Keluarga

8 Kemampuan Anak Yang Wajib Dimiliki Sebelum Masuk TK

8 Kemampuan Anak Yang Wajib Dimiliki Sebelum Masuk TK

Kemampuan anak yang wajib dimiliki sebagai persiapan sebelum masuk TK nanti, apa ya kira-kira? Ternyata, salah satu yang harus dimiliki adalah basic social skill yang mumpuni. Tak perlu khawatir karena hal ini bisa diajarkan sejak dini.  

Kekhawatiran Ibu tentang anak memang cukup banyak, salah satunya adalah soal kesiapannya sekolah nanti. Faktanya, faktor usia saja belum cukup menyatakan bahwa si kecil sudah memiliki persiapan sebelum masuk TK yang matang, lho Bu!

Banyak anak mulai umur 3 tahun sudah memasuki bangku sekolah pertama, ada yang mudah beradaptasi, namun ada juga yang belum memiliki kemampuan dasar. Sehingga masih membutuhkan banyak waktu untuk mengenali semuanya. 

Oleh karena hal ini, tak heran bila keputusan bersekolah adalah hal besar bagi para orang tua. Yuk, kita bahas bersama tentang apa saja sih kemampuan anak yang harus dimiliki sebelum ia menduduki bangku sekolah pertamanya? Lalu, kapan ya usia ideal anak bisa sekolah?

Usia ideal anak untuk memasuki bangku sekolah pertama


Melansir dari laman Very Well Family, menginjak usia 3-5 tahun dianggap sebagai usia pra sekolah. Namun, hal ini tidak bisa disamaratakan mengingat kemampuan anak berbeda-beda.

Ada yang harus menunggu dulu sampai 4 tahun atau bahkan lebih lama. Memasukkan si kecil ke sekolah pertamanya bukan tentang umur, tapi berdasarkan tonggak perkembangannya.

Jika anak dinyatakan belum siap, jangan lantas berkecil hati. Karena Ibu bisa memulai sekolahnya sendiri dari rumah, dengan beragam aktivitas atau permainan edukasi yang menyenangkan untuknya.

Salah satu kemampuan anak yang bisa Ibu ajarkan sejak dini sembari menanti masa sekolah tiba adalah basic social life skills. Kemampuan ini juga dapat dijadikan persiapan sebelum masuk TK.

Kemampuan anak yang harus dimiliki sebelum masuk sekolah


Melansir dari laman Parenting Science, kemampuan anak dari segi sosial pra sekolah sangat bergantung pada beberapa kompetensi inti. Hal ini meliputi, pengendalian diri, empati, kemampuan verbal, dan etika dasar.

Nah, yang paling penting dari itu semua adalah ketrampilan psikologis yang wajib dimiliki si kecil. Menurut Blandon dan kawan-kawan (2010), anak-anak yang memiliki ketrrampilan sosial yang kuat lebih dapat diterima oleh teman sebayanya. 

Sedangkan menurut Arnold dan kawan-kawan (2012) serta Bornstein dan kawan-kawan (2012), anak-anak yang punya ketrampilan sosial cenderung berprestasi secara akademik, dan memiliki kemungkinan kecil untuk mengembangkan masalah perilaku.

Lalu apa saja kemampuan anak yang harus dimiliki sebagai persiapan sebelum masuk TK? Melansir dari laman Learn with Homer, berikut ulasannya:

1. Kemampuan berbagi (sharing)


Berbagi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang akan si kecil jalani. Ini adalah konsep yang lebih sulit dipahami bagi anak-anak.

Misalnya saat di rumah ia harus berbagi mainan, makanan, dan hal lain dengan saudaranya. Maka di sekolah nanti ia akan menemukan jenis anak lain yang lebih menantang juga.

Kemampuan berbagi bisa diajarkan sejak dini untuk membantu mengembangkan ketrampilan sosial dasar pada anak. Sehingga ia bisa dinyatakan siap sekolah nantinya.

2. Kemampuan mendengarkan

Tidak semua orang memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Ini berlalu bagi orang dewasa maupun anak-anak. Akan tetapi Ibu bisa mengajarkan kemampuan anak dasar ini sejak kecil dan membiasakannya.

Mengasah kemampuan mendengarkan pada anak, akan membantunya mempelajari ketrampilan bahasa reseptif, atau kemampuan memahami bahasa lisannya. Karena anak adalah peniru yang ulung, maka dalam hal ini Ibu bisa memulainya dengan menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu.

3. Kemampuan menghargai kebutuhan pribadi orang lain


Memahami diri sendiri saja bisa menjadi suatu tantangan bagi anak-anak, apalagi menghargai batasan atau kebutuhan pribadi orang lain ya. Sejak dini, Ibu bisa ajarkan hal-hal sepele supaya kemampuan anak tentang hal ini bisa diasah.

Misalnya, mengetuk pintu saat akan masuk kamar atau rumah orang lain, bertanya pada orang lain saat ingin meminjam barang, atau apakah temannya sedang ada waktu luang bermain dengannya?

4. Kemampuan kontak mata yang baik

Kontak mata penting bagi anak-anak karena merupakan indikasi bahwa anak-anak punya fokus yang baik. Bagi sebagian anak dengan spektrum autisme, kontak mata perlu banyak dilatih karena berkaitan dengan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain, serta menyimak apa yang guru ajarkan nantinya.

5. Kemampuan bersopan santun

Ibu bisa mengajarkan anak sejak dini tentang tiga kata super seperti tolong, maaf, dan terima kasih. Ini dapat dikatakan basic manner yang wajib si kecil punya walau ia belum masuk sekolah. Sopan santun penting diajarkan sejak dini agar ia tumbuh menjadi pribadi yang baik.

6. Kemampuan mengikuti arahan


Kemampuan anak seperti mengikuti arahan menjadi hal yang sangat penting ketika di sekolah nantinya. Jika anak mampu mendengarkan dengan baik apa yang orang lain katakan, maka kemungkinan ia lebih mudah juga dalam mengikuti arahan orang dewasa lainnya.

7. Kemampuan bekerjasama atau kolaborasi

Melalui ketrampilan kolaborasi atau kerjasama ini, anak akan belajar bahwa bekerja dalam kelompok dapat memberi mereka kesempatan untuk mengungkapkan ide dan mendengarkan ide dari orang lain. Mereka juga akan diajak berpikir bahwa, bekerja bersama-sama ternyata menyenangkan.

Contoh kegiatan di rumah yang bisa mengasah kemampuan anak ini adalah, saat Ibu memasak, Ayah membantu mencuci piring, dan anak membantu mengelap piring yang masih basah. Nah, bisa juga Ibu mencuci piring, Ayah menyapu, dan anak merapikan mainannya.

8. Kemampuan membatasi diri (sabar)

Tak hanya orang dewasa saja yang masih belum sepenuhnya memiliki kemampuan sabar yang baik, anak-anak juga merasakan hal yang sama. Padahal kemampuan anak ini merupakan kemampuan dasar sebagai persiapan sebelum masuk TK nantinya.

Kesabaran dinilai aspek yang cukup penting, salah satunya menjaga persahabatan dan hubungan baik dengan teman sebayanya. Ajarkan pada anak bahwa hal-hal baik seringnya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk mendapatkannya.

Editor: Aprilia