Kelahiran

Lakukan 5 Cara Ini untuk Menghindari Bayi Tersedak

Lakukan 5 Cara Ini untuk Menghindari Bayi Tersedak

Jika kita melihat bayi tersedak, pasti sebagai orangtua kita tidak tega melihatnya menderita dan berusaha agar tidak tersedak. Selain itu, mungkin ada beberapa Ibu atau bahkan Ibu baru yang belum mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan jika melihat bayi tersedak. Sebelumnya kita bahas lebih lanjut, perlu kita ketahui lebih lanjut, hal-hal apa saja sih yang dapat membuat bayi tersedak?

Laman medlineplus.gov menjelaskan bahwa bayi tersedak pada umur 0-1 tahun disebabkan oleh benda-benda kecil yang dimasukkan ke dalam mulutnya, seperti bagian dari mainan, baterai jam, kancing baju, uang koin, dan beberapa benda-benda kecil lainnya. Pada beberapa kasus, bayi yang memasukkan benda kecil ke dalam mulutnya akan mencoba untuk menelannya, sehingga hal ini yang dapat membuat bayi tersedak. Menggenggam dan memasukkan segala benda yang ditemukannya ke dalam mulut merupakan bagian dari rasa ingin tahu bayi yang tinggi. Rohit Garoo, B.Sc., MBA, Certified in Breastfeeding and Developmental Psychology juga menjelaskan bahwa mulut merupakan cara bayi mengenal dunia di sekelilingnya, sehingga peluang bayi tersedak akibat benda-benda yang dimasukkannya lebih besar. Tak hanya itu, bayi tersedak pada usia tersebut juga bisa disebabkan oleh makanan yang susah ia cerna, atau terlalu banyak menghisap ASI, atau aliran ASI yang diterimanya melalui payudara Ibu atau botol terlalu deras.

Lalu, kenapa bayi rentan untuk tersedak? Laman mayoclinic.org menjelaskan bahwa saluran udara yang dimiliki oleh bayi masih kecil, sehingga butuh waktu yang untuk dapat menguasai kemampuan mengunyah dan menelan makanan, jika bayi sedang makan. Tentunya, untuk benda-benda yang masih sering dimasukkan ke mulut oleh bayi juga harus terus dalam pengawasan kita ya, Bu. Bayi yang berusia 0-1 tahun belum memiliki kemampuan untuk menangani dirinya sendiri ketika sedang tersedak. Maka dari itu, penting untuk kita nih, Bu, untuk mengetahui apa saja yang harus diperhatikan ketika bayi tersedak, beberapa di antaranya seperti tanda bayi tersedak serta langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat Ibu lakukan.

Tanda-Tanda Bayi Tersedak

Bayi seringkali membuat banyak suara, dan terkadang sulit untuk mengetahui bahwa suara itu adalah tanda dari keadaan yang darurat. Tetapi ada beberapa tanda-tanda dari bayi tersedak yang dapat perlu Ibu kenali dan ketahui lebih awal, supaya dapat segera diberi penanganan. Beberapa tanda yang bisa dilihat dari bayi tersedak untuk bayi 0-1 tahun adalah sebagai berikut:

  • Warna kulit mulai menunjukkan warna kebiru-biruan

  • Susah untuk bernapas – tulang rusuk dan dada menarik ke dalam

  • Kehilangan kesadaran atau tidak responsif jika penyumbatan belum hilang

  • Sulit menangis atau mengeluarkan banyak suara

  • Saat batuk terdengar lemah dan tidak efektif

  • Terdengar suara yang lembut dan bernada tinggi saat menghirup napas

Jika tanda-tanda tersebut terlihat pada bayi, segera lakukan langkah-langkah penolongan seperti di bawah ini.

4 Langkah-langkah Pertolongan Pertama terhadap Bayi Tersedak pada Usia 0-1 Tahun

Bayi tersedak harus segera diberi pertolongan untuk mencegah berkurangnya udara. Langkah-langkah pertolongan yang diberikan juga harus dilakukan dengan hati-hati agar bayi tidak merasa semakin kesakitan. Berikut langkah demi langkah yang dapat Ibu lakukan untuk menolong jika bayi tersedak saat menelan makanan atau sesuatu seperti benda yang ia masukkan ke dalam mulutnya.

  • Langkah 1: Periksa apa yang menjadi penyebab utama bayi tersedak

    Hal utama yang harus segera dilakukan oleh Ibu adalah memeriksa penyebab utama bayi tersedak. Bayi bisa tersedak apa saja termasuk air liur, lendir, potongan kecil dari makanan, atau benda-benda asing seperti mainan. Ada beberapa hal yang harus Ibu perhatikan untuk memeriksa penyebab utama bayi tersedak, seperti:

    • Bayi yang berumur di bawah 6 bulan paling sering tersedak cairan seperti ASI atau susu formula.

    • Jika Ibu menduga bayi tersedak karena cairan susu atau air yang berlebihan, gunakan bulb syringe untuk mengeluarkannya. Tekan bohlam sampai akhir, lalu masukkan ke dalam mulut sampai ujung, dan lepaskan. Bohlam tersebut akan menarik keluar cairan yang menjadi penyebab bayi tersedak.

    • Bulb syringe tidak bisa digunakan untuk menarik benda padat dari dalam mulut bayi. Jangan mencungkil objek di dalam mulut bayi dengan jari Ibu, karena secara tidak sengaja Ibu akan membuat objek tersebut masuk ke dalam tenggorokan bayi.

    • Perhatikan selalu apakah bayi terlihat berat untuk bernapas, memiliki masalah saat batuk, atau terdengar suara yang tinggi saat bernapas. Hal itu menunjukkan bahwa benda yang masuk terlalu dalam dan tidak bisa menggunakan bulb syringe untuk mengeluarkannya. Maka dari itu, Ibu harus mengikuti langkah selanjutnya.

  • Langkah 2: Lakukan pukulan punggung (back blows) jika objek belum terdeteksi

    Jika Ibu masih belum berhasil mengeluarkan objek atau belum dapat menemukan objek penyebab bayi tersedak, lakukan pukulan dengan teknik yang benar pada punggung bayi. Posisi meletakkan bayi tersedak dapat Ibu lakukan seperti langkah-langkah berikut ini:

    • Duduk dan baringkan bayi Ibu dengan posisi wajah menghadap ke bawah di antara paha, jaga kepala bayi dengan tangan, kepala bayi lebih rendah dari pantat dan punggungnya.

    • Gunakan tumit dari salah satu tangan Ibu untuk memberi pukulan di tengah punggung di antara tulang belikat bayi sampai 5 kali. Perlu diperhatikan bahwa pukulan yang efektif akan membantu mengeluarkan objek lebih cepat dari dalam mulut bayi tersedak.

    • Lakukan hal ini sampai bayi sudah bisa bernapas, menangis, atau batuk.

  • Langkah 3: Lakukan dorongan dada (chest thrusts) jika objek masih belum keluar

    Langkah ini direkomendasikan untuk dapat dilakukan kepada bayi usia 0-1 tahun. Jika bayi masih tersedak dan objek penyebab tersedak tidak terlihat, lakukan langkah-langkah berikut ini:

    • Baringkan bayi Ibu ke atas.

    • Temukan tulang dada bayi, di mana tulang rusuk paling bawah bergabung di tengah tepat di bawah puting, tempatkan 2 ujung jari Ibu di atas itu.

    • Berikan 5 kali dorongan yang tajam, usahakanlah untuk mengeluarkan objek tiap melakukan dorongan. Lakukan 5 kali dorongan ini jika memang diperlukan. menangis

  • Langkah 4: Lakukan teknik CPR jika bayi tersedak berhenti merespon

    CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) adalah suatu proses penyelamatan ketika seseorang dalam keadaan tidak sadarkan diri atau pingsan. CPR berfungsi untuk melancarkan sirkulasi peredaran oksigen dengan cara memberikan pernapasan buatan dan menekan dada seseorang secara berkala. Lakukan Teknik CPR ini jika bayi Ibu berhenti merespon ketika sedang tersedak.

Perlu Ibu perhatikan, beberapa langkah seperti yang telah disebutkan di atas harus disesuaikan dengan kondisi bayi tersedak, sehingga penting bagi Ibu untuk memerhatikan setiap perilaku yang diperlihatkan bayi tersedak. Setiap langkah pertolongan yang dilakukan tidak selalu tepat untuk semua jenis objek yang masuk ke dalam mulut bayi. Jika awal bayi tersedak langsung meresponnya dengan batuk, biarkan terlebih dahulu. Batuk merupakan respon alami manusia sesaat setelah tersedak, tetapi jika setelah batuk masih tersedak, segera lakukan penanganan. Apabila sudah semua langkah tetapi bayi masih belum merespon, segera hubungi unit gawat darurat medis klinik, atau rumah sakit terdekat.

5 Cara Menghindari Bayi Tersedak pada Usia 0-1 Tahun

Kondisi bayi tersedak susah untuk diketahui kapan akan terjadi. Apalagi si kecil yang masih berumur 0-1 tahun masih dalam tahap suka memasukkan semua barang yang dipegang ke dalam mulutnya. Tetapi Ibu dapat menghindari terjadinya kondisi bayi tersedak lebih minim. Sebelum hal itu terjadi, ada baiknya Ibu mengetahui beberapa cara ini untuk menghindari bayi tersedak.

  1. Usahakan untuk memberi makan dengan postur yang baik

    Duduk di high chair atau booster seat untuk si kecil yang masih berusia 0-1 tahun sangat disarankan untuk digunakan ketika sedang makan. Melanie Potock, dokter anak spesialis pemberian makan anak dan co-author dari Raising a Healthy, Happy Eater, mengatakan bahwa duduk di high chair akan membantu si kecil memiliki posisi punggung yang sempurna untuk dapat menelan makanan dengan baik, tapi posisi duduk yang akan membantu si kecil dapat makan dengan aman adalah posisi kakinya harus istirahat atau menyentuh suatu landasan, walaupun hanya menyantap makanan ringan. Pemberian makanan saat si kecil sedang bermain juga memberi peluang untuk tersedak makanan yang sedang dimakannya. Usahakan untuk selalu memberi si kecil makan di tempat duduknya untuk menghindari bayi tersedak.

  2. Perhatikan bentuk, ukuran, dan jenis makanan yang diberikan kepada bayi

    Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), angka tertinggi terdapat pada kasus bayi tersedak di bawah umur 1 tahun. Penyebab terbesar bayi tersedak disebabkan karena makanan yang mereka makan. Maka dari itu, Ibu harus memerhatikan setiap makanan yang akan diberikan kepada si kecil, seperti bentuk yang kecil atau disesuaikan dengan kemampuan si kecil menampung makanan dalam mulutnya. Jika terlalu besar ukuran dan bentuknya, Ibu bisa memotongnya menjadi beberapa bagian. Hal lain yang dapat Ibu perhatikan adalah jenis makanan yang terlalu keras, apakah bisa dikunyah oleh bayi yang belum memiliki gigi atau masih sedikit gigi bayi yang tumbuh atau tidak. Pada usia 18 bulan, sebagian besar bayi sudah memiliki gigi geraham untuk membantunya mengunyah makanan, tetapi mereka belum ahli dalam melakukannya. Michael W. Carter, M. D., dokter anak di St. Joseph Hospital di Orange, California, mengatakan bahwa faktanya, anak belum terlalu menguasai untuk mengunyah dengan gigi geraham mereka sampai menginjak usia 4 tahun.

  3. Jauhkan si kecil dari benda yang berukuran kecil

    Salah satu cara bayi mengenal dunia di sekitarnya adalah memasukkan benda yang dipegangnya ke dalam mulut, apalagi saat si kecil sedang tumbuh gigi, ia akan lebih sering memasukkan berbagai macam benda yang dipegangnya ke dalam mulut. Kantong plastik, balon yang belum berisi angin, baterai, kancing, dan bahkan koin dapat membuat bayi tersedak jika tidak diawasi oleh orang dewasa. Usahakan untuk menjauhkan atau mengamankan benda-benda di dalam rumah yang dirasa akan menjadi ‘sasaran’ bayi untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Saat bayi sudah mulai bisa merangkak, di situ lah saatnya Ibu untuk membuat seisi rumah menjadi baby-proof. Jauhkan benda yang dapat membahayakan bayi seperti kabel dan benda-benda kecil. Tak hanya benda-benda di rumah, Tuan Nguyen, M. D., asisten direktur medis dari Orange Coast Memorial Medical Center’s Emergency Pavilion di Fountain Valley, California, mengatakan bahwa Ibu juga harus memerhatikan mainan-mainan si kecil yang dirasa kecil dan dapat dimasukkannya ke dalam mulut untuk dijauhkan dari jangkauan si kecil.


  4. Berikan suapan yang ‘sedikit tapi sering’

    Suapan yang terlalu besar atau banyak juga dapat membuat si kecil susah untuk mengunyah makanannya di dalam mulut, sehingga kemungkinan besar untuk tersedak. Usahakan untuk menerapkan suapan yang ‘sedikit tapi sering’ ya, Bu. Tidak perlu khawatir kalau anak diberi suapan yang sedikit akan membuatnya merasa “tidak puas” untuk mengunyah makanannya. Dengan begitu, si kecil juga dapat belajar perlahan untuk mengontrol setiap makanan yang masuk ke dalam mulutnya agar dapat dikunyah dengan baik. Ibu juga dapat mengajarkan si kecil cara untuk mengunyah yang baik dan benar jika suapan yang diberikan juga tidak terlalu banyak.

  5. Berikan waktu untuk si kecil menghabiskan makanannya

    Selain memberi suapan yang sedikit, memberikan waktu untuk si kecil mengunyah makanan juga dapat membantunya melatih cara untuk mengunyah makanan dengan baik dan benar. Biarkan ia menghabiskan makanan menurut waktunya sendiri, tetapi jika Ibu merasa bahwa si kecil hanya mendiamkan makanannya di mulut, Ibu bisa membantunya memeragakan bagaimana cara mengunyah makanan. Pastikan untuk memeriksa mulut dalam si kecil sudah tidak ada makanan yang tersisa sebelum menyuap makanan yang baru ya, Bu.


Bagaimana Jika Bayi Tersedak ASI saat Menyusui Langsung?

Beberapa ibu menyusui merasa bahwa memiliki ASI yang berlebihan adalah hal yang baik karena si kecil akan cukup mendapat asupan ASI, terutama selama 6 bulan masa kehidupannya. Tetapi, hal tersebut tidak selalu menjadi baik ketika berhubungan dengan bayi yang menyusu langsung dari ibu. Jika ASI yang berlebihan keluar dari payudara Ibu saat sedang menyusui si kecil secara langsung akan menyebabkan bayi tersedak karena tidak mampu menampung aliran susu yang keluar.

Lakukan 2 pertolongan pertama ini jika bayi tersedak ASI:

  • Angkat bayi dan topang kepalanya, lalu letakkan tangan Ibu di dada bayi sambil sedikit menekuknya ke depan. Letakkan kepalan tangan di pusar bayi, letakkan kepalan tangan Ibu yang lain di atasnya, lalu dorong ke dalam. Dorongan harus diberikan dengan keras dan cepat, serta sedikit ke atas perut anak.

  • Cara lain yang dapat dilakukan adalah balik badan bayi ke bawah dan berikan pukulan punggung dan dada secara satu persatu dengan perlahan (dikombinasikan dengan ketukan) ke belakang, guna untuk membuka saluran udara. Dorongan dada harus diberikan dengan dua atau tiga jari di bagian bawah tulang dada, sambil menopang kepala dengan tangan lainnya. lanjutkan terus sampai bayi tidak tersedak lagi.

  • Ibu juga bisa menggunakan bulb syringe jika kedua cara tersebut sudah dilakukan dan tidak berhasil.

Ketiga pertolongan di atas harus dilakukan dengan cepat tapi lembut, dikarenakan badan bayi yang masih lentur.


Ibu juga bisa menghindari bayi tersedak saat sedang menyusui secara langsung, salah satunya adalah pelekatan yang sempurna. Berikut beberapa tips lain agar menghindari bayi tersedak ASI:

  • Sebelum menyusui langsung pada bayi, perhatikan terlebih dahulu apakah kondisi payudara Ibu sedang penuh, jika ya, segera kurangi jumlah ASI dalam payudara Ibu sampai dirasa sudah berkurang jauh dari sebelumnya, lalu Ibu bisa langsung berikan kepada bayi. Ibu bisa tampung ASI sekitar minimal 20-30ml.

  • Fokus pada menyusui satu payudara terlebih dahulu sampai dirasa “kosong”, jika bayi masih ingin menyusu, baru Ibu gunakan payudara yang satunya. “Hal ini dapat memastikan aliran ASI pada payudara melambat dan bayi bisa mendapat hindmilk yang lebih tinggi lemak, yang membantunya merasa kenyang lalu berhenti menyusui.”, jelas konsultan laktasi, Sara-Chana Silverstein, IBCLC.

Jadi, Ibu tidak perlu panik lagi, ya, jika melihat si kecil tersedak. Sebaiknya, sebelum bayi tersedak, Ibu bisa memahami terlebih dahulu setiap langkah pertolongan yang dapat diberikan kepada bayi, supaya jika suatu saat si kecil tersedak Ibu bisa segera menolongnya dengan cepat.


(Hadassah / Dok. Freepik)