Kesehatan

5 Bahaya Menstrual Cup, Ibu Sudah Tahu?

5 Bahaya Menstrual Cup, Ibu Sudah Tahu?

Menstrual cup merupakan produk ramah lingkungan pengganti pembalut menstruasi. 

Berbeda dari pembalut biasa, menstrual cup bisa dipakai selama kurang lebih 10 tahun. Pasalnya, produk ini terbuat dari bahan lateks atau silikon, sehingga bisa digunakan kembali secara berulang-ulang. 

Persis seperti namanya, menstrual cup dipakai untuk menampung darah kotor selama menstruasi.

Di Indonesia, popularitas pemakaian menstrual cup meningkat beberapa tahun belakangan, seiring dengan meningkatnya kampanye gaya hidup sehat di kalangan masyarakat. 

Sayangnya, terdapat beberapa bahaya menstrual cup dari iritasi ringan sampai risiko kematian seperti dilansir dari situs Healthline

Apa saja bahaya memakai menstrual cup bagi wanita? Cari tahu selengkapnya, di sini!

Meningkatkan risiko iritasi organ intim

Bahaya memakai menstrual cup yang pertama, yaitu meningkatkan risiko iritasi organ intim. Kondisi ini biasanya dipicu karena adanya gesekan antara cup yang berbahan lateks atau silikon dengan permukaan kulit. 

Pada beberapa kasus, iritasi juga disebabkan karena kesalahan dalam memilih ukuran menstrual cup. Di sisi lain, proses pembersihan dan penyimpanan menstrual cup yang salah bisa menyebabkan iritasi ketika produk digunakan kembali.

Untuk mencegah bahaya menstrual cup yang satu ini, Ibu harus mencuci bersih cup dengan air dan sabun setiap kali habis dipakai. Ibu juga bisa merendam menstrual cup dalam air panas selama 5-10 menit untuk lebih memastikan kebersihannya. 

Kemudian, keringkan dengan tisu dan simpan dalam kantong atau pouch berbahan kain. Hindari menyimpan menstrual cup di dalam kotak kedap udara karena kondisi lembab dapat memicu tumbuhnya jamur pada cup.

Menimbulkan rasa nyeri dan luka ringan

Ibu, tak hanya risiko infeksi, bahaya menstrual cup ternyata juga bisa menimbulkan rasa nyeri dan luka ringan di area organ intim. 

Kondisi ini bisa terjadi jika pengguna kurang berhati-hati saat memasang menstrual cup. Di samping itu, kuku tangan yang panjang juga bisa menyebabkan luka ringan saat memakai menstrual cup.

Agar bahaya menstrual cup bisa dihindari, Ibu berhati-hati dalam proses pemasangan menstrual cup. Bagi Ibu yang baru pertama kali mencoba memakai menstrual cup, langkah-langkah tepatnya seperti berikut:

  1. Cuci tangan terlebih dulu.
  2. Lipat cup menjadi dua bagian sehingga membentuk huruf C.
  3. Pegang cup dalam keadaan terlipat (pastikan bagian lipatan menghadap ke bagian dalam tangan).
  4. Berdiri dengan posisi kaki terbuka atau duduk dalam posisi jongkok.
  5. Masukkan cup ke dalam vagina secara perlahan pada posisi "u".
  6. Dorong sedikit cup dengan ujung jari hingga seluruh bagiannya masuk.

Menyebabkan masalah kemih

Proses memasukkan benda apapun ke dalam vagina bisa saja menyentuh uretra dan menimbulkan iritasi atau masalah kemih lainnya. Bahaya menstrual cup dalam hal ini bahkan menyebabkan masalah  buang air kecil. Hal tersebut bisa terjadi sebagai akibat dari memakai menstrual cup dengan ukuran yang salah.

Perlu diketahui, setiap merek dan jenis menstrual cup bahkan memiliki ukuran yang berbeda-beda. Menemukan menstrual cup dengan ukuran yang pas memang cukup menantang. 

Terlebih jika Ibu termasuk salah satu di antara pemilik rahim melengkung (rectoverse) atau leher rahim yang rendah. Ibu akan membutuhkan beberapa kali percobaan sampai menemukan ukuran yang tepat.

Memicu terlepasnya IUD

Dikutip dari situs Webmd, bahaya menstrual cup termasuk salah satunya memicu terlepasnya alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device). Beberapa produsen bahkan tidak menyarankan penggunaan menstrual cup pada wanita yang memasang IUD di dalam tubuhnya. 

Sebaliknya, beberapa studi justru mengatakan bahwa tidak ada bahaya memakai menstrual cup bagi wanita yang menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi. Hal ini dikarenakan lokasi pemasangan IUD adalah di dalam rongga rahim, sedangkan menstrual cup berada di dalam vagina. 

Artinya, jika kedua benda ini berada di tempat yang terpisah, mereka tidak akan saling mengganggu.

Toxic Shock Syndrome (TSS)

Pernahkah Ibu mendengar istilah Toxic Shock Syndrome? Dikutip dari wawancara Kompas dengan dr. Grace Valentine, SpOG, spesialis kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, TSS merupakan kondisi langka akibat produksi toksin Staphylococcus Aureus dan toksin Streptococcus tipe A yang berlebihan. 

Kedua bakteri tersebut bisa ditemukan dalam darah kotor saat menstruasi.

Toxic Shock Syndrome merupakan bahaya menstrual cup yang paling ditakutkan, karena bisa memicu komplikasi dan bahkan kematian. Gejala sindrom ini muncul secara tidak terduga dan sangat cepat. 

Umumnya, TSS ditandai dengan peningkatan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius, nyeri otot, tekanan darah menurun drastis, sulit bernapas, hingga kejang-kejang. Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan dokter.

Itulah tadi lima bahaya menstrual cup yang perlu Ibu ketahui. Ada baiknya jika Ibu berencana memakai menstrual cup, terlebih dulu lakukan konsultasi dengan dokter. Tujuannya agar Ibu bisa melakukan langkah pencegahan bahaya memakai menstrual cup. 

Jadi, bagaimana menurut pendapat Ibu? Lebih baik tetap menggunakan pembalut menstruasi atau beralih ke produk menstrual cup?

Apapun yang menjadi pilihan Ibu, semoga terhindar dari bahaya menstrual cup, ya!

Editor: Dwi Ratih