Balita

Bantu Latih Kemandirian, Ketahui Cara Mengajar Anak Makan Sendiri

Bantu Latih Kemandirian, Ketahui Cara Mengajar Anak Makan Sendiri

Makan adalah kebutuhan utama bagi tiap manusia, tak terkecuali anak-anak. Sayangnya, kebanyakan orang tua menganggap bahwa agar anak lebih lahap makan, maka perlu disuapi.

Padahal membiasakan anak makan sendiri sangat bermanfaat untuk perkembangan dan melatih kemandiriannya, lho! Melatih anak makan sendiri, banyak melibatkan perasaan, melatih kemampuan indera perasa hingga motorik halusnya.

Untuk itu, cara mengajar anak makan sendiri sangat penting dilakukan sedini mungkin. Bahkan, kebanyakan orang tua di luar negeri sudah menerapkan cara mengajar anak makan sendiri sejak awal MPASI pertama.

Akan tetapi, kembali lagi ya Bu. Kalau di Indonesia cara mengajar anak makan sendiri tetap perlu dilakukan ada tahapan yang disesuaikan dengan kemampuan si kecil.

Lalu sebenarnya, kapan usia yang tepat untuk menerapkan cara mengajar anak makan sendiri? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut, yuk!

Kapan anak makan sendiri?


Mengenai kapan anak makan sendiri, sebenarnya orang tua dapat mengetahui tanda-tandanya secara langsung. Jika melansir Parents menurut Dr. Jaeah Chung, M.D dari Stony Brook Children's Hospital, New York, anak bisa makan sendiri ketika ia sudah benar-benar nyaman duduk di kursi makannya.

Semua hal tersebut juga tentu ada tahapannya yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Biasanya tanda anak sudah siap malan sendiri muncul di awal usia 8-12 bulan, di mana ia akan mulai menggunakan jari-jarinya untuk sekadar mengambil makan sendiri.

Nah, ketika sudah mulai aktif bermain dengan jari-jarinya itu bisa jadi tanda bahwa anak sudah mulai siap untuk makan sendiri. Barulah sekitar usia 13-15 bulan ia mungkin akan penasaran ingin mulai menggunakan sendok, dan pada usia 18 bulan, si kecil akan mulai menggunakan peralatan makannya sendiri secara lebih konsisten.

Tanda-tanda yang muncul ini, biasanya juga disertai dengan anak yang mulai gemar mengacak-ngacak makanan yang ada di piringnya. Tenang, hal ini normal kok Bu.

Ini merupakan bagian dari eksplorasi si kecil dalam memainkan jari tangannya. Jadi, kalau nantinya proses makan si kecil akan sedikit berantakan, jangan buru-buru dibersihkan ya!

Biarkan si kecil bereksplorasi, agar kemampuan motorik halusnya makin terasah. Sehingga nantinya ia lebih mudah menggenggam alat-alat makan.

Manfaat menerapkan cara mengajar anak makan sendiri


Membiarkan si kecil makan sendiri ternyata ada banyak manfaat yang jarang kita sadari sebagai orang tua. Melansir Pregnancy Birth Baby menerapkan cara mengajar anak makan sendiri dapat membantu mengembangkan koordinasi motorik halusnya, meliputi tangan-mata dan anggota tubuh lain, termasuk indera perasa.

Bayi yang masih diberi makan dengan cara disuapi sebenarnya pun tergolong tidak belajar mengontrol seberapa cepat makanan masuk ke mulutnya. Dengan menerapkan cara mengajar anak makan sendiri, sedikit banyak akan membantu si kecil mempelajari berapa banyak makanan yang dapat masuk dengan nyaman ke dalam mulut mereka.

Selain itu juga, hal ini dapat membuat anak mengira-ngira kapan kiranya makanan tersebut dikunyah dan ditelan. Ini merupakan sebuah ketrampilan panjang yang sangat bermanfaat dan dapat mengasah kemandirian serta kemampuan si kecil.

Hal lain yang penting diingat saat menerapkan cara mengajar anak makan sendiri adalah, di beberapa minggu pertama proses makan sudah pasti akan lebih berantakan. Membuat Ibu jadi lebih effort dalam membersihkan ruang makan. Hal normal lain yang perlu Ibu perhatikan dan dimaklumi adalah:

  • Si kecil mungkin akan menumpahkan makanan ke kursi makan mereka
  • Si kecil mungkin akan meletakkan piring di atas kepala mereka
  • Si kecil juga tak jarang akan menyebarkan makanan ke wajahnya, atau bahkan lebih banyak makanan yang ditumpahkan ketimbang makanan yang masuk ke dalam mulut
  • Si kecil bisa saja menjadi picky eater dan menyukai makanan tertentu, tapi justru akan menolaknya di hari berikutnya.

Cara mengajar anak makan sendiri


Setelah kita tahu bahwa membiasakan anak makan sendiri ternyata punya banyak manfaat, lalu bagaimana ya cara melatih anak makan sendiri yang benar? Melansir Raising Children berikut adalah beberapa cara mengajar anak makan sendiri yang bisa kamu lakukan di rumah:

1. Coba makan dengan porsi kecil

Makan dengan porsi kecil atau finger food akan memudahkan anak untuk mengambil porsi makan sesuai dengan besar tangan mungilnya. Finger food juga menjadi opsi cara mengajarkan anak makan sendiri jika orang tua menerapkan metode BLW atau baby lead weaning.

Beberapa makanan berikut ini bisa menjadi pilihan untuk memulai finger food agar anak bisa makan sendiri:

  • Buah yang dipotong kecil memanjang, yang disesuaikan dengan kemampuan anak mengambil makanan; pisang, mangga, kiwi atau alpukat
  • Sayuran kukus; kentang, ubi atau labu
  • Protein hewani seperti ayam bagian paha yang mudah digenggam, atau daging dalam potongan kecil dan dibuat seperti bola-bola kecil.

Untuk mencegah tersedak, selalu awasi si kecil saat sedang belajar makan sendiri. Pastikan anak duduk di kursi makannya dan tidak bermain atau merangkak. Anak-anak yang sedang belajar makan sendiri juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan seperti kacang polong, blueberry dan makanan berbentuk bulat lain yang meningkatkan risiko tersedak.

2. Latih anak menggunakan sendok atau garpu

Sebagian besar bayi tidak dapat menggunakan sendok atau garpu sampai mereka berusia sekitar 18 bulan. Tetapi membiarkan anak berlatih menggunakan alat makan ini sejak usia dini juga nggak ada salahnya kok, Bu.

Biasanya bayi akan memberi tahu kapan mereka ingin memulai, dengan terus-menerus meraih sendok atau garpu. Berikut adalah ide untuk mendorong anak menggunakan sendok atau garpu:

  • Makan bersama anak. Dengan cara ini si kecil dapat melihat bagaimana menggunakan sendok atau garpu untuk makan sendiri
  • Mulailah dengan memberikan sendok atau garpu plastik dengan pegangan yang nyaman. Saat keterampilan anak meningkat, mereka dapat beralih ke sendok atau garpu logam kecil
  • Beri makan anak dengan satu sendok atau garpu sambil memegang yang lain. Coba masukkan makanan ke sendok atau garpu anak. Kemudian berikan sendok atau garpu tersebut kepadanya untuk dimasukkan ke dalam mulutnya sendiri
  • Biarkan anak berlatih kegiatan ini untuk membangun keterampilan mereka.

3. Makan berantakan? It’s okay kok, Bu!

Makan berantakan mengacak-ngacak makanan adalah hal normal yang menjadi bagian dari perkembangan anak, terutama saat mereka sedang membiasakan cara belajar makan sendiri. Sayangnya hal ini seringkali bikin Ibu jadi stress, ya? Coba cara berikut untuk membantu mengatasinya:

  • Kenakan bib untuk mencegah anak mengotori bajunya
  • Potong makanan menjadi potongan sebesar jari agar lebih mudah diambil dan dimakan oleh si kecil
  • Biarkan anak makan dengan tangan mereka meskipun akan berantakan
  • Gunakan piring atau mangkuk hisap (suction bowl) yang tidak dapat diambil atau dibuang oleh anak
  • Letakkan alas lain untuk memudahkan Ibu membersihkan makanan yang berserakan di bawah kursi makan.

4. Jangan lupa beri pujian, ya!

Terutama jika anak sudah berhasil makan sendiri dan punya ketrampilan baru. Pujian ini sedikit banyak dapat membantu anak lebih semangat dalam menggali kemampuannya setiap hari. Hal ini juga dapat mendorong anak dan memberi tanda bahwa waktu makan merupakan kegiatan menarik yang layak ditunggu setiap hari.