Kehamilan

Bisakah Kembali Hamil Setelah Keguguran? Dengar Kata Ahli!

Bisakah Kembali Hamil Setelah Keguguran? Dengar Kata Ahli!

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap Ibu yang pernah mengalami keguguran masih mengharapkan bisa hamil setelah keguguran. Selain karena kehadiran akan buah hati amat didamba, hamil kembali setelah mengalami keguguran menjadi angin sejuk bagi Ibu.

Namun, bisakah seorang Ibu yang keguguran hamil kembali? Adakah cara hamil setelah keguguran? Simak ulasannya lebih lanjut, ya! 

Mengenal keguguran


Dilansir dari Mayo Clinic, keguguran merupakan kehilangan kehamilan secara tiba-tiba sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu. Berdasarkan persentase, sekitar 10-20% kehamilan yang diketahui berisiko mengalami keguguran. 

Meski demikian, ada jumlah yang lebih besar dari keguguran dalam usia kandungan yang lebih muda, bahkan sebelum Ibu menyadari kehamilannya. Membahas lebih dalam tentang keguguran dan kemungkinan hamil setelah keguguran, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andra Kusuma Putra, SpOG(K) Fer, dokter kandungan Morula IVF Surabaya membantu menjelaskan.

Dokter yang akrab disapa dr. Andra ini menjelaskan bahwa keguguran sendiri kebanyakan terjadi karena masalah genetik yang berasal dari embrionya. Biasanya, embrio yang tidak berkembang baik akan terdeteksi oleh tubuh sebagai sebuah ancaman, sehingga tubuh menyeleksinya dengan cara meluruhkan embrio.

Embrio yang tidak berkembang ini bermula dari sel telur atau sperma dengan kualitas yang kurang baik. Inilah mengapa, dalam usaha untuk kembali hamil setelah keguguran diperlukan adanya pemeriksaan lanjutan untuk melihat apakah ada masalah pada kualitas sel telur atau sperma.

Keguguran sendiri bisa terjadi berulang jika memang ada kondisi khusus pada Ibu atau Ayah yang menyebabkan hal ini terjadi. Meski begitu, bukan tidak mungkin hamil setelah keguguran berulang terjadi. Tentunya dengan dilakukan pengecekan kembali terhadap penyebab utama keguguran.

Penyebab terjadinya keguguran


Secara garis besar, ada 2 penyebab terjadinya keguguran yang paling besar kemungkinannya, yaitu:

1. Masalah genetik

Permasalahan ini biasanya berawal dari sel telur dan atau sperma. Bisa jadi, sel telur dan atau sperma tidak dalam kondisi paling bagus, baik karena faktor kromosomnya, atau saat proses pembuahannya. 

Bila hal ini terjadi, maka embrio yang berkembang juga turut menjadi embrio dengan kualitas yang tidak baik. Sehingga tubuh menyeleksinya dengan cara meluruhkannya dari dinding rahim.

2. Masalah anatomi

Berbanding terbalik dengan masalah sebelumnya, masalah anatomi berasal dari ‘rumah’ sang embrio, dalam hal ini rahimnya. Ada kemungkinan embrio yang sudah berkembang dengan baik tidak bisa menempel di dinding rahim. 

Bisa juga karena serangan imunitas Ibu karena Ibu menderita penyakit autoimun. Sehingga perkembangan janin terhambat dan suplai aliran darah ke embrio juga menyempit. Faktor kemungkinan lainnya adalah adanya miom, kista, atau Ibu menderita PCOS dan gangguan metabolik lain, seperti diabetes.

Selain kedua penyebab di atas, ada juga penyebab yang berasal dari produk-produk yang digunakan Ibu, salah satunya kosmetik. Tetapi penyebab yang satu ini terbilang kecil kemungkinannya untuk mengakibatkan keguguran.

Sebaiknya hindari penggunaan kosmetik atau produk perawatan yang menjamin cepat memutihkan, memudarkan noda dalam waktu singkat, atau produk eksfoliasi keras.

Upaya hamil setelah keguguran


Penting untuk mengetahui penyebab utama terjadinya keguguran. Ini bertujuan untuk memudahkan upaya kembali hamil setelah keguguran. Apabila penyebab sudah diketahui, maka peluang hamil setelah keguguran bisa ditingkatkan.

Bila penyebab keguguran adalah karena masalah anatomi, maka penyakit yang mengiringi perlu disembuhkan terlebih dahulu. Kista atau miom harus diangkat, penyakit autoimun harus dikontrol dulu, serta gangguan PCOS juga perlu diatasi.

Selesai mengobati permasalah anatomi ini, program hamil setelah keguguran bisa dilaksanakan, baik secara alami maupun dengan bantuan medis.

Sedangkan penyebab secara genetik seperti permasalahan pada sel telur atau sperma perlu pemeriksaan lebih lanjut, apakah dapat ditangani dengan obat-obatan atau diperlukan tindakan khusus seperti pemilihan sel telur dan sperma yang bagus lalu diprogram melalui inseminasi atau bayi tabung (IVF).

Waktu terbaik untuk kembali hamil setelah keguguran


Secara teoritis, 2 minggu pasca keguguran, ovulasi sudah kembali terjadi. Kemungkinan untuk hamil setelah keguguran pun sudah bisa dimulai dalam hitungan ini.

Tapi, para ahli sepakat untuk menyarankan jeda waktu 3-6 bulan paska keguguran untuk memulai hamil kembali. Ini serupa dengan nifas setelah melahirkan. Agar siklus menstruasi kembali teratur dan dinding rahim kembali baik sehingga risiko keguguran kembali dapat ditekan.

Dalam masa 3 bulan tersebut, Ibu disarankan untuk setidaknya memeriksakan diri ke dokter sebanyak 1 kali, untuk memastikan apakah sudah tidak ada sisa pendarahan lagi dan rahim siap untuk menjalani kehamilan baru. 

Namun, hal yang paling utama adalah kesehatan mental Ibu. Karena setiap Ibu yang keguguran tentu juga mengalami goncangan mental saat kehilangan calon buah hati, serta menjalani proses perawatan keguguran yang sedikit banyak melelahkan jiwa dan raga. Untuk itu, bila Ibu sudah merasa siap fisik dan psikis, maka program hamil setelah keguguran bisa dilaksanakan.

Penghambat hamil setelah keguguran


Mengupayakan hamil setelah keguguran bukan tidak mungkin memiliki penghambat juga. Ada banyak faktor yang bisa menghambat, tapi secara umum, faktor-faktor ini paling sering terjadi:

  • Endometriosis
  • PCOS
  • Infeksi pada Ibu
  • Pengaruh hormonal.

Untuk lebih meyakinkan apa yang dapat menghambat upaya hamil setelah keguguran, Ibu perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:

  • USG, untuk memastikan apakah ada kista atau miom
  • Tes hormonal, untuk menemukan apakah ada kemungkinan PCOS
  • Pemeriksaan kromosom pada sperma dan atau pemeriksaan terhadap sel telur
  • Tes imunitas, untuk mendeteksi adanya autoimun atau tidak
  • Pemeriksaan TORCH.

Ini semua dilakukan untuk meminimalisir terjadinya keguguran berulang yang masih kemungkinan bisa terjadi.

Yang harus dilakukan ibu dengan riwayat keguguran berulang


Keguguran berulang sendiri hanya 30% yang bisa diidentifikasi penyebabnya. Penyebab terbanyaknya masih adalah faktor genetik. Apabila keguguran masih satu kali dialami seorang Ibu, biasanya dokter hanya akan melakukan pemeriksaan umum untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya.

Tetapi jika Ibu mengalami keguguran berulang, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan lengkap lanjutan untuk menemukan faktor apakah yang menyebabkan keguguran terjadi berulang.

Bila hasil dari pemeriksaan ini sudah ditemukan, peluang hamil setelah keguguran berulang bisa diperkirakan. Peluang hamil setelah keguguran menjadi lebih besar bila faktor penghambat telah ditemukan dan disembuhkan. Untuk beberapa kasus yang disebabkan karena kualitas sel sperma dan sel telur, peluang hamil alami kecil, sehingga dokter akan menyarankan untuk hamil dengan program inseminasi atau bayi tabung (IVF)

Tips menjalani program hamil setelah keguguran


  1. Siapkan mental untuk memulai kembali
  2. Lakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab keguguran sebelumnya karena apa, dan untuk mempersiapkan fisik dan pengobatan yang tepat bila memang ada permasalahan kesehatan pada Ibu atau pada embrio
  3. Bila kondisi tubuh baik dan faktor penghambat bisa disembuhkan, kemungkinan hamil setelah keguguran secara alami bisa terjadi. Namun bila ada faktor yang tidak memungkinkan untuk hamil alami, program hamil dengan inseminasi atau bayi tabung (IVF) bisa jadi pilihan
  4. Modifikasi gaya hidup seperti jauhi rokok, alkohol, dan memperbaiki pola makan. Ini akan berdampak pada sistem hormonal dan sistem metabolik tubuh sehingga mempermudah proses terjadinya kehamilan serta meningkatkan kualitas sel telur dan sperma
  5. Perhatikan kembali usia Ibu. Bila Ibu berusia <30 tahun, kapan saja Ibu siap, Ibu bisa memulai program hamil setelah keguguran. Tetapi bisa usia >30 tahun, Ibu bisa mempertimbangkan untuk mulai program kembali 2-3 siklus setelah keguguran
  6. Menjaga kehamilan berikutnya dengan asupan makanan bergizi seimbang dan cukup vitamin penunjang seperti asam folat. Bahkan asam folat sendiri juga baik dikonsumsi dalam persiapan hamil setelah keguguran. Ayah juga disarankan mengonsumsi asam folat karena baik untuk kualitas sperma.

Mempersiapkan kehamilan setelah terjadinya keguguran mungkin membutuhkan effort yang lebih besar. Tapi yang utama adalah kesiapan mental Ibu yang akan menjalani proses ini. Semangat untuk semua usaha yang Ibu dan Ayah lakukan ya!

Editor: Aprilia