Saat ini ada berbagai macam cara cuci hidung yang benar untuk melegakan hidung yang tersumbat, atau sekadar menjaga kebersihan area hidung saja. Bagi sebagian orang, manfaat cuci hidung dengan air garam cukup besar dan dapat memberikan hasil yang optimal.
Namun, ada juga sebagian lainnya yang lebih suka menggunakan alat untuk cuci hidung yang banyak beredar sekarang ini. Selain menggunakan alat untuk cuci hidung, biasanya dokter juga menyarankan menggunakan nacl untuk alternatif lainnya. Harga NACL untuk cuci hidung juga terbilang masih sangat terjangkau dan banyak dijual di apotek terdekat.
Sayangnya hingga kini, masih ada yang belum mengetahui cara cuci hidung pakai NACL atau menggunakan metode lainnya dengan benar. Yuk, mari kita simak ulasan selengkapnya tentang cara cuci hidung yang benar, agar bisa merasakan beragam manfaatnya.
Cara cuci hidung yang benar untuk anak-anak hingga orang dewasa
Cara cuci hidung yang benar rupanya tidak susah kok, Bu. Asalkan semua perlengkapannya sudah disediakan. Bahkan alat untuk cuci hidung sudah banyak beredar saat ini, dari mulai alat khusus hingga menggunakan suntikan tanpa jarum.
Melansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa cara cuci hidung yang benar dan bisa Ibu lakukan di rumah:
1. Menggunakan bulb syringe
Bulb syringe merupakan alat yang digunakan untuk menyedot atau mengeluarkan ingus si kecil. Bentuknya menyerupai bohlam lampu, yang menggelembung pada bagian bawah kemudian semakin runcing ke atas.
Bulb syringe biasanya terbuat dari bahan silikon yang aman digunakan, sehingga Ibu tidak perlu khawatir bila ingin mencuci atau menghilangkan ingus pada si kecil. Cara cuci hidung yang benar menggunakan bulb syringe cukup mudah, seperti:
- Tekan bagian bulb syringe yang menggelembung.
- Letakkan bulb syringe (posisi bagian gelembungnya masih dipencet) dengan lembut pada ujung hidung si kecil.
- Lepaskan bagian gelembung secara perlahan, bila ingusnya encer maka akan lebih mudah untuk keluar, namun bila ingusnya tampak kental, Ibu memerlukan obat tetes garam yang diteteskan pada hidung si kecil terlebih dahulu sebanyak 2-3 kali untuk membuat ingusnya lebih encer.
Bulb syringe ini wajib dibersihkan hingga steril, setelah pemakaian agar si kecil tidak terkena bakteri atau virus yang menempel pada alat untuk cuci hidung tersebut. Pakar juga menyarankan agar metode ini tidak digunakan lebih dari 3-4 kali dalam sehari, supaya tidak terjadi peradangan atau mimisan karena iritasi.
2. Menggunakan aspirator hidung
Aspirator hidung saat ini merupakan salah satu alat untuk cuci hidung yang cukup populer. Bentuknya hampir mirip dengan bulb syringe, namun bila bulb syringe terbuat full dari silikon atau karet, sedangkan aspirator hidung dilengkapi dengan corong, selang, dan tabung (bentuknya mirip dengan pipet) serta beberapa produk sudah dilengkapi dengan filter sekali pakai.
Cara cuci hidung yang benar dengan menggunakan aspirator hidung adalah:
- Tempatkan bagian corong atau sisi khusus mulut
- Kemudian tempatkan bagian ujung tabung pada salah satu hidung si kecil.
- Lakukan hisapan lembut hingga ingus keluar dari hidung si kecil. Hindari menghisap terlalu keras ya.
Cara cuci hidung yang benar dengan aspirator hidung, juga tidak boleh dilakukan lebih dari 3-4 kali dalam sehari, untuk menghindari luka atau peradangan. Hindari menyedot ingus langsung dari mulut Ibu pada hidung bayi, karena hal ini bisa berpotensi menyebarkan bakteri-bakteri lain yang bisa menimbulkan penyakit pada si kecil.
3. Menggunakan nasal spray
Cara cuci hidung yang benar selanjutnya adalah, dengan menggunakan nasal spray atau semprotan hidung. Namun sayangnya, nasal spray tidak disarankan untuk digunakan pada bayi dan hanya boleh bagi orang dewasa saja.
Cara cuci hidung yang benar bagi bayi tetap menggunakan aspirator hidung atau bulp syringe. Batasanya juga hanya diperbolehkan menggunakan NACL atau air garam saja, dengan intensitas maksimal 3-4 kali dalam sehari.
4. Mencuci hidung dengan larutan garam biasa
Cara cuci hidung pakai NACL terbilang mudah dan hampir sama dengan larutan garam biasa. Sementara itu, harga NACL untuk cuci hidung juga terbilang sangat terjangkau, namun bila Ibu tetap memilih menggunakan air garam biasa juga tetap sah-sah saja.
Melansir dari laman UCLA Health, National Institutes of Health telah mengeluarkan cara cuci hidung yang benar agar kesehatan hidung tetap terjaga dengan baik. Berikut ini langkah-langkah yang bisa Ibu lakukan:
- Siapkan alat untuk cuci hidung yang dibutuhkan, misalnya, baskom besar atau bisa juga dilakukan di atas wastafel dan alat khusus cuci hidung yang diinginkan
- Isi alat untuk cuci hidung menggunakan larutan garam
- Tempatkan kepala Ibu di atas baskom atau wastafel dengan posisi miring ke kiri
- Posisikan alat untuk cuci hidung berisi garam, pada lubang hidung bagian kanan lalu tekan hingga cairan menyemprot ke dalam hidung
- Tetap pada posisi semula karena air akan keluar melalui lubang hidung sebelah kiri
- Lakukan dengan langkah yang sama untuk hidung bagian lainnya
- Tiup hidung dengan lembut supaya sisa air garam tak ada yang tersisa di kedua hidungnya.
Saat mengaplikasikan cara cuci hidung yang benar dengan larutan garam sebaiknya menggunakan air yang benar-benar bersih. Garam yang digunakan pun sebaiknya juga jenis khusus untuk mencuci hidung.
Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), air yang digunakan untuk mencuci hidung sebaiknya steril, agar terhindar dari infeksi Naegleria fowleri. Ini merupakan jenis amoeba berukuran sangat kecil yang suka sekali hidup di dalam air.
Manfaat cuci hidung dengan air garam atau NACL
Setelah mengetahui cara cuci hidung yang benar, Ibu akan lebih banyak merasakan manfaat cuci hidung dengan air garam atau NACL di kemudian hari. Melansir dari laman National Jewish Health, berikut ini manfaat mencuci hidung yang sangat signifikan untuk kesehatan tubuh:
- Mengurangi alergi dengan cara menghilangkan partikel allergen
- Jika cara cuci hidung yang benar sudah dilakukan, maka dapat membantu menghilangkan bakteri dan virus yang sering menyebabkan infeksi
- Mengurangi hingga menghilangkan lendir pada hidung saat sedang sakit, sehingga dapat bernapas dengan lega
- Mengurangi pembengkakan pada area hidung dan membuat aliran udara lancar
- Mengurangi kekeringan atau iritasi pada area hidung.
Editor: Aprilia
