Balita

Waspada! Beri Anak Minum Obat Batuk Bebas Tidak Dianjurkan

Waspada! Beri Anak Minum Obat Batuk Bebas Tidak Dianjurkan

Buru-buru memberi anak minum obat batuk ternyata bukan langkah bijak. Apalagi, Ibu nggak memerhatikan fakta yang ternyata nggak baik buat kesehatan anak.

Batuk dan pilek yang seolah jadi ‘teman setia’ sakitnya anak, pada dasarnya bisa sembuh sendiri dalam waktu maksimal 2 minggu. Hal ini tentunya bisa dilakukan dengan penanganan dari rumah.

Dalam setahun anak bisa terkena batuk pilek 6-8 kali. Harapannya, dengan intensitas ini, orang tua sebaiknya tidak mengandalkan obat batuk yang dijual bebas. 

Ada fakta lain yang tidak mendukung anak minum obat batuk dan perlu jadi perhatian orang tua. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Serba-serbi batuk pada anak


U.S Food & Drugs Administration (FDA) menyebutkan bahwa, pemberian obat batuk pilek bebas tidak disarankan untuk anak-anak di bawah 4 tahun. Selain adanya risiko overdosis pemakaian obat, anak minum obat batuk bebas juga berpotensi mengalami komplikasi hingga berujung kematian.

Dikhawatirkan, jika obat batuk bebas diberikan pada anak, ada ketidaksesuaian pemberian dosis dan waktu pemberian. Awamnya pengetahuan terhadap komposisi obat, juga berpotensi membuat orang tua bisa saja memberikan 2 jenis obat dengan kandungan serupa. 

Misalnya seperti memberi obat pereda nyeri, yang mengandung acetaminophen bersamaan dengan obat batuk pilek yang juga memiliki kandungan serupa. Perawatan tanpa obat lebih disarankan untuk dilakukan terlebih dahulu. 

Ini karena pada dasarnya, obat batuk bebas hanya meredakan gejalanya, bukan mengobati penyakitnya. Demikian dijelaskan Mayo Clinic dan sudah diteliti oleh banyak ahli.

Batuk sendiri merupakan cara alami yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan. American Academy of Allergy Asthma & Immunology menjelaskan bahwa, batuk melindungi tubuh anak dengan cara mengeluarkan lendir, benda asing bahkan infeksi dari saluran pernapasan.

Batuk yang bertahan lebih dari 2 minggu sebaiknya dikonsultasikan ke dokter, untuk mengetahui penyebab dan cara penanganan yang tepat. Beberapa jenis batuk seperti sinus atau asma memang membutuhkan penanganan khusus, melalui pengamatan dokter dan observasi lebih lanjut dibanding batuk biasa.

Perlukah anak minum obat batuk?


Dari penjelasan sebelumnya bisa kita simpulkan ya, Bu, bahwa anak di bawah 4 tahun sebaiknya tidak diberikan obat batuk bebas. Bila ada indikasi tertentu, Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter.

Namun bila anak batuk masih dalam waktu 2 minggu, lakukan perawatan tanpa obat sehingga anak tidak perlu minum obat batuk. Lalu di usia berapa anak boleh dikasih obat batuk?

Anak minum obat batuk di usia 4-6 tahun dianjurkan dengan pengawasan dokter. Sedangkan anak usia 12 tahun ke atas dapat mengonsumsi obat batuk bebas seperti orang dewasa.

Apa yang bisa dilakukan tanpa anak minum obat batuk?

1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Ketika si kecil batuk, nggak harus membuat anak minum obat batuk, lho! Ibu bisa mencari pengbatan alami lain, seperti minum banyak air sangat membantu tenggorokan merasa lebih nyaman. Air hangat lebih disarankan, ya Bu. 

Bila usia anak masih 0-6 bulan, berikan ASI atau susu formula lebih sering. Untuk anak di atas 6 bulan berikan juga air putih hangat atau makanan berkuah. Asupan cairan hangat selain menyamankan tenggorokan, juga dapat mengencerkan lendir dan menyamankan tubuh anak.

2. Berikan madu sebelum tidur


Healthy Children menyarankan untuk memberi 1 sendok teh madu, sebelum tidur pada anak di atas 1 tahun sebagai pengganti anak minum obat batuk. Disebutkan bahwa, penelitian membuktikan minum madu sebelum tidur membantu anak tidur lebih nyenyak dan lebih sedikit batuk.

Madu sendiri juga mengandung anti radang, anti bakteri dan membantu mengencerkan dahak. Nggak heran anak jadi lebih nyenyak saat tidur tanpa terganggu batuknya. Jadi, ketimbang anak minum obat batuk yang di jual bebas, lebih baik berikan si kecil madu ya Bu.

3. Oles balsem anak atau minyak alami

Sebagai ganti anak minum obat batuk, berikan balsem atau minyak hangat alami di area dada, leher dan punggung pada anak di atas 2 tahun untuk menyamankan tenggorokan, melegakan hidung dan menyamankan tubuh.

Cek reaksi tubuh anak setelah dioles ya, Bu. Hentikan pemakaian bila anak mengalami masalah ruam atau iritasi.

4. Tawari makanan atau minuman dingin untuk sakit tenggorokan


Makanan dan minuman dingin bisa bantu menyamankan tenggorokan yang sakit. Berikan es krim buah buatan sendiri atau sejenisnya, dan batasi pemberian gula di dalamnya.

Gula berlebih pada es krim akan memperparah batuk anak, meski suhu makanannya bermanfaat untuk tenggorokan yang sakit. Jadi, sebelum memberikan anak makanan dingin, jangan lupa perhatikan hal ini ya, Bu.

5. Gunakan pelembab udara

Bila ada, Ibu bisa menggunakan humidifier atau pelembab udara dengan pengaturan cool-mist. Penggunaan pelembab udara tipe ini, membantu tenggorokan yang kering jadi lebih nyaman dan lembab.

6. Hindarkan anak dari pemicu batuk alergi

Cara lain agar tidak perlu anak minum obat batuk adalah menjauhkan anak dari hal-hal yang memicu batuk alergi, seperti debu, suhu ruangan yang terlalu dingin, bulu hewan serta asap rokok. Dengan memberikan hal-hal ini sebagai alternatif anak minum obat batuk, anak akan merasa lebih nyaman dan bisa segera membaik. 

Jangka waktu penyembuhan batuk selama 2 minggu memang tidak sebentar. Sabar dalam membersamai anak melewati masa-masa ini sangat dianjurkan.

Ingatlah untuk mewaspadai batuk bila sudah berlangsung lebih dari 2 minggu atau anak tampak sesak dan kesulitan bernapas. Segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, supaya jika anak minum obat dirasa diperlukan, maka ia bisa mendapatkan resep obat yang tepat.

Editor: Aprilia