Selama hamil, seorang Ibu mungkin akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan dan drastis. Meski berat badannya naik, tapi nggak selalu berpengaruh dengan berat badan janin lho.
Dalam artian berat badan janin belum tentu ikut naik. Meskipun Ibu sudah konsumsi aneka ragam makanan berlemak sekalipun. Hal ini tentu membuat Ibu merasa khawatir jika si kecil kekurangan nutrisi selama dalam kandungan.
Namun ternyata, ada banyak cara menambah berat badan janin yang tidak kalah menyita perhatian adalah cara menambah berat badan janin dengan cepat lho Bu.
Salah satu yang paling membantu adalah dari asupan makanan sehari-hari. Nah, agar janin dalam kandungan memiliki berat sesuai dengan usianya yuk simak ulasan berikut ini.
Mengenal berat badan janin yang ideal
Jika melansir Parenting First Cry Ibu hamil wajib memeriksakan kehamilan setidaknya sebulan sekali. Biasanya dengan melakukan tes USG dokter dapat mengetahui ukuran janin yang sesuai dengan berat badannya.
Ukuran berat badan janin ini nantinya dapat menentukan hari perkiraan lahir bayi. Meskipun estimasi hari perkiraan lahir ini bisa saja meleset.
Biasanya hari perkiraan lahir bayi juga akan berubah-ubah sesuai dengan ukuran dan berat badan bayi nantinya. Jika hal ini terjadi pada Ibu, jangan khawatir ya. Sebab pemeriksaan melalui USG sifatnya hanya perkiraan saja.
Lalu bagaimana jika berat badan janin ternyata kurang dari berat badan ideal di usia seharusnya? Untuk itu ibu hamil direkomendasikan melakukan beberapa cara menambah berat badan janin.
Berat badan janin yang ideal
Setiap bayi berkembang dengan caranya sendiri di dalam kandungan dan perkembangannya pun berbeda-beda. Meski demikian, panduan di bawah ini bisa menjadi parameter pertumbuhan janin dari minggu ke minggu:
- 8 minggu: 1 gram;
- 9 minggu: 2 gram;
- 10 minggu: 4 gram;
- 11 minggu: 7 gram;
- 12 minggu: 14 gram;
- 13 minggu: 23 gram;
- 14 minggu: 43 gram;
- 15 gram: 70 gram;
- 16 minggu: 100 gram;
- 17 minggu: 140 gram;
- 19 minggu: 240 gram;
- 20 minggu: 300 gram;
- 21 minggu: 360 gram;
- 22 minggu: 430 gram;
- 23 minggu: 501 gram;
- 24 minggu: 600 gram;
- 25 minggu: 660 gram;
- 26 minggu: 760 gram;
- 27 minggu: 875 gram;
- 28 minggu: 1005 gram;
- 29 minggu: 1153 gram;
- 30 minggu: 1319 gram;
- 31 minggu: 1502 gram;
- 32 minggu: 1702 gram;
- 33 minggu: 1918 gram;
- 34 minggu: 2146 gram;
- 35 minggu: 2383 gram;
- 36 minggu: 2622 gram;
- 37 minggu: 2859 gram;
- 38 minggu: 3083 gram;
- 39 minggu: 3288 gram; dan
- 40 minggu: 3462 gram.
Akan tetapi perlu diingat ya Bu, bahwa panduan berat badan janin ini hanya sebagai kisaran saja sesuai dengan usia kehamilan Ibunya.
Kenapa berat badan janin tidak bertambah?
Menurut The American Pregnancy Association, dilansir Live Strong setiap bulan berat badan janin semestinya naik sekitar 200 gram. Salah satu hal yang memengaruhi kenapa berat badan janin tidak bertambah adalah nutrisi atau makanan yang dikonsumsi oleh Ibunya.
Faktor gaya hidup Ibu seperti tidak nafsu makan selama hamil, mengonsumsi alkohol, merokok dan lainnya sangat berpengaruh terhadap berat badan janin. Diet ketat selama kehamilan pun sangat berpengaruh.
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi selama kehamilan menjadi sangat penting guna mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan. Hal ini penting untuk dilakukan setiap hari dan tidak boleh diabaikan.
Saat hamil Ibu juga perlu mengonsumsi kalori lebih banyakagar mencapai berat janin yang optimal, bukan hanya menambah berat badan Ibu saja ya. Jika si kecil punya patokan berat badan ideal selama dalam kandungan maka untuk Ibu sendiri tidak ada berat badan ideal yang direkomendasikan dokter.
Akan tetapi umumnya, Ibu hamil sebaiknya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2 kilogram pada tiga bulan pertama kehamilan. Kemudian pada trimester kedua dan ketiga, Ibu hamil akan naik setengah kilogram setiap minggunya.
Cara menambah berat badan janin dengan cepat
Bayi dalam kandungan diperlukan penambahan berat badan terumata jika telah menginjak trimester ketiga kehamilan. Menurut American Pregnancy Association ukuran badan bayi akan tumbuh rata-rata 12 cm pada trimester ketiga.
Cara menambah berat badan janin dengan cepat adalah dengan menambah asupan makanan yang bergizi dan sehat serta mengandung banyak kalori. Berikut adalah beberapa cara menambah berat badan janin dalam kandungan:
Cara menambah berat badan janin usia 7 bulan
Mulailah makan 5-6 kali sehari dengan porsi yang kecil
Makan dengan frekuensi lebih sering dapat menjadi solusi untuk meningkatkan berat bayi dalam kandungan. Konsumsilah makanan yang tinggi kalori dengan porsi yang lebih kecil namun lebih sering. Serta hindari makanan yang tinggi lemak karena hanya akan meningkatkan berat badan Ibu dan bukan janin yang dikandung.
Makan kacang-kacangan dan buah kering
Olahan buah kering dan juga kacang-kacangan bisa menjadi pilihan camilan bagi Ibu hamil sebagai salah satu cara menambah berat badan janin usia 7 bulan kehamilan. Ibu bisa konsumsi almond, aprikot, walnut, kismis, dan jenis lainnya. Namun jangan mengonsumsinya berlebihan karena bisa meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Agar tubuh lebih segar Ibu juga bisa mengonsumsi olahan susu kacang seperti susu kacang kedelai untuk menambah asupan protein dalam tubuh.
Makan telur setiap hari
Telur sangat penting perannya untuk menambah berat badan janin. Ibu bisa konsumsi telur rebus mulai dari usia kehamilan 7 bulan. Usahakan konsumsi putih telurnya saja ya Bu, untuk menghindari kolesterol pada Ibu hamil.
Cara menambah berat bada janin 8 bulan
Konsumsi vitamin
Sebenarnya vitamin bisa dikonsumsi dejak awal kehamilan. Namun jika berat badan janin kurang, dokter kandungan biasanya akan merekomendasikan vitamin khusus untik memastikan pertumbuhan bayi sesuai dengan usianya. Selain itu, vitamin khusus ini juga bisa menambah berat badan janin.
Banyak minum air putih
Sebagai salah satu cara menambah berat badan janin dengan cepat, Ibu perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air putih. Tapi, kebutuhan air juga bisa di dapat melalui jus buah, jus sayur, susu, dan cairan lainnya.
Banyak beristirahat tidak boleh begadang
Walau perut sudah mulai ‘engap’ dan kesulitan untuk tidur di malam hari, namun Ibu hamil perlu istirahat cukup. Sebab aktivitas harian yang padat ternyata tanpa sadar juga bisa membuat si kecil di dalam kandungan merasa lelah lho Bu. Saat sedang hamil, energi tidak lagi seprima sebelumnya. Kelelahan dan kurang istirahat bisa berdampak pada pertumbuhan janin dan menyebabkan berat badan janin susah naik. Usahakan jauhi handphone ketika hendak tidur ya Bu, buatlah suasana tidur yang nyaman setiap hari.
Cara menambah berat badan janin 9 bulan
Konsumsi buah dan yogurt
Mengonsumsi buah dan yoghurt adalah salah satu cara menambah berat badan janin yang cukup populer. Ibu bisa memilih buah yang kaya akan vitamin C dan asam folat seperti jeruk dan alpukat. Selain itu, yogurt juga dapat membantu meningkatkan kalsium, protein, vitamin B, zinc, dan nutrisi pembentuk tulang lainnya. Usahakan untuk memilih yoghurt plain yang bisa Ibu kreasikan dengan potongan buah favorit. Agar kandungan gula alami tetap bisa Ibu dapatkan dari buah-buahan tersebut.
Makan ikan salmon
Ikan salmon kaya akan asam lemak baik seperti omega 3. terbaik adalah salmon. Asam lemak ini berperan sangat krusial dalam pembentukan otak dan mata janin, juga sebagai asupan protein bagi sang Ibu. Menurut penelitian, ikan salmon juga tidak berisiko mengandung merkuri. Jadi aman dikonsumsi oleh Bumil asalkan ikan yang dikonsumsi benar-benar matang sempurna untuk menghindari infeksi bakteri ke janin.
Konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi
Ibu bisa mengoleskan selai kacang pada roti, pisang, atau apel ketika sedang mengemil. Sebab selai kacang mengandung kalori yang cukup tinggi. Ibu juga bisa menambahkan mentega, margarin, cream cheese, dan saus keju pada pada menu makanan sehari-hari.
Tetap tenang dan optimis
Berat badan janin belum naik setelah melakukan berbagai hal ini? Nggak perlu cemas ya Bu dan usahakan tidak stress menghadapi kondisi tersebut. Stress hanya dapat membuat Ibu kurang nafsu kakan dan hal ini jelas tidak baik dan bisa berpengaruh terhadap kesehatan janin dalam kandungan.
Editor: Dwi Ratih