Kelahiran

Kenali 10 Penyebab Bayi Menangis Terus

Kenali 10 Penyebab Bayi Menangis Terus

Semenjak menjadi orangtua, pastinya akan ada banyak perubahan yang terjadi di dalam hidup Ibu. Selain merawat pasangan, sekarang Ibu juga memiliki tanggung jawab untuk merawat bayi. Perubahan yang akan Ibu alami, berpengaruh pada banyak hal, mulai dari yang sederhana, hingga ke hal-hal besar. Katakanlah, Ibu dan pasangan mesti mulai memikirkan biaya pendidikannya sejak dini, beragam kebutuhan asuransi, sampai hal sederhana seperti perubahan pola istirahat.

Normalnya, orang dewasa membutuhkan istirahat dan tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam di malam hari. Hal ini pastinya penting untuk menjaga kesehatan dan agar tubuh bisa berfungsi dengan maksimal.

Nah, setelah kehadiran si buah hati ini, pastinya jam istirahat Ibu akan berubah, atau bahkan berkurang, yang bisa membuat tubuh Ibu merasa lesu dan mudah lelah. Kondisi ini bisa diperkeruh dengan kebutuhan dan tangisan bayi. Jika tidak dihadapi dengan baik, hal ini bisa membuat Ibu merasa stress dan semakin lelah.

Bu, menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan Ibu dan orang-orang di sekitarnya. Bisa dibilang, menangis adalah cara utama bagi bayi untuk memberitahu Ibu jika ada sesuatu yang membuatnya merasa terganggu atau tidak nyaman. Jadi, jika si Kecil menangis, Ibu mesti segera meresponnya. Untuk mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan bayi nangis terus, yuk, simak ulasan berikut.


  1. Menangis Karena Lapar

    Lapar adalah salah satu penyebab utama dari bayi nangis terus, terutama bagi bayi yang baru lahir. Betul, Bu, newborn membutuhkan asupan lebih banyak dibanding bayi yang sudah lebih besar. Karena ukuran organ pencernaannya masih sangat kecil, maka makanan yang bisa ditampungnya juga sangat terbatas.

    Ketika lapar, bibir bayi akan bergerak seperti ia sedang menyusu, kepalanya pun akan ikut bergerak-gerak seperti sedang mencari payudara Ibu. Bayi juga sering mengemut jarinya saat lapar atau mengayun-ayunkan tangannya, hal ini disebut dengan rooting. Tanda-tanda rooting ini bisa lebih gampang dikenali bagi Ibu yang memberikan ASI. Nah, jika bayi melepaskan payudara Ibu dan sudah terlihat tenang, artinya ia sudah kenyang.

    Kebalikannya, bayi nangis terus juga bisa karena ia kekenyangan, ya, Bu, karena terlalu banyak makan bisa menyebabkan perut terasa tidak nyaman. Ketahui jumlah kebutuhan asupan bayi Anda, agar tidak kurang dan tidak berlebih. Sebagian bayi akan terus menyusu meskipun sudah kenyang, karena menyusu membuatnya merasa nyaman.


  2. Perutnya Terasa Tidak Nyaman

    Pemicu lain bayi nangis terus adalah ketika perutnya terasa tidak nyaman atau kembung. Di antaranya adalah akibat gangguan pada sistem pencernaan atau bayi menghirup udara terlalu banyak ketika menyusu. Menarik-narik kakinya ke perut, adalah salah satu tanda jika perutnya terasa kembung.

    Untuk meminimalisir hal ini, susui bayi sebelum ia lapar, seperti kita, makan terlalu cepat akibat kelaparan bisa membuat perut sakit setelahnya. Lubang dot juga mesti diperhatikan. Jika terlalu besar bisa membuat susu yang terteguk terlalu banyak dan cepat. Sedangkan kalau terlalu kecil, maka bayi akan melakukan ekstra effort untuk menghisap dan memungkinkan banyak udara yang ikut masuk.

    Tips lainnya, jika bayi meminum susu formula, diamkan sejenak sebelum diberikan. Gunanya untuk menghilangkan gelembung karena proses mengaduk. Lainnya adalah memerhatikan makanan yang diberikan, baik itu berupa makanan padatnya mau pun asupan Ibu yang menyusui.


  3. Menangis Karena Mengalami Kolik

    Singkat kata, kolik adalah kondisi bayi nangis terus menerus. Diperkirakan 40% bayi mengalaminya dan biasa terjadi pada bayi usia satu sampai tiga bulan. Kolik biasanya akan berkurang atau hilang setelah usia bayi sekitar empat bulan. Betul, bayi pada rentang usia ini memang mudah rewel dan menangis, tapi jika bayi nangis terus setidaknya selama tiga jam sehari, mungkin ia mengalami kolik.

    Ada pun gejala lain dari kolik adalah tangisan yang melengking, susah ditenangkan, menendang-nendang atau melengkungkan punggungnya seperti sedang marah. Apa yang menjadi penyebab kolik belum diketahui secara pasti.

    Sebagian ahli mengatakan, kolik bukanlah penyakit dan merupakan salah satu tahap dari perkembangan bayi, sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa kolik mungkin saja berkaitan dengan gangguan pencernaan, misalnya alergi atau intoleran terhadap susu formula.


  4. Bayi Ingin digendong

    Melakukan pekerjaan rumah sekaligus harus merawat bayi bukanlah hal yang mudah, apalagi kalau, nggak, ada orang di rumah yang bisa membantu Ibu. Biasanya, Ibu akan buru-buru melakukan pekerjaan rumah dengan memanfaatkan waktu tidur bayi atau membiarkan bayi menonton tv. Walaupun hanya ditinggal sebentar, biasanya bayi akan mulai menangis.

    Ya, seringkali bayi nangis terus cuma karena ia pengin digendong. Selain karena pelukan dan sentuhan Ibu akan membuatnya nyaman dan aman, bayi juga bisa kesepian atau merasa diabaikan ketika ditinggalkan. Nah, untuk mengatasi hal ini, kecuali Ibu berada di dapur, Ibu bisa menggendong bayi sambil membereskan rumah. Supaya Ibu dan bayi sama-sama merasa nyaman, Ibu bisa menggunakan kain gendongan atau carrier.

    Lalu betul, nggak, sih, kalau membiasakan bayi digendong bisa membuatnya ‘ketagihan’? Anggapan ini tidak bisa dipastikan, namun ada trik untuk melatih bayi agar tenang selagi Ibu bekerja. Contohnya, letakkan ia di kursinya dan ajak ia mengobrol, hal ini akan membuat bayi merasa Ibu tetap ada di dekatnya.


  5. Ia Merasa Bosan

    Bayi marah tanpa sebab ketika sedang menonton tv atau bermain? Mungkin ia merasa bosan. Jika bayi kelihatannya sudah memiliki tontonan favorit, bukan berarti hanya film itu saja yang bisa Ibu putarkan. Apalagi, sekarang ini banyak tontonan edukatif bagi bayi, selain senang, bayi juga bisa mulai belajar. Begitu juga dengan mainan, ya, Bu.


  6. Bayi Butuh Beristirahat

    Tidak cuma orang dewasa, bayi yang belum bisa beraktivitas pun nyatanya butuh istirahat dan tidur. Untuk bayi umur tiga bulan sampai setengah tahun, biasanya akan merasa capek setelah satu sampai tiga jam ia bangun. Selain menguap, menggaruk-garuk terlinga, pandangan kosong dan mudah marah adalah ciri-ciri dari bayi butuh tidur. Jika Ibu tidak bisa membedakan penyebab bayi nangis terus karena mengantuk atau lapar? Coba saja berikan susunya.

    Masih berkaitan dengan kebutuhan bayi beristirahat, nih, bayi nangis terus juga bisa disebabkan karena ia susah tidur. Sama seperti kita, mungkin bayi merasa, nggak, nyaman dengan suasana yang ramai dan berisik. Mengayun-ayun terlalu kencang atau bernyanyi terlalu keras, juga bakal membuat bayi susah tidur.

    Untuk membuat bayi tidur dengan mudah dan nyaman, Ibu bisa mencoba beberapa trik berikut.

    Gendong atau peluk si bayi sambil mengusap-usap. Kontak fisik seperti ini bikin bayi merasa nyaman. Mendekap bayi juga bisa membuatnya merasa tenang, karena ia bisa mendengarkan detak jantung Ibu, merasakan hangatnya badan dan menghirup aroma tubuh Ibu. Bawa bayi ke ruangan yang sejuk, tenang, dan menutup tirai juga bisa membantu. Untuk Ibu yang memberikan ASI, batasi konsumsi kafein.

    Tidur bayi yang berkualitas disebut akan memberikan efek yang baik bagi pertumbuhannya. Pastinya, nih, jika tidurnya cukup, maka akan mengurangi masalah bayi nangis terus. Ada pun kebutuhan tidur bayi berbeda-beda, untuk bayi usia tiga bulan misalnya, yang butuh tidur empat sampai delapan jam di siang hari, dan delapan hingga sepuluh jam di malam hari.


  7. Merasa Terganggu

    Di akhir pekan, biasanya Ibu dan pasangan sering pergi ke pusat perbelanjaan, kan? Entah itu membeli kebutuhan sehari-hari untuk di rumah, makan atau sekadar window shopping. Di saat Ibu dan pasangan sedang asyik makan atau berbelanja, si Kecil justru tampak tidak senang. Bayi nangis terus ketika di tempat-tempat seperti ini, mungkin menunjukkan jika ia terganggu. Sebagian bayi bisa tidur dengan nyenyaknya ketika diajak jalan-jalan ke mal, tapi bagi sebagian bayi lainnya, tempat yang berisik bukanlah sesuatu yang disukainya.

    Bayi juga bisa merasa terganggu dengan kehadiran orang lain di sekitarnya. Misalnya, nih, Ibu membawanya ketika bertemu dengan teman-teman Ibu. Pasti, ada saja salah satu dari mereka yang ingin menggendong si bayi atau merasa gemas dengan mencubit pipinya. Bayi akan menunjukkan ketidaksukaannya dengan marah atau menangis.


  8. Gerah

    Bayi nangis terus padahal ia sudah kenyang? Mungkin kepanasan, tuh. Makanya, penting bagi Ibu untuk menjaga ruangan di sekitar bayi, terutama bagi bayi lahir prematur. Menjaga suhu begini memang susah-susah gampang, karena daya tahan tiap bayi berbeda, mengukur dari apa yang Ibu rasakan pun akan sulit. Tips mengecek bayi kepanasan atau kedinginan adalah dengan mengecek dan menyentuh bagian perut atau bagian belakang lehernya. Bukan dengan memegang tangan atau kakinya, karena tangan dan kaki biasanya terekspos.

    Cuaca adalah kendala bagi kita yang tinggal di negara tropis seperti ini, panas seakan-akan menjadi ‘makanan’ kita sehari-hari. Sederhana saja, untuk mengatasi cuaca panas, Ibu bisa menggunakan AC atau kipas angin. Atur suhunya, cukup untuk membuat ruangan menjadi sejuk (bukan dingin), dan jangan diarahkan langsung ke bayi.

    Cuaca panas juga mesti dihindari jika Ibu hendak membawa bayi berpergian. Usahakan membawanya di pagi atau sore hari, ketika panas matahari tidak terlalu menyengat. Ketika berada di luar, bayi juga wajib memakai pakaian dengan baik, misalnya, gunakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat, longgar dan adem. Untuk menghindari bahaya sinar matahari, gunakan pakaian dengan bahan yang seratnya rapat. Caranya adalah dengan mengarahkan pakaian ke arah matahari, bahan yang baik adalah jika bisa menghalang sinar matahari.

    Selain dari cuaca, kepanasan juga bisa disebabkan oleh pakaian yang berlebihan. Entah itu karena Ibu khawatir bayi akan kedinginan, ‘masuk angin’, atau bahkan karena Ibu menganggap si bayi akan terlihat lucu karena memakai pakaian tersebut. Betul, nggak, Bu?

    Bagaimana, sih, cara memakaikan pakaian bayi yang baik? Untuk pakaiannya sehari-hari, cukup gunakan kaus berlengan pendek dan celana pendek, sedangkan di malam hari, bisa menggunakan piama panjang. Ketika tidur di siang hari, jika tidak dingin, bisa selimuti bayi dengan kain gendongan yang adem, dan gunakan selimut di malam hari. Topi dan sarung tangan tidak wajib digunakan ketika bayi tidur. Kalau Ibu khawatir bayi lecet-lecet karena sering menggaruk, cukup potong kukunya secara rutin.

    Kulit memerah dan lesu adalah beberapa tanda bayi kepanasan. Selain menyebabkan rewel dan bayi nangis terus, overheating atau kepanasan bisa menyebabkan rash atau ruam biang keringat di kulit bayi, yang pastinya akan membuat ia lebih rewel lagi. Ruam akibat keringat biasanya timbul di sekitar leher, ketiak atau punggung.


  9. Sedang Kedinginan

    Apa saja yang bisa membuat bayi nangis terus karena kedinginan? Kemungkinan pertama, karena AC. Tidak semua bayi tahan dengan suhu AC yang dingin. Kalau Ibu khawatir bayi kepanasan, silakan saja menghidupkan pendingin ruangan, tapi atur suhunya, cukup untuk membuat ruangan menjadi sejuk.

    Memakaikan pakaian atau selimut berlapis bukanlah solusi yang baik untuk mengatasi dingin. Jika memang mesti berselimut, pastikan Ibu memakaikannya dengan baik, seperti cukup memakaikannya di badan saja. Selimut yang dipakaikan hingga ke dekat leher atau wajah, bisa berbahaya bagi bayi. Jika selimut tersebut tidak sengaja tergeser, bisa menyebabkan wajah bayi tertutup, sama halnya jika Ibu memakaikan topi saat bayi tidur.

    Mungkinkah bayi nangis terus akibat kedinginan ketika sedang dimandikan? Terutama untuk newborn, amat disarankan untuk dimandikan dengan air hangat. Perhatikan juga kondisi ruangan, ya, jika menggunakan AC atau kipas angin, maka sebaiknya dimatikan dulu. Setelah ia mandi, segera oleskan minyak untuk menjaganya tetap hangat, misalnya minyak telon.

    Selanjutnya adalah cuaca. Sekarang ini, banyak, loh, orangtua yang sudah membawa bayinya untuk jalan-jalan ke tempat yang dingin. Berbeda dengan AC, cuaca dan suhu di luar pastinya tidak bisa kita atur dan tidak bisa diprediksi. Cek kembali suhu di luar sebelum keluar dari hotel dan pakaikan bayi pakaian hangat dengan baik, misalnya topi, jaket dan kaus kaki. Jika di luar sangat dingin, ada baiknya beristirahat saja di hotel. Udara dingin, tempat wisata yang sesak dan lelah, dijamin akan menjadikan bayi nangis terus.


  10. Popok Harus Diganti

    Merasa risih, itulah mengapa bayi nangis terus ketika popoknya basah atau kotor. Kira-kira, bayi buang air kecil sebanyak duapuluh kali setiap hari. Popok tidak mesti diganti setiap kali si bayi buang air kecil, ya, Bu. Popok cukup diganti setiap dua sampai tiga jam, dan jika bayi tidur, tidak perlu sampai dibangunkan untuk mengganti, tapi setelah ia bangun, segera ganti popoknya.

    Terlalu lama membiarkan bayi menggunakan popok yang sudah basah dan kotor bisa memicu diaper rash, atau ruam popok. Kulit akan teriritasi akibat terpapar urin dan kotoran. Tanda jika bayi mengalami ruam popok adalah timbul bintik-bintik merah atau seperti melepuh. Risiko ruam popok akan meningkat jika bayi sedang mengalami diare, bayi sudah mulai makan makanan padat atau pada bayi usia sembilan bulan hingga setahun, karena pada usia ini jam tidurnya sudah lebih panjang, jadi semakin lama popoknya diganti.

    Soal popok ini, selain kotor, ada hal lain yang bisa memicu bayi nangis terus, yaitu bayi alergi terhadap zat tertentu pada popok, seperti pewangi atau pelembut kain. Penyebab lainnya adalah gesekan popok pada kulit.

Meskipun bayi menangis adalah hal biasa, tapi Ibu mesti berhati-hati juga, ya. Ibu mesti belajar mengenali tangisan bayi. Misalnya, jika tangisannya seperti tiba-tiba kesakitan, periksa badan atau pakaiannya, mungkin saja, kan, ia digigit semut atau nyamuk. Bayi nangis terus juga bisa mengisyaratkan kalau ia sedang tidak sehat.

(Stephanie)