Balita

Cara Menstimulasi 5 Panca Indera Bayi untuk Perkembangannya

Cara Menstimulasi 5 Panca Indera Bayi untuk Perkembangannya

Panca indera bayi, pengecap, peraba, penciuman, penglihatan, dan pendengaran adalah alat yang ia gunakan untuk memahami lingkungannya. Semua yang dirasakan bayi melalui panca indera memberinya aliran informasi yang tersimpan di otak. Ketika ia tumbuh dan berkembang, ia akan menggunakan informasi ini untuk membangun gambaran tentang dunia di sekitarnya.

Bahkan hal paling sederhana bisa membantu bayi memahami dunia kecilnya, Bun. Perhatikan bagaimana banyak indera ikut berperan ketika Anda mengangkat bayi untuk ditimang. Ia bisa melihat wajah dan mendengar suara Anda. Ia bisa merasakan sentuhan dan sensasi gerakan, dan ia bisa mencium bau Anda. Semua sensasi ini mengirimkan informasi ke otak bayi dan membantunya belajar. Bunda juga bisa mengembangkan kemampuan panca indera bayi lewat permainan lho.


  1. Indera Penglihatan

    Di trimester ketiga, janin bisa mendeteksi cahaya terang di dalam rahim. Bergantung pada berbagai faktor seperti ketebalan lemak atau otot ibu, cahaya bisa menembus tubuh Bunda selama dua bulan sebelum persalinan dan ia bisa menggunakan cahaya tersebut untuk melihat gerakan tangan dan kakinya.

    Saat lahir, penglihatannya masih kabur dan ia melihat paling baik pada jarak 10 inci, jarak wajah Anda ketika menyusuinya. Si kecil akan suka dengan warna kontras, termasuk pola hitam-putih, dan warna primer.

    Bantu si kecil mengembangkan indera penglihatan dengan cara berikut:

    • Gendong anak agar ia bisa mempelajari kontras wajah Anda, seperti pupil hitam dan bagian putih mata Anda serta garis rambut atau lipstik di bibir Anda (kenakan lipstik warna cerah jika Anda memiliki kulit gelap).

    • Baringkan ia di matras warna-warni dengan cermin selama tengkurap. Ia akan terpesona oleh tampilannya sendiri dan menyukai aneka warna.

    • Perkuat koordinasi tangan dan mata dengan memainkan permainan tangan ritmik seperti membuka dan menutup tangan.

  2. Indera Penciuman

    Selama trimester ketiga, bayi bisa mendeteksi bau dari makanan yang Anda makan dan aroma yang Anda hirup melalui cairan ketuban. Ia lahir dengan indera penciuman dan mengenali bau ASI yang menenangkan yang berasal dari payudara Anda, bahkan dari produk kecantikan yang Anda gunakan. Bila bayi menangkap bau Anda, ia akan menoleh ke payudara Anda, mulai menggerakkan mulut seperti pada saat menyusui, atau berhenti menangis. Bayi yang disusui bahkan bisa menghirup bau ibu lebih cepat dibanding bayi yang minum dari botol karena lebih sering digendong dekat dengan tubuh ibu.

    Bantu bayi mengembangkan indera penciuman dengan memberinya variasi bau, dan memberitahu bau apa yang sedang ia cium. Anda bisa gunakan beberapa benda yang ada di rumah, seperti:

    • Kopi.

    • Buah yang sudah masak.

    • Shampo bayi.

    • Popok bersih .

    • Bunga.

    • Pastikan ia tidak menghirup atau menyentuh bumbu dapur yang bisa membuat iritasi seperti merica atau bubuk cabai, atau yang bisa membuat sensasi terbakar di belakang hidungnya.


  3. Indera Pendengaran

    Pada kehamilan sekitar 20 minggu, janin mulai mendeteksi suara. Di rahim yang berisik, ia bisa mendengar suara Anda lebih jelas dari detak jantung Anda. Selama trimester ketiga Anda bisa merasakan ia berganti posisi sebagai respon pada suara eksternal. Menurut sebuah penelitian, janin usia 35 minggu menggerakkan tubuh lebih banyak bila diperdengarkan lagu pengantar tidur.

    Saat lahir, bayi mengingat suara dari dalam rahim, seperti suara Anda dan lagu yang ia dengar. Penelitian menunjukkan ia bisa membedakan suara berbeda seperti “ba” dan “da” dan ia akan menoleh karena suara di sekitarnya.

    Bantu bayi mengembangkan indera pendengaran dengan memainkan musik dengan instrumen mainan, seperti rattle serta membacakan buku dan memberitahunya apa yang sedang ia lihat agar ia dapat mengasosiasikan kata dengan objek. Ketika berusia 8 atau 9 bulan, minta ia menunjuk benda di halaman buku, seperti “Mana burung? Coba kasi tau Bunda.” Ini melatihnya membangun kemampuan berbicara.


  4. Indera Peraba

    Penelitian menunjukkan bahwa mulut janin mulai berkembang pada kehamilan 7 minggu. Di usia 14 minggu, kebanyakan kepala bayi sensitif terhadap sentuhan. Tak ada yang lebih disukai bayi baru lahir selain kontak kulit dengan kulit. Penelitian menunjukkan kanggaroo care pada bayi aterm atau prematur dapat membuat mereka bernafas lebih baik, kurang menangis, dan menyusu lebih lama.

    Bantu bayi mengembangkan indera peraba dengan:

    • Memijat.

    • Menggendongnya menggunakan carrier bukan dengan stroller, ia lebih suka dekat dengan Anda.

    • Memandikan.

    • Membaringkannya bersama objek dengan tekstur berbeda, seperti tumpukan gelas atau mainan mandi, lalu jelaskan satu per satu ketika ia menyentuhnya.

  5. Indera Pengecap

    Pengecap rasa janin mulai terbentuk pada sekitar 7 minggu di dalam rahim. Selama trimester kedua, janin akan mulai merasakan rasa makanan yang Anda makan melalui cairan ketuban. Saat lahir bayi cenderung lebih menyukai rasa manis dan menerima ASI dan susu formula yang keduanya mengandung gula. Bayi tidak menyukai rasa asam dan pahit.

    Bantu bayi mengembangkan indera pengecap dengan:

    • Mendudukkannya di meja makan agar ia bisa melihat Anda makan. Semakin ia melihat Anda menikmati makan, semakin ia terbuka untuk mencoba makanan baru.

    • Mengurangi penolakan untuk mencoba makanan baru saat mulai makan makanan padat dengan ikut memakan makanannya. Anda menunjukkan padanya kalau makanannya enak dan ia tersugesti untuk mencobanya juga.

    • Perkenalkan makanan berbumbu perlahan.

    • Saat lahir, bayi akan menggunakan indera untuk membantu menemukan makanan yang dibutuhkan untuk tumbuh. Beberapa menit setelah lahir, bayi menunjukkan preferensi pada bau ASI. Bayi baru lahir bahkan menoleh dan bergerak menuju payudara saat akan disusui.

    Kemampuan pengecap juga sangat sensitif. Ia memiliki distribusi pengecap rasa yang lebih luas di sekitar mulut dibanding Anda. Di 3 bulan pertama bayi bisa membedakan antara rasa manis dan pahit, dan akan menunjukkan kesukaan pada rasa manis.

Sentuhan juga memiliki peran dalam membantu bayi tumbuh, terutama jika ia lahir dini. Bayi yang lahir prematur cenderung menambah berat badan lebih cepat dan pulang dari rumah sakit lebih awal jika dipijat. Ketika mulai makan makanan padat, pereferensi bayi pada rasa tertentu bisa dipengaruhi oleh apa yang Anda makan saat hamil dan saat menyusui. Bayi akan terus menggunakan indera ini ketika menemukan rasa dan tekstur baru, yang berasal dari makanan berbeda.

Panca indera bayi memiliki peran penting dalam membantunya belajar berkomunikasi. Meski sebelum lahir, bayi tahu suara Anda dan bisa mengenali suara ayah dan suara saudara kandungya. Setelah lahir ia mulai mengasah kemampuan mendengar dengan memperhatikan suara yang familiar. Di 3 bulan, bayi menatap langsung ke Anda ketika ia mendengar suara Anda. Ia bahkan mulai berusaha membalas bicara Anda.

Bunda, tidak semua komunikasi dalam bentuk verbal. Bayi belajar membaca wajah dan menghubungkannya dengan nada suara Anda.  Ketika si kecil belajar berbicara, pengalaman sensori akan membantunya membangun kosa-kata. Kata seperti “lembut,” “kasar,” atau “licin” hampir tidak mungkin dipahami tanpa mengalaminya sendiri.

Panca indera bayi memberi dampak pada kehidupan keseharian dan perkembangan. Semua bayi berkembang dalam tahapan tersendiri, bicaralah pada dokter jika Anda khawatir tentang perkembangan panca indera bayi atau kemampuannya untuk merespon stimulasi sensori.

Dokter bisa membatu jika Anda merasa tidak mampu memberi bayi pengalaman sensori yang ia butuhkan, kemungkinan karena Anda mengalami depresi pasca melahirkan. Jika demikian, dokter bisa memberi bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan.


(Ismawati)