Keluarga

Jangan Baper! Ini Aturan Berteman Dengan Lawan Jenis

Jangan Baper! Ini Aturan Berteman Dengan Lawan Jenis

Kata orang, menjadi tidak mungkin adanya jika ada sepasang sahabat lawan jenis tidak memiliki perasaan suka atau bahasa anak sekarang adalah baper. Minimal pernah salah satu dari mereka pernah merasakan suka ataupun pernah mengungkapkan cinta.

Apalagi mengingat hubungan pertemanan lawan jenis di dalamnya jelas ada rasa kebersamaan dan perhatian yang mungkin bisa saja disalah-artikan hingga membuat satu di antaranya menganggap bahwa sahabatnya adalah orang yang bisa dicintai. Hayo ngaku, apakah Ibu pernah mengalami hal seperti ini?

Nah, jalinan sahabat jadi cinta ini memang nggak bisa terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, tahukah Ibu bahwa hal ini justru punya dampak yang cukup serius jika tidak memiliki aturan yang tepat?

Apalagi sahabat tidak mengenal kata putus dan perpisahan sementara berpacaran sangat dekat dengan pertengkaran, perselingkuhan, bahkan perpisahan. Kalau Ibu tetap ingin berteman dengan lawan jenis dengan cara yang sehat, yuk simak aturan berteman dengan lawan jenis berikut ini:

Adakah kemungkinan sahabat jadi cinta? 


Melansir Psychology Today beberapa penelitian dari para ahli psikologi mengungkapkan bahwa sebanyak 64% laki laki dan 44% perempuan di dunia mengaku pernah menyukai sahabat mereka. Nggak hanya itu, beberapa bahkan menjadikan sahabatnya sebagai pasangan hingga menikah dan memiliki keturunan.

Tapi, hal ini biasanya bukan merupakan masalah besar. Apalagi jika mereka tak memiliki pacar atau sedang menjalin menjajakan dengan lawan jenis lain yang bukan sahabatnya.

Akan tetapi, penelitian ini menganggap bahwa jika hal tersebut tidak ditangani dengan baik maka sahabat lawan jenis berpotensi kuat dapat merusak hubungan. Khususnya bagi mereka yang sedang menjalin hubungan serius di luar lingkaran sahabat.

Lalu mengapa sering terjadi kasus berteman dengan lawan jenis bisa menimbulkan rasa cinta? Hal ini bisa jadi karena hubungan yang intens dan adanya kecocokan satu sama lain. Sehingga hal tersebut kemudian memancing ikatan emosional dan menganggap sahabat lawan jenis kita punya visi dan misi yang sama.

Nah, kalau sudah begitu otomatis akan menimbulkan perasaan lain mulai dari perhatian, rasa cemburu yang berujung pada perasaan suka atau cinta. Jadi nggak heran kalau berteman dengan lawan jenis banyak yang berujung menjadi pasangan ya Bu.

6 etika berteman dengan lawan jenis

Supaya nggak baper, ternyata berteman dengan lawan jenis harus ada etikanya lho. Nggak boleh sembarang menjalin pertemanan, apalagi jika sudah saling memberi perhatian.

Buat yang sudah memiliki suami atau pasangan, tentunya aturan berteman dengan lawan jenis ini patut diterapkan ya Bu. Melansir Life Berrys berikut adalah beberapa etika berteman dengan lawan jenis yang bisa diterapkan.

1. Pastikan pasangan kenal dengan teman lawan jenis kita


Hindari bertemu dengan teman lawan jenis jika hanya berdua saja ya Bu. Pastikan pasangan kita ikut dalam pertemuan tersebut, agar mereka juga bisa saling kenal dan saling membangun kepercayaan.

Hal ini pun dapat membuat teman lawan jenis kita yang juga memiliki pasangan yakin bahwa tak ada hal yang Ibu dan sahabat sembunyikan. Mereka juga lebih yakin bahwa hubungan pertemanan lawan jenis yang sedang Ibu jalani murni hanya sebagai teman.

2. Paham akan batasan dan tindakan


Berteman dengan lawan jenis membuat Ibu harus paham akan batasan dan tindakan yang  dilakukan. Logikanya, jika hubungan sahabat satu jenis saja punya batasan. Tentu saja berteman dengan lawan jenis harus lebih banyak punya batasan.

Sebab, berteman dengan lawan jenis tentu memiliki risiko adanya perasaan yang berkembang dari sekadar sahabat menjadi saling suka. Meskipun hal ini merupakan sifat alami manusia, tapi justru tak berlaku jika Ibu hendak berteman dengan lawan jenis ya.

3. Kurangi sentuhan fisik


Sentuhan fisik juga menjadi hal yang perlu dibatasi bila Ibu ingin pertemanan dan hubungan dengan pasangan berjalan harmonis. Usahakan hindari pelukan atau sentuhan lain yang terkesan terlalu berlebihan antara sahabat lawan jenis.

Tentu saja hal ini bukan tanpa sebab,  sentuhan fisik pada teman lawan jenis bisa memicu timbulnya kesalahpahaman hingga memancing timbulnya perilaku seksual yang mungkin tak kita duga.

4. Terapkan komunikasi yang terbuka


Pasangan dan sahabat tentu memiliki peran yang sangat krusial dalam hidup kita. Tak ingin kehilangan kedua orang penting tersebut? Maka, penting untuk menerapkan jalinan komunikasi yang terbuka.

Hindari berbohong baik kepada pasangan maupun teman. Memutarbalikkan kebenaran hanya akan menghancurkan kepercayaan antara Ibu dan pasangan.

Disinilah pentingnya sesekali menghabiskan waktu bersama dengan pasangan dan sahabat lawan jenis. Agar tercipta rasa saling percaya dan membangun komunikasi terbuka satu sama lain.

5. Teman bukanlah pelarian


Menurut buku dari pakar psikolog Dr Shirley Glass yang berjudul Not Just Friends: Rebuilding Trust and Recovering Sanity After Infidelity, saat kita memiiki masalah dengan pasangan ada baiknya jangan langsung mencari teman lawan jenis sebagai tempat untuk bercerita.

Hal ini dikarenakan, memercayai teman lebih dari memercayai pasangan sendiri dapat mendorong perselingkuhan emosional. Tentunya hal ini tidak ingin dialami oleh Ibu, jadi ada baiknya hindari melakukan hal tersebut ya Bu.

6. Hindari terlalu sering pergi berdua

Walau hanya sekadar mengantarkan Ibu pulang ke rumah, namun ada baiknya hindari terlalu sering pergi berdua dengan teman lawan jenis ya. Apalagi jika masing-masing sudah memiliki pasangan, hindarilah berbagai kegiatan yang membuat hubungan pertemanan Ibu terlihat seperti orang kencan.

Editor: Dwi Ratih