Keluarga

7 Cara Merawat Vagina Agar Tetap Sehat dan Nyaman!

7 Cara Merawat Vagina Agar Tetap  Sehat dan Nyaman!

Cara merawat vagina ternyata tidak memerlukan produk khusus lho, Bu Hati-hati bila banyak yang menawarkan produk khusus pembersih vagina yang super wangi.

Melansir dari laman Medical News Today, vagina merupakan organ tubuh manusia yang memiliki sistem pembersih otomatis sendiri dan tidak memerlukan pembersih khusus. Sebenarnya, cara merawat vagina tidak memerlukan sabun pembersih khusus. 

Namun, pada bagian vulva tetap boleh dibersihkan dengan syarat tidak berlebihan. Karena pemakaian produk pembersih berlebih, justru akan menimbulkan efek negatif lainnya. Selain itu, cara merawat vagina yang kurang tepat juga akan menimbulkan efek lain seperti peradangan hingga mengubah pH vagina.

Nah, dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara merawat vagina yang tepat dan tips bermanfaat lain seputar kebersihan organ intim wanita. Yu, kita simak bersama!

Serba-serbi tentang vagina dan vulva


Masih melansir dari laman Medical News Today, vulva dan vagina juga ternyata berbeda. Vagina merupakan bagian dalam pada alat kelamin wanita, sementara vulva merupakan bagian luar yang meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora, serta lubang vagina.

Pada vagina terdapat juga koloni bakteri baik kompleks dan mikroba yang dapat membantu kondisi vagina tetap sehat. Jika cara merawat vagina dengan cara yang kurang tepat, justru tak hanya akan membuat pH vagina tidak seimbang, namun malah dapat meningkatkan risiko infeksi dan bau tidak sedap.

Melansir dari laman Cleveland Clinic, merawat bagian intim wanita seperti vulva dan vagina sangat diperlukan untuk menghindari infeksi vagina yang sangat mengganggu seperti, vaginitis atau iritasi lainnya. Ibu wajib waspada bila terjadi keputihan tak biasa pada organ intim, iritasi, atau gejala lain yang mengganggu.

Periksakan segera pada dokter spesialis, untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika menemui sejumlah masalah kesehatan pada vagina dan vulva. Nah, selebihnya jika cara merawat vagina dan vulva tepat, Ibu tak perlu khawatir akan terjadi hal tersebut.

Cara merawat vagina yang baik supaya makin sehat


Menurut dr. Annisa Hadisty Sukana, Sp.OG beberapa waktu lalu, melalui Instagram Live bersama Ibupedia, cara merawat vagina harus hati-hati supaya tidak menimbulkan masalah lain pada organ intim wanita. Berikut ini beberapa tips yang tepat seputar kebersihan vagina yang bisa Ibu praktikkan di rumah:

1. Hindari pemakaian sabun

Dokter Annisa Hadisty Sukana, Sp.OG menjelaskan bahwa, pemakaian sabun sebagai cara merawat vagina ternyata tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan, pada vagina wanita terdapat bakteri baik yang tinggal dan membuat vagina sehat.

Ketika Ibu memberikan ramuan daun sirih atau sabun khusus kewanitaan, justru akan membuat bakteri baik pada vagina mati. Sehingga bakteri abnormal akan dengan mudah masuk pada vagina tanpa ada perlindungan dari bakteri baik. Jika sudah terlanjur maka sebaiknya segera hentikan pemakaian sabun untuk organ intim ya.

2. Tidak perlu mencuci vagina


Melansir dari laman Healthline, Ibu tidak disarankan untuk mencuci vagina karena justru akan menimbulkan masalah lain. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, vagina dapat membersihkan dirinya sendiri dengan sekresi alami, atau menjaga kesehatannya dan menjaga keseimbangan pH yang tepat.

Kandungan pH asam yang alami pada vagina dapat mempersulit bakteri jahat untuk menginfeksi vagina. Sehingga, vagina memang tidak perlu dicuci berlebihan menggunakan sabun.

3. Diperbolehkan mencuci bagian vulva

Meskipun cara merawat vagina dengan mencuci bagian tersebut tidak disarankan, namun Ibu tetap perlu mencuci bagian vulva. Caranya adalah dengan menggunakan air hangat, lalu gunakan sabun dengan kandungan yang aman atau pH ringan, sehingga tidak mengiritasi bagian vulva.

Selain vulva, bagian anus juga sebaiknya dicuci dengan bersih. Lakukan metode “depan ke belakang” atau cuci vulva terlebih dahulu baru kemudian bagian anus. Hindari melakukan teknik sebaliknya, karena bakteri pada anus dapat menyebar pada bagian vagina sehingga rentan terhadap infeksi.

4. Perhatikan pemakaian sabun!


Mencuci vulva juga sebaiknya menggunakan sabun yang tepat atau bahkan sebenarnya tidak harus menggunakan sabun sama sekali. Jika ingin memakai sabun, pastikan sabun tersebut tidak beraroma, punya kandungan pH ringan, lembut, dan tidak berwarna.

Pemakaian sabun yang wangi justru akan mengiritasi bagian kulit sensitif yang ada di dalam atau area sekitar vulva.

5. Gunakan pakaian dalam yang tepat

Area kewanitaan seringnya muncul bau yang tidak sedap hingga keputihan. Selain rutin membasuhnya dengan air hangat, Ibu juga bisa mensiasatinya dengan memakain pakaian dalam yang tepat.

Pilih jenis kain pakaian dalam yang tepat, seperti bahan katun. Bahan ini lebih mudah menyerap keringat, sehingga tidak menyebabkan area vulva hingga vagina lembab kemudian berbau tidak sedap.

6. Atur pola makan dan hidup yang sehat

Sebenarnya, tidak ada vagina yang tidak berbau dan seringnya jenis bau tersebut beraneka ragam, dari jenis bau bagai tembaga hingga bau manis. Bau vagina juga sangat tergantung pada pola makan dan siklus menstruasi Ibu.

Ada baiknya Ibu tetap mengatur pola makan yang tepat, tidak sembarangan saat mengonsumsi makanan, dan menjalani pola hidup sehat serta aktif.

7. Waspadai gejala masalah vagina yang mungkin muncul


Melansir dari laman Mayo Clinic, selain cara merawat vagina, Ibu juga perlu mengenali gejala masalah vagina yang mungkin muncul. Berikut ini merupakan tanda masalah pada vagina yang harus diwaspadai:

  • Perubahan warna pada keputihan
  • Jumlah keputihan yang terlalu banyak atau tak biasa
  • Keputihan menimbulkan bau tidak sedap
  • Vagina kemerahan atau terasa gatal
  • Terjadi pendarahan pada vagina
  • Ada benjolan pada vagina
  • Terasa nyeri setiap berhubungan seksual.

 Editor: Aprilia