Kehamilan

Kenali Carpal Tunnel Syndrome yang Dialami Ibu Hamil

Kenali Carpal Tunnel Syndrome yang Dialami Ibu Hamil

Jennifer Bachdim yang baru melahirkan anak ketiganya beberapa bulan yang lalu mengabarkan bahwa ia mengalami Carpal Tunnel Syndrome Melalui akun Instagramnya. Sindrom ini membuat tangannya tidak nyaman dan sangat mengganggu hari-harinya. Apa itu Carpal Tunnel Syndrome?

Mengenal Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome adalah kondisi yang membuat tangan mengalami kesemutan, mati rasa, lemah, dan nyeri. Sindrom ini terjadi pada saat saraf di dalam pergelangan tangan terhimpit atau tertekan.

Lorong karpal adalah lorong sempit yang berada di pergelangan tangan serta dibentuk oleh tulang pergelangan tangan (tulang karpal) dan jaringan penghubung antar tulang (ligamen). Di dalam lorong karpal terdapat saraf median yang berfungsi untuk mengendalikan otot jari tangan serta menerima rangsangan kulit dari area tangan. Carpal tunnel syndrome terjadi saat lorong karpal menyempit akibat jaringan yang mengelilinginya membengkak dan menekan saraf median.

Penyebab carpal tunnel syndrome

Banyak kasus penyebab carpal tunnel syndrome adalah disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dan orang tua lebih besar kemungkinannya mengalami carpal tunnel syndrome.

Seperti yang dilansir dari Orthoinfo, faktor berbahaya penyebab carpal tunnel syndrome meliputi:

  • Keturunan. Ini adalah salah satu faktor penyebab carpal tunnel syndrome. Sindrom ini bisa jadi tidak terlalu berpengaruh kepada beberapa orang disebabkan oleh perbedaan anatomis yang mengubah jumlah saraf yang terkena efek. Faktor ini dapat diturunkan dari keluarga besar.
  • Penggunaan tangan secara berulang. Menggunakan pergelangan tangan yang sama secara berulang-ulang atau melakukan aktivitas dalam periode yang lama dapat memperberat kerja tendon pada pergelangan tangan sehingga menyebabkan pembengkakan pergelangan tangan yang memberi tekanan pada saraf.
  • Posisi tangan dan pergelangan tangan. Melakukan aktivitas yang melibatkan pergerakan lengan tangan dan tangan secara ekstrim dalam periode waktu yang lama dapat meningkatkan tekanan pada saraf.
  • Kehamilan. Perubahan hormonal selama kehamilan dan menyebabkan pembengkakan di berbagai area tubuh.
  • Kondisi kesehatan. Diabetes, rheumatoid arthritis, dan ketidakseimbangan kelenjar tiroid adalah kondisi yang kerap dihubungkan dengan terjadinya carpal tunnel syndrome.

Gejala carpal tunnel syndrome

Gejala carpal tunnel syndrome adalah:

  • Bagian yang mati rasa, kesemutan, rasa terbakar, dan nyeri. Biasanya terasa di bagian jempol, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
  • Sensasi kejut yang terasa di area jempol, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis sesekali;
  • Rasa nyeri dan kesemutan yang dapat menjalar ke lengan bawah hingga bahu;
  • Tangan yang terasa lengah dan gampang selip yang membuat gerakan semacam mengancing baju jadi terasa sulit; dan
  • Kerap menjatuhkan barang karena rasa tangan yang lemas dan mati rasa.

Di beberapa kasus, gejala carpal tunnel syndrome mulai muncul secara berangsur-angsur tanpa dimulai dari cedera yang spesifik. Bahkan, banyak pasien yang mengeluhkan gejalanya datang dan pergi. Apabila kondisi memburuk, carpal tunnel syndrome baru akan sembuh setelah waktu lama.

Cara mengobati carpal tunnel syndrome

Meskipun carpal tunnel syndrome akan menghilang secara perlahan, beberapa kasus carpal tunnel syndrome malah akan lebih buruk jika tidak dilakukan penanganan. JIka Ibu mengkhawatirkan carpal tunnel syndrome yang tidak kunjung sembuh, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Pengobatan tanpa operasi

Jika sejak awal sudah didiagnosa dan cepat ditangani, carpal tunnel syndrome akan menghilang sendiri tanpa harus dioperasi. Berikut cara mengatasi carpal tunnel syndrome tanpa harus operasi.

  1. Penggunaan brace (pengikat). Menggunakan brace pada malam hari merupakan salah satu cara mengatasi carpal tunnel syndrome karena mencegah pergelangan tangan tertekuk saat sedang tertidur. Menjaga posisi pergelangan tangan pada posisi lurus dan netral dapat mengurangi tekanan saraf pada lorong karpal tangan.
  2. Penggunaan obat anti pembengkakan nonsteroid. Penggunaan ibuprofen dan naproxen dapat meringankan gejala carpal tunnel syndrome.
  3. Perubahan aktivitas. Cara mengatasi carpal tunnel syndrome yang cukup efektif adalah dengan merubah aktifitas. Gejala biasanya terjadi saat tangan dan pergelangan tangan berada di posisi yang sama dalam waktu lama terlalu lama, terutama saat posisi pergelangan tangan diputar atau direnggangkan. Dengan demikian, aktivitas yang dapat memperparah carpal tunnel syndrome harus diubah atau bahkan dimodifikasi.
  4. Melakukan gerakan-gerakan tertentu. Dokter atau terapis akan mengarahkan agar tangan melakukan gerakan tertentu yang dapat membantu penyembuhan carpal tunnel syndrome.
  5. Penyuntikan steroid. Menyuntikkan kortikosteroid yang bersifat anti pembengkakan. Penyuntikan steroid dapat menghilangkan rasa nyeri akibat carpal tunnel syndrome, namun biasanya hanya bersifat sementara.

Pengobatan dengan operasi

Operasi merupakan cara mengobati carpal tunnel syndrome jika pengobatan tanpa operasi tidak berhasil. Keputusan ini biasanya ditetapkan dokter berdasarkan seberapa sakit dan mati rasa pada tangan. Tindakan operasi dipandang sebagai cara mengobati carpal tunnel syndrome apabila terlalu banyak otot jempol yang terpengaruh sehingga direkomendasikan agar tidak terjadi kerusakan lebih jauh. Cara mengobati carpal tunnel syndrome dengan operasi meliputi pembukaan dan melakukan endoskopi pada bagian lorong karpal di tangan.

Setiap operasi memiliki risiko komplikasi. Namun, dokter akan berusaha untuk meminimalisir terjadinya risiko setelah operasi. Risiko pasca operasi carpal tunnel syndrome meliputi pendarahan, terjadi infeksi dan terlukanya saraf.

Itulah informasi mengenai Carpal Tunnel Syndrome yang banyak dialami oleh Ibu hamil. Ibu jadi tidak bingung lagi bukan saat menghadapinya?

Penulis: Zeneth Thobarony
Editor: Dwi Ratih