Balita

13 Variasi Lemak Tambahan MPASI Untuk Makanan Penuh Nutrisi

13 Variasi Lemak Tambahan MPASI Untuk Makanan Penuh Nutrisi

Tak kalah penting dengan komponen lainnya, lemak tambahan MPASI juga memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi dan memperkaya citarasa makanan. Terutama bagi bayi yang sedang mengeksplorasi rasa baru dalam makanannya.

Nah, kalau Ibumin bahkan selalu menjadikan lemak tambahan MPASI ini sebagai andalan utama mengatasi anak sembelit. Terutama di awal MPASI, kemungkinan hal ini terjadi cenderung lebih besar.

Apalagi, masih banyak Ibu yang belum tahu bahwa di awal MPASI, bayi belum membutuhkan konsumsi serat dari sayur dan buah secara berlebihan. Agar lebih seimbang dan cegah sembelit, maka pemberian lemak tambahan MPASI ini sebaiknya nggak boleh diskip ya, Bu.

Lalu apa saja sih, lemak tambahan MPASI yang bagus untuk bayi dan berapa banyak jumlah yang harus diberikan? Yuk, kita simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Mengenal lemak tambahan MPASI


Pada dasarnya, komposisi MPASI bayi perlu mengandung karbohidrat, protein dan lemak seimbang dan sedikit sayur atau buah untuk pengenalan saja. Sehingga, lemak tambahan sebetulnya adalah lemak yang memang sebaiknya wajib ada dalam menu makan si kecil.

Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan, pemberian lemak tambahan MPASI sebagai penambah kalori. Lemak tambahan MPASI terbaik adalah, yang paling mudah didapat dan tersedia di sekitar Ibu.

Dasar penggunaan bahan pangan lokal ini, sudah dijabarkan dalam panduan Badan Kesehatan Dunia yang berjudul Complementary Feeding Family Foods for Breastfed ChildrenDijelaskan bahwa, dalam memenuhi pemberian makan pada bayi sebaiknya menggunakan bahan yang tersedia lokal.

Artinya, Ibu tidak diwajibkan memberikan lemak tambahan MPASI yang jarang ditemui dalam menu makanan keluarga sehari-hari. Sesekali tentu boleh, tapi bukan menjadi suatu kewajiban yang memberatkan.

Pilihlah lemak tambahan MPASI yang bagus dan tersedia lokal. Dengan demikian, bayi akan mengenali rasa makanan keluarganya hingga dewasa.

Dalam panduan pemberian makan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) tersebut, manfaat lemak tambahan MPASI adalah memberikan energi ekstra dalam jumlah kecil dan membantu mencegah sembelit. Takaran lemak tambahan MPASI adalah 1 sendok teh untuk satu kali porsi makan.

Ibu bisa menambahkan lemak tambahan MPASI berupa butter atau minyak ke dalam bubur lumat bayi. Tak hanya untuk menambah kalori, penambahan ini akan membuat bubur yang kental menjadi lebih lembut dan lebih mudah dimakan bayi.

Jenis lemak tambahan MPASI yang bisa Ibu pilih

1. Santan


Sebagai negara dengan mayoritas olahan makanannya bersantan, maka santan tentu menjadi rekomendasi pertama lemak tambahan MPASI untuk diberikan pada bayi. Menambahkan santan pada menu makan bayi akan menambah gurih rasa makanan dan teksturnya juga lebih creamy. 

Bahkan, santan bisa digunakan dalam sajian menu utama atau camilan, baik manis ataupun asin. Ibu sudah pernah coba?

2. Minyak ayam

Minyak ayam didapat dari kulit, ekor, dan bagian berlemak lainnya pada ayam. Ibu bisa mendapatkan minyak ayam ini dengan memanaskan lemak ayam di wajan anti lengket dan menunggu hingga semua minyaknya keluar.

Minyak ayam wajib disimpan dalam wadah kaca di kulkas dan digunakan sewaktu-waktu. Minyak ayam dapat ditambahkan pada bubur dasar atau digunakan untuk menumis. Takaran lemak tambahan MPASI ini cukup diberikan 1 sendok teh untuk menambah aroma masakan.

3. Minyak kelapa sawit


Minyak yang paling umum dimiliki keluarga Indonesia adalah minyak kelapa sawit. Jadi, nggak harus menggunakan lemak tambahan MPASI berupa minyak biji-bijian atau minyak buah tertentu ya, Bu.

Cukup minyak kelapa sawit yang tersedia di rumah, juga sudah menjadi lemak tambahan MPASI terbaik yang nggak kalah bermanfaat untuk si kecil. Pemberiannya pun serupa dengan minyak lainnya, yaitu dicampur dalam makanan yang akan disajikan atau digunakan untuk memasak.

4. Minyak kelapa atau minyak kelapa murni

Minyak kelapa yang sering digunakan dalam lemak tambahan MPASI akrab disapa VCO (virgin coconut oil) atau EVCO (extra virgin coconut oil). Biasanya, jenis minyak ini didapat tanpa melalui proses pemanasan.

Minyak kelapa jenis ini berbeda dengan minyak kelapa untuk menggoreng atau yang biasa disebut CCO (coconut cooking oil)> sebab, minyak kelapa jenis ini didapat melalui proses pemanasan santan kelapa.

Ibu dapat memilih apapun jenis minyak kelapa yang akan digunakan dalam membuat makanan bayi. Bahkan, Ibu juga bisa membuat sendiri di rumah.

Minyak kelapa juga bisa diberikan langsung kepada bayi tanpa dicampur apapun. Minyak jenis ini dipercaya mampu menaikkan nafsu makan anak. Tetap perhatikan takaran pemberiannya, ya.

5. Margarin


Lemak tambahan MPASI ini sering disalahartikan sama dengan mentega. Padahal margarin merupakan lemak yang didapat dari pemanasan minyak nabati dari bunga, biji atau buah tertentu.

Margarin tidak sulit didapat dan mudah diolah dalam menu masakan keluarga. Selain itu, margarin memiliki aroma khas dengan cita rasa yang lebih asin dan gurih. 

6. Mentega

Bertekstur lebih lembut dan bercita rasa lebih gurih, mentega didapat dari pemanasan susu sapi yang diolah sampai menjadi krim. Mentega disebut juga butter, dan sering dipilih Ibu untuk campuran makanan bayi karena rasanya yang kaya.

Mentega juga tidak terlalu sulit didapat dan tersedia di manapun. Meski begitu, mentega tentu memiliki harga yang relatif lebih mahal ketimbang mentega.

7. Minyak zaitun


Minyak zaitun didapat dari buah zaitun. Minyak ini memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan dan kebanyakan tidak digunakan untuk menggoreng.

Biasanya disajikan tanpa proses pemanasan. Harganya relatif lebih tinggi dan tidak semua Ibu memilih minyak zaitun sebagai lemak tambahan MPASI. 

8. Minyak wijen

Menghadirkan aroma yang khas dan cita rasa yang berbeda dari minyak lainnya, minyak wijen cocok digunakan sebagai salah satu minyak tambahan MPASI yang bisa Ibu pilih. Minyak wijen memiliki aroma khas yang cukup kuat, sehingga belum tentu disukai oleh semua bayi.

Meski tidak semua olahan masakan bisa cocok dengan minyak wijen, namun Ibu bisa memilih menyajikan menu tertentu yang sesuai, seperti nasi tim ayam jamur atau misua kuah telur.

9. Selai kacang


Yup! Ibu tidak salah baca. Selai kacang juga termasuk dalam lemak tambahan MPASI yang direkomendasikan untuk diberikan. Tentunya, selai kacang yang dibuat sendiri lebih diutamakan karena bebas gula dan tambahan campuran lainnya.

Minyak dari kacang yang disangrai kemudian dihaluskan akan menghasilkan tekstur selai yang creamy dan rasa yang legit. Selai ini bisa dijadikan campuran dalam masakan atau sebagai cocolan finger food bayi.

Laman Solid Starts juga mengemukakan, kandungan kacang tanah yang penuh nutrisi. Tak hanya lemak, kacang tanah juga merupakan sumber protein, serat, folat, zink, serta vitamin B6 dan E. Semuanya berkontribusi pada perkembangan bayi.

10. Minyak dari daging

Memilih daging dengan banyak lemak seperti, tetelan atau bagian shortplate akan memberi Ibu minyak alami dari daging tanpa perlu menambahkan minyak lain secara terpisah. Rasanya sudah gurih, enak dan bayi menyukainya.

11. Minyak samin atau ghee


Minyak samin atau yang dikenal dengan ghee biasa dipilih Ibu dengan anak yang memiliki alergi. Teksturnya serupa butter, tapi dengan tingkat keamanan lebih tinggi untuk dikonsumsi penderita alergi laktosa.

Minyak samin banyak digunakan orang India dalam membuat makanannya. Ibu bisa memilih minyak ini sebagai lemak tambahan MPASI bila akses untuk mendapatkan produk ini mudah. Harga ghee cenderung lebih mahal dan tidak semua toko menyediakan minyak ini.

12. Minyak kanola

Minyak canola didapat dari mengolah tanaman canola. Minyak ini digadang-gadang sebagai minyak dengan kalori terbaik untuk ditambahkan dalam MPASI. Harganya relatif mahal dan tidak semua Ibu memiliki akses untuk mendapatkan minyak ini.

13. Minyak jagung dan minyak bunga matahari

Kedua minyak ini juga memiliki harga yang tinggi dan jarang digunakan masyarakat Indonesia. Minyak jagung dan minyak bunga matahari sering dipilih sebagai minyak non hewani yang lebih sehat.

Ibu bisa menggunakan kedua minyak ini dengan cara yang sama seperti minyak lainnya dalam mengolah MPASI bayi. Tidak semua rekomendasi lemak tambahan MPASI ini harus ada dalam menu makanan bayi. 

Ibu bisa memilih beberapa lemak tambahan MPASI yang mudah didapat dan terjangkau harganya. Jadi, lemak tambahan MPASI apa yang sedang Ibu gunakan dalam membuat menu makan bayi?

Editor: Aprilia