Kesehatan

Tunda Konser Karena Ramsay Hunt Syndrome, Penyakit Yang Dialami Justin Bieber

Tunda Konser Karena Ramsay Hunt Syndrome, Penyakit Yang Dialami Justin Bieber

Baru-baru ini kabar kurang menyenangkan datang dari penyanyi pop Justin Bieber. Ia terpaksa harus menunda tur konser Asianya termasuk Indonesia akibat mengalami gangguan kesehatan.

Melalui laman Instagram pribadi miliknya, Justin Bieber mengungkapkan bahwa ia sedang mengalami kelumpuhan di sebelah wajahnya. Hal ini dikarenakan sebuah penyakit yang cukup langka dan dikenal dengan nama Ramsay Hunt Syndrome.

Dalam unggahan tersebut, Justin Bieber nampak tidak bisa mengedipkan sebelah matanya. Bahkan untuk sekadar tersenyum ia merasa sebagian wajahnya mengalami kelumpuhan dan kebas.

Kondisi tersebut membuat ia kesulitan untuk mengunyah makanan bahkan bernyanyi. Sehingga ia pun terpaksa menunda konsernya dan menjalankan terapi lanjutan atas Ramsay Hunt Syndrome yang ia derita.

Lalu sebenarnya apa itu Ramsay Hunt Syndrome? Mengapa termasuk penyakit langka? Berikut adalah penjelasannya.

Mengenal Ramsay Hunt Syndrome


Photo source: Instagram Justin Bieber

Meskipun masuk sebagai golongan penyakit langka, namun siapa saja tentu tetap bisa menderita penyakit ini. Melansir Rare Disease Ramsay Hunt Syndrome (RHS) adalah gangguan neurologis langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf pada wajah. Biasanya juga ditandai dengan ruam yang menyebar hingga telinga atau mulut.

Ruam tersebut bisa menyebabkan telinga berdenging (tinnitus), mengalami gangguan pendengaran hingga menyebabkan rasa tidak nyaman di mulut. Ramsay Hunt Syndrome disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), jenis virus yang sama yang dapat menyebabkan cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa.

Ramsay Hunt Syndrome pada orang dewasa biasanya diawali dengan virus varicella-zoster yang sebelumnya tidak aktif kemudian kembali aktif dan menyebar hingga menyebabkan kelumpuhan pada saraf wajah. Penyakit ini juga kadang-kadang dikenal sebagai herpes zoster oticus karena ruam telinga yang khas.

Namun, beberapa dokter juga menggunakan nama medis herpes zostic oticus hanya untuk ruam telinga dan Ramsay Hunt Syndrome untuk kombinasi ruam telinga dan kelumpuhan wajah. Ramsay Hunt Syndrome sendiri memang bisa di derita oleh orang dewasa baik  pria maupun wanita. Akan tetapi pada kasus yang sangat langka juga bisa menjangkit anak-anak.

Gejala Ramsay Hunt Syndrome yang paling umum


Ramsay Hunt Syndrome yang dialami oleh Justin Bieber sebenarnya memiliki gejala yang paling umum. Gejala utamanya adalah rasa sakit pada telinga hingga terdapat ruam merah khas seperti bintil-bintik cairan pada daerah tersebut.

Namun, melansir Mayo Clinic ada dua gejala utama yang biasanya umum dialami oleh para pasien Ramsay Hunt Syndrome. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Ruam di daerah sekitar telinga, berbentuk seperti bintil merah yang di tengahnya terdapat cairan layaknya cacar air
  • Terjadi kelumpuhan pada wajah yang terdapat ruam. Bahkan membuat pasien sulit mengedipkan mata.

Akan tetapi pasien mungkin juga akan mengalami beberapa gejala penyerta seperti:

  • Sakit telinga
  • Gangguan pendengaran
  • Tinnitus atau telinga berdengung
  • Kepala pusing seperti vertigo
  • Kehilangan kemampuan mengecap makanan
  • Mulut dan mata terasa kering

Faktor risiko Ramsay Hunt Syndrome


Siapa saja bisa terkena penyakit ini, namun kebanyakan kasus ditemukan pada pasien dengan usia di atas 60 tahun. Sehingga bisa disimpulkan jika terjadi pada pasien di bawah usia tersebut maka terbilang merupakan hal yang cukup langka. Faktor risiko lainnya adalah:

  • Pernah atau belum pernah menderita cacar air atau cacar api
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacat air
  • Ibu hamil
  • Bayi baru lahir

Apakah Ramsay Hunt Syndrome bisa menular? 

Secara keseluruhan, Ramsay Hunt Syndrome sebenarnya tidak menular. Namun, melansir Medicine Net akan tetapi kita perlu mewaspadai cairan dalam bintil merah yang pecah.

Sebab, layaknya cacar jika terpapar cairan dalam bintil tersebut bisa saja menular. Terutama bagi mereka yang tidak melakukan vaksinasi cacar air.

Penderita Ramsay Hunt Syndrome harus menghindari kontak dengan bayi baru lahir, wanita hamil, orang dengan imunodepresi, dan orang yang belum pernah cacar air sebelumnya. Setidaknya sampai semua bintil merah mengering.

Lalu, adakah kaitan Ramsay Hunt Syndrome dengan Bell’s Palsy? Bell's Palsy sendiri merupakan penyakit akibat cedera pada saraf wajah oleh infeksi virus, tetapi hingga kini penyebab virusnya masih belum diketahui.

Bell’s Palsy sendiri tidak menyebabkan ruam merah yang terkait Ramsay Hunt Syndrome. Selain itu, Ramsay Hunt Syndrome biasanya juga lebih menyakitkan daripada Bell's Palsy. Namun, keduanya dapat menyebabkan kelumpuhan kelopak mata dan mulut pada satu sisi wajah.

Cara mengobati Ramsay Hunt Syndrome

Biasanya dokter akan mengobati Ramsay Hunt Syndrome sesuai dengan gejala yang dikeluhkan. Pengobatan Ramsay Hunt Syndrome juga harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari kelumpuhan permanen.

Dokter juga akan meresepkan beberapa obat anti virus, kortikosteroid dan pereda nyeri. Sebab biasanya efek dari Ramsay Hunt Syndrome masih akan berlangsung hingga 6 bulan lamanya, diikuti dengan vertigo yang sering hilang dan muncul.

Pasien dengan gangguan ini juga disarankan untuk lebih meningkatkan higienitas diri. Termasuk rajin mengompres area bintil dengan air dingin untuk mengurangi rasa sakit, rajin menggunakan obat tetes mata jika mata kering dan menggunakan penutup mata saat hendak tidur.

 

Editor: Atalya