Ibupedia

Inilah 5 Manfaat Afirmasi Positif dan Contoh Penerapannya

Inilah 5 Manfaat Afirmasi Positif dan Contoh Penerapannya
Inilah 5 Manfaat Afirmasi Positif dan Contoh Penerapannya

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tentu memiliki masalah-masalah yang membuat frustrasi. Tak terkecuali Ibu yang tengah mengasuh bayi atau balita. Kepadatan jadwal dalam mengasuh anak atau bekerja, dibarengi dengan mengurus rumah, dan menyiapkan makanan untuk semua anggota keluarga, akan membuat Ibu lebih cepat merasa frustrasi karena merasa tidak ada waktu luang untuk rehat sejenak. 

Tetapi rupanya, semua hal yang melelahkan dan membuat frustrasi itu bisa dinikmati dengan nyaman dan tenang, bahkan sampai tidak terasa memberatkan, hanya dengan bantuan afirmasi positif. Apakah itu afirmasi positif?

Afirmasi positif adalah kalimat-kalimat positif yang bisa menaikkan mood, menyemangati hidup, bahkan mengubah segala yang sulit jadi terasa mudah. Mengutip dari laman Motherly, afirmasi itu adalah sebuah pendeklarasian niat. Nyatanya, sesuatu yang diniatkan, jika hanya sekedar diucapkan dalam hati, tidak bisa langsung dirasakan efeknya. Tapi jika dideklarasikan dengan sepenuh hati, maka otak seperti merekam ulang dan niat tersebut malah menjadi semakin kuat dan mudah dilakukan.

Deklarasi ini membantu seseorang memfokuskan energinya untuk mewujudkan sesuatu yang paling diinginkan seolah-olah keinginan itu sudah ada. Nah, dengan fokus itulah, seseorang bisa mengganti apa yang diyakininya negatif untuk menjadi positif, dan langsung membuat perubahan yang dilakukan agar keinginan positif tadi tercapai.

Afirmasi positif ini juga disebut sebagai kalimat penegasan diri. Seperti saat mengatakan, “Saya Ibu yang luar biasa”. Kalimat itu menegaskan bahwa yang Ibu yakini adalah Ibu adalah orang tua yang luar biasa. Ajaibnya, setelah ditegaskan berulang kali dalam satu hari, Ibu bisa tersugesti untuk menjadi Ibu yang memang luar biasa.

Manfaat Afirmasi Positif

  1. Mereduksi Energi Negatif dalam Diri

    Meski tidak mudah untuk melakukannya, Ibu harus tahu bahwa afirmasi positif bisa membuat energi negatif perlahan-lahan berkurang, bahkan menghilang. Ini dikarenakan afirmasi positif bisa mengubah cara pandang Ibu terhadap hal buruk sekalipun, menjadi sesuatu yang tetap memiliki sisi positif untuk dijadikan pelajaran hidup.

  2. Membuat Ibu Dikelilingi Orang-orang dan Situasi yang Positif

    Saat memulai afirmasi positif, saat itulah secara tidak langsung Ibu telah memilih lingkaran positif dalam hal berinteraksi dengan orang lain maupun saat menghadapi kejadian tertentu di sekeliling Ibu. Ibu akan cenderung menghindari hal-hal yang memberikan dampak negatif. Kalau pun itu terjadi, Ibu akan bisa mengatasinya dengan baik berkat afirmasi positif yang Ibu terapkan.

  3. Membawa Hal-Hal Baik ke Dalam Hidup

    Salah satu tujuan utama dari afirmasi positif adalah membawa hal-hal baik ke dalam hidup Ibu. Jika Ibu mengulanginya setiap hari, hal-hal baik akan mulai terjadi dan Ibu akan dapat lebih mudah menyadarinya karena telah menjadi orang yang lebih bahagia dan lebih positif. Hal-hal sederhana seperti menemukan sayuran dan lauk segar atau menghemat beberapa rupiah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari akan membantu Ibu meningkatkan suasana hati dan membantu dan melihat bagaimana hal-hal kecil yang baik dalam kehidupan benar-benar bertambah. Ibu bisa mulai memaknai dan mengingat hal-hal kecil yang baik itu sehingga suatu saat bisa menjadi bahan perenungan saat hari-hari buruk datang di masa depan.

  4. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kualitas Kesehatan

    Disebut dalam laman The Military Wife and Mom ,ada sebuah studi yang mengatakan bahwa stres kronis level rendah biasa dialami seseorang akan bisa diatasi dengan menegaskan kalimat positif, sehingga stress levelnya akan menurun. Optimisme dapat membantu mengurangi tekanan darah dan detak jantung, memastikan jantung yang lebih sehat dan kesehatan menyeluruh yang lebih baik.

  5. Mengingatkan Ibu untuk Lebih Fokus dan Bersyukur

    Dengan afirmasi positif, Ibu akan menjadi lebih optimis dalam menjalani kehidupan. Optimisme tersebut akan mengantarkan Ibu meraih tujuan dan impian dengan rencana yang matang dan langkah-langkah yang lebih pasti. Tidak hanya itu, optimisme yang didapat dengan afirmasi positif akan dibarengi dengan perasaan mudah bersyukur. Ibu akan lebih mudah menyadari bahwa banyak pelajaran dan hal-hal kecil dalam hidup yang sangat berharga. Afirmasi positif membantu Ibu fokus mencapai tujuan, dan meskipun apa yang Ibu inginkan tidak tercapai, Ibu tidak akan jatuh terpuruk dalam perasaan-perasaan negatif.

Cara Memulai Afirmasi Positif

Afirmasi positif perlu diserap dan diyakini oleh diri seseorang terlebih dahulu untuk bisa berfungsi maksimal. Nah, pada praktiknya, afirmasi positif ini bisa menemui kendala juga. Misalnya, jika otak seseorang belum sepenuhnya yakin pada afirmasi tersebut, maka secara otomatis afirmasi positif akan sulit untuk masuk ke otak. Tetapi sulit bukan berarti tidak bisa sama sekali. Dengan mengulang-ulang afirmasi positif setiap akan memulai hari, seseorang akan terbiasa dengan  masukan-masukan itu. Untuk mempermudah afirmasi positif mempengaruhi diri Ibu, Ibu bisa memulai dengan melakukan beberapa cara berikut:

  1. Hela napas, dan siapkan diri.

  2. Deklarasikan afirmasi positif pada diri dengan konsentrasi, ulang minimal 3 kali atau sampai pesan dalam afirmasi tersebut terserap dan diyakini.

  3. Gunakan cermin untuk menyemangati diri saat menegaskan afirmasi positif, atau pejamkan mata untuk meresapi kalimat.

  4. Tulis kalimat-kalimat afirmasi positif, lalu tempelkan di tempat-tempat yang mudah ditemui, seperti cermin di kamar mandi, setiap pintu di rumah, di dapur, atau di pintu kulkas.

  5. Mulailah merealisasikan afirmasi positif tersebut dengan tersenyum.

  6. Afirmasi positif bisa berupa kalimat yang diucapkan langsung, tulisan dalam kartu, tulisan di WA atau SMS, email, atau surat cinta sederhana bagi orang terkasih.

Nah, jika sudah siap memulai, Ibu bisa coba gunakan kalimat-kalimat afirmasi positif di bawah ini. Yuk, simak!

Afirmasi Positif Kepada Diri Sendiri:

  • Saya adalah Ibu yang hebat.

  • Saya percaya diri dalam mengasuh anak-anak.

  • Saya menerapkan gaya parenting yang tepat.

  • Anak-anak saya berharga dan tidak ada duanya (ini bisa membantu Ibu untuk tidak cepat tersulut emosi memarahi anak-anak, bahkan sampai memukul).

  • Anak-anak membutuhkan saya (membantu Ibu untuk cepat menghapus sedih).

  • Anak-anak saya menyayangi saya, saya adalah dunia mereka (membantu Ibu tidak stres saat anak selalu ingin dekat dan tidak mau ditinggal).

  • Pekerjaan rumah mudah saya selesaikan.

  • Saya bisa menyiapkan makanan bergizi untuk keluarga (membantu Ibu yang belum bisa masak untuk percaya diri menyiapkan menu keluarga).

  • Saya bersyukur atas segala pemberian Tuhan.

  • Saya beruntung dengan segala yang Tuhan berikan.

  • Saya beruntung memiliki suami dan anak-anak saya (membantu Ibu bersyukur dan tidak membandingkan milik Ibu dengan milik orang lain).

  • Anak-anak saya sempurna dengan cara mereka sendiri.

  • Saya yakin hari ini dilewati dengan mudah.

  • Bila ada masalah yang terjadi hari ini, saya akan dengan tenang menemukan solusinya.

  • Saya adalah Ibu yang mau belajar dan tumbuh menjadi lebih baik bersama anak-anak saya.

  • Saya peduli pada anak-anak saya dan mendukung eksplorasinya.

  • Saya Ibu yang tenang dan tidak cepat marah.

  • Pilihan saya adalah pilihan terbaik untuk saya dan anak-anak.

  • Saya suka menjadi orangtua.

  • Saya mencintai peran saya sebagai ibu dan istri.

  • Saya mencintai suami saya dan anak-anak saya.

  • Saya mencintai diri saya dan menerima diri saya apa adanya.

  • Saya bisa meluangkan waktu untuk merawat diri dan menyehatkan pikiran.

  • Saya dengan mudah membuat perubahan saat perubahan memang dibutuhkan.

  • Saya, suami, dan anak-anak sehat.

  • Saya bahagia karena keluarga kami bahagia.

  • Kami punya waktu bersenang-senang bersama.

  • Kesehatan saya, suami dan anak-anak adalah berkah yang harus dijaga.

  • Saya melakukan hal baik untuk menjaga kesehatan keluarga.

  • Saya menemukan jawaban saat dalam kebuntuan.

  • Saya sabar dan tidak cepat marah saat anak sedang tidak mau makan.

  • Makan bersama adalah hal yang menyenangkan (ini membantu Ibu lepas dari stres saat anak mulai tidak mau makan atau memain-mainkan makanannya, karena yang Ibu pikirkan hanyalah momen menyenangkan).

  • Saya memberi anak-anak makanan sehat (membantu Ibu konsisten membatasi gula, permen atau cokelat).

  • Anak-anak suka makanan sehat (membantu Ibu konsisten membiasakan anak-anak makan sayuran dan lauk yang sehat).

  • Saya menikmati momen menyiapkan makanan untuk keluarga (membantu Ibu tetap semangat memasak meski sudah lelah seharian mengurus rumah).

  • Saya menyukai rumah yang bersih untuk keluarga saya (membantu Ibu mengusir rasa malas membersihkan rumah yang berantakan).

  • Anak-anak saya sedang bereksplorasi. Mereka bebas bermain dan akan saya ajak bereskan setelah mereka selesai (membantu Ibu tidak stres saat anak membuat rumah berantakan dengan maianannya, dan mengajak anak bertanggung jawab atas mainannya sendiri tanpa tersulut emosi).

  • Saya mengajari anak-anak dengan baik tentang mencintai sesama, lingkungan, dan bersikap baik pada teman sebaya.

  • Saya mendidik anak saya untuk tegas pada teman yang berusaha menganggunya (ini membantu anak Ibu juga untuk terhindar dari bullying).

  • Saya adalah contoh bagi anak-anak saya (kalimat ini membantu Ibu bersikap positif agar anak-anak mencontoh hal positif juga dari Ibu).

  • Hidup terasa menyenangkan dalam keluarga saya.

  • Rumah kami adalah tempat yang tenang untuk berkumpul.

  • Kami menyukai kebersamaan dan menghargai privasi masing-masing anggota keluarga.

  • Anak-anak saya membantu pekerjaan saya dengan sukarela.

  • Kami bisa bersenang-senang di mana saja saat bersama

  • Saya tahu cara mendukung eksplorasi natural anak-anak saya dengan mendampinginya sepenuh hati (ini membantu Ibu tidak frustrasi saat melihat anak bermain lumpur, bermain hujan, atau mencoret-coret dinding).

  • Saya bersyukur memiliki waktu untuk bermain bersama anak-anak.

  • Semua kegiatan hiburan berkesan bagi saya, suami dan anak-anak.

  • Rekreasi bagi keluarga kami bisa di sekitar rumah dan tetap menyenangkan.

  • Saya mendisiplinkan anak-anak dengan cara yang tepat, tidak kasar dan tidak melukai mereka.

  • Saya mendisiplinkan anak-anak agar mereka paham kesalahannya dan berani bertanggung jawab

  • Saya mendidik anak-anak dengan baik, tanpa membandingkan dengan yang lain.

  • Anak-anak saya pandai sesuai bidangnya.

  • Saya membantu anak saya belajar dan mensyukuri nilai yang didapat.

  • Saya membantu anak memperbaiki nilainya yang kurang tanpa beban tanpa amarah.

  • Saya menghargai setiap talenta anak.

Afirmasi Positif yang Bisa Ibu Ucapkan Kepada Ayah:

  • Sayang, kamu adalah suami dan Ayah yang hebat.

  • Aku adalah istri yang beruntung memiliki kamu sebagai suami.

  • Anak-anak sangat beruntung memiliki kamu sebagai Ayah.

  • Aku selalu mencintai kamu dan menerima kamu apa adanya.

  • Kamu membuat aku jadi orang yang lebih baik.

  • Aku suka menghabiskan banyak waktu sama kamu.

  • Kamu adalah suami yang bisa mengertiku.

  • Kamu berharga dan kami selalu menunggu kedatanganmu.

  • Usahamu luar biasa.

  • Kamu bisa menyelesaikan semua urusanmu hari ini dengan baik.

  • Kamu bisa membagi waktumu untuk pekerjaan dan keluarga dengan baik.

  • Kamu adalah pekerja keras.

  • Kamu  bisa tetap tenang menghadapi harimu yang sibuk.

  • Kamu bisa langsung menemukan solusi untuk setiap masalah yang kamu hadapi.

  • Kamu akan bahagia melalui hari dengan mengingatku dan anak-anak.

  • Kamu adalah Ayah yang kuat dan tegar.

  • Aku dan anak-anak merasa aman karena ada kamu.

  • Terima kasih, kamu adalah pendengar yang baik.

Afirmasi Positif yang Bisa Ibu Ucapkan Kepada Anak:

  • Kamu adalah anak yang Ibu sayangi.

  • Ibu mencintai kamu dan saudaramu yang lain tanpa membedakan cinta kasih Ibu.

  • Kamu adalah anak yang bahagia.

  • Kalau kamu sedih, kamu akan bisa cepat menenangkan diri.

  • Kamu boleh marah dan sedih, dan kamu tetap jadi anak yang dicintai Ibu dan Ayah.

  • Berapa pun nilai ujianmu, Ibu dan Ayah tetap bangga padamu.

  • Jika kamu risau, yakinlah Ibu dan Ayah ada untuk tempat bercerita dan berkeluh kesah.

  • Kamu akan mudah menyerap pelajaran di sekolah hari ini.

  • Kamu akan peduli pada sesamamu dan suka membantu temanmu yang kesulitan.

  • Ibu dan Ayah mempercayaimu.

  • Kamu aman bersama Ibu dan Ayah.

Jika Ibu sedang hamil dan atau menyusui, afirmasi positif juga baik bagi perkembangan janin dan kelancaran proses menyusui. Afirmasi positif juga biasa digunakan saat sesi hypnobirthing untuk meredakan kecemasan dan mempersiapkan kelahiran yang nyaman.

Afirmasi Positif Saat Hamil atau Menyusui:

  • Saya sehat, janin saya sehat.

  • Saya makan bergizi agar janin saya cukup asupan nutrisi.

  • Saya memiliki janin yang kooperatif, sehat dan bahagia.

  • Saya bisa menghadapi persalinan dengan tenang.

  • Saya tidak takut menghadapi persalinan normal.

  • Saya tidak takut menghadapi persalinan sesar.

  • Saya nyaman sepanjang kehamilan ini.

  • Saya menikmati setiap sakit saat kehamilan ini.

  • Air susu saya lancar dan cukup untuk bayi saya.

  • Air susu saya bergizi untuk bayi saya.

  • Saya memproduksi ASI yang cukup untuk anak saya

  • Saya bersyukur untuk ASI yang keluar untuk bayi saya.

  • Saya menyusui dengan bahagia.

  • Air susu saya bermanfaat untuk bayi saya.

  • Saya Ibu hebat yang memberi anak saya ASI.

  • Saya menyusui dengan penuh cinta.

  • Air susu saya adalah cinta saya pada bayi saya.

  • Bayi saya mudah menyusu langsung pada saya.

  • Saya semangat memerah ASI karena bayi saya membutuhkannya (ini bisa digunakan para ibu pekerja yang memberi ASI, atau ibu eping yang memberi ASI).

  • Saya bisa mengatasi masalah menyusui dengan kepala dingin.

  • Saya bisa mengatasi masalah menyusui dengan tenang dan bahagia.

  • Saya mau belajar hal baru dari para ahli tentang ilmu kehamilan dan menyusui.

  • Saya mau dan bisa menyusui bayi saya sampai 2 tahun.

  • Saya bahagia menyusui bayi saya dengan sepenuh hati.

Nah, sudahkah Ibu melakukan afirmasi positif baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar Ibu? Selamat menerapkan afirmasi positif untuk segala aktivitas dan seluruh anggota keluarga. 

(Dwi Ratih)