Kesehatan

Kenali Bahaya Gas Air Mata untuk Tubuh Manusia Berakibat Fatal!

Kenali Bahaya Gas Air Mata untuk Tubuh Manusia Berakibat Fatal!

Bahaya gas air mata rupanya dapat merenggut nyawa manusia seperti yang terjadi pada sebuah tragedi menyayat hati yang terjadi di Indonesia baru-baru ini. Banyak spekulasi mengenai penyebab terjadinya tragedi yang satu ini, salah satunya penggunaan gas air mata. Apakah benar bahaya gas air mata menyebabkan kematian? Simak ulasan berikut ini.

Mengenal gas air mata dan kandungannya

Photo source: Detiksport

Banyaknya korban yang berjatuhan saat tragedi Kanjuruhan kabarnya karena gas air mata yang disemprotkan kala itu. Ini membuktikan bahwa bahaya gas air mata jika terhirup amatlah mengkhawatirkan. 

Melansir dari laman American Lung Association, gas air mata kerap kali dipakai sebagai pengendali kerusuhan. Gas air mata sendiri berisi bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernafasan, hingga berdampak pada mata. 

Bahan kimia yang digunakan pada gas air mata diantaranya chloroacetophenone (CN) (ini merupakan polutan udara yang beracun), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR). Awalnya bahaya gas air mata dianggap tidak terlalu berdampak besar pada kesehatan jangka pendek.

Namun faktanya ada beberapa bukti yang mengungkapkan bahwa bahaya gas air mata dapat menyebabkan cacat permanen. Bahkan kasus baru-baru ini juga turut membuktikan bahaya gas air mata menyebabkan kematian.

Dahulu kala, gas air mata diperuntukan sebagai senjata kimia untuk kebutuhan militer, namun seiring berjalannya waktu, karena bahaya gas air mata yang ditimbulkan, maka penggunaannya pun dilarang saat perang. Saat ini, gas air mata kerap kali digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa yang tidak terkontrol. Penggunaan gas air mata tidak bisa sembarangan, aparat harus berpedoman pada SOP khusus yang sudah ditetapkan.

Efek paparan gas air mata

Photo source: Kompas

Bahaya gas air mata jika terhirup punya beberapa efek yang harus diperhatikan. Oleh karenanya penggunaan gas air mata tidak bisa dilakukan sembarang orang. Melansir dari laman Medical News Today, berikut ini beberapa efek paparan gas air mata saat mengenai tubuh manusia:

A. Efek jangka pendek

Bahaya gas air mata untuk tubuh manusia dalam jangka pendek juga memiliki efek yang serius seperti: rasa berair, terbakar, hingga kemerahan pada mata, penglihatan kabur, mulut dan hidung teriritasi, kesulitan menelan, mual dan muntah, kesulitas bernafas (sesak), tersedak, batuk, mengi, hingga ruam dan iritasi kulit. Efek gas air mata ringan dan jangka pendek ini bisa hilang dalam kurun waktu 15-20 menit. 

Selain itu, tak cuma isi gasnya saja yang berbahaya, melainkan tabung gas yang digunakan juga dapat menyebabkan cedera, luka bakar, benturan yang terhindari, hingga kerusakan pada wajah dan area kepala lainnya.

B. Efek jangka panjang


Photo source: BolaSport

Efek jangka panjang pada paparan gas air mata juga cukup mencengangkan. Bahaya gas air mata menyebabkan kematian juga bisa terjadi, namun jika seseorang meninggalkan tempat yang terpapar gas air mata lebih cepat dan gejala yang dialami hilang dengan cepat, maka risiko cedera jangka panjang cukup rendah. 

Sejumlah peneliti mengungkapkan, bahaya gas air mata jika terhirup di dalam ruangan atau saat gas tersebut dalam jumlah yang banyak, maka akan menyebabkan efek serius, seperti: glaucoma (kerusakan pada saraf mata), kebutaan, luka bakar kimia, gagal nafas, hingga berujung pada kematian. Ini dapat terjadi lebih parah pada anak-anak atau dibawah usia dewasa.

Selain itu, ada temuan juga tentang bahaya gasi air mata jika terhirup dapat menyebabkan cacat permanen dan sejumlah penyakit lain seperti: terganggunya masalah pernafasan dalam jangka panjang, gangguan mental, kerusakan otak, tidak dapat menggunakan beberapa anggota tubuh, amputasi anggota tubuh, hingga kondisi kulit yang rusak.

Gas air mata juga dinilai akan memperburuk keadaan seseorang yang sudah punya riwayat asma dan penyakit paru obstruktif kronik. Mereka dengan riwayat penyakit tersebut termasuk dalam golongan berisiko tinggi atas paparan gas air mata karena dapat langsung menyebabkan henti nafas.

Bagaimana pengobatan untuk gas air mata?

Hingga saat ini belum ada penawar khusus untuk gas air mata dan pengobatan bergantung pada pengelolaan individu saja. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, melalui laman Healthline, lakukan hal ini jika terpapar gas air mata:

1. Menjauh dan mencari udara yang lebih segar

Sebaiknya Ibu segera menjauh dari sumber gas tersebut ditembakkan dan segera mencari udara segar. Uap dari gas air mata akan mengendap di tanah, jadi sebaiknya Ibu mencari tempat yang lebih tinggi untuk meminimalisir bahaya gas air mata.

2. Segera lepaskan baju dan semua atribut yang dikenakan

Ketika sudah tiba di rumah, segera lepaskan semua baju dan atribut yang terkena gas air mata lalu rendam dalam ember berisi air dan sabun. Sementara itu, Ibu bisa langsung mandi menggunakan sabun dan air untuk menghilangkan uap yang menempel pada kulit.

3. Basuh mata menggunakan air bersih

Jika terpapar, Ibu bisa langsung mencari air bersih untuk segera membasuh kedua mata yang sempat terpapar gas air mata. Cuci mata Ibu hingga rasa perihnya tak terasa lagi untuk menghindari bahaya gas air mata jangka panjang.

4. Gunakan masker atau penutup pelindung

Saat sedang berada di tempat yang terpapar gas air mata, sebaiknya Ibu segera gunakan masker atau penutup apapun untuk melindungi mata, hidung, mulut, dan kulit untuk menghindari efek jangka panjangnya. Selebihnya jika terdapat efek yang masih terasa, segera kunjungi dokter untuk penanganan yang lebih tepat.

Editor: Aprilia