Kalau Ibu mulai mengalami fase anak susah tidur siang, coba deh ulik kembali bagaimana perilaku dan emosi anak di sepanjang hari itu. Siapa tahu ternyata anak Ibu sudah siap buat stop tidur siang, lho!
Wah, memangnya skip tidur siang bakalan aman buat anak? Yes, ketika anak tidak tidur siang, Ibu tentu khawatir dengan tumbuh kembangnya kelak.
Sehingga, Ibu akan mengusahakan banyak cara agar anak mau kembali tidur siang. Tapi ternyata, ketika anak susah tidur siang, bisa jadi tanda bahwa ia sebenarnya sudah siap untuk tidak melakukan rutinitas tersebut.
Untuk itu, yuk kenali dulu apa saja tandanya dan sebaiknya kapan anak berhenti tidur siang dalam ulasan berikut ini.
Anak susah tidur siang, kenapa ya?
Seiring bertambahnya usia anak, kebutuhan jam tidurnya semakin berkurang. Jam tidur ini dibagi antara tidur siang dan tidur malam.
Melansir dari Baby Sleep Site, ketika anak masih berusia di bawah 1 tahun mereka akan mengalami transisi tidur siang dari 5-6 kali sehari, menjadi 2 kali sehari. Sedangkan ketika memasuki usia 15-18 bulan, mereka bisa mulai mengurangi frekuensi tidur siang mereka hingga menjadi 1 kali sehari.
Sebuah penelitian di tahun 2019 yang mengamati jam tidur anak-anak menunjukkan bahwa, kurang dari 2.5% anak berhenti tidur siang di usia 2 tahun. Sedangkan 94% anak mulai berhenti tidur siang di usia 5 tahun.
Lebih lanjut, Sleep Foundation menyebutkan bahwa, di usia 7 tahun anak-anak ini mulai benar-benar berhenti tidur siang. Dari sini kita bisa menyimpulkan, ya Bu, kalau anak-anak secara alami akan berhenti tidur siang.
Jika anak Ibu memasuki usia ini dan anak susah tidur siang, kemungkinan anak Ibu sudah siap berhenti tidur siang.
Tanda anak siap berhenti tidur siang
1. Anak susah diajak tidur siang
Kalau disuruh tidur siang, anak sudah mulai enggan. Kadang-kadang harus berdebat dulu dengan Ibunya. Ada saja alasannya untuk menghindar dan nggak tidur siang. Apakah anak Ibu seperti ini juga?
Yup, anak susah tidur siang adalah salah satu tanda anak Ibu mulai masuk fase tidak lagi butuh tidur siang. Tapi, dengan catatan usia ketika anak susah tidur siang ini sudah sesuai dengan usia rata-rata anak yang berhenti tidur siang, ya!
2. Sukses menjalani hari tanpa tantrum dan drama
Udah no drama-drama club lagi, nih ceritanya. Selain anak susah tidur siang, anak yang baik-baik saja meski tidak tidur siang juga jadi tanda kalau anak sudah siap berhenti tidur siang, lho!
No drama di sini bukan berarti anak benar-benar nggak rewel sama sekali, ya. Anak akan lebih sering merasa bahagia dan rewelnya bukan karena seperti kurang tidur atau kecapekan.
Kalau anak masih menunjukkan rewel karena kecapekan dan terlihat lesu, berarti anak masih butuh tidur siang nih, Bu. Hal ini perlu diperhatikan dengan baik ya!
3. Pura-pura tidur siang atau cuma tidur sekejap saja
Tanda lain yang ditunjukkan anak adalah, anak susah tidur siang dengan berpura-pura tidur saat diminta. Anak bisa saja menuruti Ibu untuk naik ke tempat tidur dan berbaring.
Tapi biasanya mereka hanya pura-pura memejamkan mata, atau sekedar berbaring sambil memainkan mainan di sekitarnya. Kalaupun bisa akhirnya tidur, tidur merekapun hanya sekejap, sekitar beberapa menit lalu terbangun kembali.
Ini terjadi karena sistem kerja tubuhnya masih aktif dan tidak istirahat di jam tersebut. Apakah si kecil pernah mengalami hal ini?
4. Anak kesulitan tidur malam
Selain anak susah tidur siang, anak yang pada akhirnya masih tidur siang cenderung mengalami kesulitan saat akan tidur malam. Ini karena, waktu tidur total mereka dalam satu hari sudah dihabiskan untuk tidur siang.
Sehingga ketika masuk waktu tidur malam, anak malah kesulitan tidur. Sayangnya, jika anak sudah memasuki usia yang cukup, tidur malam lebih penting untuk anak karena adanya hormon pertumbuhan yang aktif di malam hari.
5. Energi anak masih penuh seharian
Ada istilah kalau baterai anak-anak nggak ada habisnya. Anak-anak di usia cukup tidak tidur siang mereka masih berenergi sepanjang hari.
Mereka tidak tampak lelah, tidak ingin berhenti bermain, tampak baik-baik saja meski masuk sekolah full day, dan masih bisa melakukan aktivitas lain setelah selesai dengan aktivitas sebelumnya.
Kalau sudah begini, artinya anak Ibu sudah bisa berhenti tidur siang dan mengoptimalkan tidur malam, lho!
Kapan anak berhenti tidur siang?
Anak boleh berhenti tidur siang dan Ibu boleh mendukung hal ini, jika anak tidak mengalami perubahan perilaku dan emosinya tetap stabil meski anak tidak tidur siang. Tapi kalau anak skip tidur siang dan berujung tantrum, sulit dikendalikan, emosinya berantakan dan lebih sering rewel atau menangis, ini artinya anak belum benar-benar siap berhenti tidur siang.
Saat anak sudah tidak lagi mengalami masalah ketika tidak tidur siang, anak bisa berhenti tidur siang. Biasanya, anak-anak ini juga akan tidur malam lebih cepat sekitar pukul 7 atau 8 malam.
Tidur malam yang lebih cepat ini, sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Karena hormon pertumbuhan aktif pada malam hari ketika anak dalam keadaan deep sleep.
Meski sudah ada usia rata-rata anak berhenti tidur siang, setiap anak memiliki waktunya sendiri-sendiri. Proses untuk bisa benar-benar berhenti tidur siang pun bisa berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Anak-anak ini mungkin saja sudah lebih sering tidak tidur siang. Tapi ada beberapa hari yang mereka masih ingin tidur siang.
Nah, yang perlu kita lakukan hanyalah mendukung dan memberi ruang untuknya jika memang anak butuh istirahat di siang hari. Bila anak tidak tidur siang pun, sediakan aktivitas yang bisa mereka lakukan tanpa merasa bosan.
Ibu bisa menemani anak bermain puzzle baru, bermain peran, atau mengajak anak membantu melakukan pekerjaan rumah tangga. Nah. bagaimana, Bu? Apakah anak Ibu termasuk anak susah tidur siang?
Editor: Aprilia