Konsepsi

Tewaskan Ratusan Korban Jiwa, Simak Info Lengkap Gempa Cianjur Berikut!

Tewaskan Ratusan Korban Jiwa, Simak Info Lengkap Gempa Cianjur Berikut!

Indonesia kembali berduka, sebab pada Senin 21 November 2022 kemarin, para saudara kita yang tinggal di wilayah Cianjur, Jawa Barat mengalami musibah gempa bumi. Nggak main-main getaran gempa ini, bahkan bisa dirasakan oleh kita yang tinggal di Jakarta dan Depok, lho!

Sebab, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi berkekuatan Magnitudo 5,6 SR. Tepatnya hanya berjarak sekitar 9,65 km barat daya dari Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi dengan kedalaman 10 km.

Namun, efek dari gempa Cianjur ini bahkan mengakibatkan sekitar 22 ribu rumah rusak parah dan memakan korban meninggal sebanyak 268 jiwa, termasuk anak-anak dan paruh baya. Bahkan hingga saat ini sebanyak 151 jiwa dilaporkan hilang dan masih belum ditemukan.

Belum lagi juga terdapat ribuan korban luka mulai dari yang ringan hingga berat, dan masih perlu ditangani di rumah sakit setempat. Hal membuat banyak orang terheran-heran, mengapa ada banyak sekali korban yang berjatuhan padahal hitungan kekuatan gempa Cianjur bisa dibilang tidak terlalu besar, dibandingkan gempa di Yogyakarta pada 2006 lalu. Untuk itu, kita simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini yuk!

Kekuatan gempa Cianjur tidak besar tapi merusak


Photo source: Detik.com

Yup! Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan info gempa Cianjur yang disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, sebenarnya kekuatan gempa kemarin terbilang tidak terlalu besar. Akan tetapi, Daryono menjelaskan bahwa, gempa bermagnitudo 5,6 itu sangat menimbulkan kerusakan yang signifikan.

Hal ini karena gempa Cianjur yang terjadi kemarin,m berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Itu artinya, energi dari pusat yang dipancarkan dan diradiasikan ke permukaan tanah itu masih sangat kuat.

Belum lagi, lokasi rumah penduduk di wilayah tersebut berada di tanah lunak. Sehingga hal ini bisa menyebabkan resonansi gelombang gempa. Pada akhirnya juga bisa mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.

Apalagi, jika diteliti lebih lanjut struktur bangunan di wilayah gempa Cianjur ini juga cenderung kurang memenuhi standar tahan gempa. Sebab, kebanyakan rumah warga yang hancur tersebut masih menggunakan besi tulangan atau semen standar.

Ditambah dengan lokasi titik gempa Cianjur dan rumah-rumah warga terbilang berada di perbukitan atau lereng. Sehingga topografi wilayah yang tidak stabil tersebut rentan membuat bangunan rumah mudah hancur.

Sesar Cimandiri sebabkan gempa 20 tahunan di Cianjur


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa, setelah meneliti tentang berita gempa Cianjur yang terjadi pada Senin lalu, gempa tersebut merupakan gempa 20 tahun sekali. Hal ini dicurigai akibat adanya pergerakan yang dipicu oleh Sesar Cimandiri.

Sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif yang memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kemudian mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang. Namun, berita mengenai Sesar Cimandiri menjadi salah satu penyebab gempa Cianjur sejatinya masih belum dapat dipastikan.

Hal ini karena episenter gempa sejatinya berada jauh dari bentangan Sesar Cimandiri. Walaupun arahnya bisa dibilang sama.

Tapi yang jelas, jika dikutip dari Okezone gempa Cianjur yang terjadi, menurut BMKG merupakan gempa perulangan periode 20 tahunan. Sebelumnya gempa Cianjur sempat terjadi pada tahun 2000 atau 22 tahun yang lalu, dan sebelumnya lagi tahun 1982 alias 18 tahun yang lalu.

Karenanya, BMKG memprediksi akan ada potensi gempa lagi di Cianjur pada 20 tahun mendatang. Mempersiapkan bangunan yang tahan gempa di wilayah tersebut menjadi hal yang penting dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi.

Jenazah korban terpaksa tak segera dipulasarakan


Ada hal yang bikin pilu mengenai berita gempa Cianjur. Salah satunya adalah jenazah korban gempa Cianjur yang sempat terpaksa tak segera dipulasarakan akibat tidak adanya kain kafan.

Kondisi ini terjadi di Kampung Sudi, Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Apalagi yang membuat tambah miris adalah, puluhan jenazah tersebut yang terdiri dari anak-anak, Ibu muda dan lansia tersebut sempat terpaksa di diamkan di tanah lapangan sambil menunggu adanya bantuan kain kafan.

Namun, belakangan ini diketahui stok kain kafan untuk korban gempa Cianjur sudah kembali ada. Sebab, saking banyaknya korban meninggal yang ditemukan justru membuat stok kain kafan menipis.

Sehingga para jenazah terpaksa harus menunggu hingga kain kafan dari bantuan pemerintah dan swasta tiba. Hingga saat ini, sampai Kamis 24 November 2022, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat ada 271 korban meninggal.

Sementara sebanyak 122 jenazah sudah ada yang teridentifikasi, dan masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Kemudian data masyarakat yang mengungsi sejumlah 58.362 orang, luka-luka 2000-an orang, kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit. 

Namun, setelah meninjau lokasi gempa Cianjur, Presiden Joko Widodo memastikan masyarakat yang terdampak dan rumahnya mengalami rusak berat akan mendapatkan bantuan uang sejumlah Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan sebesar Rp 10 juta. Meski begitu, saat ini para korban gempa Cianjur masih memerlukan bantuan berupa makanan, pakaian, popok bayi dan lainnya dari pusat pemerintahan, kementerian atau lembaga dan pihak swasta.

Kami atas nama tim Ibupedia mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap bencana gempa Cianjur. Semoga warga yang terdampak bisa diberikan ketabahan dan keikhlasan seluas-luasnya.