Balita

Infeksi Cacing Pita Pada Si Kecil, Kenali Penyebabnya!

Infeksi Cacing Pita Pada Si Kecil, Kenali Penyebabnya!

Menurut World Health Organisation (WHOinfeksi cacing pita atau tapeworm merupakan penyakit yang bisa ditularkan lewat hewan kepada manusia. Cacing pita memiliki beragam nama latin, sesuai dengan dimana ia berasal misalnya Taenia solium, cacing pita yang berasal dari daging babi, Taenia saginata cacing pita yang berasal dari daging sapi, Diphyllobothrium latum cacing pita yang berasal dari ikan serta Taenia asiatica, cacing pita yang berasal dari kotoran manusia akibat mengonsumsi daging hewan tersebut.

Dalam istilah medis, infeksi cacing pita disebut Taeniasis. Meski infeksi cacing ini bisa ditangani dengan mudah, namun jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis dapat menyebar ke organ lainnya di dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Cacing pita memiliki ukuran tubuh yang besar, beberapa di antaranya bisa tumbuh bahkan hingga 9 meter di dalam tubuh. Umumnya anak-anak yang terjangkit Taeniasis tidak mengetahui keberadaan cacing di dalam tubuhnya. Bahkan mereka masih terlihat aktif dan bisa beraktivitas dengan normal seperti biasa.

Kenali faktor penyebabnya


Selain disebabkan oleh kebersihan diri yang buruk, beberapa hal berikut ini sangat rentan menjadi penyebab Taeniasis:

  • Mengonsumsi daging mentah atau kurang matang dan cara memasak yang tidak benar;
  • Bermain tanah dan tidak menggunakan alas kaki;
  • Bermain di perairan kotor yang sudah tercemar kotoran hewan;
  • Tidak cuci tangan sebelum makan;
  • Jajan sembarangan;
  • Sanitasi diri yang buruk; dan
  • Hidup di kawasan endemik Taeniasis.

Bagaimana cara cacing pita menjangkiti manusia? 


Penyakit Taeniasis terjadi saat telur atau larva cacing pita masuk ke dalam tubuh. Umumnya cacing pita masuk lewat mulut melalui makanan yang dimasak tidak matang atau melalui mulut dengan tangan yang kotor.

Biasanya cacing pita dewasa bisa memanjang sampai 15 meter dan mampu bertahan hidup hingga 30 tahun dalam tubuh inangnya. Cacing pita dewasa biasanya berwarna putih, sementara larva telurnya berukuran kecil seperti butiran beras dan terkadang terlihat bergerak-gerak. Duh, mengerikan sekali ya Bu.

Sayangnya kebanyakan anak-anak yang terjangkit penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik. Sehingga sulit sekali dideteksi dengan mata telanjang oleh para orang tua. Bahkan mereka tak merasakan keanehan apapun di dalam tubuhnya, yang lebih mengejutkan lagi anak-anak terlihat bisa beraktifitas dengan normal tanpa adanya keluhan.

Namun, tak berarti penyakit ini tidak memiliki gejala ya Bu. Yuk kenali ciri-ciri anak yang terkena cacing pita berikut ini.

  1. Sakit perut bagian atas;
  2. Mual, muntah dan tidak nafsu makan;
  3. Diare;
  4. Berat badan turun drastis;
  5. Iritasi pada anus; dan
  6. Muncul cacing pita atau larva cacing pada tinja yang keluar.

Untuk beberapa gejala yang lebih parah dan sudah mengakibatkan cacing pita bermigrasi keluar dari usus, biasanya sudah muncul kista pada beberapa jaringan tubuh. Biasanya penderita bisa merasakan hal-hal berikut:

  1. Kejang-kejang;
  2. Sakit kepala;
  3. Batuk dan nyeri disekitar paru-paru; dan
  4. Muncul benjolan di jaringan parut.

Lalu bagaimana cara mengobatinya?


Menurut para ahli dari American Academy of Pediatrics pada umumnya, dokter anak langsung melakukan pengambilan sampel tinja, tes darah lengkap, hingga pemeriksaan pemindaian seperti CT scan, rotgen, hingga MRI bila anak mengalami infeksi berat. Untuk pengobatan pada anak yang terinfeksi cacing pita dengan gejala ringan, biasanya dokter hanya akan memberikan obat melalui oral untuk membasmi cacing pita yang sudah dewasa saja.

Setelahnya obat ini nantinya akan mengeluarkan cacing pita dengan sendirinya melalui tinja. Namun obat apa yang akan diberikan oleh dokter tergantung dari jenis dan lokasi terjadinya infeksi cacing pita di dalam tubuh. Prosedur pembedahan biasanya juga dibutuhkan jika cacing pita sudah menyebar hingga ke bagian lain seperti otak, mata atau hati.

Cara mencegah anak terjangkit cacing pita


Cacing pita biasanta muncul akibat sanitasi yang buruk dan  tidak menjaga kebersihan dengan baik. Anak-anak memang umumnya belum menyadari akan kebersihan sanitasi diri, sehingga rentan terkena penyakit ini. Untuk itu baiknya cegah dengan cara berikut ini ya, Bu.

  • Hindari mengonsumsi daging, ikan, dan daging babi yang tidak matang sempurna atau bahkan mentah. Masak daging hingga benar-benar matang sempurna;
  • Ajari anak untuk selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan atau setelah bermain di luar rumah;
  • Apabila memiliki hewan peliharaan yang terinfeksi cacing pita segera bawa ke dokter hewan untuk dapat segera ditangani;
  • Biasakan anak mengenanakan alas kaki ketika ke luar rumah;
  • Rutin menggunting kuku anak; dan
  • Jangan biarkan anak menghisap jempol atau menggigit kuku.

Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan kasus Taeniasis atau infeksi cacing pita ini memang lebih banyak menyerang anak-anak. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menerapkan pola hidup sehat pada anak sedini mungkin ya, Bu. Tujuannya tak lain agar anak terhindar dari penyakit-penyakit seperti ini.

Penulis: Aprilia Ramdhani
Editor: Dwi Ratih