Kehamilan

Wajib Disimak! Bahaya Melahirkan Caesar 3 Kali Bagi Ibu Dan Bayi

Wajib Disimak! Bahaya Melahirkan Caesar 3 Kali Bagi Ibu Dan Bayi

Tiap Ibu berhak memilih proses persalinan yang diinginkan, asalkan dianggap paling nyaman dan aman untuk mereka. Pada Ibu hamil dengan indikasi medis tertentu, mau tidak mau melahirkan dengan operasi caesar harus jadi pilihan.

Namun, sebelumnya Ibu tetap perlu memahami apa saja bahaya melahirkan caesar jika memang ingin memiliki anak lebih dari 2. Sehingga, kemungkinan melahirkan dengan operasi caesar bisa diminimalisir.

Apalagi, beberapa waktu yang lalu terdapat kasus viral tentang seorang Ibu meninggal setelah melahirkan caesar bayinya yang ke 10. Sebelumnya diketahui sang Ibu telah melakukan operasi caesar sebanyak 8 kali.

Kasus Ibu asal negeri Jiran, Malaysia tersebut jelas membuat kita harus lebih tahu bahaya melahirkan caesar yang memang nyata di depan mata. Terlebih jika operasi caesar dilakukan lebih dari 3 kali.

Yuk, pahami terlebih dahulu apa saja risiko persalinan caesar dan bahaya melahirkan caesar yang perlu Ibu ketahui dalam ulasan berikut!

Risiko melahirkan caesar, nyata adanya!


Secara keseluruhan, persalinan caesar merupakan prosedur yang sangat aman dilakukan. Namun, layaknya operasi jenis lainnya operasi caesar tentu juga punya banyak risiko bagi pasien.

Jika melansir National Health Service (NHS) sebenarnya bahaya melahirkan caesar bergantung pada seperti apakah prosedurnya, apakah direncanakan atau dilakukan sebagai keadaan darurat, dan apakah kesehatan Ibu dan bayi mendukung.

Misalnya Ibu melakukan operasi caesar yang direncanakan, biasanya dokter dan perawat akan menjelaskan potensi risiko dan manfaat dari prosedur tersebut untuk Ibu dan bayi. Selain itu, risiko melahirkan caesar nggak hanya berdampak pada Ibu, namun juga pada bayi dan kemungkinan pada kehamilan berikutnya.

Beberapa risiko dan bahaya melahirkan caesar yang perlu diketahui diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Risiko untuk Ibu

  • Adanya kemungkinan terjadi infeksi pada luka sayatan, menyebabkan kemerahan, bengkak, rasa sakit yang meningkat dan keluarnya cairan dari luka
  • Infeksi pada lapisan rahim, biasanya diikuti dengan gejala lain seperti demam, sakit perut dan keputihan yang tidak normal
  • Perdarahan vagina yang berat, meski jarang terjadi bahaya melahirkan caesar yang satu ini mungkin memerlukan transfusi darah atau mungkin pembedahan lebih lanjut untuk menghentikan perdarahan. Hal ini juga erat kaitannya dengan risiko melahirkan caesar dengan tensi tinggi.
  • Adanya risiko sumbatan pada trombosis vena dalam, sehingga menyebabkan rasa sakit dan bengkak yang bisa sangat berbahaya jika menyebar ke paru-paru
  • Risiko kerusakan pada kandung kemih.

2. Risiko pada bayi 

  • Luka pada kulit, hal ini dapat terjadi secara tidak sengaja saat rahim terbuka
  • Bayi kesulitan bernapas, kondisi ini paling sering menyerang bayi yang lahir sebelum 39 minggu kehamilan

3. Risiko pada kehamilan berikutnya

Seorang Ibu yang menjalani operasi caesar secara keseluruhan biasanya tidak memiliki masalah dengan kehamilan berikutnya. Bahkan Ibu bisa tetap menjalani persalinan normal yang dikenal dengan istilah Vaginal Birth After Caesarean (VBAC).

Namun, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) jenis sayatan saat operasi caesar sebelumnya sangat menentukan seberapa sukses kemungkinan Ibu mewujudkan persalinan VBAC. Jadi VBAC tidak selalu memungkinkan, sehingga terkadang kehamilan berikutnya juga harus dilakukan dengan operasi caesar.

Hal ini kemudian akan menimbulkan pertanyaan berapa banyak operasi caesar yang dianggap aman oleh para ahli. Meski jarang, bahaya melahirkan caesar dapat meningkatkan masalah tertentu pada kehamilan berikutnya, jika:

  • Adanya bekas luka di rahim yang terbuka atau reinfeksi
  • Letak plasenta yang menempel secara tidak normal pada dinding rahim, menyebabkan kesulitan melahirkan plasenta
  • Keguguran.

Bahaya melahirkan caesar, boleh dilakukan berapa kali?


Bahaya melahirkan caesar memang sangat berisiko, terutama bagi Ibu yang sudah pernah melakukan operasi caesar sebelumnya. Namun, melansir Healthline para ahli mengatakan belum ada jumlah pasti berapa kali maksimal Ibu bisa melahirkan caesar.

Ada beberapa orang yang menjalani enam atau tujuh operasi caesar tanpa masalah. Tapi ada juga Ibu lain yang hanya melakukan satu kali operasi caesar, punya masalah yang sangat sulit seperti gangguan spektrum plasenta akreta, atau perlengketan rahim.

Untuk itu, para ahli sepakat bahwa guna meminimalisir bahaya melahirkan caesar, dokter merekomendasikan melakukannya maksimal sebanyak 3 kali. Hal ini berdasarkan adanya kemungkinan komplikasi tertentu setelah operasi caesar berulang seperti:

  • Ruptur uteri
  • Komplikasi pada kandung kemih
  • Adhesi usus atau laserasi
  • Adhesi omentum
  • Komplikasi pada pembuluh darah
  • Perdarahan hebat
  • Kemungkinan melakukan tindakan transfusi darah cukup tinggi
  • Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim
  • Ada juga risiko pada plasenta yang meningkat akibat bahaya melahirkan caesar seperti plasenta akreta, plasenta previa, dan solusio plasenta.
  • Kematian pada Ibu dan janin, hal ini berkaitan dengan kemungkinan Ibu atau bayi mengalami komplikasi.

Kapan bisa hamil kembali setelah melakukan operasi caesar?


Menurut U.S Departemen of Health and Human Services para ahli merekomendasikan, sebaiknya menunggu hingga 12 bulan jika hendak hamil kembali. Hal ini berlaku tidak hanya pada Ibu yang sebelumnya melakukan operasi caesar maupun normal.

Apalagi jika sebelumnya sudah pernah melakukan operasi caesar sebanyak 2 kali. Risiko melahirkan caesar 2 kali ini juga nggak boleh disepelekan.

Sehingga waktu paling ideal untuk bisa hamil kembali adalah 12 bulan. Tujuannya, agar tubuh bisa benar-benar pulih setelah melakukan proses persalinan sebelumnya.

Pada sebuah jurnal tahun 2018 berjudul Association of Short Interpregnancy Interval With Pregnancy Outcomes According to Maternal Age juga menunjukkan adanya peningkatan risiko kehamilan yang buruk jika kehamilan terjadi sebelum 1 tahun.

Karenanya, berdasarkan temuan para ahli, mereka menyarankan kisaran 12 hingga 24 bulan sebagai waktu ideal untuk hamil kembali. Jelas hal ini juga sangat berlaku bagi Ibu yang melahirkan caesar sebelumnya.

Sebab, bahaya melahirkan caesar sejatinya nggak boleh dianggap sepele. Hal ini sangat berisiko bagi Ibu dan bayi yang dilahirkan nantinya.