Keluarga

Evaluasi Sekarang! 8 Kesalahan Orang Tua Mendidik Anak

Evaluasi Sekarang! 8 Kesalahan Orang Tua Mendidik Anak

Sebagai manusia biasa, tentu ada kesalahan orang tua mendidik anak. Namun, diperlukan kesadaran orang tua untuk memperbaiki pola pengasuhan agar anak mendapatkan manfaat positif.

Bagaiamana bentuk kesalahan orang tua mendidik anak?

Kesalahan orang tua mendidik anak

1.Tidak memberi contoh yang baik 


Orang tua adalah dunia bagi anak-anak. Sehingga orang pertama yang anak jadikan panutan tentu adalah orang tuanya. Segala tindak tanduk orang tua tanpa disadari terpatri dalam ingatan anak dan mereka menirunya.

Anak belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk itulah tugas orang tua mengarahkan. Bisa dengan menjelaskan atau dengan mencontohkan. Jangan sampai anak diberi peraturan tapi orang tua sendiri tidak menjalaninya.

2. Menuntut anak


Kesalahan orang tua mendidik anak yang satu ini seringkali menjadi sebuah pelampiasan dari luka orang tua di masa lalu. Orang tua mungkin tidak berhasil mencapai sesuatu di masa lampau, kemudian menuntut anak untuk bisa memenuhi target.

Sebenarnya orang tua hanya ingin anak lebih sukses dan berhasil dibanding orang tuanya. Tapi sayangnya dengan menuntut ini dan itu kemudian berekspektasi tinggi pada anak, mereka akan merasa stres. 

Padahal mereka memiliki minat dan preferensinya sendiri. Sebagai dampaknya, selain stres, anak cenderung memberontak di masa yang akan datang.

3. Bertengkar di depan anak


Catatan penting bagi orang tua adalah tentang bertengkar di depan anak. Rumah tangga tidak selalu berjalan mulus. Pendapat antara Ayah dan Ibu sah-sah saja bila berbeda.

Namun kemukakan dengan cara yang baik. Jika memang ingin marah dan berdebat, lakukan saat tidak di hadapan anak, dan pastikan anak tidak mendengarnya. Ini akan memengaruhi psikisnya.

Mengingat orang tua adalah dunia yang aman bagi anak. Jika anak melihat orang tua bertengkar, anak akan berpikir dunianya tidak aman dan mereka cenderung mencari rasa aman lainnya.

4. Tidak mengapresiasi anak


Melansir dari Mompresso, secara psikologis anak yang tidak diapresiasi akan berpikir bahwa dirinya tidak layak untuk membuat orang tuanya bangga. Mereka jadi cenderung berusaha menunjukkan dirinya, melalui sikap keras kepala dan mengauhkan orang tuanya.

Anak-anak juga cenderung menyembunyikan perasaannya, karena berpikir sudah pasti mereka tidak akan dihargai. Anak-anak ini juga cenderung perfeksionis di lingkungan luar untuk membuktikan dirinya bisa menjadi sempurna.

Mereka berusaha mencari perhatian dan pengakuan dari orang banyak karena mereka tidak mendapatkan itu dari orang tuanya.

5. Mengkritik anak dengan pedas

Alih-alih mengapresiasi, orang tua malah mengkritik anak. Bumbui juga dengan omelan, teriakan, dan kata-kata pedas. Sungguh sebuah kesalahan orang tua mendidik anak.

Melansir dari Advanced Psychology kritik kepada anak dengan cara penyampaian yang tidak tepat, hanya akan membuat anak tidak mengenali emosinya dan tidak belajar apa kesalahannya. Anak hanya fokus pada reaksi orang tua yang meledak atau menyakiti hatinya.

Anak juga akan belajar menyalahkan dirinya sendiri jika ia terbiasa dikritik pedas oleh orang tuanya. Ia juga mengembangkan rasa malu dan minder pada dirinya.

6. Mendisplinkan dengan kekerasan dan amarah


Memberi anak pengertian dengan cara yang baik lebih dianjurkan. Karena mendisiplinkan dengan kekerasan dan amarah hanya membuat anak menurut di awal, tapi berujung pada pemberontakan.

Ini adalah sebuah kesalahan orang tua mendidik anak yang terlibat dalam lingkaran setan. Orang tua yang melakukan ini biasanya mengalami hal serupa di masa lalunya. Jika Parents terbiasa mendisiplinkan dengan kekerasan dan amarah, waktunya untuk memutus lingkaran setan ini.

Efeknya ada pada psikologis anak. Anak cenderung merasa ketakutan, mengalami pobia pada suara keras, serta depresi. Anak akan merasa takut saat ada orang tuanya, namun bisa bertingkah seenaknya saat orang tua tidak ada.

7. Membanding-bandingkan anak


Kesalahan orang tua mendidik anak berikutnya adalah membanding-bandingkan anak. Baik itu dengan sesama saudara atau dengan anak lainnya. Ini dilakukan orang tua karena orang tua berekspektasi tinggi terhadap anaknya.

Sayangnya, ketika anak lain yang berhasil mencapai ekspektasi tersebut, anaknya sendiri justru yang disalahkan. Bila ini diteruskan, maka anak akan belajar emosi negatif secara berlebihan. Mereka akan mendendam, menekan dirinya untuk memuaskan orang tuanya, serta menenggelamkan diri dalam depresi.

8. Tidak konsisten dengan aturan yang dibuat


Kesalahan orang tua mendidik anak ini adalah dengan tidak konsisten dalam aturan, jadwal atau rutinitas. Biasanya Ayah dan Ibu yang yang paling sering bersikap tidak konsisten.

Ibu menerapkan aturan A, tapi Ayah memperbolehkan aturan A dilanggar. Padahal dengan konsistensi dan aturan yang jelas akan membantu anak memiliki rutinitas yang jelas.

Laman Very Well Family menyebutkan bahwa orang tua yang tidak konsisten membuat anak bingung aturan mana yang harus diikuti. Mereka akan merasa situasi tidak bisa diprediksi, dan cenderung merasa cemas, ketidakteraturan, pemberontakan, bahkan anak cenderung pasif.

Orang tua adalah seorang koki yang sedang mencetak anaknya. Bila mencetak dengan cara yang salah, maka hasilnya pun tidak akan baik. Anak berpotensi mengalami penyimpangan perilaku dan masalah kesehatan mental bila kesalahan orang tua mendidik anak tidak dievaluasi.

Editor: Aprilia