Keluarga

Memilih Jenis Masker Untuk Polusi, Baiknya Yang Seperti Apa, Ya?

Memilih Jenis Masker Untuk Polusi, Baiknya Yang Seperti Apa, Ya?

Polusi udara yang belum juga membaik akhir-akhir ini, pada akhirnya membuat pemerintah memberlakukan kembali penggunaan masker untuk polusi. Tujuannya untuk melindungi diri dari dampak polusi yang jadi peran utama dalam menyumbang kasus ISPA, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Sejak Covid-19 mereda, kalau boleh jujur Ibumin juga sudah jarang menggunakan masker ke luar rumah. Kecuali saat hendak bepergian menggunakan motor atau kendaraan roda dua.

Tapi, mengingat polusi udara saat ini bisa memberikan dampak kesehatan serius, mau nggak mau penggunaan masker untuk polusi harus ditegakkan lagi. Namun, jenis masker untuk polusi seperti apa sih yang baik untuk menangkal udara kotor di luar ruangan?

Sebelum membeli stock masker lagi, ada baiknya ketahui terlebih dahulu yuk jenis masker untuk polusi udara seperti apa yang sebaiknya dipilih, dalam ulasan berikut.

Seberapa besar fungsi masker untuk menghalau polusi? 

Dikutip dari Times of India saat Covid-19 merajalela di seluruh dia beberapa tahun lalu, salah satu tindakan preventif sederhana yang bisa kita lakukan adalah, menggunakan masker. Lalu, seberapa besar fungsi masker polusi?

Sama seperti kasus Covid-19 yang lalu, ketika seseorang menggunakan masker untuk polusi, dapat membantu menyaring partikel dan udara kotor yang masuk ke saluran pernapasan kita.   Di mana partikel udara tersebut bisa menimbulkan patogen penyebab penyakit.

Penggunaan jenis masker untuk polusi tepat dan dilengkapi dengan filtrasi khusus, juga l dapat menyaring polutan besar (seperti nitrogen dioksida, berbagai bentuk partikel) secara relatif dan membuat tubuh bisa menghirup udara yang sudah tersaring lebih bersih.

Bagi golongan rentan layaknya lansia dan anak-anak, terutama yang sudah memiliki riwayat gangguan pernapasan, penggunaan masker berkualitas yang tepat dapat menjadi salah satu cara untuk membatasi dampak buruk polusi.

Nyatanya nggak semua masker bisa menghalau polusi


Yes! Pada kenyataannya, nggak semua masker bisa menghalau polusi di tubuh kita. Masker kain salah satunya, di mana masker ini mungkin akan lebih efektif jika terbuat dari beberapa lapis kain yang ditenun rapat.

Walau begitu, masker kain tidak menawarkan perlindungan setinggi masker medis lainnya yang khusus dibuat untuk menghalau polusi penyebab virus dan bakteri. Dikutip dari CNN Indonesia mengingat polusi di Jabodetabek yang semakin parah, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat kembali menggunakan masker saat di luar ruangan.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa masker untuk polusi yang digunakan harus yang sesuai dengan standar untuk melindungi diri dari paparan polusi udara. Sejauh ini, ada dua jenis masker yang paling direkomendasikan pemerintah, sebagai masker polusi yang jika penggunaannya tepat bisa menghalau polusi yaitu; masker KF94 dan KN95.

Kedua jenis masker untuk polusi ini, diklaim dapat menahan partikel PM2,5, yang berukuran sangat kecil atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Nah, PM2,5 sendiri biasanya berbentuk debu dengan partikel kecil, kotoran lain, jelaga dan juga serbuk sari.

Bahkan, saking kecilnya, menurut Budi partikel-partikel kecil ini bisa masuk ke dalam pembuluh darah kita, lho! Sehingga, ia mengimbau agar masyarakat wajib menggunakan masker untuk polusi dengan standar yang sanggup memfiltrasi PM2,5.

Jadi, yang jelas saat ini jenis masker untuk polusi yang paling tepat digunakan adalah masker respirator dengan dua tipe yaitu elastomeric, dan respirator tipe N95, KN95, KF94. Kira-kira masker untuk polusi jenis ini, apakah Ibu sudah memilikinya di rumah?

Kenalan dengan jenis-jenis masker untuk polusi


Kalau hanya asal menyebut, terkadang kita jadi nggak tahu bagaimana bentuk atau membedakan masker untuk polusi yang disarankan oleh pemerintah. Yuk, kenalan dengan jenis-jenis masker tersebut dan jangan lupa stock di rumah, ya!

1. Masker N95

Jika mengutip Mayo Clinic N95 merupakan bagian dari jenis masker polusi jenis respirator non-bedah. Jenis masker ini bisa memberikan perlindungan paling besar terhadap partikel-partikel kecil.

Bahkan, perlindungannya bisa sampai 95%, lho! Tidak hanya itu, masker ini juga dianggap efektif mencegah penyebaran virus dan bakteri.

Masker N95 juga cenderung memiliki lapisan yang lebih tebal, sehingga tidak disarankan digunakan oleh anak-anak karena bisa membuat mereka jadi kesulitan bernapas. Begitupun dengan orang yang memiliki masalah pernapasan lain seperti; asma, penyakit paru-paru dan lainnya.

2. Masker KN95

Sama halnya dengan masker N95, masih menurut Mayo Clinic jenis masker KN95 juga bisa memberikan perlindungan 95% pada manusia jika digunakan dengan benar. Masker ini bisa menghalau polutan dan partikel kecil layaknya PM2,5.

Jenis masker ini juga telah memenuhi standar internasional. Memiliki kualitas bahan yang tebal, nggak heran masker ini juga sering digunakan oleh para tenaga medis untuk melindungi diri dari virus dan bakteri yang ada di rumah sakit.

Berbeda dengan masker N95, jenis masker KN95 adalah masker yang paling direkomendasikan untuk anak-anak. Karena dapat memberikan perlindungan yang sempurna.

3. Masker KF94

Mengutip dari New York Magazine Ravina Kullar, selaku dokter spesialis penyakit menular, ahli epidemiologi, dan juru bicara Infectious Diseases Society of America, mengatakan “KF” pada KF94 berarti “Korean Filter”, dan “94” menunjukkan kemanjuran filtrasi sebesar 94%.

Menurut Kullar, hal ini setara dengan masker N95 di Korea Selatan, dengan beberapa perbedaan. Masker ini menggabungkan elemen masker N95 dengan masker kain, berkontur dekat dengan wajah dengan pita yang dapat disesuaikan di sekitar pangkal hidung. Jenis masker ini cenderung disukai banyak orang, karena bentuknya yang seperti tenda menciptakan ruang ekstra antara mulut dan masker.

Jadi, setelah mengetahui penjelasan di atas, masker untuk polusi seperti apa yang bakal dipilih Ibu? Mulai sekarang, selama polusi udara Jabodetabek belum menunjukkan perubahan, ada baiknya selalu gunakan masker saat keluar rumah ya, Bu.