Balita

Cara Menyendawakan Bayi

Cara Menyendawakan Bayi

Menyusui menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi setiap ibu baru. Tapi kadang hal ini bisa menjadi sedikit menakutkan terutama jika Anda tidak menyadari apa yang terjadi selanjutnya. Ada salah satu aspek penting dalam menyusui yang perlu Anda ketahui, yaitu menyendawakan bayi. Suara sendawa bayi bisa terdengar lucu, tapi sendawa bayi sendiri memiliki tujuan loh Bunda.

Sendawa bisa mengeluarkan udara yang terjebak di perut bayi Anda, membuatnya merasa lebih nyaman dan tidak lagi rewel. Dan menyendawakan bisa membebaskan ruang di perut bayi agar ia bisa tenang dan menyusu lebih lama. Menyendawakan disela waktu menyusu yang sering juga bisa menguntungkan bagi bayi yang sering mengalami gumoh atau memiliki gejala GERD (gastroesophageal reflux disease).

Sangat normal bagi bayi untuk mengalami gumoh setelah selesai menyusu bahkan sesekali muntah tanpa ada penyebab yang pasti. Beberapa bayi ada yang gumoh cukup sering dan tidak menunjukkan ada indikasi penyakit yang muncul. Kondisi seperti ini dinamakan refluks dan sebagian  besar bayi bisa mengatasinya setelah mereka berusia 1 tahun.

Tapi ketika bayi gumoh dalam jumlah banyak kemudian mempengaruhi pertumbuhannya, atau menyebabkan sakit tenggorokan serta masalah pernafasan, maka ini disebut gastroesophageal reflux disease atau GERD. Gejala lain bisa berupa batuk atau tersedak saat menyusu atau menunjukkan tanda kesakitan di area perut, seperti menekuk tubuh seperti busur, menarik kaki ke atas, dan bangun tidur dengan berteriak.

Sebenarnya tidak ada aturan bayi harus bersendawa setiap kali selesai menyusu. Beberapa bayi memang banyak bersendawa, sedangkan yang lainnya jarang. Secara umum, bayi yang menerima ASI langsung dari payudara ibu tidak perlu sering disendawakan seperti halnya bayi yang diberi ASI atau susu formula melalui botol karena mereka cenderung menelan lebih sedikit udara ketika menyusu. Tapi tiap bayi berbeda kondisinya, jadi ikuti petunjuk bayi Anda dan lihat panduan kami tentang kapan waktu yang tepat untuk menyendawakan bayi Anda.

Jika Anda memberi ASI atau susu formula melalui botol susu, Anda bisa mencari botol dengan model khusus untuk membantu bayi menelan lebih sedikit udara dan mengurangi kebutuhannya untuk disendawakan. Coba sendawakan bayi Anda ketika ia sepertinya tidak merasa nyaman saat disusui, terlihat gelisah, atau menarik diri dan mulai menangis. Beberapa  orangtua menyendawakan bayi di tengah waktu memberi susu melalui botol, atau saat mengganti payudara bila langsung menyusu dari ibu.

Anda tak perlu menyendawakan si kecil jika ia terlihat nyaman atau tertidur selama atau setelah menyusu. Di usia 4 hingga 6 bulan, banyak bayi yang tak lagi memerlukan bersendawa. Mereka telah menjadi konsumen ASI atau susu formula yang lebih efisien dan tidak lagi menelan terlalu banyak udara.

Ada lebih dari satu cara untuk menyendawakan bayi Anda. Berikut ini tiga cara yang berbeda untuk menyendawakan bayi yang bisa Anda coba. Coba temukan satu metode yang paling nyaman dan efektif untuk Anda dan si buah hati. Ketika menggunakan metode menyendawakan, coba lakukan dengan posisi yang berbeda jika bayi Anda tidak juga bersendawa dalam beberapa menit. Mungkin bayi Anda masih belum siap untuk bersendawa.

Posisi mendudukkan bayi di pangkuan Anda

Dudukkan bayi di pangkuan membelakangi Anda. Gunakan satu tangan untuk menahan tubuhnya. Telapak tangan menahan dada si kecil saat jari-jari Anda dengan lembut menopang dagu dan rahangnya. Pastikan Anda tidak meletakkan jari di sekitar tenggorokannya.

Perlahan sandarkan bayi Anda ke arah depan dan dengan lembut tepuk atau gosok punggungnya dengan tangan Anda yang lain. Sebelum mencoba metode ini, Anda perlu meletakkan kain alas dada pada bayi Anda atau meletakkan kain di pangkuan untuk mengantisipasi gumoh yang keluar.

Posisi Menyendawakan di dada atau bahu

Tahan tubuh si kecil di dada Anda agar dagunya beristirahat di bahu Anda. Dukung dengan satu tangan dan dengan lembut tepuk atau gosok punggungnya dengan tangan Anda yang lain. Cara lain adalah dengan memegangnya lebih jauh pada bahu, cukup tinggi hingga bahu Anda memberi tekanan ringan pada perutnya, menciptakan tekanan lembut yang akan mendorong sendawa keluar. Dukung dengan satu tangan dan secara perlahan tepuk atau gosok punggungnya dengan tangan lain.

Jika Anda menggunakan metode yang kedua, pastikan bayi Anda bisa bernafas dengan nyaman dan tubuhnya tidak merosot terlalu jauh. Coba gunakan cermin untuk memastikan posisi kepalanya sudah tepat. Posisi ini bisa lebih baik diterapkan jika bayi Anda sudah memiliki kontrol kepala dan leher yang lebih baik. Sebelum mencoba berbagai posisi sendawa, letakkan kain di bahu Anda untuk melindungi baju dari gumoh si kecil.

Posisi tengkurap di pangkuan Anda

Letakkan bayi Anda di kaki sehingga ia bisa berbaring tengkurap di lutut Anda, tegak lurus dengan tubuh Anda. Topang dagu dan rahang dengan satu tangan Anda. Pastikan kepala bayi tidak terlalu rendah dari bagian tubuhnya, agar darah tidak cepat mengalir ke kepala. Tepuk atau gosok punggungnya dengan tangan yang lain. Sebelum mencoba metode ini, Anda bisa menempatkan kain di atas pangkuan untuk mengantisipasi gumoh.

Jika bayi Anda rewel saat menyusu, hentikan aktifitas menyusui dan mulailah menyendawakannya, lalu lanjutkan menyusui kembali. Sendawakan bayi setiap 2 hingga 3 ounce (60 hingga 90 ml) ASI atau susu formula jika bayi Anda disusui melalui botol, dan tiap kali mengganti payudara bila Anda menyusuinya secara langsung.

Bila bayi Anda cenderung memiliki gas dalam perutnya, banyak mengeluarkan gumoh, mengalami GERD, atau rewel saat menyusu, sendawakan ia setiap satu ounce susu botol atau setiap 5 menit Anda menyusuinya dari payudara. Jika bayi Anda tidak juga bersendawa setelah beberapa menit, ganti posisi bayi dan coba sendawakan lagi selama beberapa menit sebelum menyusuinya kembali. Selalu sendawakan bayi Anda saat usai menyusui.

Selama 6 bulan pertama, posisikan bayi Anda tegak selama 10 hingga 15 menit atau lebih lama jika bayi Anda mengalami gumoh dan GERD setelah menyusu untuk membantu mencegah susu kembali ke atas. Kadang bayi Anda terbangun karena perutnya bergas, cukup angkat tubuhnya dan sendawakan, ini akan membuatnya kembali tertidur. Saat bayi semakin besar, Anda tak perlu khawatir jika ia tidak bersendawa selama atau setelah menyusu. Biasanya, ini berarti bayi Anda telah belajar untuk minum tanpa menelan banyak udara.

Bayi yang mengalami kolik (menangis terus-menerus selama 3 jam atau lebih dalam sehari) mungkin memiliki gas akibat menelan terlalu banyak udara selama menangis, yang bisa membuatnya merasa semakin tidak nyaman. Menggunakan obat tetes anti gas yang belum terbukti sebagai cara yang efektif untuk mengatasi kolik atau gas dalam perut, serta jenis pengobatan lainnya bisa berbahaya bagi bayi Anda.

(Ismawati)