Keluarga

Kenali 4 Cara Merawat Pisau Agar Selalu Tajam

Kenali 4 Cara Merawat Pisau Agar Selalu Tajam

Jika ingin selalu memiliki pisau setajam baru, maka Ibu harus tau cara merawat pisau.

Siapa yang tidak senang saat membeli pisau baru. Pisau yang tajam dan mudah memotong makanan memberikan kesan puas.

Pisau adalah perlengkapan dapur yang sangat penting. Mata pisau yang tajam menghasilkan kualitas masakan dan memudahkan pengguna dalam menggunakannya. Jadi, pastikan Ibu tahu cara merawat pisau agar tidak berkarat dan selalu tajam.

Pisau yang tajam dan berbahaya dapat menghambat memasak dan juga berbahaya. Pisau yang tumpul membuat penggunanya mengeluarkan tenaga ekstra sehingga rentan terjadi kecelakaan saat memasak seperti teriris atau tergelincir saat menusukkan pisau.

Pisau yang tajam tentunya akan membuat proses memasak menjadi lebih cepat dan aman.

Berikut cara merawat pisau agar tidak berkarat dan selalu tajam!

1. Asah pisau secara berkala

kenali-4-cara-merawat-pisau-agar-selalu-tajam-1

Cara merawat pisau stainless steel yang pertama adalah mengasah pisau secara berkala. Sebelum menggunakan pisau, selalu cek ketajamannya dahulu dengan cara mengiris sayuran. Dengan mengiris, Ibu menjadi tahu apakah pisau yang digunakan masih tajam atau sudah tumpul.

Tahukah Ibu jika menangis mengiris bawang artinya pisau Ibu tumpul? Ini disebabkan kita memberikan tekanan terlalu besar pada bawang sehingga membuat air bawang penyebab mata kita perih terperas keluar.

2. Mengasah pisau dengan benar

Cara merawat pisau agar tidak berkarat dan selalu tajam berikutnya adalah mengasahnya dengan benar. Berikut hal-hal yang harus Ibu perhatikan saat mengasah pisau.

a. Melumuri pengasahan dengan minyak kelapa

Untuk memudahkan pengasahan, Ibu dapat melumuri batu pengasah dengan sedikit minyak kelapa. Ini dapat membantu agar pisau mudah bergerak dan tidak seret.

b. Mengasah pisau satu sisi dengan sudut 20 derajat

Saat mengasah pisau, tempelkan mata pisau pada alat pengasah dengan bagian atas pisau membentuk sudut 20 derajat. 20 derajat diketahui sebagai sudut terbaik untuk menajamkan pisau. Ibu dapat menggenggam pisau dengan tangan kanan dan meletakkan jari-jari tangan kiri pada bilah pisau. Saat tangan kiri menekan bilah pisau, tangan kanan menggeser pisau maju dan mundur. Lakukan gerakan ini secara hati-hati dan berulang kali pada sisi lain agar ketajaman pisau merata.

3. Gunakan alas memotong yang tepat

kenali-4-cara-merawat-pisau-agar-selalu-tajam-3

Ternyata menggunakan alas memotong yang tepat adalah salah satu cara merawat pisau agar tetap tajam. Ibu dapat menggunakan talenan berbahan kayu ataupun plastik. Hindari memotong dengan alas lain yang berbahaya seperti meja dapur yang terbuat dari marmer ataupun kaca meja makan. Selain akan menggores meja, memotong dengan alas yang keras akan membuat pisau menjadi cepat tumpul.

Jadi, pastikan Ibu memotong di atas talenan yang benar ya!

4. Mencuci pisau hingga bersih setelah digunakan

Setelah selesai menggunakan pisau, pastikan Ibu segera mencuci pisau dengan sabun cuci piring dan membilasnya dengan air hangat. Langkah ini penting dilakukan karena merupakan cara merawat pisau. Hindari mencuci pisau dengan mesin pencuci piring karena dapat mengubah warna pisau dan meningkatkan risiko retak.

Setelah dicuci, pastikan pisau di lap kering secara merata. Jangan menyimpan pisau dalam keadaan kotor ataupun basah karena menyebabkan pisau menjadi mudah berkarat.

5. Simpan pisau di tempat yang tepat

Setelah pisau dicuci dan dikeringkan, simpan pisau di tempat yang tepat seperti rak penyimpanan khusus pisau.Selain di rak khusus, Ibu juga dapat menyimpannya di dalam laci lemari atau lemari dapur.

Disarankan agar Ibu menyimpan pisau di tempat tertutup agar tidak beresiko membahayakan para pengguna dapur lainnya.

Jenis-jenis pisau dan cara merawatnya

kenali-4-cara-merawat-pisau-agar-selalu-tajam-4

Ternyata, jenis-jenis mata pisau bervariasi. Ibu perlu mengetahui karakter pisau-pisau ini karena berbeda pisau, maka berbeda pula perawatannya.

a. Pisau keramik

Bagaimana merawat pisau keramik?

Pisau keramik sangatlah tajam namun tidak bisa sembarang diasah. Salah satu daya tarik pisau keramik adalah warnanya yang bermacam-macam.

Pisau keramik memiliki sifat tidak mudah bau karena dalam pembuatannya menggunakan zirkonium oksida atau dikenal dengan zirkonia. Selain anti karat, pisau keramik juga anti-bau.

Berbeda dengan pisau stainless steel biasa, pisau keramik memiliki ketajaman luar biasa yang ketajamannya sangat awet sehingga tidak usah terlalu sering mengasahnya.

Cara merawat pisau keramik salah satunya adalah tidak memotong benda keras seperti biji-bijian, tulang, dan apapun yang dapat merusaknya. Selain itu, dilarang untuk menggunakan pisau keramik langsung di alas yang keras seperti granit dan marmer.

Memilih media asah yang benar merupakan cara merawat pisau keramik. Pilihlah media asah berupa berlian.

Cara merawat pisau keramik lainnya yang tak kalah penting adalah merawat pisau tersebut agar tidak sampai jatuh. Pasalnya, pisau keramik yang terjatuh bisa pecah layaknya piring kaca.

b. Pisau baja

Pisau baja atau golok jarang digunakan untuk kebutuhan dapur sehari-hari. Golok biasanya dipakai untuk memotong benda keras seperti tulang.

Cara merawat pisau baja dengan cara mencuci dan langsung mengeringkannya setiap setelah digunakan. Selain itu, pencucian pisau baja yang kotor tidak boleh ditunda.

Pisau baja tidak tahan dengan asam. Salah satu cara merawat pisau baja untuk menghindari kerusakan dari asam adalah mengelapnya dengan handuk yang bersih dan lembab.

Cara merawat pisau baja yang tidak boleh terlupakan lainnya adalah menyimpan pisau baja jauh dari sumber kelembaban.

c. Pisau stainless steel

Pisau stainless steel adalah pisau yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga. Cara merawat pisau stainless steel kurang lebih sama dengan tahap-tahap di atas. Pisau stainless steel dapat segera dicuci dan dibilas setelah digunakan. Segera keringkan pisau dengan handuk lembut karena dapat menyebabkan ketajaman pisau berkurang. Ini adalah cara merawat pisau stainless steel yang kerap terlupakan.

Editor: Dwi Ratih