Kehamilan

Perkembangan dan Perubahan Tubuh Di Usia Kandungan 3 Bulan (Hamil 3 Bulan)

Perkembangan dan Perubahan Tubuh Di Usia Kandungan 3 Bulan (Hamil 3 Bulan)

Di usia kandungan 3 bulan (hamil 3 bulan), wanita memproduksi hormon estrogen dua kali lipat dan ini dipercaya membuat rambut dan kulit terlihat berkilau, selain perut yang membesar.

Tingkat hormon di darah mencapai titik maksimal, ini yang menyebabkan morning sickness, mual, muntah, dan rasa lelah mulai menurun. Tapi mood swing tetap terjadi. Payudara dan perut sedikit membesar. Rahim membesar tiap minggunya dan memenuhi seluruh area panggul di akhir bulan ketiga ini. Tubuh calon ibu berubah, jadi wajar bila berat badan meningkat dibanding biasanya.

Salah satu penyebab akumulasi lemak di tubuh adalah sebagai persiapan untuk menyusui. Volume darah yang mengalir meningkat sebanyak 45 hingga 60 persen. Dorongan untuk buang air kecil berkurang dibanding pada awal kehamilan. Tapi pada periode ini, Anda berisiko mengalami konstipasi, karena usus bekerja lebih lambat. Perhatikan makanan selama hamil yang Anda makan ya Bun, selalu konsumsi makanan yang segar dan sehat.


Gejala Kehamilan Di Usia Kandungan 3 Bulan (Hamil 3 Bulan)

Gejala kehamilan yang Anda alami bulan lalu masih berlanjut pada bulan ini. Tapi beberapa gejala baru muncul, seperti mendadak menjadi pelupa atau salah menaruh barang. 


  1. Morning sickness

    Meski pada kebanyakan kasus morning sickness tidak berbahaya, tetapi beberapa ibu hamil hyperemesis gravidarum yang mengganggu rutinitas sehari-hari. Hyperemesis gravidarum bisa memicu penurunan berat badan dan dehidrasi, serta membutuhkan perhatian medis. Sekitar 1 persen wanita yang mengalami hyperemesis gravidarum membutuhkan infus untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan, tapi ini tidak membahayakan bayi.

    Anda bisa konsumsi jahe dalam bentuk biskuit atau menambahkannya ke teh. Kenakan acupressure bands (manset tangan) untuk mengatasi mual. Setelah mendapat persetujuan dokter, Anda bisa konsumsi vitamin B1 dan vitamin B6, serta makanan yang kaya protein. Makanlah dalam jumlah sedikit tapi lebih sering. Anda juga perlu minum banyak cairan dan menghindari bau yang menyengat. Menggosok gigi tidak hanya membuat mulut segar tapi juga membantu meredakan mual.

  2. Lelah 

    Kelelahan menjadi gejala yang umum di tahap awal kehamilan. Biasanya keluhan ini hilang di trimester kedua dan kembali lagi di trimester ketiga. Hormon kehamilan membuat Anda merasa lelah dan mengantuk. Tubuh harus memproduksi darah lebih banyak untuk memberi nutrisi pada janin dan plasenta yang sedang berkembang. Produksi darah yang meningkat mempengaruhi tingkat gula darah dan tekanan darah yang membuat Anda merasa lelah. Selain perubahan psikologis, pemicu emosi juga bisa menyebabkan kelelahan, terutama di kehamilan yang tidak direncanakan.
  3. Penambahan berat badan 

    Selain mual dan muntah, Anda juga mengalami penambahan berat badan. Penambahan berat badan ibu hamil menjadi cara dokter menilai pertumbuhan janin. Jangan bandingkan berat Anda dengan ibu hamil lain karena indeks massa tubuh tiap orang berbeda.
  4. Sering buang air kecil 

    Sering buang air kecil selama hamil jadi gejala umum selama awal kehamilan karena human chorionic gonadotropin (HCG) memicu dorongan untuk sering buang air kecil. Mengurangi asupan cairan hanya untuk menghindari sering buang air kecil tidak disarankan, karena bisa mengakibatkan dehidrasi dan tubuh kesulitan menyediakan nutrisi penting untuk janin. Hubungi dokter bila keluar darah ketika buang air kecil atau warna urin gelap dengan bau tidak sedap. Ini bisa jadi tanda infeksi saluran kemih dan perlu segera ditangani medis untuk mencegah infeksi ginjal.

    Di akhir bulan ketiga, rahim akan naik ke atas panggul sehingga buang air kecil tidak lagi terlalu sering. Tubuh sibuk menyiapkan nutrisi untuk membantu bayi tumbuh, ini berarti lebih banyak aliran darah ke bayi dan lebih sedikit yang mengalir ke tubuh ibu. Karenanya ibu hamil sering mengeluhkan pusing. Perubahan hormon juga berarti gusi rentan berdarah saat hamil. Payudara kini lebih besar dibanding beberapa minggu sebelumnya dan areola lebih gelap dan lebih besar. Idealnya, risiko keguguran menurun di akhir bulan ini.

Berikut beberapa keluhan lain yang Anda alami:

  • Kulit pada payudara terasa gatal, ini terjadi karena kulit yang merenggang.

  • Karena payudara dan perut membesar, pakaian yang Anda kenakan menjadi terasa sempit.

  • Noda kecoklatan muncul di wajah, tapi setelah melahirkan noda ini akan hilang. Noda ini tanda kehamilan yang normal. Hindari sinar matahari langsung.

  • Di tengah perut, kulit menjadi lebih gelap. Garis kecoklatan bisa muncul.


Ikuti beberapa tips berikut:

  • Bila sering mengalami sakit kepala, coba minum pereda sakit. Konsultasikan masalah ini dengan dokter.

  • Hindari makanan yang bisa menyebabkan perut kembung seperti bawang, makanan beku, serta gula.

  • Gunakan kompres panas dan dingin pada dahi.

  • Makan sesuai jadwal, karena rasa lapar bisa menyebabkan kejang pada pembuluh darah di otak.

  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan jalani tes yang dibutuhkan.

  • Bila mengalami migraine, jangan makan coklat dan keju, hindari minum kopi.

  • Konsultasikan ke dokter tentang cara mempersiapkan payudara untuk menyusui.

  • Periksakan gigi dan jalani perawatan gigi yang dibutuhkan. Ini penting karena infeksi yang bersembunyi di gigi yang sakit bisa mempengaruhi kehamilan.


Perkembangan Janin

Usia kandungan 3 bulan (hamil 3 bulan) jadi momen paling penting selama kehamilan. Selama periode ini organ baru dan sistem organ janin terbentuk. Di minggu ke-12, janin sudah terlihat seperti manusia, meski ukuran kepala masih lebih besar dibanding bagian tubuh lain. Calon bayi memiliki fungsi sirkulasi dan sistem perkemihan yang baik.

Janin kini seukuran kacang polong dan terus tumbuh dengan cepat. Di akhir bulan ketiga, dokter bisa mendengar detak jantung bayi dengan stethoscope. Sumsum tulang bayi dan sel darah terus berkembang untuk melindunginya setelah lahir. Kebanyakan organ sudah terbentuk. Selama 6 bulan ke depan, organ-organ ini terus tumbuh dan menjadi matang.

Liver memproduksi empedu dan alat kelamin sudah terbentuk, meski masih belum memungkinkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Otot sedang berkembang, itu sebabnya bayi mulai bergerak lebih banyak. Janin bisa mengepalkan tinju dan otot wajahnya bekerja, sehingga ia bisa membuka mulut. Di akhir usia kandungan 3 bulan, panjang janin mencapai 2,5 inci dan beratnya 18 gram.


Pemeriksaan Kandungan Di Kehamilan 3 Bulan

Di usia kehamilan 10 sampai 12 minggu, calon ibu bisa menjalani USG. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi cacat serius pada janin. Berikut yang dokter lakukan selama pemeriksaan:

  • Pemeriksaan perut untuk menentukan ukuran dan tinggi fundus rahim.

  • Pemeriksaan berat badan dan tekanan darah.

  • Tes darah, hemoglobin, dan volume sel untuk memeriksa anemia.

  • Tes urin untuk memeriksa infeksi dan memperkirakan tingkat protein dan gula.

  • Pemeriksaan bengkak pada lengan dan kaki serta kemungkinan retensi cairan.


Masalah Yang Perlu Diwaspadai Saat Hamil 3 Bulan

Bunda, berikut beberapa masalah yang dialami ibu hamil di bulan ketiga yang perlu diwaspadai:


  1. Pendarahan 

    Pendarahan selama awal kehamilan memang mencemaskan tapi tidak selalu mengindikasikan keguguran. Beberapa wanita mengalami bercak darah sedang lainnya mengalami pendarahan berat. Pendarahan juga bisa berlanjut atau langsung berhenti. Ini terjadi karena sel telur yang dibuahi melekat pada dinding rahim.

    Pendarahan bisa terjadi di sekitar siklus bulanan dan setelah berhubungan seks saat hamil. Pada beberapa kasus, terjadi keguguran bahkan sebelum Anda menyadari kalau Anda hamil. Ini terjadi ketika janin tidak sehat dan tidak bisa bertahan. Pendarahan juga bisa jadi indikasi kehamilan ektopik atau placenta previa.

  2. Kontrol makanan

    Penambahan berat badan wajar terjadi pada ibu yang pertama kali hamil. Tapi selama Anda makan makanan sehat dan menghindari makanan siap saji, tak ada yang perlu dicemaskan. Berat badan akan berkurang pada beberapa minggu setelah melahirkan. Penambahan berat badan yang tidak memadai sering menyebabkan berat lahir rendah. Penambahan berat badan tidak jadi masalah, tapi jangan makan berlebihan karena bisa berbahaya untuk bayi dan ibu. Dokter menyarankan ibu hamil menghindari susu atau keju yang tidak melewati proses pasteurisasi. Begitu juga daging yang tidak dimasak. Ikan hiu dan mackerel tinggi kandungan merkuri dan Anda perlu menghindarinya.

    Kadang sulit mengetahui makanan yang tercemar. Cara terbaik mencegah penyakit karena makanan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan setelah memegang makanan. Jaga perlengkapan dapur bersih dan kering. Ganti spon cuci piring secara teratur dan jangan makan makanan yang terlalu lama di lemari pendingin. Konsumsi makanan yang kaya asam folat, kalsium, dan zat besi untuk memberi nutrisi yang cukup untuk bayi dan Anda.

  3. Spina bifida atau cacat tabung saraf 

    Spina bifida terjadi ketika tabung saraf di sekitar tulang belakang gagal menutup. Ini bisa terjadi karena faktor genetik atau lingkungan. Anak dengan orangtua yang pernah mengalami cacat tabung saraf memiliki 3 hingga 5 persen kemungkinan mengalami spina bifida. Mengkonsumsi asam folat sebelum hamil terbukti menurunkan risiko spina bifida pada anak.


Olahraga selama hamil

Tahukah Anda kalau olahraga jadi cara terbaik untuk mengatasi kelelahan selama kehamilan? Olahraga saat hamil juga bisa membantu membangun stamina untuk persalinan. Tapi tidak semua olahraga aman selama usia kandungan 3 bulan (hamil 3 bulan). Berjalan kaki, berenang, bersepeda, dan pilates aman dilakukan. Ingat, bicaralah pada dokter sebelum mulai berolahraga dan berhentilah olah raga bila Anda mengalami pendarahan atau nyeri perut.


Cara Mencegah Masalah Di Kehamilan 3 Bulan

Berurusan dengan perubahan mendadak pada tubuh bukan perkara mudah ya Bun. Tapi memastikan Anda siap menghadapi tantangan ini akan membantu Anda merasa lebih tenang. Berikut ini beberapa tindakan pencegahan selama usia kandungan 3 bulan (hamil 3 bulan) yang perlu Anda ingat:


  1. Pantangan

    Beberapa hal yang perlu Anda hindari selama kehamilan 3 bulan:
    • Jangan makan makanan pedas dan berminyak. Makanan yang tidak sehat meningkatkan mual dan gas.

    • Jangan mengangkat beban berat, ini akan memberi tekanan pada rahim.

    • Jangan lakukan aktivitas yang bisa membahayakan bayi.

    • Jangan menggunakan sepatu hak tinggi. Pastikan Anda mengenakan alas kaki yang nyaman.

    • Hindari pakaian ketat yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut yang sedang membesar.

    • Merokok harus sepenuhnya dihindari.

    • Hindari obat terlarang dan alkohol. Apapun yang Anda konsumsi atau hirup langsung berdampak pada perkembangan bayi.

    • Batasi asupan kopi selama hamil.


  2. Kebersihan diri 

    Anda mulai mengeluarkan lebih banyak cairan vaginal dibanding sebelumnya. Pastikan menjaga area vagina selalu bersih dan kering. Jaga kebersihan untuk menurunkan risiko infeksi ragi dan bakteri.


  3. Pola Makan Di Kehamilan 3 Bulan

    Di kehamilan bulan ketiga, mual dan rasa lapar akan meningkat. Untungnya, ini jadi bulan terakhir Anda akan mengalami mual. Puting tidak lagi terasa sakit dan kram juga berkurang. Berat badan mulai meningkat lebih cepat dibanding sebelumnya.


    Berita buruknya, Anda mengalami gejala sekunder seperti penolakan makanan dan sensitif pada bau. Berikut rekomendasi pola makan untuk bulan ketiga kehamilan Anda.


    • Makanan kaya vitamin B6
      Kemungkinan mual mencapai puncaknya di bulan ini, yang membuat Anda merasa lelah. Makanan kaya vitamin B6 membantu menurunkan rasa mual dan meningkatkan mood. Sertakan buah jeruk, telur, sayuran hijau, dan kentang di makanan harian Anda.

    • Buah segar
      Selama hamil, paling baik mengonsumsi buah segar karena buah kalengan mengandung pengawet. Buah merupakan sumber vitamin, jadi pilih buah aneka warna. Buah juga mengandung air, gula alami, serat, dan antioksidan. Anda bisa makan buah yang baik untuk ibu hamil seperti pisang dan jambu biji untuk mendorong penambahan berat badan.

    • Karbohidrat
      Karbohidrat penting untuk bayi yang sedang berkembang. Dengan menambahkan karbohidrat sederhana seperti roti, nasi, dan kentang pada menu makan, Anda bisa menyediakan karbohidrat penambah energi untuk bayi. Ingat, cemilan yang mengandung gula kompleks seperti coklat bisa membahayakan karena dapat menyebabkan obesitas nantinya.

    • Daging
      Bila mengkonsumsi daging, pastikan dimasak hingga benar-benar matang dan disiapkan dengan kebersihan yang baik. Ayam dan ikan jadi sumber mineral dan protein yang baik serta memiliki rasa yang lezat.

    • Zat besi dan folat
      Dua elemen ini sangat penting untuk janin sehingga mengabaikannya bisa menyebabkan keterbelakangan mental dan fisik pada janin. Pastikan pola makan Anda menyediakan sumber yang kaya zat besi dan folat. Tambahkan tuna, daging, jeruk, kentang, brokoli, telur, dan sayuran hijau pada makanan.

    • Produk susu
      Konsumsi produk susu penting selama kehamilan serta saat menyusui. Susu dan produk susu yang disimpan dengan baik dan diproses pasteurisasi jadi pilihan terbaik untuk bayi yang sehat. Janin membutuhkan kalsium dan mineral yang ada pada produk susu.


Tips Untuk Calon Ayah

Mungkin terdengar aneh, tapi banyak suami mengalami gejala kehamilan seperti pasangannya. Kondisi ini disebut couvades syndrome dan disebabkan oleh stres dan empati, tapi ini bukan kondisi yang serius. Beberapa pria merasa cemas akan kehilangan kebebasan atau terintimidasi oleh perilaku pasangan selama kehamilan. Berikut beberapa tips untuk para calon ayah:


  1. Lebih bersabar
    Calon ayah sering terpancing emosi karena sikap pasangan yang sedang hamil. Istri tiba-tiba ngidam makanan aneh atau merasa lapar di waktu yang tidak wajar. Ia juga menjadi lebih cerewet. Istri Anda kurang bisa menguasai emosi karena perubahan hormon yang ia alami.

  2. Mendampingi saat pemeriksaan kehamilan
    Ini terlihat seperti hal yang sederhana, tapi Anda akan terkejut melihat banyaknya ibu hamil yang tidak didampingi oleh pasangannya ketika memeriksakan kehamilan. Menemani istri akan memberinya kestabilan emosi dan membuatnya menyadari kalau ia tidak sendirian menjalani kehamilan.

  3. Bantu mengerjakan tugasnya
    Membantu istri melakukan tugas kecil di rumah membuatnya punya lebih banyak waktu untuk beristirahat. Ini juga membuat Anda tahu letak barang-barang di rumah yang dibutuhkan saat kondisi darurat.

(Ismawati)