Balita

Coba Trik Ini Agar Bayi Tidur Nyenyak

Coba Trik Ini Agar Bayi Tidur Nyenyak

Coba sebutkan salah satu hal yang berubah pada hidup Ibu, setelah Ibu memiliki bayi. Mungkin Ibu bakal menjawab "pola tidur". Setelah si kecil lahir, aktivitas kita sehari-hari dalam merawatnya, menjadikan jam istirahat dan tidur kita ikut berubah dan berkurang. Apalagi, jika bayi tidak memiliki pola tidur yang baik dan sering rewel. Bagaimana, ya, mengatasi hal ini?

Kebutuhan Tidur Berdasarkan Usia

Pertama, mari ketahui dulu kebutuhan tidur berdasarkan usia.

  1. Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam;
  2. Bayi 4-12 bulan: 12-16 jam, termasuk naps;
  3. Batita 1-3 tahun: 11-14 jam, termasuk naps;
  4. Balita 3-5 tahun: 10-13 jam, termasuk naps;
  5. Anak-anak 6-12 tahun: 9-12 jam;
  6. Remaja 13-18 tahun: 8-10 jam; dan
  7. Dewasa 18 tahun ke atas: 6-8 jam.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, berdasarkan tingkatan usianya, bayi butuh tidur 12-17 jam per hari. Ada alasan mengapa kebutuhan tidur bayi amat panjang, yaitu proses tidur membiarkan otak bayi berkembang. Tidur dengan melibatkan nutrisi yang baik, juga membantu memaksimalkan tumbuh kembang bayi. Intinya, tidur dibutuhkan untuk pertumbuhan mental, fisik bayi serta sistem kekebalan tubuhnya.

Menurut situs sleepfoundation.org, jika bayi kurang tidur, maka bisa memengaruhi performa kognitifnya, kemampuan bersosial, serta meningkatkan risiko mengalami gangguan kesehatan, misalnya obesitas. 

6 Tanda Bayi Kurang Tidur


Kenali tanda-tanda dari bayi kurang tidur.

  • Kehilangan minat dengan yang sedang terjadi di sekitarnya dan ‘malas’ bertemu orang;
  • Seperti memalingkan diri dari hal-hal yang bisa membuatnya terstimulasi;
  • Mengucek mata;
  • Menguap; dan
  • Menarik-narik telinga. 

Wah, ternyata tidur untuk bayi itu hal yang penting sekali, ya, Bu, bukan hanya sekadar beristirahat. Lalu bagaimana jika kita menghadapi bayi tidak tidur nyenyak? Hal ini pastinya, bisa bikin kita khawatir dengan kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Normalkah Bayi Rewel di Malam Hari?

Bagi orangtua baru, bayi yang terus menangis terutama di malam hari, tentunya bisa memicu stress. Terlebih karena belum memiliki pengalaman, Ayah dan Ibu mungkin kebingungan untuk mengatasi bayi tidur tidak nyenyak. Arsenic hour’ atau yang disebut juga dengan ‘witching hour’. ‘Witching hour’ dalam hal ini, tentu saja nggak ada kaitannya dengan kisah zaman dahulu di Eropa, yang berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistis. 

Arsenic hour’, adalah istilah untuk masa-masa bayi rewel di malam hari dan ini adalah hal yang umum serta normal terjadi pada bayi. Biasanya, ‘arsenic hour’ terjadi di antara jam tiga sore, hingga sekitar jam sebelas malam’. Belum diketahui apa yang menjadi pemicu ‘arsenic hour’ pada bayi.  

Witching hour’ biasanya terjadi pada bayi usia empat minggu dan berhenti hingga usinya sekitar duabelas minggu. Di waktu ini, seringkali bayi tidak tidur nyenyak, juga tidak menyusu dengan baik, rewel dan banyak menangis. ‘Witching hour’ yang bikin bingung ini bisa jadi melelahkan buat Ibu, karena terjadi pada jam-jam Ibu sibuk, seperti harus menyiapkan makan malam, membereskan rumah atau mengejar tugas dari kantor, di waktu ini pula, adalah saatnya ibu beristirahat. ‘Witching hour’ berbeda pada tiap bayi, misalnya, ada yang rewel di waktu petang, ada yang di malam hari. Pelan-pelan, Ibu akan mengetahui berapa lama dan kapan ‘jadwal rewel’ si Kecil. 

Trik Mengatasi Bayi Rewel

Agar bayi tidur nyenyak, yang bisa coba Ibu adalah melakukan apa yang sekiranya dibutuhkan dan disukai bayi. Contoh, menggendong, memberikan susu, berjalan-jalan atau membedong. Hindari hal-hal yang bisa menstimulasi bayi, misalnya suara tv atau lampu yang terlalu terang. Misalnya, nih, bayi akhirnya tertidur di stroller-nya, maka sebaiknya biarkan saja sampai bayi terbangun sendiri. 

Ada pun saran untuk Ibu ketika menghadapi si kecil yang rewel agar bayi tidur nyenyak, coba cara berikut ini:

  • Jika Ibu memberi ASI, maka hindari makan makanan yang bisa membuat pencernaan bayi terasa nggak nyaman. 
  • Penting bagi Ibu untuk memahami dan memaklumi bahwa bayi memiliki waktu rewel, ingatlah, setelah jam rewel ini selesai, Ibu akan punya waktu untuk mengerjakan kebutuhan Ibu.
  • Kerjakan kebutuhan lebih awal atau di luar jam rewel bayi. Bisa juga, nih, Ibu melakukan meal preparation untuk beberapa kali jadwal makan sekaligus. Hal ini juga bisa menghemat waktu dan tenaga.

Hal yang Bisa Memicu Bayi Rewel

Mengetahui apa yang mungkin menjadi penyebab anak rewel, maka Ibu bisa melakukan hal yang membuatnya tenang. Beberapa penyebabnya yaitu:

  1. Cek jika sekiranya bayi sedang mengalami gangguan kesehatan, misalnya gastro-esophageal reflux atau sedang tumbuh gigi.
  2. Sebagian ibu merasakan ASInya berkurang di sore hari, hal ini bisa bikin bayi tidak kenyang dan rewel.
  3. Ada pendapat yang mengatakan, bayi rewel dan ingin terus menyusu di sore hari, untuk dijadikan ‘persiapan’ ia tidur di malam hari.
  4. Ada bayi yang mendapatkan kenyamanan dengan menghisap, maka setelah selesai menyusu, ia merasa tidak nyaman.
  5. Popok kotor. Popok yang penuh dan kotor seringkali bikin bayi rewel.
  6. Ada bayi yang mudah sekali kewalahan dengan yang terjadi di sekitarnya atau overstimulated. Di sore hari, memungkinkan rasa kewalahan tersebut menumpuk.

Hindari Overstimulation pada Bayi


Overstimulated adalah ketika bayi dan anak terlalu banyak merasakan, terlalu banyak kegiatan, mengalami sesuatu dan mendengar suara berisik. Misalnya bayi terlalu banyak digendong (apalagi digendong sambil diayun-ayun), bertemu terlalu banyak orang atau berada di tempat yang ramai. Stimulasi berlebih ini bisa bikin bayi kewalahan dan lelah. 

Beberapa tanda overstimulated pada bayi, seperti rewel, menolak (memalingkan wajah, memutus kontak mata), bergerak dengan menyentak-nyentak, mengepalkan tangan, menggerak-gerakkan tangan, menendang, menangis terutama jika stimulasi tersebut telah selesai. Ciri lainnya adalah banyak menguap, mengantuk, seperti sedang lapar dan ingin menghisap serta menangis dengan nada yang semakin tinggi. 

Untuk menghindari bayi overstimulated, segera bawa bayi ke ruangan yang tenang dan sepi, redupkan lampu dan berhenti menggendong bayi.

Lebih lanjut, berikut informasi tentang beberapa penyebab umum bayi tidak tidur nyenyak berdasarkan usianya.

Penyebab Bayi Tidak Tidur Nyenyak

  • Bayi usia 0-3 bulan

    Keluhan : bayi sulit tidur dengan posisi telentang. Pada bayi baru lahir, banyak dari mereka yang merasa lebih nyaman tidur dengan posisi tengkurap. Namun, posisi tidur tengkurap ini tidak disarankan untuk bayi baru lahir, karena bisa memicu sudden infant death syndrome atau kematian mendadak pada bayi. Trik pertama agar bayi tidur nyenyak dan tidak rewel, cobalah membedong bayi.

    Ketika memakaikan bedong pada bayi, pastikan dulu, suhu ruangan cukup sejuk untuk bayi dan membedong disarankan dihentikan ketika usia bayi dua bulan atau setelah bayi menunjukkan tanda-tanda akan berguling. Ke dua, memberikan empeng juga bisa membantu agar bayi tidur nyenyak sepanjang malam, namun penggunaan empeng ini mesti dikonsultasikan dulu dengan dokter. Ke tiga, adalah dengan membiasakan bayi tidur telentang sejak awal.

    Keluhan: bayi belum bisa membedakan antara siang dan malam. Ternyata, bukan dengan membiarkan bayi tidur dengan tirai terbuka di siang hari, loh. Ketika bayi tidur siang pun, disarankan di dalam ruangan yang digelapkan. Untuk mengajari bayi membedakan antara tidur siang dan malam, bisa dilakukan dengan membatasi naps-nya, misalnya cukup selama dua jam untuk sekali tidur. Di siang hari, setelah ia bangun, segera buka tirai untuk memperlihatkan sinar matahari. Sebaliknya, jika bayi terbangun di malam hari, biarkan cahaya di kamarnya tetap redup dan minimalkan stimulasi.

    Keluhan: butuh menyusu. Pada bayi usia dini, masih butuh banyak menyusu, terutama bagi bayi yang menerima ASI. Konsultasikan pada dokter mengenai kebutuhan menyusu bayi, dan apakah memungkinkan untuk mengurangi frekuensinya di malam hari. Agar bayi tidur nyenyak sepanjang malam, pastikan ia mendapatkan cukup asupan di siang hari, dan perlahan perpanjang jedah waktu ia menyusu di malam hari.

  • Bayi usia 4-5 bulan

    Keluhan: bayi ‘malas’ tidur

    Singkatnya, pada usia ini, bayi Ibu mulai banyak berkembang, sehingga ia ‘amazed’ dengan hal-hal baru. Seperti melihat mainan, atau bertemu dengan seseorang. Untuk mengatasi hal ini, Ibu bisa memulai bedtime routine. Misalnya, dimulai dengan mandi air hangat, menyusu, dan cuddling sambil membacakan bayi buku cerita. 

  • Bayi usia 6-12 bulan

    Keluhan: bayi tidak bisa tidur dengan sendirinya. Nyatanya, bayi tertidur dengan sendirinya, maksudnya tanpa harus digendong dan diayun-ayun dulu, atau harus sambil menyusu, adalah salah satu skill yang harus dikuasai oleh bayi. Jadi, jika si Kecil sudah berusia enam bulan ke atas dan masih harus tidur dengan ‘bantuan’ Ibu, maka Ibu perlu menerapkan sleep training.

    Cobalah dengan mengubah bedtime routine-nya. Contoh, jika bayi harus tidur sambil menyusu, maka majukan jadwal ia menyusui. Lalu, setelah ia merasa mengantuk (sebelum tertidur), letakkan bayi pada kasurnya dan biarkan ia terlelap dengan sendirinya. Di awal masa ia belajar, bayi menjadi rewel adalah hal yang wajar, pelan-pelan, ia akan belajar untuk menenangkan dirinya sendiri, salah satunya dengan menghisap jarinya.

    Keluhan: bayi sedang tumbuh gigi. Gusi yang bengkak, sudah pasti bikin bayi merasa nggak nyaman. Nyeri yang timbul ini, juga bisa bikin bayi susah tidur. Ciri umum bayi yang sedang tumbuh gigi misalnya, banyak mengeluarkan liur, menggigit atau rewel ketika menyusu. Cara agar bayi tidur nyenyak dan tidak rewel, misalnya dengan memberikan teether, atau menepuk-nepuk bayi. Bila perlu, minta obat untuk membantu meredakan nyeri pada anak.

Tips Agar Bayi Tidur Nyenyak

Coba tips berikut untuk membantu agar bayi tidur lebih nyenyak.

  1. Kenali tanda-tanda bayi mengantuk
    Setelah ia mengantuk, segera letakkan ia kasurnya. Terlalu lama menggendong bayi, akan membuat bayi overtired, dan menjadikannya lebih sulit tidur atau cepat bangun.
  2. Gunakan ‘white noise
    Bayi biasanya bakal terganggu dengan suara-suara ketika ia sedang tidur, berbeda halnya dengan ‘white noise’ yang dikatakan mirip dengan suara yang ia dengar ketika masih di dalam rahim Ibu. Contoh ‘white noise’ ini adalah ‘ssstt.. ssstt..’
  3. Meredupkan lampu
    Cahaya yang redup juga dikatakan mirip dengan situasi di dalam rahim. Dengan cahaya yang minimal, bisa membantu agar bayi tidur nyenyak. Sedikit cahaya juga bisa memudahkan Ibu melihat kondisi bayi saat tidur.
  4. Atur suhu ruangan
    Ruangan yang sejuk pastinya bikin tidur kita semakin nyaman dan nyenyak. Untuk bayi, disarankan ruangan diatur pada suhu sekitar duapuluh enam derajat (catatan, kondisi AC dan ruangan bisa memengaruhi suhu). 
  5. Minimalisir waktu bersih-bersih
    Siapkan perlengkapan bersih-bersih di dekat tempat tidurnya. Jadi, misalkan popoknya perlu diganti atau pakaiannya basah terkena muntah, Ibu tidak perlu waktu yang terlalu lama untuk membersihkan dan bayi bisa segera tidur lagi.
  6. Mandi sebelum tidur
    Sebagian mandi merasa nyaman dengan dimandikan air hangat di dekat jam tidurnya. Setelah mandi, Ibu juga bisa memberikan pijatan. Berhenti memijat jika bayi menangis, hal ini karena bayi merasa tidak nyaman.

Mengatasi gangguan tidur pada bayi, artinya juga mengatasi gangguan tidur pada Ibu. Jika bayi bisa tidur dengan tenang, maka Ibu juga punya waktu untuk beristirahat.

Penulis: Stephanie
Editor: Dwi Ratih