Kesehatan

Apa Sebenarnya Perbedaan Depresi dan Stres? Cari tahu, yuk!

Apa Sebenarnya Perbedaan Depresi dan Stres? Cari tahu, yuk!

Seseorang dengan begitu banyak hal yang harus dipikirkan akan sulit menemukan perbedaan depresi dan stres. Keduanya mudah sekali dilabelkan pada seseorang. Tetapi tahukah kamu apa sebenarnya perbedaan depresi dan stres? Meski terlihat sama, ternyata keduanya berbeda, lho. Teruskan membaca untuk tahu lebih jauh, ya.

Perbedaan Depresi dan Stres


Depresi merupakan permasalahan kesehatan mental yang bertahan dalam waktu lama. Depresi biasanya adalah tahap lanjutan dari stres dan kecemasan. Jika stres atau kecemasan berlebih tidak berhenti dan diselesaikan, akan berkembang menjadi depresi. Psychology on Parade mendeskripsikan depresi sebagai tindakan seseorang yang berada pada titik terendah, tidak lagi menyukai hal yang biasa dilakukan, dan cenderung merasa diri tidak berharga, pola tidur berubah dan menjauh dari orang lain.

Jika depresi merupakan masalah kesehatan mental, stres sebenarnya adalah sebuah kondisi wajar yang dialami seseorang. Melansir Alvarado Parkway Institute, stres dalam batasan normal malah akan memotivasi seseorang. Tetapi jika stres sudah dalam taraf berlebihan, maka akan dapat memengaruhi kesehatan seperti penambahan berat badan dan penyakit jantung. Organisasi Mental Health America juga mengemukakan bahwa stres memengaruhi seluruh bagian dari manusia, yaitu fisik, mental, dan emosinya.

Penyebab stres biasanya hal-hal yang membuat seseorang kewalahan. Dipicu karena tekanan terus-menerus atau sesuatu yang bersifat memaksakan. Bisa juga karena hal sederhana seperti antrian yang terlalu lama atau kemacetan di jalan. Sedangkan penyebab depresi adalah stres yang tidak ditangani dan tidak selesai dalam waktu 2 minggu. Seseorang yang tengah depresi akan merasa ia sendirian, tidak mendapat dukungan dan dirinya tidak lagi berharga. Pikiran-pikiran negatif inilah yang membuat seseorang semakin terjerumus dalam depresi.

Ciri Depresi dan Stres


Inilah tanda seseorang mengalami depresi dan stres. Perbedaan depresi dan stres akan terlihat dari ciri-ciri yang ditunjukkan seseorang seperti berikut ini.

Depresi

  • Menjauh dari lingkungan: karena merasa dirinya tidak berharga, tidak dibutuhkan, dan merasa yang ia lakukan saat ini akan dihina, maka orang yang depresi akan memilih untuk menjauh, terkucilkan dari sekitarnya.
  • Merasa putus asa dan sedih berlebihan: Orang dengan depresi akan menganggap sudah tidak ada jalan keluar untuk masalahnya. Sehingga ia merasa amat terpuruk.
  • Kehilangan semangat dan motivasi: orang yang normal akan semangat menjalani hidupnya dan memiliki tujuan. Orang yang depresi merasa sebaliknya.
  • Cenderung mengambil keputusan yang salah: karena sedang tidak berpikir jernih, seseorang yang depresi akan gegabah dalam mengambil keputusan.
  • Cenderung sensitif: karena depresi memengaruhi mental seseorang, maka perasaannya akan sensitif dan mudah tersinggung.
  • Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya: setiap orang berbeda, ada yang makan lebih banyak saat depresi, ada juga yang makan lebih seikit.
  • Pola tidur terganggu: beberapa mengalami insomnia, beberapa yang lain tidur lebih lama tapi tetap merasa gelisah.
  • Sulit fokus dan mudah lupa: karena sedang ada hal berat yang membebani pikiran dan hatinya, maka seseorang yang sepresi sering lupa dan tidak fokus melakukan sesuatu.
  • Kemarahannya tertahan dan senang menyalahkan diri sendiri: orang yang depresi merasa dirinya amat buruk sehingga patut disalahkan akan banyak hal. Namun kemarahannya cenderung tertahan dan sulit keluar.
  • Merasa sulit memecahkan masalahnya sendiri: depresi merupakan tahap masalah mental yang memerlukan bantuan ahli. Tidak heran, orang yang depresi kesulitan keluar dari zona ini dan merasa tidak bisa menemukan solusi dari masalahnya.

Stres

  • Bermasalah saat tidur, entah itu sering terbangun atau insomnia;
  • Merasa kewalahan atau kelabakan akan suatu hal;
  • Sering lupa dan tidak fokus;
  • Perubahan kebiasaan makan;
  • Merasa cemas dan gugup, terutama saat berhadapan dengan sesuatu yang membuat stres;
  • Merasa frustasi dan marah;
  • Masih menemukan hal yang bisa membuat senang, tapi kemudian kembali lagi.

Dari ciri tersebut, perbedaan depresi dan stres dapat diperhatikan dari bagaimana kesanggupan seseorang untuk keluar dari masalahnya. Orang yang sedang stres masih menemukan cara kembali ke dirinya, sedangkan orang yang depresi sudah kehilangan arah. Mereka cenderung memilih untuk mengakhiri hidupnya karena merasa masalahnya akan selesai.

Cara Mengatasi Depresi dan Stres


Dengan mengetahui perbedaan depresi dan stres, kamu yang tengah mengalaminya akan bisa mencari cara mengatasi kondisi ini. Sedangkan jika kamu mengetahui ada orang lain yang sedang mengalami ini, kamu dapat membantunya keluar dari stres atau depresinya.

1. Menulis

Tuliskan apa penyebab stresmu. Setelah itu, cari kemungkinan apa yang bisa menolongmu keluar dari situasi ini.  Menulis dan membuat plan seperti ini akan membantu kamu mengeluarkan sedikit stresmu lewat tulisan.

2. Olahraga

Berolahraga bisa menjadi salah satu cara melepas stres. Karena dengan olahraga, aliran darah menjadi lancar dan tubuh menjadi lebih prima. Oksigen ke otak juga lebih lancar, sehingga memungkinkan kamu berpikir jernih dan mencari solusi masalahmu.

3. Pelajari Teknik Pernapasan dan Meditasi

Teknik ini sangat membantu untuk mengatasi pikiran yang rumit. Kebanyakan orang yang sedang stres akan tenang dan menemukan dirinya lagi setelah mempelajari teknik pernapasan dan bermeditasi.

4. Menemukan support system

Yup, me nceritakan uneg-uneg kepada orang kepercayaan akan membantu menguatkanmu secara psikis. Support system terbaik adalah orang-orang yang paling dekat denganmu.

5. Manjakan Diri

Temukan sesuatu yang membuatmu bahagia. Lakukan hobi dan manjakan dirimu agar kamu merasa berharga dan yakin bisa keluar dari masalahmu.

6. Temui Ahli

Kamu yang sedang berada pada titik depresi, Yuk bangkit. Temui ahli sesegera mungkin. Untuk membantumu menemukan apa yang bisa kamu lakukan agar situasi ini teratasi. Tidak perlu takut jika harus menjalani beberapa kali sesi terapi dan mengonsumsi obat tertentu. Ini justru bagus untuk mengembalikan dirimu ke situasi normal.

Perbedaan depresi dan stres mungkin tidak terlalu jauh. Tetapi mengambil langkah antisipasi agar stres tidak memburuk menjadi depresi penting dilakukan, untuk menyelamtkan jiwamu.

Editor: Dwi Ratih