Karena proses pembuatannya berbeda dengan jenis susu lain, banyak yang merasa khawatir tentang nutrisi dan tingkat keamanan susu UHT. Beberapa dari kita mungkin berasumsi kalau kualitas susu UHT kalah dengan susu segar. Apalagi yaa hal-hal terkait susu UHT yang sering beredar di masyarakat? Simak yuk berikut ini.
Kandungan nutrisi pada susu UHT telah hilang
Proses pemanasan dengan suhu tinggi pada susu UHT menimbulkan pertanyaan dari banyak orang, apakah proses ini mengubah kandungan nutrisi dalam susu UHT? Faktanya, proses UHT hanya menyebabkan sedikit penurunan jumlah vitamin, yakni di bawah 20 persen. Jumlah ini tidak berdampak negatif bagi kita yang mengonsumsinya. Selain itu, hilangnya vitamin yang terjadi selama proses pemanasan biasanya akan digantikan oleh produsen dengan memberikan berbagai zat fortifikasi ke dalam susu UHT.
Proporsi lemak dan protein di susu UHT berubah
Efek dari proses pemanasan susu UHT sering dianggap mengubah kandungan lemak dan protein pada susu. Memang, proses pemanasan dan pasteurisasi pada lemak UHT biasanya akan membuat perubahan baik fisik maupun kimia. Tapi perubahan tersebut sangat ringan.
Tak perlu ragu mengonsumsi susu UHT, namun untuk bayi, batita, serta ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum mengonsumsinya.
Cara Menyimpan Susu UHT
Kombinasi antara pasteurisasi pada suhu ultra tinggi, dan pengemasan dalam karton Tetra Pak membuat susu UHT aman disimpan dalam suhu ruang. Proses ultra pasteurisasi membunuh bakteri dan karton kemasannya melindungi dari cahaya, udara, dan kontaminasi berbahaya.
Susu UHT bisa disimpan di luar lemari pendingin hingga 6 bulan. Namun ,kita harus selalu memeriksa tanggal kadaluwarsa pada kemasan ya. Kemasan yang telah dibuka biasanya aman untuk dikonsumsi dalam satu minggu. Ibu bisa memastikan tanggal kadaluwarsa dan instruksi spesifik pada kemasan susu UHT. Susu UHT juga aman dikonsumsi meski mengalami perubahan suhu, misalnya sebelumnya susu disimpan di lemari pendingin lalu dipindah ke ke suhu ruang. Dengan catatan, kemasan susu belum dibuka, ya.
Susu UHT VS Susu Formula
Kedua jenis susu sebenarnya sangat berbeda. UHT biasanya terbuat dari susu sapi yang melewati proses Ultra-High-Temperature untuk mem-pasteurisasi-nya agar kandungan patogen dalam susu mati. Proses ini membuat susu sapi segar aman dikonsumsi, juga punya umur simpan lebih lama, dan bisa disimpan di suhu ruang tanpa harus didinginkan.
Sedangkan susu formula dibuat sebagai pengganti ASI. ASI sangat berbeda dengan susu sapi segar dan dibuat secara spesifik untuk bayi dan balita. Susu formula biasanya memiliki tingkat nutrisi yang berbeda dibanding susu sapi.
Susu UHT Untuk Bayi Baru Lahir
Susu UHT tidak boleh diberikan untuk bayi baru lahir. ASI tetap direkomendasikan sebagai nutrisi terbaik untuk bayi. ASI secara alami mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan bayi baru lahir. Bayi yang mendapatkan ASI memiliki sedikit risiko mengalami masalah pencernaan dibanding bayi yang tidak minum ASI. Bayi yang menyusu ASI juga memiliki risiko kecil terkena diare atau konstipasi
Penelitian juga menyatakan kalau bayi yang diberi ASI akan memiliki risiko lebih kecil dirawat di rumah sakit akibat mengalami infeksi telinga, diare, ruam, dan alergi. Selain itu, bayi yang menerima ASI juga kurang berisiko asma, diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan lain nantinya di masa depan.
(Ismawati)