Saat Bunda tiba-tiba melihat ada bercak kemerahan di seluruh bagian dada bayi Anda, bisa jadi ini adalah cacar air. Bayi jarang mengalami cacar air di tahun pertama usianya karena kebanyakan dari mereka mendapat antibodi untuk melawan virus dari ibu mereka saat di kandungan. Bayi-bayi yang mengalami cacar air biasanya pada tingkat yang ringan saja.
Cacar air, yang disebut juga varicella, biasanya menyebabkan rasa gatal yang awalnya berupa bintik kecil dengan warna kemerahan. Bintik ini dengan cepat terisi cairan dengan bagian dasarnya berwarna kemerahan, lalu perlahan berubah menjadi kecoklatan, kering, dan mengeras di permukaannya. Bintik berair ini akan menyebar seiring bertambahnya rasa sakit.
Bintik-bintik cacar air sering kali muncul di kulit kepala, wajah, atau anggota tubuh lain dan bisa menyebar ke seluruh tubuh. Anak biasanya memiliki 250 hingga 500 bintik berair, meski mungkin untuk sebagian anak hanya memiliki beberapa bintik. Anak Anda mungkin merasa lelah dan sedikit demam. Ia kehilangan selera makan, mengalami batuk ringan atau hidung meler selama beberapa hari sebelum bintik ini muncul. Cacar air biasanya berlangsung selama 5 hingga 10 hari.
Penyebab cacar air pada anak
Cacar air disebabkan oleh virus bernama varicella zoster, yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain dengan sangat mudah. Jika bayi Anda terpapar oleh cacar air, biasanya dibutuhkan 14 hingga 16 hari hingga bintik kemerahan muncul, tapi bisa juga bercak ini muncul kapan saja antara rentang waktu 10 hingga 21 hari.
Orang yang sakit cacar air bisa menularkan virus dengan sentuhan setelah ia menyentuh bagian kulit yang terkena cacar atau batuk serta bersin di tangan, atau dengan melepaskannya ke udara kapanpun ia bersin, batuk, atau bahkan bernafas. Virus juga bisa menyebar dari kontak langsung dengan cairan dari bintik sebelum mengering.
Untuk bayi yang sehat, cacar air biasanya lebih seperti gangguan biasa daripada sebuah ancaman serius. Meski pada kasus yang jarang terjadi, anak yang sehat sekalipun bisa mengalami cacar air yang bersifat serius, seperti infeksi bakteri kulit, pneumonia, atau peradangan pada otak yang disebut encephalitis.
Jika anak Anda mengalami cacar air, hubungi dokter saat ia terlihat semakin parah, ia mengalami demam setelah beberapa hari pertama, serta bila bintik kemerahan menyebar ke bagian mata, atau kulit di sekitar cacar menjadi bengkak, sakit, dan berwarna merah pekat.
Gejala cacar air
Bunda, gejala cacar air pada anak bisa berupa:
- Rasa tidak enak badan
- Demam rendah
- Mampet pada hidung dan mungkin batuk
- Bintik di kulit menjadi terisi cairan
- Sakit pada mulut, hidung, area genital, dan tempat lembab lainnya.
Untuk bisa tertular cacar air Anda perlu berada dekat dengan penderita cacar air di tahap awal (sebelum bintik keluar) atau orang yang baru saja divaksin. Virus menyebar melalui tetesan cairan di udara yang berasal dari saluran pernafasan atas dari orang yang baru saja divaksin cacar air atau melalui kontak dengan cairan dari bintik cacar.
Sering kali Anda tidak menyadari telah tertular cacar air hingga bintik mulai muncul, tapi tahap yang paling menularkan penyakit adalah dua minggu sebelumnya, Anda masih menularkan penyakit hingga bintik kering.
Komplikasi cacar air
Infeksi bisa mengakibatkan komplikasi apabila buah hati Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah dari penyakit kronis seperti leukemia atau dari konsumsi steroid dosis tinggi untuk asma, misalnya. Beberapa cara proteksi khusus seperti suntikan globulin untuk kekebalan varicella zoster atau varicella vaccine, hanya bisa berguna sesaat setelah terjadi eksposur. Jika sistem kekebalan bayi Anda kurang baik, hubungi dokter saat terjadi tanda awal cacar air meski ia hanya terpapar oleh seseorang yang sakit.
Komplikasi yang mungkin akibat cacar air berupa:
- Bekas luka permanen terutama bila digaruk.
- Cellulitis, merupakan salah satu jenis infeksi, yang terjadi di area luka dan bisa menyebar ke area kulit lain.
- Infeksi sekunder seperti pneumonia (yang disebabkan oleh peradangan pada paru-paru) atau encephalitis yakni peradangan pada otak (orang dewasa dan yang bermasalah dengan sistem kekebalan tubuh lebih berisiko mengalami komplikasi ini).
- Gangguan pendarahan bisa terjadi, tapi jarang.
Jauhi anak Anda yang terkena cacar dari ibu hamil yang belum mengalami cacar air sebelumnya karena ibu hamil yang kena cacar air bisa mengakibatkan masalah pada janin yang belum lahir. Orang dewasa yang mengalami cacar air bisa memiliki kondisi yang lebih parah dan berisiko menderita komplikasi bakteri pneumonia. Jika Anda hamil dan belum pernah mengalami cacar air, tanyakan dokter tentang tindakan pencegahan dan apa yang harus dilakukan bila terpapar virus penyebab cacar air.
Virus yang sama yang juga menyebabkan cacar air dan bisa mengakibatkan bintik di kulit disertai rasa sakit dinamakan shingles. Saat anak mengalami cacar air, virus tetap berada di dalam tubuh dan kembali muncul sebagai shingles beberapa tahun kemudian. Ini terjadi pada 1 dari 10 orang dewasa yang menderita cacar air di waktu kecil.
Pencegahan dan penanganan cacar air
Ada cara untuk mencegah timbulnya cacar air, yaitu vaksin cacar air yang telah tersedia sejak tahun 1995. Para dokter merekomendasikan anak untuk menerima suntikan vaksin ini pada usia 12 hingga 15 bulan, dan pemberian dosis kedua pada saat mereka berusia 4 hingga 6 tahun. Vaksin memiliki beberapa efek samping pada kesehatan dan menjaga lebih dari 95 persen anak dari menderita kasus cacar air yang serius. Suntikan vaksin tidak direkomendasikan jika anak Anda mengalami reaksi alergi yang parah pada gelatin, antibiotik neomycin, atau dosis vaksin sebelumnya saat ia sudah besar.
Jika bayi Anda menderita kanker atau penyakit lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya, menerima transfusi darah baru-baru ini, atau mengonsumsi oral steroid dalam dosis tinggi, dokter akan lebih berhati-hati mengevaluasi apakah pemberian vaksin menjadi solusi yang baik untuknya.
Saat bayi Anda menderita cacar air, rawat ia di rumah dan jangan dulu berada di tempat penitipan hingga cacarnya menjadi kering untuk mencegah penyebaran penyakit dan memberinya waktu untuk pulih. Sayangnya, anak-anak paling berisiko tertular pada hari pertama atau kedua bintik cacar muncul, biasanya sebelum para orangtua menyadari kalau anaknya sakit.
Saat bayi Anda dalam proses penyembuhan, hal yang bisa membuatnya merasa paling nyaman adalah menghilangkan rasa gatal pada kulitnya. Mandikan bayi Anda dengan air dingin setiap 3 atau 4 jam. Untuk meringankan keluhannya, pada air mandi taburkan baking soda atau colloidal oatmeal yang khusus digunakan untuk mandi. Setelah mandi, gunakan lotion calamine pada bagian yang gatal.
Meski sulit untuk dilakukan, usahakan bayi Anda tidak menggaruk atau menyentuh bagian cacarnya, karena ini bisa menghambat proses penyembuhan. Cacar yang tidak sembuh akan meninggalkan bekas di kulit dan bisa mengakibatkan infeksi kulit seperti impetigo.
Juga pastikan kuku-kuku bayi Anda terpotong pendek. Atasi demam bayi Anda dengan dosis acetaminophen atau ibuprofen yang sesuai. Jangan pernah berikan aspirin pada anak karena bisa memicu sindrom Reye, kondisi yang berpotensi mematikan.
Jika anak Anda terlihat sangat tidak nyaman, Anda bisa bertanya pada dokter tentang pemberian antihistamine untuk anak agar rasa gatalnya berkurang. Dokter bisa meresepkan obat anti virus yang disebut acyclovir untuk mengatasi cacar air, tapi sayangnya ini hanya direkomendasikan untuk anak yang sehat. Bagi anak yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, acyclovir justru bisa berakibat fatal.
Mempercepat proses pemulihan cacar air dan mencegah infeksi sekunder
Karena virus cacar air butuh beberapa minggu untuk muncul, Anda tentu tidak ingin berlama-lama di periode penyembuhan, terutama pada anak-anak yang biasanya tidak terlalu suka bed rest. Beristirahat sangat penting untuk proses penyembuhan, terlebih pada orang dewasa.
Atasi demam dengan memberi penderita cacar air banyak cairan, seperti air putih, kaldu ayam, jus yang tidak asam, atau susu lemak utuh. Bersihkan kulit dengan air hangat-hangat kuku, atau gunakan lap lembab bila demam lebih tinggi.
Jangan berikan obat untuk menurunkan demam kecuali suhu tubuh mencapai lebih dari 38,5 derajat Celsius. Bila dibutuhkan, berikan paracetamol atau acetaminophen. Aspirin tidak boleh digunakan karena berisiko sindrom Reye (gangguan pendarahan). Pemberian makanan bernuturisi selama proses pemulihan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. L-Lysine terbukti bisa menurunkan jumlah cacar air dan mengurangi waktu pemulihan.
Makanan untuk membantu proses pemulihan dari cacar air
Pada ibu hamil, cacar air bisa menyebabkan cacat lahir bila terjangkit di bulan awal kehamilan. Bila terkena cacar air di tahap kehamilan selanjutnya, bayi bisa lahir dengan tonjolan cacar air, dan berisiko shingles di awal kehidupannya. Untuk orang dengan masalah kekebalan seperti yang minum obat untuk penyakit autoimun, terjangkit virus bisa berisiko.
Setelah terkena cacar air, tubuh biasanya mengembangkan kekebalan tinggi terhadap virus, melindungi anak agar tidak terkena kembali. Tapi meski Anda kebal terhadap cacar air, bila kesehatan dan sistem kekebalan menurun atau bila Anda minum obat penekan kekebalan seperti cortisone, Anda bisa mengalami shingles.
Berikut ini beberapa makanan yang bisa membantu proses pemulihan dari cacar air:
- Makanlah banyak sayur aneka warna (tiap warna memiliki manfaat kesehatan tersendiri) serta buah yang tidak asam.
- Yoghurt dan kefir alami jadi sumber Lysine yang baik serta padat kandungan probiotik.
- Sup ayam dari ayam utuh, yang dididihkan selama beberapa jam.
- Telur, ayam, ikan, daging sapi, dan hati memiliki kandungan Lysine yang bisa mempercepat proses penyembuhan.
- Hindari makanan dengan tambahan gula atau tinggi karbohidrat sepeti roti atau pasta, karena bisa memperlambat pemulihan.
- Bawang putih memiliki kandungan yang bisa membantu proses penyembuhan dan sebagai antibiotik yang alami. Hancurkan bawang putih dan tambahkan ke dalam sup sebelum disajikan.
- Cuka apel membantu pencernaan.
- Madu memiliki kandungan antibakteri dan antivirus serta bisa membantu menurunkan keparahan gejala cacar.
- Minyak kelapa pada masakan atau langsung diminum, memiliki kandungan antibakteri, antijamur, dan antivirus.
Bunda, penting untuk mencegah infeksi kulit sekunder dengan sebisa mungkin mencegah menggaruk. Berikut ini beberapa cara untuk meringankan rasa gatal karena cacar air:
- Gunakan minyak kelapa pada bintik cacar ketika muncul. Lakukan dengan menuangkan minyak kelapa ke kapas untuk menghindari cairan cacar terkena jari. Periksa anak tiap beberapa jam untuk memastikan memakaikan minyak pada tiap bintik. Minyak kelapa mengandung antibakteri dan antivirus serta mencegah bintik muncul ketika digunakan dengan efisien. Minyak kelapa bisa juga digunakan pada mulut dan area genital untuk rasa sakit yang terjadi di area ini.
- Gel lidah buaya bisa membantu pemulihan dari bintik cacar.
- Minyak tea tree merupakan antibakteri, antivirus, dan antijamur. Minyak ini bisa digunakan dengan cara yang sama seperti minyak kelapa untuk mencegah gatal dan infeksi sekunder.
- Minyak esensial lavender, bisa digunakan dengan minyak kelapa.
- Mandi air hangat dengan baking soda, garam, atau herbal seperti chamomile, beberapa tetes minyak esensial seperti lavender atau tea tree. Cuka apel bisa ditambahkan ke air mandi untuk meredakan rasa gatal.
- Bunga marigold atau Calendula memiliki kandungan anti peradangan dan antibakteri yang sangat bagus. Herbal ini bisa menurunkan bengkak dan iritasi kulit, bisa juga menstimulasi produksi kolagen sehingga meredakan rasa sakit anak dan membantu proses penyembuhan. Untuk menggunakannya, gabungkan dua sendok makan bunga marigold, satu sendok teh daun witch hazel, dan satu gelas air. Biarkan semalaman. Di pagi harinya, haluskan herbal bersama air dan gunakan di kulit anak untuk meredakan cacar air.
- Vitamin A, B-12, D, E, dan K bisa memberi manfaat untuk anak yang mengalami cacar air. Kandungan vitamin A dan betakaroten membantu mencegah infeksi virus. Vitamin B-12 membantu mengatasi rasa gatal. Vitamin D, E, dan K membantu menyerap vitamin B-12 dan A serta suplemen nutrisi lainnya. Untuk mendapat manfaat vitamin terbaik, jemur anak di bawah sinar matahari. Tapi luka harus menghindari sinar matahari atau akan kering dan berubah menjadi bekas luka. Minyak vitamin E juga bisa digunakan pada ruam untuk membantu meredakan cacar lebih cepat dan mencegah luka.
- Potong kuku secara teratur untuk mencegah menularkan bakteri ke kulit ketika menggaruk.
- Kenakan sarung tangan ke anak bila ia tidak bisa berhenti menggaruk.
Kapan anak pulih dari cacar air?
Ketika anak jatuh sakit, tentu sebagai orangtua kita ingin mereka segera sembuh. Dengan penanganan yang baik dan mengikuti saran di atas, anak bisa pulih dari cacar air dalam 2 hingga 3 minggu.
Bila anak tidak bisa bergerak atau terlalu lemah untuk berdiri, segera hubungi dokter. Hubungi dokter dalam beberapa jam bila anak:
- Terlihat sangat sakit
- Mengalami area kulit yang kemerahan dan bengkak
- Bengkak yang terasa sakit pada wajah
- Sulit terjaga, atau kesulitan berjalan atau menelan, atau kaku pada leher
- Sulit bernafas
- Pendarahan dari cacar
- Mengalami demam lebih dari 40 derajat Celsius dan paracetamol tidak membuat kondisinya membaik setelah digunakan selama 2 jam
- Muntah 3 kali atau lebih
- Mengalami sakit mata atau sering berkedip
- Menderita penyakit kronis
- Minum atau menghirup steroid seperti pada inhaler untuk asma
- Mengalami kondisi kulit kronis
- Mengalami penyakit paru-paru kronis.
(Ismawati)