Intrauterine Device (IUD) adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang cukup banyak digunakan oleh para wanita di Indonesia. Selain pemasangannya mudah, KB IUD juga dianggap cukup efektif dalam menekan kemungkinan kehamilan.
Tapi, namanya benda asing masuk ke dalam tubuh, tentu punya efek samping ya Bu. Salah satunya adalah kemungkinan menstruasi tidak teratur. Ibu pernah juga mengalami hal ini saat menggunakan KB IUD?
Selain menyebabkan menstruasi tidak teratur, efek lain dari KB IUD adalah kemungkinan volume darah haid yang keluar jadi lebih banyak. Bahkan kram perut jelang haid juga terasa lebih menyakitkan.
Lalu sebenarnya, apakah kondisi ini normal terjadi saat menggunakan KB IUD? Kemudian, apakah KB IUD bisa telat haid dan menimbulkan efek berbahaya? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ya, Bu.
Dua jenis KB IUD yang wajib Ibu ketahui
Dalam dunia medis, KB IUD terdiri dari 2 jenis yaitu IUD hormonal (berisi hormon progestin) dan IUD nonhormonal (terbuat dari tembaga). Mengutip dari Cleveland Clinic keduanya sama-sama berbentuk seperti bingkai plastik yang terbuka menjadi dengan bentuk “T”begitu berada di dalam rahim.
Keduanya juga dilengkapi dengan tali yang terpasang di bagian bawah, dan memanjang ke dalam vagina. Sehingga dapat memudahkan proses pelepasan nantinya.
Nah, yang membedakan hanyalah dari bahan pembuatannya saja. Diketahui bahwa, KB IUD tembaga nonhormonal, dibuat dari kawat tembaga tipis yang melingkari bagian batang “T.”
Ujung batang berakhir dengan bola halus yang berfungsi mencegah leher rahim tertusuk saat dokter hendak IUD ke dalam rahim. Sementara, IUD hormonal, di baagian atas "T" mengandung hormon progestin levonorgestrel, yang mengalir melalui batang.
Progestin adalah versi sintetis dari progesteron, hormon yang terbentuk secara alami di tubuh yang dapat membantu mencegah kehamilan.
Menstruasi tidak teratur, efek samping penggunaan KB IUD
Menstruasi tidak teratur saat menggunakan KB IUD, juga bisa jadi salah satu efek samping penggunaan KB IUD yang paling umum. Menurut sebuah studi tahun 2016 berjudul: Association of Baseline Bleeding Pattern on Amenorrhea with Levonorgestrel Intrauterine System Use, setelah melakukan pengamatan pada 1800 wanita yang menggunakan KB IUD, rata-rata memang efeknya adalah mengalami telat mens saat pakai IUD.
Bahkan, periode menstruasi mereka cenderung lebih pendek, lebih panjang, atau tidak mens sama sekali. Itu artinya, pertanyaan mengenai apakah KB IUD bisa telat haid bisa dikatakan, normal terjadi.
Namun, penelitian ini juga menjelaskan bahwa kemungkinan menstruasi tidak teratur saat menggunakan KB IUD ini tidak akan berlangsung selamanya. Kurang lebih, tubuh wanita akan beradaptasi dengan KB IUD ini setelah 6 bulan pemakaian.
Setelahnya, periode menstruasi tidak teratur ini kemungkinan akan kembali normal. Meski begitu, berdasarkan pengalaman banyak orang, proses adaptasi tubuh ini terkadang bikin Ibu jadi nggak nyaman, dapat memengaruhi mood dan juga nyeri haid mungkin akan terasa lebih sakit.
Dapat disimpulkan bahwa, menstruasi tidak teratur ini kurang lebih akibat dari efek pemasangan IUD baik jenis hormonal maupun nonhormonal. Apalagi IUD bekerja di lapisan rahim, yang bisa meluruhkan sel telur yang dilepaskan rahim tiap bulan.
Nah, sel telur yang luruh ini, tidak akan bisa dibuahi jika Ibu menggunakan IUD. Akibatnya, akan terjadi proses menstruasi.
Beberapa wanita yang menggunakan KB IUD dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Namun, meski kondisi ini normal terjadi, apabila seorang wanita tidak menstruasi sama sekali dalam 6 bulan setelah menggunakan KB IUD, maka ia wajib berkonsultasi ke dokter.
Perhatikan ini saat menstruasi tidak teratur
Menggunakan KB IUD telat haid, memang normal terjadi meski membuat menstruasi tidak teratur. Tapi, bukan berarti Ibu tidak perlu waspada dengan perubahan ini ya.
Mengutip dari Medical News Today kondisi berikut ini mungkin perlu jadi perhatian saat menstruasi tidak teratur diikuti dengan beberapa gejala lain seperti:
- Positif hamil, meski menggunakan IUD. Kondisi hamil dengan IUD sebenarnya jarang terjadi, namun apabila hal ini terjadi KB IUD bisa saja menimbulkan komplikasi baru pada kesehatan Ibu layaknya, kehamilan ektopik dan infeksi lainnya
- Menstruasi tidak teratur, bahkan tidak menstruasi sama sekali di 6 bulan pertama setelah pemasangan IUD
- Tidak nyaman atau merasa sakit tiap kali berhubungan seksual
- Mengalami keputihan yang parah, bahkan menimbulkan aroma tidak sedap
- Sering kram perut, meski sedang tidak haid
- Demam dan menggigil
- Sakit kepala dan migrain
- KB IUD bergeser, bahkan keluar dari rahim.
Menstruasi tidak teratur, memang bukan hanya akibat dari efek penggunaan IUD saja. Beberapa kondisi berikut ini juga bisa membuat menstruasi tidak teratur semakin menjadi-jadi, diantaranya adalah:
- Polycystic ovary syndrome (PCOS)
- Penyakit kronis seperti gangguan hormon atau gula darah yang meningkat
- Gangguan tiroid
- Kelebihan berat badan (obesitas)
- Kurang berolahraga
- Kekurangan nutrisi
- Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
- Stres
- Menopouse dini.
Jika kamu mengalami menstruasi tidak teratur dan jadi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu periksakan diri ke dokter, ya Bu!