Balita

Anak Mood Swing, Apa yang Harus Dilakukan?

Anak Mood Swing, Apa yang Harus Dilakukan?

Pernahkah Ibu merasa suasana hati Si Kecil begitu cepat berubah? Dari yang semula tenang bermain sendiri, tiba-tiba menangis tanpa sebab. Atau mulanya merengek, namun sesaat kemudian berubah menjadi ceria seolah tidak terjadi apa pun sebelumnya.

Tak jarang, orang tua menganggap perubahan suasana hati seperti ini sebagai gejala tantrum, terutama jika anak tiba-tiba merengek atau marah. Namun sebenarnya perubahan suasana hati yang begitu mendadak pada anak bukanlah tantrum, melainkan mood swing.

Ya, anak pun bisa mengalami mood swing. Menurut jurnal Front Psychiatry, mood swing sendiri adalah perubahan emosi yang terjadi dengan cepat dan intens. Lalu, kira-kira apa penyebab dan bagaimana mengatasi anak mood swing?

Penyebab mood swing pada anak

Sebenarnya, ada banyak sekali penyebab anak mood swing. Salah satu penyebab yang paling umum adalah perubahan situasi. Misalnya, anak tiba-tiba menerima kabar bahwa sahabatnya harus pindah rumah. Situasi yang tak diduga tersebut tentu bisa memengaruhi emosi anak. 

Dengan kata lain, mood swing pada anak terjadi sebagai respons terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Psychological Science menemukan bahwa perubahan emosi yang mendadak juga bisa dipengaruhi oleh stres.

Selain itu, pada anak-anak, mood swing terjadi karena mereka pada dasarnya masih ada di tahap perkembangan emosi. Anak-anak dan bayi sering terlihat sedih atau mungkin berulah saat belajar mengatur emosi mereka. Tak perlu khawatir, karena hal ini adalah bagian normal dari perkembangan emosional anak. 

Mereka bisa mengenal tiap emosi yang ada. Pada tahap awal, emosi mereka mungkin akan terlihat begitu cepat berubah. Namun lama-kelamaan, saat sudah mengenali perbedaan emosi, mereka tentu akan lebih mudah mengelola suasana hatinya.

Cara mengatasi anak mood swing

Hal paling dasar yang harus dipahami orang tua saat menghadapi anak mood swing adalah bersikap tenang. Tidak mudah memang, namun membalas perubahan emosi pada anak dengan emosi negatif hanya akan memperburuk suasana. Berikut beberapa cara yang bisa Ibu coba:

1. Pahami kesulitan Si Kecil

Sering kali, orang tua merasa bahwa anak hanya boleh menampilkan emosi positif, seperti bahagia dan bersyukur. Padahal, sama seperti orang tuanya, anak-anak juga memiliki masalahnya sendiri. Hal-hal yang terlihat sepele di mata orang dewasa, bisa jadi merupakan masalah bagi anak-anak. Oleh karenanya, wajar jika mereka mengalami perubahan emosi. Mereka mungkin merasa sedih saat tak bisa memahami pelajaran atau kecewa karena mendapat nilai buruk. Cobalah untuk memahami kesulitan Si Kecil. Ingat, dulu saat masih kecil Ibu pasti juga pernah punya masalah sendiri, bukan?

2. Cukupi kebutuhan istirahat anak

Istirahat sangat memengaruhi mood anak-anak, terutama bayi. Mood swing pada bayi bisa dikurangi dengan memberinya istirahat yang cukup. Tetapkan jadwal istirahat anak, baik tidur di malam maupun siang hari. Jauhkan anak-anak dari gadget sebelum pergi tidur. Gadget memiliki blue light yang membuat anak akan kesulitan tidur nyenyak.

3. Pantau asupan gizinya

Tahukah Ibu, makanan dan minuman yang dikonsumsi anak ternyata juga bisa memengaruhi mood-nya? Menurut studi yang dilakukan Prevention Institute, gizi yang sehat tak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik anak, tapi juga emosinya. Konsumsi nutrisi yang tidak sehat seperti fast food dan makanan olahan sebaiknya dikurangi. Sebab, makanan tersebut bisa membuat anak mudah lelah dan kesulitan belajar. Keduanya bisa memicu munculnya masalah emosi dan sosial anak. Usahakan untuk selalu menyediakan menu sehat untuk Si Kecil ya, Bu.

4. Dorong anak untuk berteman

Adanya teman sebaya juga baik untuk perkembangan emosi anak. Si Kecil tentu akan mudah merasa dekat dengan teman seumuran. Syukur-syukur, ia merasa lebih bebas untuk membagi perasaannya. Cara ini bisa diterapkan pada anak yang sulit mengungkapkan perasaan kepada orang tuanya. Namun ada baiknya orang tua tetap memberi follow-up. Sediakan waktu untuk mendengarkan keluh-kesah. Siapa tahu dari situ Ibu bisa tahu apa kira-kira yang menyebabkan Si Kecil sering mengalami mood swing.

Mood swing dan kesehatan mental anak

Pada dasarnya, anak atau bayi mood swing adalah hal yang sangat wajar. Namun Ibu patut waspada jika mood swing sering terjadi. Sebab, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan pada kesehatan mental Si Kecil.

‘Kapan saya harus mewaspadai mood swing pada anak?’. Salah satu indikator utama adalah frekuensi mood swing. Jika anak terus-menerus mood swing hingga rasanya sulit untuk mengetahui suasana hatinya, bisa jadi merupakan gejala dari gangguan yang lebih serius.

Ibu juga sebaiknya memperhatikan keseharian anak. Misalnya, anak terlihat makin jarang main atau lebih sering tidur di samping mood swing yang terus terjadi. Ada baiknya anak didampingi untuk menemui ahli agar bisa segera ditangani masalahnya.


Jika disimpulkan, anak mood swing sebenarnya merupakan hal yang sangat lumrah. Orang tua sebaiknya melakukan pendekatan emosi untuk bisa mengatasi problem tersebut. Coba dengarkan cerita mereka dan tanyakan apa kesulitan yang sedang dihadapi. Bisa pula dengan membuat jadwal kegiatan. Dengan begitu, waktu anak untuk belajar, bermain, makan, dan istirahat tetap teratur. Cara ini akan memberikan rasa aman dan nyaman untuk Si Kecil sehingga suasana hatinya tetap terjaga.


Editor: Atalya