Kelahiran

Cegah Kasus Di Tasikmalaya Terulang, Ini Panduan Perawatan Bayi Prematur

Cegah Kasus Di Tasikmalaya Terulang, Ini Panduan Perawatan Bayi Prematur

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan berita bayi prematur meninggal di Tasikmalaya. Bayi tersebut meninggal akibat dijadikan konten untuk fotografi bayi newborn.

Padahal bayi yang baru saja dilahirkan itu terlahir dengan kondisi prematur. Kegiatan pemotretan itu pun diduga dilakukan tanpa adanya izin dari orang tua bayi.

Akibatnya, pasca 12 jam dibawa pulang ke rumah bayi prematur meninggal dunia. Walaupun, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan, sebagai seorang Ibu atau pun calon Ibu sebaiknya tetap wajib mengetahui seperti apa kondisi bayi prematur dan bagaimana perawatan bayi prematur tersebut.

Hal ini bertujuan, agar tidak ada lagi kasus malapraktik seperti yang terjadi dalam kasus bayi prematur Tasikmalaya.

Bagaimana kondisi kesehatan bayi prematur?

Bayi prematur kemungkinan besar memiliki masalah kesehatan yang serius, karena terlahir dengan kondisi organ tubuh yang belum sempurna. Masalah tersebut dapat berbeda-beda pada setiap bayi. 

Namun, semakin kecil usia kandungan saat bayi lahir semakin besar resiko kesehatan yang akan dialami. Menurut Mayo Clinic, ciri-ciri bayi yang lahir prematur, antara lain:

  1. Memiliki ukuran tubuh yang kecil, dengan ukuran kepala yang lebih besar
  2. Memiliki fisik yang terlihat mencolok, berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu
  3. Terdapat rambut halus yang menutupi sebagian besar tubuhnya
  4. Suhu tubuh cenderung rendah, terutama sesaat setelah lahir di ruang bersalin
  5. Kesulitan bernapas
  6. Masalah saat makan.

Selain itu, sering pula ditemui kasus kondisi bayi tidak stabil, adanya tanda-tanda infeksi atau sepsis serta respiratory distress atau sindrom gangguan pernapasan. Banyaknya tantangan yang akan dihadapi bayi prematur, membuat Ibu harus lebih perhatian lagi dari sejak bayi masih dalam kandungan hingga setelah bayi dilahirkan.

Pihak rumah sakit dan keluarga bayi pun perlu bekerjasama dalam memaksimalkan upaya perawatan khusus di rumah sakit. Begitupun mengenai perawatan bayi prematur, usai nantinya akan di bawa pulang ke rumah.

Agar kedepannya bisa lebih siap dan sigap. Terutama bila menemukan kondisi yang mengarah ke hal yang tidak diinginkan.

Panduan perawatan bayi prematur

Menurut Kementrian Kesehatanupaya yang dapat dilakukan untuk memberikan perawatan bayi prematur terbaik sebenarnya memang butuh banyak metode. Terutama dalam hal feeding atau proses pemberian ASI maupun susu formula. 

Perawatan bayi prematur yang bisa dilakukan diantaranya adalah:

1. Metode KMC atau Kangaroo Mother Care

Dikutip dari Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), KMC bisa jadi metode yang digunakan untuk menjaga suhu tubuh bayi, agar tetap  stabil. Metode ini juga diklaim, lebih efektif dalam membantu kesuksesan proses menyusui serta dapat dilakukan bersamaan dengan terapi medis.

2. Melakukan oral feeding, enteral feeding dan parenteral feeding 

Metode ini diklaim juga sangat penting, terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi prematur. Penerapannya juga harus dilakukan secara hati-hati.

  • Oral feeding adalah, proses pemberian makanan atau minuman secara langsung melalui mulut. Untuk melakukan oral feeding dibutuhkan kesabaran, pengawasan dan ketrampilan khusus karena kemampuan mengisap, menelan serta bernapas pada bayi prematur biasanya belum berkembang secara optimal.

  • Enteral feeding adalah, proses pemberian makanan atau cairan secara langsung ke saluran pencernaan (biasanya lambung) melalui penggunaan selang atau tabung khusus, yang dimasukkan melalui hidung (nasogastric tube) atau langsung melalui perut (gastrostomy tube).

  • Parenteral feeding adalah, metode pemberian nutrisi atau cairan melalui pembuluh darah, tanpa melalui saluran pencernaan sama sekali. Biasanya menggunakan infus.

3. Memenuhi kebutuhan bonding antara orang tua dengan bayi

Dengan meningkatkan ikatan antara orang tua dengan bayi, dipercaya dapat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan bayi. Misalnya, peningkatan kemampuan menyusui.

Hal lain yang wajib diperhatikan 

  • Pemantauan suhu tubuh

Pastikan kondisi bayi tetap hangat dengan menggunakan inkubator atau dengan selimut hangat. Untuk penggunaanya disesuaikan dengan kondisi bayi, jika bayi masih dalam kondisi yang mengkhawatirkan upayakan tetap berada dalam inkubator. Jika tidak, lakukan kontrol suhu lingkungan di sekitar bayi.

  • Berikan nutrisi yang sesuai

Pemberian nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi prematur ,bisa mempercepat proses pemulihan. Bila memungkinkan, berikan ASI atau susu formula khusus untuk bayi prematur.

  • Perawatan saluran pernapasan

Lakukan kontrol pernapasan bayi secara tepat. Apabila diperlukan dapat juga menggunakan alat bantu pernapasan.

  • Pemantauan kesehatan jantung

Pantau secara rutin detak jantung dan tekanan darah bayi. Jika diperlukan, lakukan tindakan medis sesuai kebutuhan.

  • Berikan stimulasi yang sesuai

Berikan stimulasi lembut dan sesuai usia serta hindari rangsangan yang berlebihan.

  • Buat jadwal kunjungan

Orang tua baik Ayah maupun Ibu, wajib mengunjungi bayi setiap hari. Lakukan skin to skin sesering mungkin.

  • Dukungan psikologis

Berikan dukungan emosional kepada orang tua, serta perhatikan kondisi psikis pada Ibu bayi. Di masa-masa kritis ini, setiap orang tua memiliki peluang yang besar untuk mengalami gangguan psikologis.

Jangan lupa untuk rutin melakukan konsultasi dengan dokter yang menangani, untuk panduan perawatan yang tepat dan spesifik. Semoga tidak ada lagi kasus yang terjadi seperti pada berita bayi prematur Tasikmalaya kemarin ya, Bu.

Editor: Aprilia