Kehamilan

Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil? Ini Penyebabnya!

Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil? Ini Penyebabnya!

Sering buang air kecil saat hamil menjadi salah satu keluhan kehamilan yang tidak disukai banyak ibu, terutama jika ini terjadi ketika sedang terlelap di malam hari atau di saat sulit menemukan toilet umum. Kondisi ini biasanya akan terasa di trimester pertama, sekitar 6 minggu.


Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

Kenapa kita sering buang air kecil saat hamil? Ternyata ini dipengaruhi oleh perubahan hormon yang menyebabkan aliran darah yang melalui ginjal bisa mengalir lebih cepat, sehingga kandung kemih lebih sering terisi.

Selama hamil, jumlah darah di dalam tubuh meningkat hingga 50 persen lebih banyak dibanding sebelum hamil. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya cairan yang diproses melalui ginjal dan berakhir di kandung kemih. Selain itu, Ibu juga akan merasakan tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh  rahim yang berkembang.

Untungnya, tekanan ini akan berkurang ketika rahim mulai naik ke rongga perut selama trimester kedua. Tapi mendekati akhir trimester ketiga, ketika kepala bayi berada di bawah dan hampir siap untuk dilahirkan, kepalanya akan menekan kandung kemih yang artinya Ibu akan sering buang air kecil saat hamil. Ibu akan lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari. Salah-satu penyebabnya adalah saat Ibu berbaring, cairan yang berada di kaki selama seharian akan mengalir kembali ke aliran darah dan menuju kandung kemih.


Hal yang Bisa Ibu Lakukan Ketika Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

Sebenarnya Ibu bisa tidak sering buang air kecil saat hamil dengan menghindari minuman yang memiliki efek diuretik, seperti kopi, teh, dan alkohol. Strategi lain yang bisa Ibu coba adalah ketika buang air kecil, condongkan badan ke arah depan agar kandung kemih benar-benar kosong. Namun, jangan sampai Ibu kehausan demi mengurangi intensitas ke kamar mandi ya. Asupan cairan yang cukup sangat penting untuk kesehatan Ibu dan juga si kecil. Tak apa untuk banyak minum di siang hari, tapi coba kurangi saat sebelum tidur di malam hari.


Waspadai Gejala Ini Ketika Buang Air Kecil Saat Hamil

Konsultasikan pada dokter atau bidan jika Ibu merasakan sakit atau muncul sensasi terbakar ketika buang air kecil saat hamil. Ibu juga harus bicarakan ke dokter saat mengalami 'anyang-anyangan' atau kondisi di mana Ibu merasa ingin terus buang air kecil meski urin yang keluar hanya beberapa tetes saja. Ini bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih saat hamil. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan jenis infeksi bakteri yang umum terjadi pada ibu hamil. Jika tidak diatasi, ISK bisa memicu infeksi ginjal atau persalinan prematur.

Banyak ibu hamil yang tidak sengaja mengeluarkan urin ketika batuk, tertawa, bersin, mengangkat benda berat, atau melakukan aktivitas olahraga tertentu, seperti joging. Hal ini sangat mungkin terjadi pada trimester ketiga atau di periode pasca persalinan. Kondisi ini dinamakan Inkontinensia Urine. Ibu bisa mencegahnya dengan menghindari menahan pipis. Jadi jangan abaikan keinginan untuk pipis, ya.

Rutin melakukan senam kegel yang menguatkan otot dasar panggul, juga bisa membantu Ibu mengurangi keluhan inkontinensia urin. Ada baiknya Ibu memulai senam Kegel di awal kehamilan dan terus melanjutkannya hingga setelah melahirkan. Bahkan Ibu bisa terus melakukannya setelah lahiran. Tapi ingat untuk mengosongkan kandung kemih sebelum senam kegel. Jika perlu gunakan panty liner untuk menyerap tetesan urin yang keluar selama senam kegel.


Kapan Kebiasaan Buang Air Kecil Ini Akan Berakhir?

Kondisi selalu ingin buang air kecil akan mereda segera setelah melahirkan. Selama beberapa hari setelah melahirkan, Ibu akan buang air kecil dengan jumlah yang lebih banyak dan lebih sering karena tubuh mengurangi cairan yang Ibu kumpulkan selama hamil. Tapi setelah sekitar 5 hari paska melahirkan, frekuensi buang air kecil Anda akan kembali seperti kondisi sebelum hamil.

(Ismawati)