Balita

Anak Minum Teh, Boleh Nggak, Ya? Yuk, Simak Dulu Dampaknya!

Anak Minum Teh, Boleh Nggak, Ya? Yuk, Simak Dulu Dampaknya!

Beberapa orang tua memperbolehkan anak minum teh, tapi ada pula yang tidak menyetujui hal tersebut. Tentu saja, kondisi ini jadi menimbulkan pro dan kontra di kalangan orang tua. Terlebih teh termasuk minuman yang tidak dianjurkan diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun oleh WHO. 

Sebab, teh mengandung kafein yang dapat memengaruhi kesehatan si kecil. Sehingga, ketika anak minum teh, hendaknya tidak disarankan.

Lantas, bagaimana dengan si kecil di rumah? Apakah Ibu dan Ayah sudah mengizinkan anak balita minum teh? Terutama teh dalam bentuk kemasan yang mengandung pengawet. Sebelum membiarkan anak minum teh, ada baiknya simak terlebih dahulu dampak lainnya dalam ulasan berikut.

Kandungan teh dan dampaknya bagi kesehatan anak

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), teh mengandung kafein yang bisa menyebabkan anak lebih aktif bergerak. Artinya, jika si kecil memiliki kecenderungan hiperaktif atau mengalami gangguan sulit tidur, sebaiknya jangan bolehkan anak minum teh.

Di samping itu, teh juga memiliki kandungan polifenol yang bisa menghambat proses penyerapan zat besi di dalam tubuh si kecil. Zat besi ini berperan penting untuk menghasilkan sel darah merah. 

Apabila proses penyerapannya terganggu, kondisi tersebut dapat berpengaruh pada proses metabolisme anak. Anak minum teh juga sebenarnya tidak dianjurkan para dokter gigi, sebab teh mengandung zat Tanin yang bisa meninggalkan noda di gigi anak. 

Noda tersebut menyebabkan gigi anak yang semula putih bersih, jadi tampak kuning dan kusam. Sehingga, ketika anak balita minum teh terlalu sering, bukan tidak mungkin gigi mereka akan lebih mudah keropos.

Pilihan teh herbal yang aman dikonsumsi anak

Meskipun tidak ada larangan bagi anak balita minum teh, namun sebaiknya Ibu dan Ayah tidak sembarangan dalam memilih jenis teh. Terutama teh kemasan yang biasa dijual di supermarket. 

Produk ini memiliki kadar gula yang sangat tinggi, sehingga bisa membahayakan kesehatan tubuh si kecil. Beruntung, masih ada beberapa pilihan teh herbal yang tergolong aman dikonsumsi anak-anak. Mengutip WebMD, usia anak minum teh sebaiknya di atas 2 tahun. 

Teh herbal dapat menjadi pilihan yang sehat dibandingkan dengan minuman manis dalam kemasan. Teh herbal yang disajikan hangat, dapat membantu mengatasi gejala beberapa penyakit ringan seperti pilek, alergi, atau mabuk perjalanan.

Beberapa pilihan teh herbal yang aman dikonsumsi anak balita, yaitu;

1. Teh jahe

Jahe merupakan salah satu jenis tanaman rempah, yang efektif membantu meredakan masalah perut pada orang dewasa maupun anak-anak. Anak minum teh jahe juga dapat membantu meredakan mual selama di perjalanan.

2. Teh peppermint

Teh herbal ini dapat membantu meredakan sakit perut, meredakan mual, sakit tenggorokan, batuk, dan mabuk perjalanan. Hidung tersumbat karena pilek atau alergi juga bisa teratasi dengan minum teh peppermint.

3. Teh Chamomile

Teh chamomile bisa membantu si kecil merasa lebih rileks setelah lelah bermain atau beraktivitas seharian. Namun, bunga chamomile yang menjadi bahan utama dalam pembuatan teh ini bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa anak. Jadi, pastikan dulu kondisi si kecil sebelum memberinya teh chamomile.

4. Fruit tea

Persis seperti namanya, fruit tea dibuat dengan menggunakan campuran buah-buahan segar, seperti stroberi, lemon, maupun apel. Cita rasa menyegarkan membuat minuman ini cocok disajikan dingin di siang hari.

5. Teh adas

Adas secara tradisional biasanya digunakan untuk membantu mengatasi gangguan lambung, seperti perut kembung atau maag. Herbal ini juga dapat bermanfaat bagi saluran pernapasan bagian atas, selama serangan flu dan batuk. Akan tetapi, cita rasa pahit khas adas seringkali membuat anak kurang menyukainya.

Cara membuat teh untuk anak balita

Tahukah Ibu, ternyata cara membuat teh untuk anak balita sedikit berbeda daripada saat Ibu membuatnya untuk orang dewasa. Dikutip dari Healthline, inilah panduan cara membuat teh untuk anak balita:

  • Ambil teh dalam jumlah sedikit, misalnya satu atau dua sendok teh
  • Rendam daun teh selama 2 menit saja di dalam air mendidih.
  • Jika Ibu masih merasa teh terlalu kental, encerkan dengan tambahan air hangat.
  • Tunggu hingga air teh bersuhu ruangan atau hanya suam-suam kuku.
  • Tambahkan satu sendok teh gula pasir.

Alternatif minuman sehat lainnya

Pada dasarnya, tidak ada larangan pasti tentang anak minum teh. Namun, belum juga ada penelitian yang valid kapan orang tua memperbolehkan anak minum teh. Artinya, keputusan tetap ada pada Ayah dan Ibu selaku orang tua si kecil.

Nah, daripada memperdebatkan persoalan anak minum teh, ada banyak jenis minuman sehat lainnya yang bisa diberikan untuk si kecil. Mulai dari air putih, susu, serta jus buah dan sayur. Jenis-jenis minuman ini juga disukai anak-anak, lho! Jadi, Ibu bisa memberikannya untuk si kecil kapan saja tanpa perlu khawatir.

Perlu diketahui, setelah anak minum teh biasanya ia akan merasa kenyang. Akibatnya, anak menolak untuk makan. Padahal teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang. Oleh karena itu, memperbolehkan anak minum teh juga perlu memperhatikan komposisinya, takarannya, hingga waktu penyajiannya.

Anak minum teh diperbolehkan, tetapi dalam batasan tertentu. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter, jika Ibu dan Ayah berencana memperbolehkan anak minum teh.

Editor: Aprilia