Ibupedia

Cek Mata Minus Si Kecil Baiknya Berapa Kali Yuk Jadikan Prioritas

Cek Mata Minus Si Kecil Baiknya Berapa Kali Yuk Jadikan Prioritas
Cek Mata Minus Si Kecil Baiknya Berapa Kali Yuk Jadikan Prioritas

Zaman yang semakin canggih membuat anak-anak jadi lebih dini terpapar gadget. Efeknya pun nggak main-main, dikutip dari Kementerian Kesehata RI menurut data International Agency for the Prevention of Blindness pada tahun 2021, sekitar 165 juta anak di dunia mengalami rabun jauh atau mata minus.

Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2050. Lonjakan kasus mata minus anak ini terjadi setelah masa pandemi Covid-19 beberapa tahun silam.

Membuat Parents harus lebih aware dalam memeriksakan kondisi mata anak. Terutama jika mulai muncul keluhan seperti mata pegal, dan kesulitan melihat dari jarak jauh.

Rutin lakukan cek mata minus si kecil jadi hal yang penting dilakukan tiap tahunnya. Namun, cek mata minus anak sebaiknya berapa kali sih dalam satu tahun?

Manfaat pemeriksaan mata anak secara rutin

Anak-anak yang menatap layar gadget terlalu lama, bisa menyebabkan matanya menjadi semakin lelah seiring berjalannya waktu. Nggak jarang timbul berbagai masalah penglihatan, termasuk mata minus.

Meskipun masalah penglihatan serius pada anak jarang terjadi, pemeriksaan mata rutin ditawarkan kepada bayi baru lahir dan anak kecil untuk mengidentifikasi masalah sejak dini, apalagi anak-anak zaman sekarang cenderung mendapatkan paparan gadget di usia yang lebih dini.

Mengapa cek mata minus anak penting? Kalau menurut para ahli dari National Health Service semakin cepat masalah mata ditemukan, maka semakin cepat pula si kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Kebanyakan anak mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah penglihatan, sehingga tanpa tes rutin, ada kemungkinan risiko masalah mata tersebut tidak terdeteksi. Hal ini otomatis dapat memengaruhi nilai prestasi mereka di sekolah.

Pada dasarnya cek mata minus anak bisa dilakukan sejak si kecil baru lahir. Terutama jika ia lahir prematur atau memiliki cacat bawaan lahir, yang memengaruhi mata.

Kemudian dilanjutkan ketika anak sudah berusia 3-6 bulan. Lalu dilanjutkan lagi saat anak berusia 3 tahun, dan diulang saat anak berusia 5 tahun. Nah, setelah melewati usia balita, anak-anak harus melakukan cek mata minus rutin tiap 1-2 tahun sekali.

Apalagi jika ia sering mengeluhkan gangguan penglihatan, sering mengucek mata, kesulitan belajar dan melihat dari jarak jauh dan sebagainya. Didukung dengan orang tua yang misal keduanya menggunakan kacamata, dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Pemeriksaan mata minus anak ini sangat membantu mendeteksi, seberapa parah minus mata si kecil.

Tanda-tanda anak butuh kacamata minus

Miopia atau rabun jauh, adalah masalah penglihatan umum yang sering terjadi antara usia 6 dan 14 tahun. Mengutip dari Healthy Children kondisi ini memengaruhi sekitar 5% anak usia prasekolah, sekitar 9% anak usia sekolah, dan 30% remaja.

Anak-anak lebih mungkin mengalami miopia jika orang tua mereka juga memiliki kondisi rabun jauh. Namun, miopia secara keseluruhan sedang meningkat, terutama pada anak-anak seiring dengan kecanggihan teknologi.

Untuk mengetahui kesehatan mata anak, harus melalui cek mata minus terlebih dahulu ke dokter. Apalagi kalau si kecil sudah mulai mengeluhkan:

  1. Penglihatan kabur (seperti tidak bisa melihat papan tulis di sekolah dari jarak jauh)
  2. Sering menyipitkan mata untuk mencoba melihat lebih baik
  3. Sering menggosok/mengucek mata
  4. Mengeluhkan sakit kepala.

Keluhan yang tampak sederhana di mata orang tua ini nggak boleh didiamkan ya Parents. Sebab, dapat mengganggu aktivitas si kecil sehari-hari, yang menandakan ia butuh kacamata minus segera setelah melakukan cek mata minus.

Mencegah mata minus, bisakah dilakukan?

Jika mengutip dari Cleveland Clinic Parents nggak bisa mencegah rabun jauh pada mata seseorang, termasuk anak-anak. Sebab, kondisi mata minus cenderung diturunkan dalam keluarga, tetapi Parents mungkin dapat menurunkan risiko rabun jauh dengan beberapa cara.

Misalnya, usahakan lebih banyak melakukan aktivitas fisik di luar rumah, serta membatasi waktu dengan paparan layar gadget. Parents juga mungkin perlu memberikan batasan waktu pada anak mendapatkan paparan gadget setiap harinya.

Meskipun tidak ada cara yang tepat untuk mencegah miopia, namun langkah-langkah yang Ibumin sebutkan tadi dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan mata si kecil dan mencegah penggunaak kacamata anak. Parents bisa mencoba kiat-kiat untuk menjaga kesehatan mata dengan cara berikut:

  1. Beristirahat sejenak dari layar untuk meregangkan otot mata
  2. Hindari membaca dalam kondisi cahaya redup.
  3. Biasakan agar si kecil menggunakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan, terutama saat matahari sedang terik
  4. Kenakan alat pelindung mata untuk olahraga/hobi si kecil
  5. Cek mata minus anak dengan pemeriksaan mata rutin 1-2 tahun sekali.

Nah, Parents juga bisa cegah mata minus anak dengan asupan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi untuk menjaga jaringan dan fungsi vital mata. Nutrisi sangat penting untuk penglihatan anak si kecil seiring pertumbuhan dan perkembangan mata mereka. Selain membatasi minuman bersoda berkafein dan minuman ringan lainnya, jagalah hidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup.

Follow Ibupedia Instagram