Kesehatan

Sistem Imun Sedang Turun, Picu Gejala Alergi Pada Anak

Sistem Imun Sedang Turun, Picu Gejala Alergi Pada Anak

Alergi pada anak seringkali menjadi penyebab orang tua menjadi khawatir. Saking khawatirnya, orang tua harus lebih ekstra menjaga kesehatan si kecil untuk mencegah alergi kambuh.

Alergi sendiri merupakan sebuah reaksi dari sistem imun manusia terhadap zat bernama alergen. Pada orang normal, zat tersebut tidaklah berbahaya.

Namun, terhadap seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya alergi terhadap zat alergen hal ini justru dapat menimbulkan reaksi dari derajat ringan hingga sedang. Misalnya saja seperti, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau yang terparah bahkan bisa menimbulkan sesak napas.

Ini merupakan respon tubuh alami yang salah mendeteksi dan menganggap zat alergen berbahaya bagi tubuh. Nah, meskipun alergi pada anak akan reda seiring bertambahnya usia namun kita tetap harus waspada dengan gejala alergi pada anak yang muncul ya Bu.

Yuk! Cari tahu lebih lanjut seputar gejala alergi pada anak yang perlu kita ketahui dalam ulasan berikut ini.

Apakah alergi keturunan? 

Alergi merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh yang bisa dikatakan cukup unik. Jika melansir Kids Health beberapa hal pemicu alergi pada anak biasanya terdiri dari hal-hal kecil seperti debu, makanan, obat-obatan atau udara yang terlalu dingin/kering.

Yup! Bagi orang normal, pemicu alergi ini mungkin merupakan hal kecil tapi bagi penderita alergi justru hal ini dapat menimbulkan reaksi tubuh dari derajat ringan hingga sedang lho! Secara keseluruhan, alergi merupakan gangguan sistem imun yang terjadi secara turun temurun atau genetik dari orang tua.

Namun, orang tua dengan alergi bawaan tidak selalu akan menurunkannya kepada anak. Jenis alergi tertentu yang mungkin diturunkan juga biasanya tidak selalu sama.

Beberapa anak bahkan memiliki alergi, meskipun tidak ada anggota keluarga yang alergi. Jika alergi terjadi di usia anak-anak, seiring dengan makin kuatnya sistem imun si kecil biasanya gejala alergi pada anak perlahan hilang. Namun, ada juga yang justru malah terus terbawa hingga usia dewasa.

Apa saja gejala alergi pada anak?

Menurut The American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI) sejatinya gejala alergi pada anak yang timbul berbeda-beda. Namun pada umumnya gejala alergi pada anak terdiri dari dua jenis yakni gejala ringan dan sedang-berat (syok anafilaktik) seperti:

  • Tiba-tiba pilek, bersin-bersin batuk, dan hidung meler
  • Wajah menjadi bengkak
  • Mata terasa gatal, atau bibir terasa tebal
  • Muncul ruam pada kulit, terkadang terasa gatal
  • Sakit perut, muntah, mual, hingga diare
  • Nyeri pada dada, terasa seperti terbakar
  • Tekanan darah rendah
  • Lidah dan tenggorokan terasa tidak nyaman dan bengkak
  • Sesak napas dan berbunyi mengi
  • Hilang kesadaran

Gejala alergi pada anak ini biasanya cenderung kurang diperhatikan oleh orang tua. Bahkan menganggap hal ini sebagai bentuk reaksi tubuh yang terlalu lelah beraktifitas saja.

Apalagi gejala alergi pada anak biasanya tidak disertai dengan demam. Padahal, gejala alergi pada anak jika tidak ditangani dengan baik bisa membuat gejala derajat rendah naik menjadi derajat berat lho! Jelas, hal ini sangat berbahaya bagi si kecil apalagi jika menimbulkan sesak napas.

Bagaimana mendiagnosa gejala alergi pada anak?

Untuk menegakkan gejala alergi pada anak memang diperlukan beberapa test khusus. Tujuannya tak lain juga agar Ibu tahu penyebab alergi pada anak.

Melansir Baby Center untuk menegakkan diagnosa gejala alergi pada anak tidak boleh sembarangan dilakukan. Diperlukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui apakah si kecil benar alergi atau hanya batuk pilek biasa.

Untuk menegakkan diagnosa gejala alergi pada anak, biasanya dokter akan melakukan cek sampel darah atau tes tusuk kulit. Cek darah dilakukan untuk mengetahui respon antibodi IgE anak saat terpapar zat alergen.

Sementara, tes tusuk kulit sendiri dilakukan ketika kondisi tubuh anak sedang fit alias tidak ada gejala alergi pada anak sama sekali. Selain kedua test tersebut, orang tua juga diminta untuk memperhatikan reaksi ketika si kecil mengonsumsi makanan tertentu.

Beberapa makanan pemicu alergi yang paling umum diantaranya adalah, ikan laut, aneka seafood, kacang-kacangan, susu dan produk turunannya. Sementara itu, jika melansir WebMD untuk mencegah gejala alergi pada anak kambuh, maka Ibu bisa melakukan cara berikut:

  • Mengompres kepala atau wajah anak menggunakan air dingin atau hangat. Cara ini dapat membantu si kecil merasa lebih nyaman terhadap gejala alergi yang muncul seperti pilek dan mata gatal.
  • Memberikan obat tetes khusus mata jika muncul gejala alergi pada anak seperti mata merah.
  • Mencuci hidung menggunakan ait larutan garam. Larutan garam berfungsi untuk membersihkan rongga hidung dari debu dan kotoran penyebab alergi.
  • Memberikan obat-obatan seperti, antihistamin, kortikosteroid dan dekongestan yang sudah diresepkan dokter.
  • Segera periksakan si kecil ke dokter apabila tidak terjadi perubahan setelah minum obat.
  • Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan rumah, nyalakan penyaring udara, rutin mengganti sarung bantal, selimut dan hindari pemicu alergi lainnya.

Editor: Aprilia