Kelahiran

Kenali 8 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Menyusui

Kenali 8 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Menyusui

Ternyata ada beberapa makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui. Bagi Ibu menyusui yang senang mengkonsumsi makanan ini, sebaiknya ditinggalkan dulu ya.

Seperti saat keadaan hamil, Ibu menyusui juga wajib memperhatikan asupan makanan dan minumannya, termasuk menghindari makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui. 

Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh Ibu menyusui dapat berpengaruh terhadap kualitas ASI. 

Salah satu yang mempengaruhi kualitas ASI adalah konsumsi makanan. Ibu wajib menjaga kualitas ASI dengan cara menjaga asupan makanan bergizi dan menghindari jenis makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui. 

Alasan utama kegagalan menyusui adalah jumlah ASI yang tidak mencukupi, kembali bekerja, hingga penyakit Ibu dan bayi seperti yang dilansir dari Korean Journal of Pediatrics.

Apa saja makanan yang dilarang untuk ibu menyusui?

1. Ikan bermerkuri tinggi

Jenis makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui yang pertama adalah ikan bermerkuri. Ikan merupakan sumber protein dan asam omega-3 yang dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang saat Ibu sedang menyusui. Meski begitu, ternyata ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi.

Ikan yang harus dihindari seperti ikan makarel; dan todak. Jika kandungan merkuri masuk ke dalam ASI maka artinya si kecil turut mengkonsumsi merkuri dan sangat membahayakannya.

Ibu dapat memilih jenis ikan yang rendah kandungan merkuri saat ingin makan ikan. Jenis ikan ini bisa dari ikan air tawar seperti ikan nila dan ikan air laut seperti ikan salmon dan kembung.

Konsumsi ikan dalam bentuk sushi juga sebaiknya dihindari karena biasanya ikan yang dihidangkan dalam sushi bukanlah ikan yang sudah matang. Namun jika Ibu ingin menikmati sushi, Ibu dapat menikmatinya sesekali di restoran yang sudah memiliki reputasi yang baik.

2. Daging berlemak tinggi

Jenis makanan yang dilarang untuk ibu menyusui berikutnya adalah daging berlemak tinggi karena menjadi penghambat ASI. Selain itu, berhati-hatilah terhadap kandungan pestisida dan bahan kimia lain yang tersembunyi pada lemak hewani. 

Akan lebih baik jika Ibu mengkonsumsi daging organik karena tidak mengandung antibiotik, hormon pertumbuhan, dan pestisida.

3. Makanan kalengan

Kandungan MSG dan perasa makanan yang terkandung dalam makanan kalengan membuatnya menjadi salah satu jenis makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui. Zat ini dapat menyebabkan beberapa masalah pada bayi seperti dehidrasi, muntah, dan diare. 

Selain itu, bahan kimia yang terkandung pada makanan kaleng juga berdampak buruk bagi perkembangan organ bayi.

4. Makanan alergen

Ibu menyusui juga harus menghindari makanan alergen seperti gandum, kedelai, telur, dan jagung sebagai makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui. Makanan alergen bagi tiap Ibu dan bayi berbeda-beda.

Pasalnya, makanan yang dikonsumsi oleh ibu akan masuk ke peredaran darah dan dapat membuat bayi alergi. Saat makanan alergen masuk melalui ASI, maka makanan tersebut berpotensi menimbulkan masalah alergi pada bayi.

Salah satu permasalah alergi yang dialami oleh bayi adalah eksim. Cara mengetahui apakah bayi memiliki alergi terhadap makanan tersebut adalah terjadi reaksi eksim pada bayi saat Ibu makanan tertentu.

Cara mengurangi kemungkinan eksim bayi muncul adalah mengubah pola makan Ibu  menyusui dengan cara menghindari mengkonsumsi makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui.

5. Makanan non-organik

Makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui lainnya adalah makanan non-organik. Pasalnya, makanan non-organik berpotensi menghambat aliran ASI bagi sebagian Ibu menyusui. 

Ibu dapat mengkonsumsi daging, ayam, buah, sayuran, dan telur dari golongan organik untuk meminimalisir bahan kimia seperti pestisida dan pupuk masuk melalui ASI.

6. Makanan yang menimbulkan gas

Makanan yang menimbulkan gas juga dilarang untuk dikonsumsi oleh Ibu menyusui terutama Ibu menyusui yang memiliki riwayat GERD. Makanan yang menimbulkan gas juga dapat menghambat produksi ASI.

Yang merupakan jenis makanan yang menimbulkan gas berupa kol, kubis, brokoli, dan kacang. Jika Ibu mendadak sering buang angin, Ibu dapat mencoba menghindari makan makanan mengandung gas dan melihat apakah berpengaruh terhadap keinginan untuk buang angin.

7. Makanan mengandung belerang

Makanan yang berpotensi menghambat ASI selain makanan mengandung gas adalah makanan yang mengandung belerang. Sayuran dari keluarga cruciferous seperti kecambah, kembang kol, dan kubis merupakan jenis makanan mengandung belerang yang harus dihindari. 

Selain pada Ibu, makanan ini juga berdampak pada ketidaknyamanan pencernaan dan menimbulkan gas pada bayi.

Bayi juga berkurang keinginannya untuk mengkonsumsi ASI karena tidak nyaman akibat perut yang bergas. Ini akan membuat bayi kurang ASI dan mengurangi suplai ASI pada Ibu menyusui.

8. Susu

Jika si kecil disinyalir memiliki alergi susu, makan susu menjadi jenis makanan yang dilarang untuk Ibu menyusui. Gejala alergi susu sapi berupa reaksi kulit seperti ruam merah, wajah dan bibir bengkak, sakit perut, kolik, muntah, diare atau sembelit, hidung meler, hingga eksim.

Bayi juga bisa memiliki kondisi intoleransi laktosa. Kondisi ini menunjukkan ketidakmampuan pencernaan bayi dalam memproses laktosa yang merupakan gula alami pada susu. 

Intoleransi laktosa ini bisa berlangsung sementara ataupun sampai ia besar. Gejala intoleransi laktosa pada bayi berupa muntah, diare, sakit perut, dan perut kembung.

Jika bayi alergi pada susu atau intoleransi laktosa, hindari konsumsi susu karena kandungan susu dapat menyerap ke ASI.

Editor: Dwi Ratih