Keluarga

13 Tips Anti Panik Untuk Mencegah Penculikan Anak

13 Tips Anti Panik Untuk Mencegah Penculikan Anak

Menitipkan si kecil pada seseorang mungkin terpaksa orang tua lakukan dengan kondisi sudah mengenal orang tersebut lebih klo klo dekat. Tapi sayangnya kenal dekat saja belum cukup lho Bu!

Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu sebuah penculikan anak berusia 4 tahun di stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Kejadian berawal ketika Ibu korban membuat janji untuk bertemu pelaku terkait pembelian sebuah handphone.

Mereka pun berjanji bertemu di stasiun Bogor dan berangkat bersama menggunakan KRL menuju stasiun Jakarta-Kota. Namun pelaku tiba-tiba meminta untuk turun di stasiun Manggarai dengan alasan hendak sholat.

Ketika Ibu korban hendak sholat ia kemudian menitip sang anak ke pelaku, namun nahas setelah selesai sholat sang anak dan juga pelaku tidak ada. Beruntung, berkat kesigapan sang Ibu untuk melapor ke pihak berwajib korban pun ditemukan di dalam Plaza Kalibata.

Lalu bagaimana sih cara orang tua menjaga dan menghindari penculikan anak yang sedang marak tersebut? Simak tips berikut!

Aturan dasar privasi anak


  • Ambil foto wajah dan badan anak dengan jelas setiap 6 bulan, hindari untuk menyebarkan foto tersebut. Terutama ke sosial media.
  • Jaga detail informasi mengenai si kecil mencakup; nama sekolah, kelas, tempat les, rute harian dan lain sebagainya.
  • Beri batasan ketika ia diperbolehkan pergi sendiri. Namun sebaiknya tetap temani anak ketika berada di tempat yang ramai.
  • Jangan tinggalkan si kecil di dalam mobil atau stroller sendirian. Terutama jika bersama orang yang baru dikenal.
  • Cek selalu background ART, baby sitter atau orang lain yang berada di dekatnya. Ibu juga bisa memasang CCTV di dalam rumah untuk memantau si kecil.
  • Hindari memakai baju dengan sablon nama anak. Sebaiknya juga hindari memasang sticker nama anak di bagian belakang mobil. Karena jika terjadi penculikan anak, biasanya mereka akan lebih mudah percaya ketika seseorang mengetahui namanya.

Tips agar terhindar dari pelaku penculikan anak

Kasus penculikan anak memang dapat membuat orang tua menjadi khawatir. Bahkan orang tua menjadi lebih insecure terutama terhadap orang yang tidak dikenal.

Melansir Kids Health menurut data sebanyak 25% anak-anak dan remaja yang diculik, sengaja diambil oleh anggota keluarga atau kenalan. Di mana kebanyakan anak di Amerika Serikat sangat jarang diculik dari halaman sekolah. Untuk itu berikut adalah tips agar anak tidak diculik oleh orang tak dikenal:

1. Ajari anak untuk berhati-hati dengan orang asing

Berikan pengertian tanpa membuat mereka takut atau cemas terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Ajak anak bicara sesering mungkin tentang pentingnya menjaga keselamatan.   

Jangan lupa untuk memberikan anak dasar-dadar tentang cara menghindari dan melarikan diri dari situasi yang berpotensi berbahaya seperti penculikan anak.

2. Ajari anak untuk tidak menerima permen ataupun hadiah dari orang asing

Hal ini sangat penting untuk diajarkan sejak dini, terutama bagi anak dengan tipe yang mudah bergaul dengan orang baru. Kita juga bisa memberi pengertian pada mereka untuk jangan mudah terhasut jika diajak pergi oleh orang tak dikenal. Meskipun ke tempat yang kedengarannya cukup menyenangkan bagi mereka.

Pelaku penculikan anak dapat memikat hati anak-anak hanya dengan pertanyaan seperti "maukah kamu membantu saya menemukan anak anjing saya yang hilang?" atau "maukah kamu melihat beberapa anak kucing lucu di mobil saya?". Ingatkan anak-anak bahwa orang dewasa yang tidak mereka kenal seharusnya akan meminta mereka untuk membantu mereka.

3. Latih anak untuk melarikan diri jika terancam

Orang tua bisa mengajari anak untuk melarikan diri dan berteriak jika seseorang mengikuti mereka atau mencoba memaksa mereka masuk ke dalam mobil. Ajari juga anak kita untuk mau tegas dalam berkata tidak jika orang lain menyentuh tubuhnya dan membuat ia merasa tidak nyaman.

4. Yakinkan bahwa anak tak perlu takut untuk terbuka ke orang tua

Ini merupakan hal mendasar yang seringkali banyak anak ragu untuk melakukannya. Terutama apabila anak mendapatkan ancaman dari pelaku penculikan anak maupun orang asing lainnya. Yakinkan pada anak bahwa tidak perlu takut untuk terbuka pada orang tua jika mendapatkan suatu ancaman dari seseorang.

5. Ajarkan etika tiap kali hendak pergi ke luar rumah

Etika dalam hal ini berupa izin kepada orang tua walau hendak sekadar main di halaman depan rumah atau ke rumah teman. Tujuannya agar orang tua tahu ke mana harus mencari anak ketika waktunya untuk pulang telah tiba.

6. Ajarkan si kecil mengenai nomor darurat

Pastikan anak-anak mengetahui nama, alamat, nomor telepon termasuk kode area, dan siapa yang harus dihubungi jika terjadi keadaan darurat. Ajarkan anak untuk tahu cara menghubungi nomor telepon darurat,  ajari anak tentang apa yang harus dilakukan jika mereka tersesat di tempat umum seperti mall. Instruksikan anak untuk meminta bantuan kasir atau security jika ia tersesat.

7. Buat daftar nama siapa yang boleh menjemput anak sekolah 

Kenalkan pula orang tersebut kepada guru-guru yang sedang bertugas. Tujuannya agar siapapun orang selain orang tua murid yang menjemput tetap dikenali oleh anak sehingga dapat menghindari penculikan anak.

8. Buat kode kalimat rahasia

Kode kalimat rahasia ini harus orang tua dan anak saja yang tahu. Hal ini bertujuan jika anak merasa dalam bahaya orang tua bisa segera menangani hal tersebut tanpa diketahui oleh sang penculik anak. Ingatkan anak untuk tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang kode itu.

9. Ajari anak menjauh dari mobil asing yang dikemudikan orang asing

Pastikan anak-anak tahu mobil siapa yang boleh mereka naiki dan siapa yang tidak. Ajari mereka untuk menjauh dari mobil mana pun yang berhenti di samping mereka dan yang dikemudikan oleh orang asing, bahkan jika orang itu terlihat tersesat atau bingung dengan dalih sedang mencari alamat.

10. Beritahu rumah teman anak atau kerabat lain jika anak butuh pertolongan

Anak-anak memiliki ingatan yang cukup tinggi dalam mengenali suatu alamat. Jadi ketika anak merasa terancam, beritahu si kecil dimana letak rumah teman atau kerabat ketika mereka butuh pertolongan.

11. Pelajari ciri kendaraan keluarga

Biasanya anak-anak akan lebih mudah mengenali ciri dari kendaraan pribadi milik keluarga mulai dari catnya, plat nomor ataupun sticker khusus yang menjadi ciri khas. Hal ini bisa dimanfaatkan agar anak tidak mudah naik kendaraan yang bukan milik orang tuanya terutama bila diajak oleh orang asing.

12. Ajari anak untuk selalu mengunci pintu

Hal ini juga berlaku bagi anak yang usianya cukup besar untuk ditinggal di rumah sendirian. Pastikan orang tua sudah mengajari mereka cara mengunci pintu dan jangan pernah membuka pintu rumah jika ada orang asing yang datang.

13. Ajarkan anak tentang cara bertahan diri

Mengajarkan anak tentang cara melawan sangat penting dilakukan sebagai bagian dari pertahanan diri. Terutama apabila pelaku penculikan anak melakukan penyekapan atau menggenggam tangan anak terlalu kuat. Ajarkan anak untuk menyerang bagian tubuh pelaku penculikan anak yang paling lemah agar bisa melepaskan diri.

Lakukan ini jika anak diculik


Jika si kecil menjadi korban penculikan anak, orang tua biasanya langsung panik dan cenderung tidak bisa berpikir dengan tenang. Melansir Child Find of America jika anak diculik satu jam pertama adalah jam yang paling kritis dalam kasus anak hilang. Berikut adalah hal yang perlu dilakukan orang tua:

  • Hubungi polisi setempat dan berikan informasi penting mengenai si kecil, terutama tentang ciri pakaian yang digunakan terakhir kali sebelum diculik.
  • Berikan detail ciri menggunakan foto terbaru si kecil
  • Buat pengumuman dan sebarkan secara online
  • Cek lokasi gadget/ hp jam digital yang digunakan anak.

 

Editor: Atalya