Balita

12 Ide dan Manfaat Messy Play Untuk Anak

12 Ide dan Manfaat Messy Play Untuk Anak

Apakah Ibu pernah mendengar istilah Messy Play? Bila belum pernah, mari coba telaah dari kedua suku kata tersebut. Bila messy berarti berantakan, dan play berarti permainan, maka Ibu tentu akan memvisualisasikannya sebagai permainan yang serba berantakan. Apakah itu berarti rumah Ibu akan berantakan?

Eits, tunggu dulu, Bu. Sebelum berpikir negatif tentang messy play dan mengkhawatirkan rumah akan makin berantakan, Ibu perlu tahu bahwa messy play ternyata sangat bagus untuk perkembangan otak, motorik, kinetik, bahkan bahasa dan sosial anak. Bagaimana bisa begitu?

Messy play pada umumnya menggunakan bahan-bahan seperti pasir, lumpur, air, pewarna, tepung, jelly, bahkan whipped cream. Tekstur-tekstur yang berbeda pada benda tersebut baik untuk melatih motorik anak. Di samping itu, ada bonus manfaat lain selain motorik yang terlatih, jika Ibu menerapkan messy play untuk anak Ibu.

Dilansir dari laman Early Years Resources, messy play sangat bermanfaat bagi perkembangan anak karena merangsang sentuhan dan sensorinya sehingga memicu rasa penasaran anak untuk mengeksplor lingkungan. Rasa penasaran terhadap lingkungan sekitar ini akan melatih pembelajarannya, perbendaharaan katanya, dan daya kreativitasnya. Anak-anak belajar hal baru dari eksperimen-eksperimen khas mereka, dan messy play dapat membantu anak bereksperimen dengan tekstur yang berbeda-beda itu melalui sentuhan.


Manfaat Messy Play untuk Anak

Nah, berikut ini ada penjelasan lengkap tentang manfaat messy play

  1. Melatih Motorik Halus

    Keterlibatan motorik halus pada perkembangan anak tidak bisa diremehkan. Motorik halus berperan dalam pengaturan gerakan-gerakan kecil dan lembut. Bila tidak dilatih, anak akan kesulitan mengontrol gerakan-gerakan kecil seperti sulit menjumput atau mengambil benda-benda kecil. Dengan messy play, anak akan melatih otot-otot yang berada di jari, pergelangan tangan,  tangan dan kakinya untuk berkoordinasi melakukan gerakan kecil, lembut, dan perlahan.

    Messy play untuk anak yang dapat membantu merangsang motorik halusnya ini seperti meremas adonan tepung, menggenggam pasir, meremas jelly, atau membentuk busa sabun. 

  2. Melatih Motorik Kasar

    Selain motorik halus, ada pula motorik kasar yang juga perlu untuk dirangsang. Motorik kasar melibatkan otot untuk gerakan-gerakan yang lebih kompleks bagi anak. Otot-otot pada lengan, kaki dan tubuh akan terlatih untuk berkoordinasi dengan baik membentuk gerakan-gerakan seperti melompat, berlari, memanjat dan gerakan aktif lainnya. Nah, dengan messy play, motorik kasar anak akan dilatih untuk mampu menyeimbangkan tubuh anak. Itulah sebabnya messy play membantu anak memiliki keseimbangan tubuh yang baik, koordinasi tubuh dan kekuatan otot yang baik.

    Messy play untuk anak yang bermanfaat merangsang motorik kasar seperti melompat ke dalam air, melempar pasir, membuat bentuk-bentuk pada tanah dengan menggunakan batang kayu, atau menggambar bentuk dengan sapu dan cat.

  3. Melatih Kekuatan Otot Anak

    Karena motorik halus dan kasar juga didukung dengan otot, maka sudah pasti messy play untuk anak akan memengaruhi kerja otot juga. Messy play akan membantu otot anak menjadi lebih kuat dan melatih perkembangan otot. Di samping itu, permainan ini juga akan mengontrol kerja otot agar bergerak pas sesuai porsi. Misalnya, saat anak memegang benda tidak mudah jatuh, atau anak dapat mengangkat benda besar.

    Tahukah Ibu bahwa melukis dengan jari tangan langsung dapat membantu mengaktifkan tidak hanya motorik halusnya, tapi juga otot-otot di jari dan tangannya? Bahkan hal ini bisa dianggap sebagai persiapan kelak saat anak mulai bisa menulis dengan pensil atau pena. Mengapa begitu? Karena otot-otot jari dan tangan mereka akan digunakan untuk memegang pensil dan mengontrolnya ketika anak menulis. Hmm, ternyata manfaat messy play untuk anak bisa sampai jangka panjang ya!

  4. Melatih Koordinasi Mata dengan Tangan

    Bermain messy play juga melatih koordinasi panca indera anak lho, Bu. Dalam permainan lempar balon air, misalnya. Selain motorik kasar dan otot yang berperan dalam permainan, koordinasi mata dengan tangan akan otomatis terjadi. Mata anak akan fokus melihat target lempar, sedangkan tangan akan bergerak melempar menuju arah tersebut. 

  5. Melatih Kontrol dan Keseimbangan Tubuh

    Rupanya, motorik halus dan kasar yang terlatih saat permainan berlangsung juga memengaruhi kontrol dan keseimbangan tubuh anak. Kontrol tubuh dalam melakukan gerakan kecil dan lambat yang melibatkan motorik halus jadi terlatih. Kontrol tubuh terhadap keseimbangan juga terlatih dengan melibatkan motorik kasar dalam membuat gerakan-gerakan yang lebih kompleks. Dengan messy play untuk anakseluruh elemen akan otomatis terlatih dalam waktu bersamaan.

  6. Melatih Kepedulian Terhadap Sekitar

    Bila Ibu memerhatikan, anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi akan lingkungan sekitarnya. Dalam permainan messy play untuk anak yang melibatkan unsur alam seperti lumpur, dedaunan, dan air, rasa penasaran anak terhadap lingkungan sekitarnya akan diaktifkan dan keingintahuannya tersebut bisa terobati. Jiwa ilmuwan yang selalu ingin bereksperimen dengan apa yang ada di alam akan terpuaskan dengan messy play.

    Di samping itu, jika anak bermain bersama  beberapa teman sebayanya, atau minimal dengan saudara yang tidak berbeda jauh usianya, anak akan belajar bersosialisasi dengan cara yang menyenangkan. Anak juga belajar bekerja sama dalam tim sehingga anak tahu bahwa adakalanya sesuatu itu perlu dikerjakan bersama dengan orang lain dan tidak harus dilakukan sendiri.

  7. Mempererat Bonding dengan Orangtua

    Lepaskan segala atribut risih dan kaku, lalu turunlah ke medan permainan bersama anak-anak. Messy play untuk anak tidak hanya menyenangkan bagi si kecil, tapi juga untuk orangtuanya. Terlibat dalam permainan ala anak-anak tidak hanya membantu anak untuk semakin dekat dengan orang tuanya, tapi juga membawa nostalgia kenangan bahagia saat kecil bagi orangtua. Karena menjadi orangtua tidak melulu soal bertampang garang atau menerapkan aturan untuk anak.

    Bermain bersama anak juga bagian dari menjadi orangtua. Anak bisa mengenal seperti apa Ibu dan Ayah saat tertawa lepas sebahagia mereka saat bermain air, lumpur, cat, atau tepung. Anak juga akan merasa lebih aman dan nyaman karena tahu bahwa orangtuanya ada bersama mereka, tidak hanya saat tidur atau makan, tapi juga saat bermain. Anak akan berpikir bahwa tidak ada jarak antara mereka dan orangtua sehingga orangtua dianggap sebagai sahabat terdekat yang selalu ada.

Wah, banyak sekali rupanya manfaat messy play ini ya, Bu. Bayangkan saja, dalam satu permainan messy play Ibu bisa melatih banyak hal dalam diri anak sekaligus. Motorik halus, motorik kasar, koodinasi indra tubuh, otot-otot, keseimbangan, bahkan sosialisasinya langsung terasah bersamaan dalam satu jenis permainan. Nah, berikut beberapa ide messy play untuk anak yang bisa Ibu lakukan di rumah:


Inspirasi Ide Messy Play Mudah untuk Anak:

  1. Pesta Jelly

    Bahan:

    • 1 bungkus agar-agar atau jelly merk apa pun dan varian rasa apa pun

    • 2 liter air

    • 1-2 nampan plastik persegi ukuran 20x30 cm (bila tidak ada, gunakan yang ukurannya lebar dan memiliki cekungan yang tidak terlalu dalam agar anak mudah menyentuh jelly)

    Cara Membuat: Masak agar-agar dengan 2 liter air sampai mendidih, lalu matikan api. Aduk selama 2 menit dalam keadaan tanpa api untuk menghilangkan uap panas yang terperangkap di dasar panci. Tuang ke nampan persegi dan biarkan mengeras. Bila perlu, Ibu bisa menyelipkan beberapa koin atau mainan yang berukuran kecil ke dalam jelly sebelum jelly mengeras.

    Cara Bermain: Bila jelly sudah mengeras, ajak anak untuk merasakan tekstur jelly sambil meremasnya. Ibu bisa mengalasi lantai dengan plastik lebar lalu biarkan anak bermain dengan jelly diatas plastik.

    Manfaat:

    • Melatih motorik halus saat meremas jelly yang mudah hancur.

    • Melatih otot jari yang digunakan menjumput mainan yang terperangkap dalam jelly.

  2. Melukis dengan Edible Paint

    Bahan:

    • ¼ cup garam

    • ½ cup tepung terigu

    • 1 cup air matang

    • Beberapa pewarna makanan

    Cara membuat: Campurkan semua bahan dalam mangkuk lalu aduk rata. Buatlah beberapa warna berbeda di setiap mangkuk. Cat sudah siap digunakan.

    Cara Bermain: Ajak anak melukis dengan kuas menggunakan cat ini di atas kertas. Lalu ganti kuas dengan tangan mereka sendiri dan bebaskan mereka ingin menempelkan handprinting mereka dimana.

    Manfaat:

    • Melatih motorik halus melalui lukisan tangan

    • Melatih motorik kasar dan koordinasi otot tangan saat melukis dengan kuas

  3. Membuat Bentuk dan Huruf dengan Edible Play Dough dan Oobleck

    Bahan:

    • Tepung terigu sebanyak play dough yang ingin dibuat (bisa disangrai terlebih dahulu bila perlu)

    • Tepung sagu atau tapioka

    • air matang secukupnya

    • Beberapa pewarna makanan

    Cara Membuat: Tuang air sedikit demi sedikit pada tepung terigu, lalu uleni hingga kalis. Uleni sampai lembut dan bagi beberapa adonan. Teteskan pewarna makanan pada masing-masing adonan.

    Lakukan hal yang sama pada tepung sagu atau tapioka hingga menjadi oobleck. Libatkan anak saat membuatnya agar anak mengenal perbedaan tekstur dough antara tepung terigu dan tepung sagu.

    Cara Bermain: Ajak anak membuat apapun yang mereka inginkan dengan play dough  berbahan tepung terigu. Ajarkan juga membentuk huruf atau angka untuk media pembelajaran. Sedangkan untuk oobleck, anak bebas berkreasi memainkan, misal sebagai jalan berlumpur untuk mobil-mobilannya.

    Manfaat: 

    • Melatih motorik halus

    • Merangsang kreativitas dalam membuat bentuk.

  4. Membangun Istana Lumpur

    Bahan:

    • Lumpur

    • Cara Membuat:

    • Sediakan lumpur di halaman rumah untuk sarana bermain anak

    Cara Bermain: Ajak anak ke kolam lumpur, lalu ajaklah mereka membangun istana lumpur.

    Manfaat:

    • Melatih motorik halus dengan tekstur lumpur,

    • Melatih motorik kasar dengan mengambil gundukan lumpur

    • Melatih kerjasama otot dengan aktivitas memindahkan lumpur dari satu temmpat ke tempat lain.

  5. Memindahkan Air Warna Warni

    Bahan:

    • 6 gelas ukur

    • Air

    • 5 jenis pewarna makanan

    Cara Membuat: Campurkan pewarna makanan pada air di 5 gelas ukur, dan biarkan satu gelas kosong.

    Cara Bermain: Ajak anak menuang satu air berwarna ke gelas kosong, lalu lanjutkan dengan air pada gelas kedua dimasukkan ke gelas yang baru saja kosong. Lakukan seterusnya.

    Manfaat: 

    • Melatih motorik kasar

    • Melatih koordinasi mata dan tangan

    • Melatih kekuatan otot

    • Melatih konsentrasi

  6. Melempar Balon

    Bahan:

    • Balon

    • Cat yang sudah dilarutkan dengan air

    • Papan kayu untuk sasaran lempar

    Cara Membuat: Cat yang sudah dilarutkan dengan air sampai encer dimasukkan ke dalam balon. Buatlah beberapa warna berbeda untuk setiap balon. Bila memungkinkan, carilah balon dengan ketebalan tipis agar mudah pecah saat dilempar.

    Cara Bermain: Letakkan papan sekitar tiga meter dari posisi lempar. Mintalah anak untuk melemparkan balon-balon berisi air ke papan tersebut sampai balon pecah.

    Manfaat: Melatih motorik kasar, koordinasi mata dan tangan, melatih otot.

  7. Mencetak Angka di Pasir

    Bahan:

    • Pasir pantai

    • Mainan angka dengan bentuk timbul

    Cara membuat: Letakkan pasir pantai dalam nampan lebar.

    Cara Bermain: Mintalah anak meletakkan mainan angka di atas pasir dan menekannya. Lalu angkat mainan tersebut dan terbentuklah angka di pasir.

    Manfaat: Melatih motorik halus dan konsentrasi.

  8. Bermain dengan Biji Selasih

    Bahan:

    • 2 sendok makan biji selasih

    • ½ cup air

    Cara membuat: Rendam biji selasih dengan air dan diamkan sampai mengembang.

    Cara bermain: Ajak anak merasakan tekstur biji selasih dan biarkan mereka bereksplorasi.

    Manfaat: Melatih motorik halus

  9. Mewarnai Beras

    Bahan:

    • 3 cup beras

    • 5 jenis pewarna makanan

    • 5 buah botol kosong

    Cara membuat: Bagi beras ke dalam 5 botol kosong, lalu teteskan 2 tetes pewarna makanan ke dalam botol. Diamkan tanpa dikocok.

    Cara Bermain: Minta anak memerhatikan beras yang berwarna putih, lalu biarkan anak mengocok botol. Anak akan kagum dengan perubahan warna beras setelah dikocok. Setelah itu, beras bisa dikeluarkan dari botol dan anak bebas merasakan teksturnya. Ibu juga bisa meminta anak melakukan langkah memasukkan beras ke dalam botol sebagai bagian dari permainan.

    Manfaat: Mengasah motorik halus, kasar, koordinasi mata dan tangan, serta konsentrasi.

  10. Pesta Tepung

    Bahan:

    • Tepung terigu sebanyak yang Ibu inginkan

    • Cara Membuat:

    • Sangrai tepung terigu sampai kering

    Cara bermain: Sajikan di hadapan anak dan minta ia merasakan teksturnya. Setelahnya pasti anak akan bersenang-senang dengan tepung tersebut. Ibu juga bisa menambahkan pewarna makanan pada saat proses menyangrai. Sehingga tepungnya memiliki beberapa variasi warna.

  11. Membebaskan Mainan dari Es

    Bahan:

    • Mainan anak yang berukuran kecil, seperti miniatur hewan, mobil, atau bunga

    • Air

    • Balon

    Cara membuat: Masukkan mainan ke dalam balon, lalu isi dengan air sampai kira-kira mainan sepertiga terendam. Lalu bekukan di freezer.

    Cara Bermain: Keluarkan bola es dari balon dan letakkan di nampan. Minta anak untuk menyelamatkan mainannya dengan cara mencairkan esnya. Biarkan anak bereksperimen mencari cara agar es dapat mencair.

    Manfaat: Melatih motorik halus, konsentrasi dan daya kreativitas.

  12. Sortir Warna dengan Spaghetti Pelangi

    Bahan:

    • Spaghetti matang

    • Beberapa Pewarna makanan

    • Beberapa Baskom

    • Nampan besar

    Cara membuat: Bagi spaghetti ke beberapa baskom. Libatkan anak untuk meneteskan pewarna makanan pada setiap baskom. Aduk dan tunggu beberapa menit.

    Cara Bermain: Campurkan semua spaghetti dalam satu nampan besar.Minta anak untuk mensortir spaghetti ke dalam baskom sesuai warna.

    Manfaat: 

    • Melatih motorik halus dalam menjumput spaghetti yang kecil.

    • Melatih fokus dan belajar mengenal warna

Selain ide messy play untuk anak di atas, ada pula kegiatan serupa yang sangat mudah dilakukan. Ibu bisa mengajak anak-anak dalam kegiatan mencuci baju atau membuat kue. Mulailah dengan mengajak anak membantu mencuci baju mereka atau membantu menjemur pakaian. Untuk membuat kue, siapkan bahan lebih untuk mengantisipasi bahan kue yang berantakan. Yang lebih penting lagi, siapkan stok kesabaran saat melihat semua berantakan.

Dengan mengetahui manfaat dan mengantongi sejumlah ide permainan messy play untuk anak, Ibu sudah pasti lebih percaya diri dalam mengaplikasikan permainan ini untuk anak-anak di rumah. Cobalah bermain dan ketika nanti sudah selesai, Ibu bisa melatih anak untuk membersihkan sisa permainan itu bersama-sama.

Dengan begitu, anak akan belajar bertanggung jawab terhadap apa yang sudah selesai mereka gunakan. Karena sebelumnya sudah sangat senang dengan permainannya, maka mood anak biasanya akan cenderung bagus. Kemungkinan kecil mereka menolak untuk membantu membereskan sisa permainan. Selamat bersenang-senang.

(Dwi Ratih)