Kehamilan

Diet Saat Hamil, Bantu Cegah Gangguan Kesehatan Ibu Dan Janin

Diet Saat Hamil, Bantu Cegah Gangguan Kesehatan Ibu Dan Janin

Diet adalah suatu cara yang umum dilakukan oleh seseorang untuk menjaga berat badan dan menerapkan pola makan sehat. Diet bisa dilakukan oleh siapa saja, tak terkecuali oleh Ibu hamil.

Nah, bedanya kalau diet pada Ibu hamil tujuannya bukan menjaga agar tubuh tetap langsing, lho! Melainkan, diet saat hamil kebanyakan bertujuan untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Mengingat Ibu hamil biasanya rentan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Kenaikan berat badan ini tak jarang justru bisa mengancam kesehatan Ibu dan janin dalam kandungan.

Untuk itu, diet saat hamil bisa bertujuan untuk mengontrol berat badan berlebih ataupun berat badan Bumil yang kurang. Yuk! Ketahui bagaimana cara diet saat hamil yang benar sehingga Ibu bisa menjalankan kehamilan dengan bahagia dan persalinan lancar jaya.

Bolehkah diet saat hamil? 

Menurut American Pregnancy Association (APA) diet saat hamil sebenarnya sangat diperbolehkan. Asalkan diet yang dimaksud bukan bertujuan untuk menjaga agar tubuh tetap langsing demi penampilan.

Para ahli mengatakan, diet saat hamil dibolehkan asal tidak membatasi kalori atau sekadar menurunkan berat badan tanpa alasan tertentu. Sebab, hal ini justru dapat berbahaya bagi kesehatan Ibu dan janin.  

Diet saat hamil tanpa alasan medis tertentu dapat membuat Ibu dan janin kekurangan nutrisi penting saat hamil seperti zat besi, asam folat, vitamin serta mineral penting lainnya. Hal yang perlu diluruskan, diet saat hamil sama dengan makan sehat saat hamil.

Artinya, jenis diet saat hamil yang diajurkan para dokter kandungan adalah mengacu pada penyesuaian kebiasaan makan. Tujuannya agar Ibu dan bayi menerima nutrisi yang cukup demi menunjang kesehatan.

Makan sehat selama hamil sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Nah, agar Ibu dan janin bisa mendapatkan nutrisi yang cukup, maka Ibu perlu memperbanyak asupan buah-buahan, sayuran, protein, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta produk turunan susu lainnya.

Menerapkan cara diet saat hamil yang tepat

Istilah “Ibu hamil makan untuk 2 orang” zaman sekarang sepertinya sudah nggak berlaku lagi, ya Bu. Meskipun pada saat hamil, kita biasanya akan mudah merasa lapar dari biasanya.

Tapi, bukan berarti Ibu harus makan dengan porsi 2 orang, ya! Dikutip dari National Health Services Ibu hamil disarankan untuk sarapan sehat setiap hari, karena hal ini dapat membantu Ibu menghindari keinginan untuk ngemil aneka makanan yang tinggi lemak dan gula.

Terkadang, diet saat hamil juga dapat memangkas jumlah porsi makan kita setiap hari. Namun, supaya kecukupan gizi Ibu dan bayi tetap terpenuhi ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan jumlah porsi yang tepat tiap kali makan. Melansir WebMD berikut adalah cara diet saat hamil yang tepat dan bisa dilakukan setiap hari.

1. Sesuaikan porsi makan

Porsi harian yang direkomendasikan adalah 6-11 porsi roti dan biji-bijian, 2 hingga 4 porsi buah, 4 porsi atau lebih sayuran, 4 porsi produk susu, dan 3 porsi sumber protein seperti daging merah, ayam, ikan, telur atau kacang-kacangan.

2. Pilih makanan tinggi serat

Makanan tinggi serat seperti gandum, sereal, kacang-kacangan, pasta, nasi, serta buah-buahan dan sayuran merupakan pilihan serat alami yang dapat membantu Ibu memenuhi kebutuhan serat harian. Namun, jika Ibu tidak bisa mengonsumsi aneka serat tersebut biasanya dokter akan menggantinya dengan memberikan aneka suplemen.

Jika Ibu mengonsumsi suplemen serat, pastikan dosisnya diminum dengan tepat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan Ibu mengalami perut kram akibat gas berlebih dalam perut.

3. Cukupi kebutuhan hidrasi tubuh

Cara diet saat hamil yang nggak kalah penting untuk diterapkan adalah mencukupi kebutuhan hidrasi tubuh. Untuk mencegah Ibu mengalami dehidrasi saat hamil yang dapat mengganggu kesehatan Ibu dan janin.

4. Cukupi kebutuhan protein tubuh

Protein hewani dan kacang-kacangan memiliki fungsi penting dalam mendukung produksi darah dalam tubuh. Usahakan mengonsumsi aneka protein yang mengandung zat besi yang mudah diserap tubuh, seperti dari daging merah, ayam, dan aneka seafood.

Selama hamil, volume darah Ibu akan meningkat untuk memberikan pasokan darah bersih ke tubuh janin. Jadi, pilihlah protein sehat yang tidak tinggi lemak, seperti daging tanpa lemak, ikan, dada ayam, tahu dan produk kedelai lainnya seperti, kacang-kacangan, atau putih telur.

5. Tetap penuhi kebutuhan lemak 

Meski sedang diet saat hamil, namun Ibu tetap membutuhkan asupan lemak agar tetap sehat. Pilihlah jenis lemak tambahan yang sehat dan tidak mengandung lemak jenuh seperti minyak sayur, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

6. Cukupi kebutuhan vitamin harian

Pastikan tubuh Ibu juga tetap mendapatkan cukup vitamin dan mineral selama diet saat hamil. Vitamin bisa di dapatkan dari sayur dan buah atau mengonsumsi suplemen vitamin kehamilan untuk memastikan Ibu mendapatkan cukup vitamin dan mineral setiap hari secara konsisten.

7. Selalu penuhi kebutuhan kalsium dan zat besi

Para ahli merekomendasikan agar Bumil tetap mengonsumsi 4 porsi produk susu dan makanan kaya kalsium lainnya setiap hari. Hal ini bertujuan untuk memastikan Ibu selalu mendapatkan 1.000-1.300 miligram kalsium dalam diet harian selama hamil. 

Makan setidaknya 3 porsi makanan yang mengandung zat besi, seperti daging tanpa lemak, bayam, kacang-kacangan, dan sereal sarapan setiap hari untuk memastikan Ibu mendapatkan 27 miligram zat besi setiap hari.

8. Penuhi kebutuhan vitamin A, C, asam folat

Vitamin C memiliki peran penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh Bumil. Pilihlah setidaknya satu sumber vitamin C yang baik setiap hari, seperti jeruk, stroberi, melon, pepaya, brokoli, kembang kol, tomat atau sawi.

Vitamin C dapat membantu memudahkan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan nabati, membangun tulang dan gigi yang kuat, dan menjaga pembuluh darah tetap kuat dan sel darah merah tetap sehat. Ibu hamil membutuhkan setidaknya 80-85 mg vitamin C sehari dan jangan melebihi 2.000 mg.

Selain itu, pastikan Ibu juga memenuhi kebutuhan vitamin A dari wortel, bayam atau ubi. Ibu juga perlu memenuhi kebutuhan asam folat dari aneka sayuran berdaun hijau tua, daging sapi muda, dan kacang-kacangan, setidaknya 0,64 mg (sekitar 600 mcg) folat per hari.

Hal ini dapat membantu mencegah cacat tabung saraf seperti spina bifida. Tapi, kalau Ibu tidak bisa mengonsumsi makanan tersebut, mungkin dapat dibantu dari suplemen asam folat selama diet saat hamil.