Kehamilan

Haid Setelah Berhubungan Intim, Mungkinkah Bisa Sebabkan Kehamilan?

Haid Setelah Berhubungan Intim, Mungkinkah Bisa Sebabkan Kehamilan?

Tiap pasangan punya perjuangannya masing-masing untuk mendapatkan keturunan. Ada yang berjuang keras melakukan program hamil ke dokter, ada pula yang melakukan program hamil alami dengan menghitung masa subur sendiri.

Kalau kamu dan pasangan melakukan hal terakhir yang Ibumin sebutkan tadi, berhubungan intim secara rutin mungkin menjadi solusi agar kehamilan bisa lekas terjadi. Namun, terkadang ada saja masalah yang sering dihadapi.

Salah satunya adalah, kerap haid setelah berhubungan intim. Kondisi ini, jadi bikin kita ragu, mungkinkah haid setelah berhubungan intim bisa tetap menyebabkan kehamilan?

Menstruasi setelah berhubungan intim, bisa sebabkan kehamilan?


Menstruasi adalah salah satu tanda pasti bahwa seorang wanita tidak sedang hamil. Mengutip dari Very Well Family ketika menstruasi tiba, wanita akan melepaskan lapisan rahim yang terbentuk untuk mempersiapkan kehamilan.

Sehingga tubuh dapat mempersiapkan lapisan baru dan berovulasi lagi. Namun, kehamilan sejatinya tidak bisa terjadi pada kondisi wanita yang mengalami menstruasi setelah berhubungan intim.

Meskipun demikian, Ibu tetap perlu memastikan, apakah darah yang keluar tersebut benar-benar darah menstruasi atau pendarahan yang bisa jadi tanda awal kehamilan. Umumnya jika terjadi pendarahan, maka bercak ini akan muncul sekitar 6-10 hari setelah ovulasi.

Salah satu teorinya adalah bahwa sejumlah kecil pendarahan dapat terjadi ketika embrio tertanam di dalam rahim. Apalagi, bercak pendarahan yang sangat sedikit seperti flek belum tentu merupakan tanda haid setelah berhubungan intim.

Artinya pendarahan kecil seperti ini bisa juga jadi tanda bahwa Ibu sedang hamil. Tapi yang jelas, menurut para ahli sangat kecil kemungkinannya untuk hamil jika Ibu langsung mengalami haid setelah berhubungan intim.

Dokter biasanya menganjurkan pasangan yang sedang mencoba untuk hamil untuk melakukan hubungan intim antara hari ke 7 dan 20 dari siklus menstruasi mereka (dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir). Sebaliknya, jika Ibu tidak ingin hamil, hindari berhubungan intim selama jangka waktu tersebut, atau lebih amannya lagi gunakan alat kontrasepsi yang tepat.

Mengapa bisa terjadi haid setelah berhubungan intim? 

Mengutip dari Forbes sebenarnya nggak ada alasan yang jelas mengenai kemungkinan mengalami haid setelah berhubungan intim. Namun, haid setelah berhubungan intim tetap bisa terjadi.

Terutama jika Ibu memiliki siklus haid yang nggak teratur. Tapi yang jelas, berhubungan intim bisa saja menyebabkan Ibu mengalami menstruasi.

Karena, saat seorang wanita mengalami orgasme, rahim akan berkontraksi dan dapat memaksa sebagian darah keluar. Namun, penting diingat bahwa nggak semua darah yang keluar setelah berhubungan intim adalah darah haid ya, Bu.

Bisa jadi darah tersebut menunjukkan adanya pendarahan serius, atau bahkan jadi tanda awal kehamilan. Terlebih jika pendarahannya terjadi hanya berlangsung singkat sekitar 1-2 hari.

Ibu bisa merunut kembali, kapan kira-kira terakhir kali Ibu mengalami menstruasi. Agar bisa memperkirakan, haid setelah berhubungan intim ini disebabkan oleh menstruasi atau karena tanda awal hamil.

Sebaliknya, jika curiga ada yang nggak beres dengan kondisi Ibu yang kerap mengalami menstruasi setelah berhubungan intim, terutama jika terdapat keluhan sakit yang tidak tertahankan, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter ya, Bu.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh seperti pemeriksaan USG untuk mengetahui lebih pasti, mengenai masalah yang terjadi pada rahim Ibu.

Agar tetap bisa hamil setelah haid


Laman Healthline mengungkapkan, kehamilan mungkin saja bisa terjadi ketika Ibu tengah mengalami haid setelah berhubungan intim. Namun, kemungkinan ini sangatlah kecil.

Lalu bagaimana ya caranya agar tetap bisa hamil setelah haid? National Health Service (NHS) mengungkapkan, hal yang penting dilakukan agar bisa tetap hamil setelah haid adalah memahami kapan masa subur dan bagaimana siklus menstruasi Ibu.

Waktu terbaik untuk hamil adalah berhubungan seksual di masa subur, di mana tubuh dan terutama rahim Ibu sudah siap untuk berovulasi. Proses ini biasanya terjadi 12 hingga 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.

Bisa dikatakan, ini merupakan waktu yang tepat di mana kemungkinan besar Ibu bisa hamil. Penting untuk diingat bahwa sperma terkadang dapat bertahan di dalam tubuh hingga 7 hari setelah Ibu berhubungan seks.

Jika Ibu berovulasi dalam waktu 7 hari setelah berhubungan seks, ada kemungkinan juga Ibu bisa hamil. Artinya, Ibu bisa hamil segera setelah menstruasi selesai, terutama jika Ibu memiliki siklus menstruasi yang pendek secara alami.

Mengalami haid setelah berhubungan intim bagi kamu yang sedang menanti buah hati, mungkin cukup mengecewakan. Karena besar kemungkinan kehamilan nggak bisa terjadi.

Tapi, jangan berputus asa ya Bu. Ada cara lain yang lebih pasti dan memungkinkan Ibu untuk cepat hamil, salah satunya adalah mengikuti program bayi tabung.

Namun, di luar semua itu, cobalah untuk selalu berikhtiar dan berdoa dengan lebih khusyuk lagi, agar kemungkinan hamil bisa terwujud sesuai dengan harapan Ibu.