Balita

Lebih Mudah! Ajari Anak Belajar Baca Dengan Metode Phonic

Lebih Mudah! Ajari Anak Belajar Baca Dengan Metode Phonic

Mata pelajaran saat ini juga lebih variatif, salah satunya belajar bahasa asing. Diketahui saat ini di Indonesia sendiri sudah dikenalkan beberapa macam bahasa asing seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, Prancis, Korea, hingga Jepang.

Sekarang ini juga tercatat bahasa Inggris menduduki peringkat pertama bahasa populer yang diajarkan pada anak-anak sejak kecil. Salah satu metode belajar bahasa Inggris yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak adalah metode phonic.

Metode membaca phonic kabarnya mampu meningkatkan minat baca pada si kecil daripada metode lainnya. Cara belajar membaca phonic saat ini juga sudah banyak dilakukan oleh sekolah maupun lembaga belajar bahasa asing. 

Metode ini terbukti punya persentase keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan metode belajar biasa lainnya. Lalu bagaimana sih cara belajar membaca metode phonic ini? Apakah hanya khusus untuk bahasa asing saja? Simak ulasan selengkapnya mengenai metode membaca phonic berikut ini.

Mengenal metode phonic untuk membantu si kecil lancar membaca


Melansir dari laman National Literacy Trust, metode phonic adalah sebuah cara mengajar anak-anak untuk membaca dan menulis yang menggunakan suara. Metode membaca phonic akan membantu anak-anak untuk mendengarkan, mengidentifikasi, dan menggunakan suara yang berbeda untuk setiap kata yang diajarkan.

Sementara itu, melansir dari laman Education Endowment Foundation, metode phonic adalah sebuah pendekatan untuk mengajarkan anak beberapa aspek dalam literasi. Caranya dengan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman siswa, tentang hubungan antara simbol tertulis dan suara yang dihasilkan oleh simbol tersebut. 

Hal ini akan melibatkan ketrampilan mendengar, mengidentifikasi, dan menggunakan pola suara atau fonem untuk membaca tulisan. Cara belajar membaca phonic ini bertujuan agar siswa secara sistematis dapat mempelajari hubungan antara suara dan pola ejaan tulisan yang diajarkan. 

Metode phonic menekankan ketrampilan untuk memecah kode kata-kata baru dengan menyuarakan bunyinya, memadukannya, hingga menggabungkannya.

Melansir dari laman Read and Spell, metode phonic akan sangat membantu seorang anak belajar bagaimana memecah kata menjadi suara, menerjemahkan suara menjadi huruf, dan menggabungkan huruf sehingga dapat membentuk kata-kata baru. Metode phonic ini sering kali diajarkan ketika anak-anak belajar bahasa Inggris supaya mereka dapat belajar dengan menyenangkan.

Metode phonic yang cukup populer ini juga sudah banyak diadaptasi untuk murid-murid di Indonesia. Bahkan beberapa sudah diterapkan juga untuk mengajari anak membaca pertama kali menggunakan bahasa Ibu yang biasanya merupakan bahasa Indonesia.

Cara belajar membaca phonic yang sedang populer


Anak-anak sangat suka dengan metode belajar visual atau penuh dengan suara karena dianggap cukup menyenangkan. Masih melansir dari laman National Literacy Trust, anak-anak harus diperkenalkan pada cara belajar yang menggembirakan dan cara pengajaran phonic yang sistematis.

Berikut ini merupakan cara belajar membaca phonic yang beragam dan saat ini sedang populer dipraktekkan:

1. Fonik sintetis (synthetic phonics)

Metode phonic adalah metode membaca populer yang punya banyak cara pengajarannya. Fonik sintetis merupakan metode phonic yang paling banyak digunakan saat ini. 

Caranya adalah fonem (bunyi) yang terkait dengan grafem (huruf) diucapkan secara terpisah kemudian dicampur bersamaan (disintesis) saat dibaca. Fonik sintetis saat ini juga sudah dikenalkan pada anak-anak Indonesia untuk membantu mereka belajar membaca.

2. Fonik analitik (analytical phonics)

Metode phonic jenis fonik analitik sangat populer di Skotlandia dan punya ciri khas berbeda dengan cara belajar membaca phonic sebelumnya. Metode membaca phonic berikut ini diajarkan dengan cara fonem (bunyi) yang berkaitan dengan grafem (huruf) tidak diucapkan secara terpisah.

Anak-anak akan diminta menganalisis fonem (bunyi) umum dalam sejumlah kata yang dikumpulkan dan setiap kata mengandung fonem (bunyi) yang sedang dipelajari. Bunyi dari kata-kata tersebut biasanya punya nada yang hampir sama pelafalannya.

3. Fonik analogi (Analogy phonics)


Jenis fonik analogi diajarkan dengan cara anak-anak diminta untuk menganalisis elemen fonik menurut fonogram yang ada pada kata tersebut. Fonogram dalam dunia linguistic dikenal dengan sebutan ritme yang terdiri dari huruf vokal dan semua bunyi yang mengikutinya.

Anak-anak akan disuguhkan dengan sekelompok keluarga kata atau kata-kata yang memiliki pengucapan yang sama, misalnya; aku, laku, kaku, saku, dan lainnya. Lalu guru dan murid akan mempraktekkan bagaimana cara pengucapannya satu persatu kemudian membuktikan bahwa kata-kata yang dikumpulkan tersebut senada.

4. Fonik tertanam (embedded phonics)

Fonik tertanam atau embedded phonics punya metode yang sangat berbeda dengan metode phonic lainnya. Cara belajar membaca phonic yang satu ini digunakan dengan cara sebuah fonik (bunyi) akan membentuk satu bagian dari keseluruhan program bahasa.

Metode phonic seperti ini kerap kali diperuntukan untuk pembelajaran sastra dan bukan pelajaran biasa. Keterampilan ini akan diajarkan secara oportunistik daripada sistematis.

Kesimpulan tentang metode phonic


Melansir dari laman Study, metode phonic ini awal mulanya akan selalu diajarkan tentang alfabet secara utuh supaya anak-anak mengenal huruf-huruf yang ada terlebih dahulu. Setelah anak-anak hafal dan paham alfabet, kemudian mereka akan disuguhkan berbagai macam kosakata dengan cara baca dieja terlebih dahulu baru kemudian dilafalkan.

Contohnya: pada kata TOPI, anak-anak akan diminta menyebutkan alfabet pada setiap hurufnya dulu seperti T-O-P-I baru kemudian dibaca TOPI. Begitu seterusnya sesuai dengan kosakata yang disuguhkan.

Pembelajaran metode phonic sedikit berbeda dengan metode zaman dahulu seperti: TO = TO, PI = PI, dibaca TOPI. Oleh karenanya banyak orang tua zaman sekarang juga harus mulai beradaptasi ulang dengan cara belajar membaca phonic.

Sejauh ini metode phonic adalah metode yang lebih mudah diajarkan pada anak-anak terutama diusia pra sekolah. Dengan metode ini diharapkan anak-anak mampu segera mengikuti kurikulum Indonesia yang terbaru.

Editor: Aprilia