Balita

Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Agar Menjadi Anak Yang Selangkah Lebih Maju

Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Agar Menjadi Anak Yang Selangkah Lebih Maju

Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Tidak heran, sekarang sudah makin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya tumbuh kembang anak sejak dini, terutama di masa golden age. Di masa-masa ini, potensi anak juga sudah mulai bisa dikenali dan sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung serta menstimulasi kemampuannya agar berkembang dengan optimal.

Namun, bagaimana ya cara mengoptimalkan tumbuh kembang anak serta mengenali potensinya sejak dini? Semua pertanyaan itu terjawab di Expert Talkshow yang diadakan oleh Nutrilon Royal pada tanggal 23 November 2018 lalu di The MAJ Senayan. Acara yang bertajuk “Pentingnya Mengenali Potensi dan Stimulasi di Usia Dini pada Si Kecil Agar Selangkah Lebih Maju” ini menghadirkan Expert Tumbuh Kembang, dr Tinuk A Meilany, Sp.A(K), Pakar Psikologi dan Parenting Ajeng Raviando, dan Acha Septriasa sebagai brand ambassador Nutrilon. Mereka berbagi informasi mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil serta memberikan saran untuk mengenali potensi anak dengan sangat lengkap.

Di event ini tidak hanya para orang tua saja yang mendapatkan manfaat dari info yang dibagikan di talkshow, anak-anak pun dimanjakan dengan adanya 6 live games yang bisa menstimulasi 6 keterampilan penting si kecil, yaitu keterampilan interaktif, kognitif, kreatif, motorik halus, fisik, dan verbal.

 

Pentingnya Nutrisi untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak

Dalam event ini dr Tinuk menyampaikan bahwa idealnya anak-anak harus mengalami pertambahan berat dan tinggi setiap bulannya. Namun sayangnya, tidak semua anak dapat memenuhi target tumbuh kembang standar. Ada yang gagal menambah berat, tinggi, dan lingkar kepalanya setiap bulan. Nah, kalau pertumbuhannya stagnan terus atau bahkan mengalami penurunan, si kecil akan mengalami kondisi yang dinamakan altered growth yang bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjangnya. Serem ya?

Terus bagaimana caranya agar si kecil bisa berkembang dengan maksimal sehingga anak tidak mengalami altered growth? Sebelumnya, kita harus tahu dulu kalau tumbuh kembang anak itu dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu nutrisi, stimulasi, dan genetik. Kalau bicara tentang genetik, mungkin kita tidak bisa melakukan banyak hal untuk mengubahnya. Tapi kita sebagai orang tua bisa berperan aktif untuk memberikan nutrisi dan stimulasi terbaik agar tumbuh kembang anak bisa optimal.

Tapi ingat, nutrisi saja masih belum cukup untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Kita juga perlu memberikan stimulasi keterampilan sejak dini untuk mengoptimalkan potensi si kecil.

 

Stimulasi yang Tepat untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

Semua Ibu pasti ingin membesarkan anak yang sehat, bahagia, dan mampu meraih kesuksesan dalam hidupnya. Tapi masalahnya, tidak semua Ibu tahu dan paham apa yang dibutuhkan oleh anak. Menurut Psikolog Ajeng Raviando, kita harus menjadi One Step Ahead Mums yang aktif mencari tahu potensi si kecil agar bisa memberikan stimulasi yang tepat untuknya.

Tapi gimana yaa cara mencari tahu potensi si kecil? Kuncinya cuma satu, kita harus rajin mengobservasi potensi minat dan bakat anak. Nah, potensi si kecil bisa diketahui lewat 6 jenis keterampilan fundamental ini lho, yaitu:

  1. Kemampuan Motorik Halus

    Kemampuan ini menekankan pada penggunaan otot kecil anak dalam menggerakkan objek. Kita bisa melatih anak dengan memintanya memegang benda kecil di antara jari-jari mungilnya, dan memberi aktivitas di mana anak akan menggunakan tangan dan jarinya secara aktif.

     

  2. Keterampilan Fisik

    Anak suka lari-larian, lompat-lompat, atau memanjat? Bisa jadi ia unggul dalam keterampilan fisiknya. Keterampilan ini merujuk kepada penggunaan otot besar, seperti lengan dan badan. Kalau Ibu merasa si kecil kurang menguasai keterampilan ini, Anda bisa melatihnya dengan mengajak si kecil berjalan-jalan, naik tangga, dan masih banyak lagi aktivitas lainnya.

     

  3. Keterampilan Interaktif

    Ini adalah kemampuan sosial dan emosional si kecil, khususnya dalam berinteraksi dengan orang lain. Stimulasi kemampuan ini dengan mengajak anak  playdate dengan teman seusianya atau memperkenalkan si kecil ke teman baru.

     

  4. Keterampilan Kreatif

    Ini adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan imajinasi si kecil ke dalam cerita, gambar, lagu, dll. Keterampilan ini dapat dilatih dengan memberikan anak kesempatan dan kebebasan berkreasi, serta membiarkan si kecil mengekspresikan ide melalui musik, gerak, dan lagu.

     

  5. Kemampuan Kognitif

    Segala yang berhubungan dengan pemecahan masalah itu terkait dengan kemampuan kognitif. Main puzzle, balok, atau petak umpet bisa menjadi cara asyik untuk menstimulasi kemampuan ini lho, Bu.

     

  6. Keterampilan Verbal

    Nah, yang terakhir adalah keterampilan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa secara lisan. Kalau si kecil menonjol dalam hal ini, ajak ia aktif berbicara dan rutinlah untuk membacakan cerita setiap hari.

 

Nah, tugas kita sebagai orang tua adalah mengamati minat si kecil. Tidak semua keterampilan harus dikembangkan, Ajeng menekankan agar orang tua sebaiknya fokus pada satu atau dua keterampilan anak saja untuk dikembangkan secara maksimal. Yang wajib diingat, kita juga tidak boleh memaksakan kehendak kita ke si kecil. Misalnya, kalau dulu kita nggak kesampaian untuk belajar piano, jangan paksakan cita-cita kita tersebut kepada anak. Kalau anak juga suka piano, maka tidak masalah untuk mengoptimalkan skill tersebut, tapi bagaimana jika si kecil tidak suka? Kembangkanlah bakat anak, bukan keinginan orang tua.

 

Pola Asuh Positive Parenting Agar Tumbuh Kembang Anak Bisa Maksimal

Jika nutrisi dan stimulasi sudah diberikan ke si kecil, ada satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan, yaitu penerapan pola asuh yang tepat. Ajeng percaya di zaman modern ini pola asuh Positive Parenting merupakan cara yang paling tepat dan efektif dalam mendisiplinkan anak.

Positive parenting menekankan pada kasih sayang dan ketegasan. Kedua hal tersebut berjalan secara beriringan sehingga menghasilkan interaksi yang menyenangkan untuk anak dan orang tua. Nah, untuk mengaplikasikan pola asuh ini, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Kita harus menjadi role model yang baik dengan si kecil

  2. Kenali perkembangan anak

  3. Meluangkan waktu berkualitas secara rutin

  4. Memberi dukungan, penghargaan, dan fokuslah pada perilaku positif dari si kecil

  5. Saat anak melakukan kesalahan, berikanlah konsekuensi logis. Misalnya, saat anak menumpahkan makanan, minta ia untuk membereskan makanan tersebut sebagai konsekuensinya. Jangan berikan konsekuensi yang tidak nyambung, seperti tidak boleh nonton TV atau makan cemilan.

  6. Tanamkan nilai-nilai dan beri kasih sayang tanpa syarat ke si kecil

  7. Lakukan diskusi, negosiasi dan ciptakan komunikasi efektif dua arah dengan si kecil. Komunikasi efektif dapat tercipta saat kita mampu menyampaikan pesan dengan jelas agar anak mengerti. Kita juga harus mendengarkan apa yang anak katakan dengan hati.

  8. Bersikap tegas, disiplin, dan konsisten.

Nah, dengan memberikan nutrisi, stimulasi, serta menerapkan pola asuh yang positif, kita pasti mampu untuk mengaktivasi potensi kecerdasan si kecil.

Bila Ibu mau tahu potensi terbaik yang dimiliki si kecil, Anda bisa melakukan tesnya di www.onestepaheadacademy.co.id. Yuk support si kecil dengan mendukung bakat yang dimilikinya agar ia bisa selangkah lebih maju!

 

(Atalya / Dok: freepik, Nutrilon)