahulu agar anak mulai terbiasa. Jika perlu, Ibu bisa memperagakan simulasi tata cara mandi di depan anak. 

Mulai dari cara membasuh dengan air, memakai sabun dan shampo hingga mengeringkan tubuh dengan handuk. Dikutip dari Fatherly jangan lupa juga untuk mengajarkan anak membersihkan area-area tubuh yang rentan terlewati, misalnya seperti ketiak, lipatan paha, leher, punggung belakang serta area genital.

3. Biarkan rasa percaya diri anak tumbuh 

Mengajarkan anak mandi sendiri, memang dibutuhkan kesabaran yang lapang. Dibutuhkan waktu yang cukup lama agar anak bisa bertanggung jawab dalam mengontrol kebersihan dirinya saat mandi. 

Jadi biarkan anak belajar mandi sendiri secara perlahan. Namun, pastikan hal tersebut tetap diawasi oleh orang tua ya, Bu.

4. Pastikan kamar mandi tidak licin dan aman untuk anak

Saat anak mandi sendiri, pastikan lantai kamar mandinya benar-benar bersih dan tidak licin ya, Bu. Untuk mencegah anak terhindar dari kemungkinan terpeleset nantinya. Kalau perlu, gunakan keset anti slip yang terbuat dari karet untuk mencegah lantai menjadi licin saat anak mandi sendiri. 

5. Ajarkan anak cara mengeringkan tubuh yang benar

Salah satu hal yang paling penting setelah semua tata cara mandi dilakukan adalah, mengeringkan tubuh menggunakan handuk. Saat kulit tidak dikeringkan dengan benar, hal ini rentan menyebabkan masalah pada kulit seperti timbulnya jamur yang bikin kulit jadi kering dan gatal-gatal.

Pastikan setelah anak mandi sendiri, ia juga diajarkan cara mengeringkan tubuh menggunakan handuk yang benar untuk mencegah bakteri mudah berkembang pada kulit si kecil. Usahakan pilih handuk anak yang sesuai dengan ukuran tubuhnya, hindari memilih ukuran handuk yang terlalu besar untuk memudahkan anak mengeringkan tubuh nantinya.

Nah, kalau si kecil di rumah apakah juga sudah mulai mandi sendiri? Yup! Menghadapi tahap anak mandi sendiri memang butuh kesabaran ekstra bagi orang tua, ya Bu. Namun, percayalah bahwa suatu saat si kecil akan mulai terbiasa dengan kegiatan harian ya yang satu ini. 

Sehingga perjuangan Ibu mengajarkan anak mandi sendiri, pasti akan membuahkan hasil. Tetap semangat dan jangan menyerap ya, Bu!